NovelToon NovelToon
Ratunya Sang Miliarder

Ratunya Sang Miliarder

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / CEO / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.5
Nama Author: widyaas

Alisha (22) gadis malang yang dibuang oleh keluarganya sendiri. Awalnya Alisha pasrah akan takdirnya yang mengenaskan. Tapi, tiba-tiba Ansel (27) Miliarder tampan yang datang mengejutkan Alisha dan langsung mengajaknya menikah.

Ansel adalah pria tampan yang sukses membangun perusahaan keluarganya. Ia juga memiliki saham di beberapa perusahaan besar. Ansel dikenal sebagai Miliarder tampan yang sukses. Tak sedikit kaum Hawa yang mengincarnya.

Lalu, bagaimana nasib Alisha, jika Miliarder tampan itu menikahinya? Apakah pernikahan mereka akan dibumbui cinta yang manis atau sebaliknya?

⚠️NOTE: Cerita ini 100% FIKSI. Tolong bijaklah sebagai pembaca. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan NYATA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyaas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 27

"Tidak usah berkata seperti itu lagi. Apa kau lupa jika Ansel sudah menikah?" geram Kakek Jacob. Semakin hari kedua menantunya itu semakin menjadi-jadi. Kakek melirik sekilas Paman Theo dan Paman Pras agar kedua pria itu paham maksudnya.

Sejak tadi, Ansel hanya diam menyimak. Namun, di bawah sana, tangannya mengelus paha Alisha untuk menenangkan hati istrinya itu. Dan Alisha tidak merasa risih akan hal itu, ia tetap dengan santai menikmati makanannya.

"Sudah-sudah. Kembali nikmati makanan kalian," lanjut Kakek Jacob. Ia terlalu pusing menghadapi kelakuan kedua menantunya. Biar para suami mereka yang mengurus.

"Kakek, aku dan istriku akan pulang lebih dulu," celetuk Ansel setelah makanan Alisha habis tak tersisa.

"Ya, pulanglah. Tidak baik jika istrimu di luar terlalu malam," balas Kakek Jacob.

"Kami pulang dulu, Kek. Selamat malam semuanya," pamit Alisha dengan sedikit menunduk sebagai hormat, bibirnya juga ikut tersenyum.

Tanpa sadar, sejak tadi ada seorang pria yang memperhatikan mereka berdua dari jarak sepuluh meter, bibirnya menyunggingkan senyum miring.

Setelah berpamitan pada tuan rumah, Ansel dan Alisha langsung pergi dari sana. Di dalam mobil, hanya ada keheningan yang menemani mereka.

"Jangan dengarkan ucapan bibi tadi," ucap Ansel memecah keheningan. Ia menoleh sekilas ke arah istrinya yang sedang menatap jalanan.

"Bagaimana caranya? Aku tidak tuli," balas Alisha.

"Maksudku, jangan memasukkannya ke dalam hati," ralat Ansel.

"Mana sempat," sahut Alisha. Ia memejamkan matanya sambil bersandar. Tiba-tiba gadis itu kehilangan mood mengingat ucapan Bibi Gina dan Bibi Yasmin tadi. Awalnya ingin abai saja, tapi, sebagai manusia ia juga punya perasaan.

"Kau harus terbiasa dengan sifat Bibi Gina dan Bibi Yasmin," ucap Ansel lagi.

"Aku orang baru di sini. Mana mungkin aku bisa terbiasa?"

Ansel menghela nafas. Sebenarnya ia sudah geram dengan kedua bibinya itu. Apa boleh buat? Hanya suami mereka yang berhak menasehati atau menggertak. Jika bukan bibinya, Ansel sudah menendang mereka keluar dari negara ini.

"Jika sudah sampai, tolong bangunkan aku," ucap Alisha hingga sedetik kemudian ia langsung memejamkan matanya memasuki alam mimpi.

Ansel hanya diam tetap fokus menyetir. Tujuan awal ingin membuat Alisha tidak tersiksa karena keluarga Martiuz, malah kedua bibinya yang membuat gadis itu makin tersiksa batin.

Setelah hampir setengah jam menempuh perjalanan, mobil yang dikendarai Ansel telah memasuki halaman mansion. Pria itu langsung turun setelah mobilnya sampai di depan teras. Karena tak tega membangunkan Alisha, Ansel memutuskan untuk menggendong istrinya saja.

