NovelToon NovelToon
Cahaya?

Cahaya?

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / Cinta Murni / Angst / trauma masa lalu
Popularitas:12.1k
Nilai: 5
Nama Author: Cerita Kuh123

𝐒𝐢𝐧𝐨𝐩𝐬𝐢𝐬:

Hanya sepenggal kisah seorang pria yang membutuhkan cahaya sebagai harapan nya.
Kisah tentang pria yang di kurung di ruang gelap, karena penyakit mental yang ia alami dan seorang gadis yang tiba - tiba datang sebagai malaikat penolong nya, membawa nya keluar dari kegelapan.

"Memang.. Masih ada cahaya buat gue?"

.
.

"Gue boleh tanya sesuatu?"
"Lo.. Nyata kan?"

"Mereka bilang, semua yang gue denger, liat atau rasakan, semua itu cuma khayalan. Mereka bilang, gue gila."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cerita Kuh123, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

09

[ WARNING ]

1. BANYAK KATA - KATA KASAR.

2. KARYA PERTAMA, MAKLUMI KALAU ADA KESALAHAN DALAM DIKSI.

3. MAKLUMI TYPO.

4. KOMENTAR YANG SOPAN.

5. HARGAI KARYA PENULIS.

TERIMAKASIH!!

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...- 𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔 -...

Waktu menunjukkan pukul 00.32, Aurel masih terjaga, setelah sebelum nya ia pergi menemani Renza jalan - jalan ke mall. Sekitar pukul 10 malam, ia baru sampai rumah. Membersihkan tubuh nya, lalu bermain ponsel. Ia sengaja tidak tidur, karena ingin melihat kondisi Alvarez.

Kini, ia keluar dari kamar nya, mengamati sekitar, memastikan semua orang rumah sudah tertidur. Ia melangkahkan kaki nya, menuju lorong yang cukup panjang itu.

...----------------...

"Mama, kita mau kemana?" Tanya Alvarez kecil, menatap sang mama dengan tatapan polos.

"Kita mau pergi. Kamu mau kan, ikut mama, bareng mama?"

"Mau." Jawab Alvarez.

"Mama ga boleh ninggalin Varez pokoknya!" Ujar Alvarez sembari menautkan jari - jari tangan nya, menggenggam tangan sang mama.

Mama nya tersenyum lembut, menatap Alvarez kecil, tatapan yang sangat Alvarez rindukan, tatapan penuh kasih.

Alvarez memandang wajah mama nya, cukup lama. Sampai, tiba - tiba saja, tubuh mama nya perlahan menghilang, entah kemana.

"Mama!!" Alvarez kecil berteriak, memanggil mama nya, ia mengedarkan pandangan nya, mencari sang mama. Namun, nihil. Mama nya hilang, entah kemana, terganti oleh suara sang papa yang tiba - tiba masuk ke rungu.

"DASAR KAMU PEMBUNUH!! PEMBAWA SIAL!" Wajah Robert terlihat marah, wajah nya sampai memerah. Ia mengambil ikat pinggang, lalu mulai memukul putra nya sendiri.

Alvarez meringis, air mata nya turun hingga membasahi lantai tempat kepala nya berbaring, meski mata nya terpejam tidur.

Mimpi. Iya, itu hanya mimpi. Tapi, mimpi itu memang pernah ada sebelum nya. Robert pernah marah dan memaki nya seperti itu.

Ctarrr...

Ctarrr...

"J-jangan pa.. S-sakit.." Lirih nya masih dalam mata yang terpejam.

Dalam mimpi nya, semua berubah menjadi gelap, wajah Robert juga perlahan menggelap, hilang dari pandangan nya. Tidak ada cahaya apapun, hanya ada Alvarez disana. Ia berteriak, ia takut, ia ingin keluar dari ruang gelap ini, ia ingin cahaya, tapi, seakan tidak ada setitik cahaya pun yang mau muncul sekedar untuk menenangkan nya. Ia tenggelam dalam kegelapan, hingga cahaya pun tidak dapat menemukan nya.

Tubuh nya berkeringat, merasa resah dan takut. Di tengah kegelisahan nya itu, suara lain muncul, suara itu memanggil nama nya, terdengar lembut dan tidak jahat. Suara itu tidak memaki - maki nya, nada bicara nya lembut, tak ada kata umpatan apapun, suara itu menyadarkan nya, dari mimpi buruk ini.

"Alvarez! bangun.."

"Itu cuma mimpi."

Kesadaran Alvarez kembali, kala sebuah tangan menyentuh pelan bahu nya.

Alvarez terlihat terkejut, ia langsung mengangkat tubuh nya duduk, lalu memundurkan tubuh nya hingga menyender ke tembok.

"M-maafin V-varez pa.." Ucap Alvarez.

Bola mata nya kesana kemari, terlihat gelisah dan takut. Mungkin karena tadi siang, Robert membangunkan nya dari tidur juga, namun dengan kasar.

"Gue bukan papa lo. Gue Aurel." Ucap Aurel.

"A-aurel?"

"Iya.."

"Bukan, dia bukan Aurel." Suara asing masuk ke indra pendengaran Alvarez.

"Lo lupa Alvarez? Lo itu gila."

"Engga, itu nyata."

"Nyata apa nya? Dia itu gila."

Alvarez menutup telinga nya dengan tangan, ia tak tau mana yang benar.

"Varez? Lo gapapa?" Tanya Aurel khawatir.

