RM 2 : Wanita Kesayangan Mafia Beristri

“Dad, aku memiliki kabar gembira..”

“And, what's that ??”

“Keluarga George akan memiliki keturunan yang sesungguhnya.” Ujar Maxi dengan senang, dari seberang sana, Marcelo tampak terdiam seakan terkejut dengan kabar tersebut.

“Tunggu.. Itu artinya tunanganmu ??”

“Ya, Joella hamil. Aku benar-benar bahagia, wanita yang sangat aku cintai kini mengandung anakku. Kau tidak perlu khawatir, akulah yang pertama kali merenggut keperawanannya, dan Joella adalah tipe wanita setia. Dia tidak pernah pergi bersama lelaki lain, kecuali denganku.” Ujar Maxi menjelaskan segalanya dengan perlahan, dia khawatir jika sang ayah akan salah paham mengenai kehamilan Joella.

Bukan salah Marcelo, lelaki itu sudah di khianati oleh Sophia yang melahirkan anak dari perselingkuhan, dan kini Isabella juga melahirkan anak yang bukan hasil dari Maxi, membuat Marcelo was-was, dia hanya akan mewariskan seluruh harta keluarganya hanya kepada anak yang memiliki tes DNA yang sama dengan Keluarga George.

“Kau tidak perlu khawatir, sejak aku bertemu Joella, aku sudah yakin dia wanita yang baik-baik.. Dia sangat mirip dengan Liliana..”

Maxi merasakan sensasi berbeda saat ayahnya menyebutkan nama Liliana. Oh bukan, Liliana bukan ibu kandung Maxi, tapi lelaki itu mengenali sosok wanita cantik, lembut, anggun, dan polos itu. Jikalau Liliana masih ada, maka Maxi akan menganggap wanita cantik itu sebagai ibu kandungnya, sayangnya Liliana sudah meninggal, semenjak itu perasaan Marcelo sudah mati sejak lama. Lelaki tua itu menjadi sangat dingin, dan tidak lagi mempercayai perempuan, padahal Marcelo meskipun berusia hampir 60 tahunan, tapi pesona Marcelo tidak kalah tampan, hot daripada Maximillian.

“Jaga dia dengan baik, Maxi.. Jangan sampai kau kehilangan dia, seperti aku kehilangan Liliana.”

“Pastinya ayah. Pastinya.”

Tanpa sadar, Joella mendengarkan percakapan Maxi dengan ayahnya, dan terkejut bukan main mendengarkan perkataan jika Maxi percaya jika ini adalah anaknya. Tidak, bukan berarti Joella berselingkuh, sama sekali tidak. Karena memang ini benar-benar anak dari Maxi, Joella tidak pernah melakukan hubungan tubuh dengan lelaki lain.

Bahkan, keperawanannya sendiri di rebut oleh Maxi sejak awal, mereka bertemu di bar. Bahkan saat itu, Maxi terkejut mendapati wanita mabuk nan nakal di depannya, masih perawan saat ini. Dan di sanalah, Maxi memang menyukai Joella, dirinya bahkan tidak menjauh saat Joella menyuruhnya untuk menjauhinya, Maxi tidak menyerah untuk mendapatkan cintanya itu.

Tapi Joella terkejut, dengan kekhawatiran ayah dari Maxi jika anak ini bukanlah anak kandung dari Maxi. Sedikit sakit hati ?? Mungkin, karena ketidakpercayaan dari Tuan Marcelo kepadanya, tapi Joella akan membuktikan jika dirinya adalah wanita yang setia kepada Maxi, dan bahkan tidak pernah bermain dengan lelaki lainnya. Mungkinkah perkataan Maxi benar mengenai Isabella dan kedua anak kembarnya itu ?? Jika kedua anak kembar itu, bukanlah anak kandung Maxi sendiri. Mungkinkah Maxi mengetahui perselingkuhan Isabella, karena itu dia mencari wanita lain yang setia ??

Joella kemudian kembali ke tempat tidurnya, dan memposisikan dirinya seperti semula. Karena Joella sendiri sudah diberikan vitamin tambahan, jadilah wanita itu tidak terlalu merasa pusing saat berjalan. Jadilah dia bisa beraktivitas seperti biasa. Setelah Joella sampai di tempat tidurnya, Maxi kemudian datang kepadanya, dan tersenyum kecil ke arah tunangan.

“Sayang~ bagaimana kondisimu ?? Hmm~ apakah kau merasa baik-baik saja ??” Tanya Maxi dengan lembut, sembari duduk di sebelah Joella yang duduk bersandar pada headbed.

