Suami Ku Red Flag

Setelah mengambil gambar akhirnya mereka turun dan sesampai di tenda mereka lagi lalu mereka segera beres beres pada saat sibuk-sibuknya beres-beres ada seorang Pria dan wanita yang bertanya pada tiap pendaki hingga pada Lisa dan davit "Apa Kalian ada melihat seorang wanita berjaket kuning dan beransel merah."

lisa langsung teringat yang semalam "Loh bukanya udah turun yah semalam."mereka kaget lalu balik lagi ke tenda mereka.

"Mereka kenapa sih??"

Davit yang baru selesai peking sontak menoleh pada yang lainya "Udah sekesai??" mereka mengacungkan jari jempol seolah meng isyakan sudah selesai peking "Yaudah kita turun.

Lalu mereka langsung turun karna mereka mengejar waktu agar tak kesorean sampai bawah dan untungnya sesaui perkiraan mereka akhirnya mereka sampai di bawah di jam 1 "Naiknya hampir seharian sedangkan turunya kayak berasa berapa menit aja."

Tiba-tiba ada berberapa tim SAR datang sontak lisa bertanya "Itu mereka mau ngapain??"

"Mencari orang hilang keknya."

"Ada orang hilang???"

Davit mengangguk "Udah ayo naik mobil kita pulang." lisa mengangguk ia naik sedangkan Davit menaruh barangnya di bagasi lalu andreas dan Galih menghampiri Davit "Kami berangkat dukuan."

"Ya, nanti hati hati di jalan."

"Ya."

"Kamu jua."

Lalu Davit dan lisa pulang sebentar dan segera bersiap-siap untuk berangkan honeymoon ke Jepang dan setelah siap mereka berangkat namun karna cepat-cepat sehingga mereka lupa jika belum makan siang.

"Kakak nanti mampir beli makan kita dari tadi belum makan siang."

"Emang kamu mau makan apa??"

"Rawon."

"Nanti kalok ketemu kakak mampir."

"lisa meangguk namun karna ia memakai baju berkerah atas ia meras panas jadi dua kancing atasnya ia buka dan memperlihatkan belahan dadanya sedikit namun pandu tak masalah karna itu masih di mobil hingga saat mereka mampir ke sebuah tempat makan lisa turun segera mencari tempat duduk lalu lisa melihat menu di sana karna kepalanya sedikit pusing lisa memutuskan untuk melepas ikat rambutnya "Wah ada Es campur."

Tak lama seorang pelayan Pria datang "Mau pesan apa nona??"

"Tolong 1 rawon, 1 es campur dan segelas air putih kalok kakak mau pesan apa??"lisa menyelipkan rabutnya pada belakang telinganya membaut pelayan itu sedikit terpana .

"Samakan aja tapi untuk minumanya aku aku mau Es jeruk." saat pandu menoleh pada Pelayan itu ia kaget karna pelayan itu hanya fokus menatap lisa "Ehem." seketika Pria itu tersadar dari lamunannya.

"Bik, Akan segera saya bawa."

Tak lama sesorang Pria mabuk masuk ke warung makan itu dan sejak kedatanganya langsung membuat keributan namun setelah ia melihat Lisa ia tertarik lalu ia menghampiri lisa "Halo cantik."

lisa tak mempedulikannya "Sombong amat sih."

pada saat Pria itu mencoba memegang lisa davit langsung menahannya "istri ku jangan di pegang-Pegang dengan tangan mu yang kotor habis minum alkohol itu.".

Pria itu menarik tangannya "Sombong sekali mentang-mentang punya istri cantik?" lalu ia pergi sedangkan davit yang kesal lantas mengancingi baju lisa yang terbuka dan lisa yang melihat itu kaget lalu Davit kembali menjepit rambutnya lisa baru ia kembali duduk.

"Kepala ku lagi sakit kakak kenapa di ikat lagi lagian juga panas."

"Jika mau masih membukanya apa kamu mau ku bawa langsung ke dakam mobil." lisa yang paham seketika diam.

Lalu pelayan itu datang dan menyediakan makanan pesanan untuk mereka "Makasih mas."

