NovelToon NovelToon
Musim Semi Di Batalyon

Musim Semi Di Batalyon

Status: sedang berlangsung
Genre:cintamanis / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Kehidupan Tentara / Persahabatan / Romansa
Popularitas:61.9k
Nilai: 5
Nama Author: NaraY

Tiga orang pria bersahabat dengan seorang gadis cantik dari masa bangku SMP hingga mereka dewasa. Persahabatan yang pada akhirnya diwarnai bumbu cinta yang saling terpendam hingga akhirnya sang gadis tersebut hamil dan membuat persahabatan mereka nyaris retak.

Siapa sangka sebenarnya salah satu di antaranya mencintai seorang gadis yang sebenarnya selama ini amat sangat dekat di antara mereka.

Seiring berjalannya waktu, rasa sakit mulai terobati dengan hadirnya si pelipur lara. Hari mulai terasa bermakna namun gangguan tidak terhindarkan. Mampukah mereka meyakinkan hati gadis masing-masing, terutama gadis yang salah satunya memiliki rentang usia bahkan 'dunia' yang berbeda dengan mereka.

SKIP yang tidak suka dengan KONFLIK.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9. Akan membawanya pergi.

Menjelang malam Nadia terbangun dan melihat Bang Arma tidur dengan posisi memeluknya tanpa sehelai benang pun. Nadia yang gugup pun ikut memperhatikan dirinya sendiri.

"Abaaaaang..!!" Pekiknya sampai membuat Bang Arma terbangun.

"Apa sih ndhuk? Abang cepek sekali." Jawabnya masih memejamkan mata.

"Itu tadi ilmu apa, Bang??? Kenapa seperti orang berhubungan badan???" Kata Nadia sambil menggoyang lengan Bang Arma namun pria itu tak kunjung bangun dari tidurnya.

Nadia segera mengambil ponselnya dan membuka aplikasi operet miniatur. Setelah beberapa saat Nadia membacanya, ekspresi nya pun mendadak berubah.

"Ini mirip sekali dengan hubungan badan. Nggak.. nggak mungkin, darimana Bang Arma belajar ilmu hitam yang mirip dengan adegan ranjang itu??" Nadia mulai kelabakan dan mencari pakaiannya hingga tidak sengaja menarik bagian selimut yang menutupi tubuh Bang Arma.

"Aaaaaaa..." Nadia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Nadia semakin panik dan gugup melihat bagian tubuh Bang Arma sampai menelan saliva dengan kasar. Ia pun segera sadar dan menutupnya kembali dengan selimut. "Iiiiihh.. besar sekali."

"Apa sih ndhuk, kamu mau lagi??" Tanya Bang Arma masih dengan suara paraunya.

"Nggaaaaakk..!!!!!!!"

Bang Arma langsung terbangun mendengar jerit Nadia yang kini sepertinya ketakutan. Kepalanya langsung terasa pening karena begitu kaget mendengar suara Nadia.

Tau arah mata Nadia melihat ke arah peralatan tempurnya yang sudah siap beroperasi, Bang Arma pun menarik kembali selimut nya.

"Kenapa teriak seperti orang kerasukan?"

"Itu.. anuu.. kenapa kita jadi berduaan?? Nanti Bang Angger tau." Protes Nadia tapi arah matanya masih melihat sesuatu di balik selimut.

"Nggak perlu bilang Abangmu..!! Ini urusan kita berdua." Kata Bang Arma.

"Nggak bisa Bang. Bang Angger harus tau kalau Abang sudah berani berbuat seperti ini."

"Yakin mau bilang ke Abangmu itu?? Mau lapor apa? Abang sudah buat seperti tadi sama kamu?" Bang Arma menegaskan kata-katanya.

"Iya." Jawab Nadia tegas dan berani.

"Jangan bilang..!! Atau............." Bang Arma menampakan wajah liciknya lalu berkomat kamit seperti orang membaca do'a.

Nadia terus memperhatikan wajah itu, tiba-tiba hatinya merasa was-was. Nadia memilih diam dan menyambar pakaiannya kemudian memakainya dan segera keluar dari kamar.

:

Malam itu Nadia terkejut melihat Mbak Tria menangis. Terlihat Bang Angger menggadeng tangannya dan berusaha menenangkannya.

"Mbak Tria?? Kenapa???"

"Nggak apa-apa. Kamu masuk ke kamarmu sendiri..!!" Titah Bang Angger.

Bang Arma ikut keluar dari kamar tapi saat melihat Tria menangis, apalagi terlihat perut menyembul. Dengan sigap Bang Arma menarik tangan Nadia dan masuk ke dalam kamar.

Nadia memutar pergelangan tangannya agar Bang Arma tidak menarik tangannya lagi. "Tunggu Bang, Mbak Tria nangis. Nadia mau tau kenapa Mbak Tria menangis."