“Aku baik.”

“Dokter berkata kau sudah bisa kembali, bagaimana jika kita makan sarapan pagi ini ?? Atau kau mau berjanjian dengan sahabatmu, Michella ??”

“Ah, tidak usah.. Biarkan dia bersama anak-anak dan keluarganya berjalan-jalan, aku tidak enak mengganggunya selalu.” Ujar Joella mengingat jika, Michella sempat ingin menemani Joella, tapi di tolak dengan halus. Bahkan Joella malah sengaja memancing, dengan memberitahu lokasi wisata indah di Perancis, agar Michella bersantai dan tidak selalu berfokus kepadanya.

“Baiklah, kita akan mampir restoran yang kau inginkan, sayang~”

Joella menatap ke arah Maxi, lalu bertanya, “Maxi, Darling.. Jika aku bertanya sesuatu, apakah kau akan marah ??” Tanya Joella dengan berhati-hati.

“Of course not, sweetie~ just asking.” Ujar Maxi tersenyum lembut sembari membelai rambut Joella.

“I'm hear your conversation with your dad on your phone.”

“Yeah, and ??” Ujar Maxi dengan santai, membuat Joella terkejut, lelaki itu tidak marah saat mengetahui Joella menguping pembicaraannya dengan ayahnya.

“Kenapa ayahmu.. Khawatir jika ini bukanlah anak darimu ??” Tanya Joella dengan berhati-hati, Maxi tersenyum kecil.

“Karena pengkhianatan dari istrinya dan istriku. Membuat ayah tidak mudah percaya, tapi kau tidak perlu khawatir, aku sangat percaya kepadamu, sayang~” Ujar Maxi dengan lembut. Joella terkejut bukan main.

“Pengkhianatan ??”

Maxi mengangguk, “Sophia, ibu sambungku sempat memiliki dua anak kembar lelaki, yang dimana saat di tes DNA, berbeda dengan ayahku.”

Joella terkejut bukan main, pantas saja ayah Maxi, Marcelo tampak dingin, sinis kepada istrinya, rupanya istrinya pernah berselingkuh hingga memiliki seorang anak ?? Bahkan kembar ?? Tapi kemana anak kembar itu ??

“Itu artinya kau punya saudara kembar ??”

Maxi mengangguk.

“Dimana mereka ?? Aku tidak pernah melihat mereka ??” Tanya Joella dengan penasaran.

“Di atas sana, di surga.”

Joella terkejut bukan main, mendengarkan perkataan dari Maxi yang menjawabnya dengan santai, tanpa merasa sedih atau sendu, saat mengucapkan perkataan itu.

“Bagaimana bisa ??”

“... My dad.. Kill them.”

Joella terkejut, dan menutup mulutnya. Mungkinkah.. Tuan Marcelo marah dan tidak terkontrol hingga membunuh mereka. Joella menatap ke arah Maxi, teringat jika anak dari Isabella juga bukan anak kandung Maxi, membuat Joella menyadari sesuatu.

“Maxi.. Ka.. Kau juga tidak akan melakukannya, bukan ??” Tanya Joella dengan ragu-ragu. Maxi hanya berdiam, dia tahu maksud dari Joella.

“It’s depend on.”

“What ??”

“If Isabella do something to my fiance and my baby, I will do the same as her action.” Ujar Maxi sedikit tidak suka, Joella membulatkan matanya dengan terkejut.

“Ku.. Ku mohon, Maxi.. Jangan.”

“Why ??”

“Kau akan memiliki bayi, aku mohon jaga sifat dan karaktermu untuk sementara.. Aku mohon..” Ujar Joella dengan lembut, Maxi menghela nafasnya berat.

“Aku khawatir jika dia akan menyentuhmu dan bayiku, aku tidak bisa tinggal diam begitu saja.”

“But-”

“Sweetie, please.. Let me protect you, I don't wanna lose you and my baby.. You and the baby is everything to me.”

Joella tertegun sejenak, dia tahu maksud dari Maxi, hanya saja Joella masih belum mengerti kenapa Maxi begitu takut kehilangan dirinya, padahal Joella tidak mungkin akan meninggalkannya. Apalagi ada bayi di dalam perut ini, padahal Joella berencana ingin pergi jauh dari Maxi, tapi takdir berkata lain dengan memberikan bayi di dalam kandungannya, dan mengetahui anak dari Isabella bukanlah anak kandung Maxi, membuat Joella tidak yakin akan menjauhkan Maxi dari anak kandungnya.