Alvarez tak merespon, air mata mulai mengalir lagi dari mata nya.

"Alvarez? Lo kenapa? Hei." Aurel menyentuh kedua bahu Alvarez, memastikan keadaan Alvarez.

Masih sama. Alvarez tak merespon, tatapan nya kosong, ia seakan tak mendengar suara Aurel, karena suara - suara lain yang lebih berisik masuk ke dalam rungu nya.

"Alvarez!" Sentak Aurel untuk menyadarkan Alvarez.

Alvarez mendongak pelan, sejajar dengan wajah Aurel, mata nya masih mengeluarkan air mata penuh kesedihan.

"Varez, lo kena--"

"G-gue boleh nanya?" Tanya Alvarez pelan.

Terdiam sejenak, "Iya. Apa?"

"Lo.. Nyata kan?" Pertanyaan polos yang terkesan bodoh itu keluar dari mulut Alvarez. Tatapan nya sayu, penuh harap.

"Kenapa nanya itu?"

Cukup lama Alvarez diam, seperti sedang mempertimbangkan.

"Karena.. Mereka bilang, semua yang gue denger, liat atau rasakan, semua itu cuma khayalan. Ga nyata, termasuk lo."

"Mereka bilang, gue gila."

Aurel tertegun.

"T-tolong.. Kalau lo ga nyata, jangan kasih gue harapan apapun.."

"Jangan bilang kalau seakan lo bakal ngebebasin gue.."

"L-lebih baik lo marah - marahin gue kayak yang lain, daripada kasih gue harapan.."

"G-gue berusaha untuk tetep sadar, g-gue berusaha biar gue ga gila, biar gue bisa bedain antara kenyataan dan halusinasi."

"Jadi tolong.."

"Jangan bikin gue bingung.."

"Gue- Gue gamau gila.."

Suaranya terdengar lirih, tampak seperti memohon. Bola mata nya bergerak kesana kesini, gelisah. Sejujurnya, ia muak dengan diri nya sendiri. Tidur nya tidak pernah tenang, rasa takut dan cemas selalu menghantui nya setiap saat, begitu juga suara - suara yang selalu berperang dalam pikiran nya.

Lagi lagi, Aurel terdiam. Ia mematung beberapa saat, setelah mendengar pengakuan Alvarez itu. Hati nya terasa seperti di iris, rasa simpati muncul, membuat Aurel semakin bertekad untuk membebaskan pria itu.

Aurel meraih tangan Alvarez dan meletakkan tangan Varez menyentuh pipi nya.

"Lo rasain sendiri kan? Gue nyata, Varez."

"Gue ada di hadapan lo. Gue nyata. Gue bener - bener bakal bebasin lo dari sini."

Varez terdiam, "G-gue gamau gila.."

"Gue yakin, lo bisa sembuh nanti." Ucap Aurel meyakinkan. Ingin mengatakan 'Lo ga gila Varez' tapi nyata nya, mental Varez memang tidak baik - baik saja. Jadi, Aurel hanya bisa mengatakan itu.

.

.

.

...•BERSAMBUNG•...

1
Dindaa Anisa
lajun thorr
*same_One*
next
🧸 ➳ᴹᴿ᭄A͠ʀsɪ𝐀⃝🥀👻ᴸᴷ
lah kok sad sih Thor ,mau kemana sih Aurel 🤧
haruka
bagus
Anis Rohayati
suka sma yang berbau obsesi
karenn
Sayang Alvarez banyak-banyak ❤️❤️
Anis Rohayati
sedikit bgt up nya/Whimper//Whimper/
Anis Rohayati
plis ka seru bgt up yang bnyk 😍😍😍😍😍😍
🧸 ➳ᴹᴿ᭄A͠ʀsɪ𝐀⃝🥀👻ᴸᴷ
bener hukum mati saja 🙈
🧸 ➳ᴹᴿ᭄A͠ʀsɪ𝐀⃝🥀👻ᴸᴷ
lanjut bnyk kak 🙈
Kysh_lmyd<3
lnjjuuutt
🧸 ➳ᴹᴿ᭄A͠ʀsɪ𝐀⃝🥀👻ᴸᴷ
Lanjut kak pliss yg banyak
🧸 ➳ᴹᴿ᭄A͠ʀsɪ𝐀⃝🥀👻ᴸᴷ
iss mulut nya mintaa di lakban 😒
🧸 ➳ᴹᴿ᭄A͠ʀsɪ𝐀⃝🥀👻ᴸᴷ
Lanjut kak pliss, akhir nyaa dia bebas 🤧
karenn
OKE DIGANTUNG SEMAKIN MENANTANG, SEMANGAT AUTHOR CAYANG 🤍🤍
🧸 ➳ᴹᴿ᭄A͠ʀsɪ𝐀⃝🥀👻ᴸᴷ
LANJUT KAK
🧸 ➳ᴹᴿ᭄A͠ʀsɪ𝐀⃝🥀👻ᴸᴷ
aiss jadi sedih jugaa 🤧
Rvlla
maaf izin ketawa dikit, 😭
Rvlla: YA MAAV😭😭😭
IG: @itsme.lyn123: KAN HRSNY SEDIH 😭😭
total 2 replies
🧸 ➳ᴹᴿ᭄A͠ʀsɪ𝐀⃝🥀👻ᴸᴷ
lanjut thorrrr
🧸 ➳ᴹᴿ᭄A͠ʀsɪ𝐀⃝🥀👻ᴸᴷ
ayoo semangat Aurel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!