"Neng tadi teman aku nitip salam." ia tertawa sedangkan yang menjawab davit.

"Wanita itu sudah bersuami jadi sebaiknya jaga sikap anda." seketika Pria itu kaget.

"Maaf nona."

"Gak papa mas, santai aja."

Lalu Pria itu kembali dan mereka mulai makan, selesai makan mereka membayar baru setelah itu kembali melanjutkan perjalanan ke bandara.

...ΩΩΩ...

Sesampai di bandara Davit langsung memarkirkan mobilnya dai parkiran dan mereka hanya membawa koper mereka dan di situ Lisa tak berhentinya mencium tubuhnya "Capeknya."

"Cepat."

"lisa berlari mereka sama-sama berlari sambil membawa koper masing-masing dan sesampai di dalam bandara Davit langsung check-in

dan saat Davit membuka hpnya rupanya ia baru mendapat pesan jika pesawatnya di delay satu jam jadi mereka memutuskan untuk menunggu di tempat yang sudah di sediakan di situ Lisa mengambil berberapa kue dan ia makan sedangkan Davit hanya memilih Kopi.

"Kakak kalok boleh tau mantan kakak ada berapa??"

Davit yang sedang bekerja mukai berbiara "Memang kenapa??"

"Kakak itu termasuk orang ganteng tapi bukan tipe ku, namun secara selera rata-rata wanita itu kayak kakak."

"Ya, aku dulu punya pacar orang Jerman,inggris, Thailand dan satu orang kita."

"Wow lalu bagai mana hubungan kakak dengan mereka sekarang??"

"Yang dari tempat kita itu kakak mu."

"Ku kira siapa trus kalok orang Jerman gimana??"

"Dia sekarang sudah menjadi seorang model terkenal. Dan aku sudah tak mau punya hubungan lagi denganya."

"lalu orang Inggris gimana??"

"Masih baik."

"lalu kekasih kakak yang orang Thailand gimana, apa kakak yakin dia itu cewek??"

"Tentu saja dia wanita."

" Ih kakak jangan jangan udah gak per*aka. Aku dengar jika orang luar negri itu pacaranya sampai ke gituan." Davit menatap tajam Lisa

"Oh maaf kan aku, aku tak bermaksud. Tapi apa kakak masih per*aka??"

"Tidak."

"Nahkan tebakan ku benar."

"Itu semua karna kamu, apa kamu puas sekarang."

"Ahh jawaban kakak yang benar apa sih??"

Tiba-tiba hp Davit bergetar lalu Davit menjawabnya "Halo."

"Apa kalian sudah berangkat."

"Ini kamu sudah mau berangkat, tapi pesawatnya di delay 1 jam."

"Oh kukira kalian sudah berangkat, Kalok gitu titipkan salam ku untuk Adik ipar semoga kalian bisa cepat di beri momongan"

"Kak.."

"hahahha, bukankah menyenangkan jika menjadi seorang ayah."

"Kakak."

"Pasti itu Om."

Davit langsung menutup mut Lisa "Gak akn pernah terjadi jadi kakak diam saja. Udahlah kalok nanti berangkat aku kirim pesan." lalu Davit segera mematikan pangilan itu lalu lisa melepaskan tangan Davit dari mulutnya.

"Apa itu pak Hario??"

"Ya."

"Kenapa kakak dekat cuman sama pak Hario gak sama yang duanya lagi."

"Kami dekat, hanya saja karna mereka bukan kakak kandung ku, jadi yang saudara kandung itu hanya kakak dan Hario sedangkan mereka itu anak dari adik kedua ayah ku yang meninggal karna sakit, jadi ayah ku pun mengadopsi mereka sebagi anak."

"Pantasan aja mukanya sama-sama sangat rupanya bukan adik kakak kandung."

"Aku sarankan jangan pernah berhadapan dengan mereka secara langsung."

"Emang kenapa, apa aku akan di makan."

"Sudahlah lupakan yang penting aku sudah memberitahu kamu."

Lalu Davit melihat jam tanganya "Cepat habisi makanan mu, ini sudah setengah jam."

Lisa segera cepat cepat menghabisi makanannya.

Bersambung....