Cahaya?

Cahaya?

CHAPTER ONE: 01

[ WARNING ]

1. BANYAK KATA - KATA KASAR.

2. KARYA PERTAMA, MAKLUMI KALAU ADA KESALAHAN DALAM DIKSI.

3. MAKLUMI TYPO.

4. KOMENTAR YANG SOPAN.

5. HARGAI KARYA PENULIS.

TERIMAKASIH!!

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...- 𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔 -...

Tokk.. Tokk.. Tokk..

"Masuk!"

Ceklek..

Seorang gadis masuk ke dalam ruangan dengan mengenakan kemeja dan celana jeans panjang nya.

Ia baru saja di terima kerja sebagai bodyguard pribadi tuan muda keluarga Elizabeth, setelah mengikuti tes yang di berikan Robert Elizabeth, kepala keluarga Elizabeth.

"Kamu sudah di jelaskan tugas kamu?" Tanya Robert yang duduk di kursi kekuasaan nya itu.

"Sudah tuan." Jawab gadis itu.

"Bagus."

"Sekarang, kamu bisa mulai bekerja. Saya akan panggilkan Tio untuk mengantar kamu ke kamar putra saya." Robert meraih handphone nya. Ia mengutak - atik handphone nya sebentar, lalu tak lama, muncul suara ketukan lagi dari luar.

"Tio, kamu antar dia ke kamar Renza ya." Ucap Robert di ikuti oleh anggukan Tio.

"Baik tuan."

Tio beralih menatap gadis itu, "Ayo, ikuti saya."

Tio melangkah pergi dan gadis itu mengikuti nya dari belakang sambil menatap ke sekeliling mansion mewah itu, menghafal bagian - bagian nya.

Setelah berjalan cukup jauh, Tio berhenti di depan pintu berwarna putih.

"Ini kamar nya tuan Renzo."

Gadis itu mengangguk, "Terimakasih."

"Ya, sama - sama. Kalau begitu, saya duluan." Ucap Tio meninggalkan gadis itu.

Setelah menatap kepergian Tio, gadis itu mengambil nafas panjang, lalu tangan nya mulai terjulur untuk mengetuk pintu kamar itu.

Tokk.. Tokk.. Tokk..

"Siapa?!" Tanya dari dalam kamar.

"Saya bodyguard baru yang di pekerjakan tuan Robert!" Jawab gadis itu sedikit berteriak, agar suara nya bisa terdengar orang di dalam kamar.

"Masuk!" Setelah mendengar suara persetujuan dari dalam kamar, gadis itu membuka pintu dan masuk.

...----------------...

"Saya Aurel, bodyguard pribadi yang di pekerjakan tuan Robert." Gadis itu, Aurelia Kimberly, memperkenalkan diri nya pada pria yang akan menjadi majikan nya.

Pria itu menjawab dengan deheman.

"Tau."

"Gue Renza. Salken." Balas Renza memperkenalkan diri nya.

Aurel hanya mengangguk sebagai respon.

"Umur berapa?" Tanya Renza.

"23 tahun, tuan." Jawab Aurel.

Renza ber-oh-ria, "Btw, gausah terlalu sopan sama gue. Gue 2 tahun lebih muda dari lo."

"Oke." Jawab Aurel singkat.

Setelah nya, mereka berbicara sebentar, karena Renza sempat menanyakan beberapa pertanyaan.

...----------------...

Waktu menunjuk pukul 18.35, anggota keluarga Elizabeth mulai berkumpul di meja makan untuk makan malam, termasuk Renza.

Aurel berdiri di samping Renza yang duduk di meja makan.

'Dia gada?' Batin Aurel melirik 3 orang yang duduk di meja makan.

Anggota keluarga Elizabeth terdiri dari:

Robert Elizabeth -> Sebagai kepala keluarga.

Kinara Elizabeth -> Istri Robert/nyonya Elizabeth.

Alvarez Elizabeth -> Putra pertama Robert bersama istri pertama nya.

Renza Elizabeth -> Putra pertama Robert bersama Kinara.

Tapi, setelah di amati, Aurel tidak menemukan putra sulung keluarga Elizabeth ini.

"Ayo, makan." Ucap Robert.

Mereka mulai memakan makan malam mereka dengan tenang.

Renza melirik Aurel yang berdiri di samping nya, "Lo duduk aja, ikut makan."

"Ah, ga perlu tuan." Aurel tersenyum tipis.

"Gapapa, Aurel. Aurel kan nama kamu?" Tanya Kinara.

"Iya, nyonya."

"Duduk aja, makan bareng. Nanti makanan ini juga ga mungkin abis buat kita." Lanjut Kinara.

Aurel melirik pada Robert, meminta persetujuan. Robert mengangguk kecil tanpa menatap.

Aurel menunjukkan senyum nya, lalu duduk di sisi yang agak jauh dari mereka. Sengaja. Karena, ia sadar, posisi nya saat ini adalah pengawal. Tapi, ia tetap makan beberapa makanan yang ada di meja. Rejeki ga boleh di tolak kalau kata Aurel mah.

Setelah makan malam nya selesai, Kinara mengambil piring kosong lagi, lalu menyiapkan nasi dan beberapa lauk yang tersisa di atas piring itu.

"Bi, tolong kasihin ke si Alvarez dulu ya, dia belum makan dari siang." Ucap Kinara menyodorkan piring dan segelas air putih ke pembantu rumah nya itu, Bi Siti.

"Baik nyonya." Bi Siti menerima piring dan gelas itu, lalu berjalan pergi.

"Tck! Anak itu ngapain di kasih makan." Gumam Robert kesal.

Aurel melirik Robert lalu menatap kepergian bi Siti. Ia beranjak berdiri.

"Aurel mau kemana? Ayo temenin gue ke taman belakang." Ucap Renza ikut beranjak.

"Oh, iya, ayo." Aurel melirik kembali arah kepergian bi Siti.

'Tckk! Gue ga bisa ngikutin dia.'

...****************...

Di taman belakang, Renza menatap bunga - bunga nya, ia memang suka menanam bunga untuk menghabiskan waktu nya.

Aurel melirik Renza, "Tuan."

"Hm?"

"Anggota keluarga Elizabeth cuma tiga doang? Denger - denger tuan punya saudara." Tanya Aurel.

"Iya, memang punya saudara. Dari istri pertama nya papa."

"Oh.. Dia tinggal sendiri ya?"

"Engga. Dia disini." Jawab Renza.

"Tapi, orang - orang ga akan ketemu dia kalau kesini." Lanjut nya.

"Kenapa? Dia kan disini."

"Iya, di tempat tanpa cahaya.." Gumam Renza yang tentu nya masih terdengar di telinga Aurel.

"Maksud nya?"

Renza tak merespon apapun lagi setelah itu.

Aurel harus menjalankan tugas nya, mencari pria bernama Alvarez itu.

.

.

.

...•BERSAMBUNG•...

Haiii, ini novel pertama aku gaiss, setelah sekian lama bikin chat story di mt, aku mw coba bikin novell.

Awalnya mau di wp, tapi kayaknya tulisan aku masih berantakan bngttt, jd mau latihan disini duluu. Doain aja ini kelar cerita nya 😭

Tolong dukungan nya yaa, makasiii.

Terpopuler

Comments

soyaa

soyaa

semangat thor

2024-04-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!