"Abang harap mulai detik ini kamu lebih memahami batasanmu. Abangmu membutuhkan privasi begitu pula dengan kita." Kata Bang Arma.

"Privasi apa? Kita tidak ada hubungan apapun selain perasaan seperti adik kakak." Jawab Nadia masih belum memahami situasi dan kondisi nya.

Kepolosan Nadia timbul karena Bang Angger sama sekali tidak pernah mengajarkan sesuatu tentang hubungan antara pria dan wanita secara lebih terkecuali hal yang sudah baku dan tertera dalam pelajaran dan pengetahuan dalam sekolah, jelas itupun tidak seratus persen Nadia pahami.

Namun saat ini semua sudah berbeda. Bang Arma harus segera mengatakan kebenarannya pada Nadia apalagi kini Nadia sudah menjadi tanggung jawabnya.

"Tria sudah ada di sini, ikut dengan Abangmu. Itu berarti kamu harus ikut dengan saya ke tanah Borneo." Ucap tegas Bang Arma.

"Nggak mau. Nadia mau disini saja temani Bang Angger."

"Cukup Nadia..!!!!! Abang tidak ingin ada perdebatan. Kamu ikut dengan saya besok pagi..!!!!!!"

Nadia menunduk, perasaan nya mendadak ciut. Sejak dulu Bang Arma tidak pernah bersuara kasar padanya. Baru kali ini Bang Arma memarahinya.

"Kemasi barangmu..!!"

Nadia yang takut segera masuk ke dalam kamar dan mengambil koper lalu memasukan pakaiannya ke dalam kamar.

"Abang jahaaat..!!!" Nadia mengusap air matanya. Kini dirinya benar-benar menangis sesenggukan karena Bang Arma memarahinya.

"Abang tidak akan jahat kalau kamu mau menurut. Makanya jadi perempuan jangan membantah saja." Kata Bang Arma.

Tak lama Bang Angger menemui Bang Arma. Agaknya ada rasa tidak terima karena Bang Arma memarahi adiknya.

"Bisakah kamu bersuara sedikit lebih lembut?"

"Itu urusanku. Kalau kau paham bagaimana watak ku. Seharusnya kau tidak mengajak ku berdebat. Aku hanya ingin mendidik istriku. Lebih baik kamu kembali ke kamarmu dan tenangkan Tria, agaknya sebentar lagi kamu akan jadi ayah." Bang Arma menimpali iparnya itu.

Bang Angger tidak bisa banyak bicara lagi. Memang tidak ada yang salah dari ucapan Bang Arma.

.

.

.

.

1
Mika Saja
😄😄😄😄😄Nadia bsk bsk jgn KB ya biar gak gendut🤭🤭
Nabil abshor
kokean ngumbe uyah baaaang,,,, 😅
Nabil abshor
🤣🤣🤣🤣🤣
Nabil abshor
eeeeeee lhaaaa yoooo,,,,,, 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
Murni Zain
Emang krn capek mbk Nad, babang Arma langsung tidur💤😴.
Ratu Tety Haryati
Padatnya kegiatan, tubuh yang lelah, urusan ranjang yg tak seperti biasanya, salah paham, akhirnya saling menuduh ada main belakang🤦‍♂️
Ana
lnjut
Mira Lusia
masih malu2 aja nih abang..😁😁
Murni Zain
orang ya kelihatan kaku,seram tp hati bang hati baik.. mengayomi anggota.
Mika Saja
klo semua pemimpin bgtu dan tdk mentinginin diri sdri pasti bwahannya akan segan dan LBH hormat LG,,dan pasti klrga jg terjamin,,,mgkn bang Arma SDH khatam yg namanya kesusahan dl,mknya skrng sebisa mgkn bang Arma tdk ingin melihat orang lain susah apa LG bwahannya,,👍
Ratu Tety Haryati
Plooong...😂
Ratu Tety Haryati
Bahasa istilah yang dipakai lo koq bikin ... ... ... 🤭🤭🤭
Ana
lnjut
Ratu Tety Haryati
Alhamdulillah... Bang Arma dan Nad cocok, semoga Si Mbok baik dan betah dgn keluarga barunya
Murni Zain
semoga betah ya mbok
Mika Saja
semoga si mbok orangnya baik ya,,,,bisa buat dijadikan orang tua meskipun kerja dirumah bang Arma,,,
Mira Lusia
bang arma hebat bener ya jaga perasaan istri..sukaaa..🥰🥰
Ratu Tety Haryati
Perempuan??? klo cucunya baik dan tidak akan datang kerumah walau sesekali/sewaktu2 sih gapapa, tapiiiii... untuk menghindari hal2 yg tak diinginkan sebaiknya janganlah...
Ratu Tety Haryati
Hanya dengan lagu sederhana semasa TK, Abang Sakti dan Adik Jj manut sama , Mama Nad😂
Nabil abshor
jangaaaaannnnnnn 😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!