NovelToon NovelToon
Memeluk Cinta

Memeluk Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: Genta Senja

Alena harus melunasi hutang kakaknya dan juga membayar tebusan kakaknya yang dipenjara akibat fitnah. Akhirnya Alena meminjam uang pada bosnya, Bima si CEO. Ia diberi pinjaman dengan syarat nikah kontrak dan berikan keturunan laki-laki.

Celakanya Alena tidak tahu kalau Bima sudah menikah sebelumnya dan hanya membutuhkan anak darinya saja. Begitu anak lahir, Alena dipisahkan dari anaknya. Perawatan yang tidak maksimal membuat anaknya meninggal dunia.

Melihat keterpurukan Alena dan dendam membara membuat Bima membongkar bahwa semua hanya skenario keluarganya. Ia terpaksa mengikuti dan tidak pernah bermaksud menjebak Alena sebab ia benar2 mencintainya.

Akankah Alena memaafkan semua kesalahan Bima saat akhirnya laki-laki itu menceritakan semua fakta yang terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Genta Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

09 Dijemput Paksa

Gadis itu menghirup nafas panjang. Ia berusaha meredakan rasa sabarnya.

"Ingat Alena, kamu sudah setuju dengan perjanjian hutang itu. Kamu tidak bisa seenaknya seperti ini, main menghilang tanpa kabar."

"Saya tidak menghilang! Bukannya saya sudah minta izin tidak ngantor?"

"Dimana kamu sekarang? Ingat! Besok hari pernikahan kita. Jangan kabur kamu!"

"Saya pastikan nanti malam sudah ada di rumah. Anda tidak perlu tahu saya ada dimana."

Bima tertawa sinis. "Itu artinya kamu sengaja menghilang, Alena!"

"Saya tidak menghilang!"

"Buktikan! Jawab pertanyaan saya, sekarang kamu ada dimana?" tandas Bima penuh penekanan.

Alena terus menolak memberi jawaban, bahkan nekat mematikan telpon secara sepihak.

"Tenang saja, besok saya pasti sudah siap menunggu jemputan Anda di depan rumah. Selamat sore." Alena mematikan komunikasi. Tanpa peduli, ia tekan beberapa detik tombol power. Mematikan HP adalah solusi terbaik untuk menghindar, setidaknya hanya sampai hari ini saja.

*****

Alena dan Aldy tengah menikmati teh sore bersama seluruh relawan dan juga pengurus panti tatkala ada satu mobil toyota camry warna hitam memasuki pelataran.

"Aku ke toilet bentar," ujar Alena.

Bunda Widya mengangguk, beliau masih terus mengamati pergerakan mobil itu. Tak lama kemudian, seorang pria turun. Penampilannya khas CEO muda.

Pria yang tak lain adalah Bima datang mendekat ke tempat Alena dan Aldy minum teh. "Selamat sore, apakah Alena Prameswari ada di sini? Saya atasannya." Bima to the point bertanya dengan senyum kharismatik.

Bunda Widya langsung menyambut hangat begitu menyadari siapa tamu yang datang. "Silakan duduk, Pak..."

"Bima," jawabnya ramah.

"Silakan duduk, Pak Bima. Alena masih di kamar mandi." Sekali lagi Bunda Widya mempersilakan CEO muda itu duduk.

Begitu Alena kembali dari kamar mandi, gadis itu jelas terkejut melihat keberadaan Bima. Alena berpikir keras, darimana manusia es itu tahu keberadaannya.

"Saya kesini untuk menjemput kamu, Alena. Mendadak kita ada meeting dengan klien di Bandung. Makanya, saya ke sini. Sebenarnya tidak bermaksud mengganggu kesenangan kamu di sini, tapi ini urgent. Jadi, segera siap-siap."

Alena sangat kesal melihat ekspresi licik Bima. Atasannya sangat pandai bermain sandiwara. Padahal jelas ia tahu, tidak ada meeting apapun.

"Boleh kita bicara berdua dulu, Pak?" tanya Alena berusaha sesopan mungkin. Bima mengangguk, ia mengikuti langkah Alena menjauh dari tempat berkumpul.

Begitu memastikan keduanya tidak terlihat lagi, Alena yakin tidak ada yang mendengar percakapan keduanya.

"Pak Bima tahu dari siapa kalau saya di sini?" tanya Alena ketus.

"Jangan main-main kamu. Saya pasti bisa menemukan manusia licik seperti kamu!" bentak Bima kasar. Ekspresi wajahnya berubah garang.

"Terserah! Pokoknya saya tidak mau ikut Pak Bima. Titik!"

"Wah, keras kepala sekali wanita satu ini. Sudah berani hutang, tapi ingkar."

"Pernikahannya besok, Pak! Bukan hari ini. Ingkarnya dimana?"

"Saya mau hari ini kamu ikut saya. Kita langsung berangkat ke tempat pernikahan."

"Nggak bisa seenaknya gitu dong, Pak!" protes Alena sengit.

"Saya tunggu sepuluh menit di mobil. Belum siap, saya seret kamu!" ancam Bima.

*****

Alena diam menatap jalan. Mukanya terus ditekuk, sementara Bima fokus mengendalikan laju mobil. Sesekali ia melirik wajah Alena yang duduk di sebelahnya.

Bukan karena ancaman yang diberikan, tapi Alena sangat malas memperpanjang perdebatan tidak penting. Akhirnya, ia mengalah untuk pergi bersama Bima meski tidak ikhlas.

"Ini namanya jemput paksa, Pak. Kenapa nggak besok saja?"

"Kamu pikir ke tempat menikah tidak butuh waktu?"

Alena menatap wajah Bima. "Memangnya kita nikah dimana, Pak?"

"Korea."

"Buset, jauh amat!" Alena melongo kaget.

Bina tetap santai menyetir, "Saya hanya ingin merahasiakan pernikahan kita."

"Jangan di Korea juga Pak. Kayak Indonesia kehabisan penghulu saja."

"Saya bercanda."

Alena tertawa, "Hahaha...bisa bercanda juga ternyata." Ia langsung lega sebab tidak jadi ke luar negeri.

"Kita menikah di Singapura."

Tawa Alena langsung berhenti. "Serius, Pak?"

"Kamu lupa kalau kita beda keyakinan?"

Alena terdiam, ingatannya kembali pada masa dimana ia mengantarkan Bima pergi ke gereja, pura, vihara, dan kuil. Ia menatap Bima penuh selidik.

"Saya ingat, Anda pernah mengunjungi beberapa tempat ibadah...hanya saja saya bingung. Agama Anda apa?"

Ditanya demikian Bima hanya tersenyum. "Oma saya penganut Katolik Roma. Orang tua saya juga sama tentunya. Saya..." Bima menjeda ucapannya, "tidak punya agama."

"Ateis? Astaghfirullah Pak Bima."

"Kenapa kalau saya ateis?" Bima melirik sewot. "Semua punya pandangannya sendiri Alena."

Alena hanya diam. Baginya, bebas merdeka untuk menjadi penganut kepercayaan atau agama manapun kecuali menjadi ateis. Penganut seperti itu jelas tidak mungkin percaya Tuhan. Pemikiran yang baginya lupa akan asal muasal manusia.

"Saya agnostik, Alena. Saya masih percaya Tuhan. Hanya saja saya tidak yakin dengan semua tata cara orang agamis dan juga penganut kepercayaan."

Alena mengangguk paham. Setidaknya ia berhutang dengan manusia yang masih sadar bahwa ia ada di bumi ini berasal dari Tuhan.

"Karena kita beda keyakinan, pernikahan kita tidak mungkin dilaksanakan di Indonesia. Paling dekat dan tidak ribet ada di Singapura."

"Ngikut aja deh, Pak. Pokok jangan rubah keyakinan saya."

Selama perjalanan Bima menjelaskan bagaimana cara menikah di sana. Alena yang menyimak hanya diam.

"Syarat menikah di sana tidak perlu ganti kependudukan. Ada khusus untuk orang asing. Hanya saja harus stay minimal 20 hari dulu. Saya putuskan kita akan stay di sana selama satu bulan. Sekalian ada hal yang ingin saya selesaikan di sana."

"Kita tinggal dimana, Pak? Hotel?"

"Saya ada rumah di sana. Kamu tenang saja. Semua sudah saya siapkan. Tinggal berangkat saja."

"Kenapa Pak Bima baru bilang sekarang? Pake acara jemput paksa lagi."

Bima mendengus kesal. "Seandainya kamu tidak menghilang seenaknya, saya tidak perlu melakukan ini."

"Saya tidak menghilang, Pak. Bapak kan sudah lihat sendiri saya ada dimana tadi." Alena melipat kedua tangannya di dada dengan muka kesal.

"Terserah kamu. Perjalanan akan saya percepat malam ini. Kita langsung berangkat."

"Wait...berangkat? Saya belum bawa apa-apa, kita pulang ke rumah dulu."

"Oke, jangan lupa gaun dan cincinnya."

*****

"Ini serius aku akan nikah?" batin Alena tidak percaya. Pandangannya ia edarkan ke luar jendela. Tampak awan putih dan kerlip lampu kota. Pesawat pribadi Bima baru saja lepas landas.

Usai mengambil gaun dan cincin juga beberapa baju milik Alena di rumah, Bima langsung melakukan mobil menuju bandara. Pesawat pribadi milik Bima sudah menunggu.

Dengan dada berdebar, Alena memejamkan mata. "Ya Allah, jika memang sudah takdirnya seperti ini, kuatkan hamba."

Alena sebelumnya sempat mengirimkan pesan untuk Tegar. Mengabarkan bahwa ia akan pergi ke Singapura. Ia akan menikah di sana. Hatinya pilu, tapi apa boleh buat. Mau tidak mau harus ia lakukan.

1
🌹Nabila Putri🌹
ayo aldy selamat kan Alena dr Bima.
Genta Senja: kira-kira Aldy bakal ngelakuin apa ya?
total 1 replies
Bilqies
ogah ih

malasjuga ngandung benih kamu
Genta Senja: terlanjur
total 1 replies
Roeswartini
karya yg bagus setidaknya ada p.pesan moral yg tersampaikan lewat karya ini
Genta Senja: terima kasih Kak testimoninya....
total 1 replies
Lina Yanti
alena bima
Genta Senja: 🥰😍 "Terima kasih sudah mampir, Kak. Jangan bosan untuk datang lagi," jawab Alena dan Bima bersamaan.
total 1 replies
Genta Senja
makasih... kita sehari dan sepemikiran
Bilqies
sama sama menemukan sosok orang yang mereka rindukan
Genta Senja: betul banget... sisi ini Thor bener2 ikut merasa terharu. dua orang yang sama2 kehilangan menemukan teman untuk saling mengisi kekosongan...
total 1 replies
Bilqies
sabar Alena, semoga kakak mau cepat dapat uang untuk menebus mu yaa
Genta Senja: aamiin... doakan yang terbaik buat Alena, ya
total 1 replies
Bilqies
baik banget sih Sendy
Genta Senja: asiaaaaaap.... hehehehe
Bilqies: entah Thor semua keputusan ada di tanganmu 🤣🤣🤣
total 5 replies
Bilqies
hmm entar bakalan tumbuh Dnegan sendirinya juga kok
Genta Senja: kita lihat nanti... akan berakhir dimana... hehehehe.... hhh... 😄
Bilqies: benih2 cinta 😀😀
total 3 replies
Bilqies
selamat yaaa...
Genta Senja: "Terima kasih Kak Bliqies...," ujar Alena dengan senyum tulus terkhusus untukmu.
Bilqies: harus donk 😀😀😀😀
total 3 replies
Bilqies
kasihkan aku aja Thor 🤣🤣🤣
Genta Senja: 😍😍😍😍😍😍😍😍🥰🥰🥰
Bilqies: 😀😀😀😀😀😀
total 3 replies
Bilqies
aku mampir lagi Thor,
Genta Senja: makasih kakak... selalu nyempetin mampir... jangan kapok mampir terus...
total 1 replies
Bilqies
sinis banget sih...
udah tau keles
Genta Senja: sabar kak... sabar...
total 1 replies
Genta Senja
yuk... dukung karya aku.... kasih penilaian di sini ya...
Lina Yanti
Elena bima
Genta Senja: ehem... Alena
total 1 replies
Lina Yanti
rahasia rukmini
Genta Senja: rahasia gelap
total 1 replies
Bilqies
aku mampir kak
Genta Senja: siap kakaaaaak
total 1 replies
🎀
semangat thor, jangan lupa mampir ya 🤗
Genta Senja: siap... makasiiih... jangan lupa mampir lagi... nanti Thor juga akan mampir
total 1 replies
Bilqies
semangat terus Thor menulisnya...

jangan lupa mampir juga di karyaku
Genta Senja: siaaaaap
total 1 replies
Bilqies
gak nyangka kalau Bima beda agama dengan Alena...
Genta Senja: yaaah.... dunia akan selalu memiliki kejutan di setiap ceritanya... ☺
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!