Langkah kaki lebar yang begitu pelan tidak mengganggu tidur Alisha. Ansel meminta salah satu pelayan agar membukakan pintu kamar. Segera pria itu masuk dan merebahkan tubuh kecil sang istri di atas kasur.

Sejenak Ansel memandangi wajah polos Alisha. Ia tak menyangka kehidupan istri kecilnya ini sangat menyedihkan. Padahal ia sudah bertekad untuk membuat Alisha bahagia, tapi ada saja yang menjadi penghalang dan malah membuat Alisha sedih lagi.

Puas menatap sang istri, Ansel melepas jam tangannya dan memasuki kamar mandi setelah mengambil kaos di dalam lemari.

Pernikahan mereka memang terlalu tiba-tiba dan tanpa didasari cinta. Tapi, hati Ansel selalu bertekad bahwa dia akan mempertahankan pernikahannya bagaimanapun keadaannya. Terserah orang-orang mau bicara apa tentang Alisha, Ansel tidak peduli. Pernikahan bukanlah hal yang untuk dimainkan. Dan Ansel pun hanya ingin menikah sekali seumur hidup.

Karena merasa Alisha tidak nyaman memakai dress itu saat tidur, Ansel memutuskan untuk mengganti pakaian Alisha, meski hatinya sedikit ragu, sih.

"Tidak apa-apa. Kami sudah menikah," gumam Ansel. Ekspresi nya begitu tegang karena ini baru pertama kalinya ia menggantikan pakaian Alisha.

Ansel sedikit mengangkat tubuh Alisha untuk membuka resleting yang ada di belakang. Setelahnya ia mulai menurunkan kedua lengan baju dan terus menarik dress nya hingga terlepas. Untungnya, Alisha memakai tank top dan celana pendek. Namun, tetap saja lekuk tubuhnya tercetak jelas karena tank top dan celana pendek nya sangat ketat.

Mengabaikan semua itu, Ansel memasangkan baju tidur pada tubuh Alisha. Ia memilih baju tidur yang seperti daster, tidak ada celananya hanya baju terusan. Motifnya sangat lucu, bergambar kepala lotso berukuran kecil-kecil.

Ansel memang suka membelikan baju untuk Alisha yang motif lucu-lucu. Bahkan ia pernah membelikan hoodie yang di kupluk nya ada telinga kelinci. Sangat lucu.

Setelah semuanya selesai, Ansel mengelap wajah Alisha dengan pembersih make up yang sudah dituangkan di kapas.

Dan saat Ansel melakukan itu semua, Alisha sama sekali tidak terganggu, bahkan ia malah mendengkur halus saking nyenyak nya.

****

Di pagi hari. Alisha terbangun lebih dulu. Matanya membelalak saat melihat bajunya yang sudah berbeda. Ia menatap Ansel yang masih tidur tengkurap.

"Apa dia melakukan yang tidak-tidak?" gumam Alisha bertanya-tanya. Tapi, badannya tidak terasa sakit atau pegal, berarti Ansel tidak menyentuhnya.

Alisha langsung pergi ke kamar mandi untuk memulai rutinitasnya. Ia ingin berendam air hangat pagi ini. Biasanya Alisha memakai shower saja jika mandi, karena malas berlama-lama. Tapi, kali ini ia ingin mencari suasana baru.

"Nyaman sekali..." gumamnya. Ia bersandar di kepala bathub sambil memejamkan matanya.

Tanpa di sadari Alisha, Ansel memasuki kamar mandi yang memang tidak di kunci. Dengan jahilnya Ansel langsung masuk ke dalam bathub setelah melepas baju dan celana panjangnya, menyisakan boxer saja.

Alisha langsung berteriak kencang saking kagetnya. Bahkan Ansel sudah mengambil posisi di belakang Alisha, membuat gadis itu bersandar di dada bidang sang suami.

"Kau ini!" kesal Alisha. Ia memukul paha Ansel.

"Keluar! Aku belum selesai!" lanjutnya semakin merasa kesal. Selain itu, ia juga merasa malu karena hanya memakai pakaian dalam saja.

"Tidak mau," balas Ansel.

Alisha geram, ia berusaha untuk keluar dari bathub, tapi tangan Ansel memeluknya dengan erat, membuat Alisha bergerak dengan brutal di dalam dekapan pria itu.

"Jangan bergerak!" geram Ansel. Nafasnya terdengar memburu.

"Tidak mau! Aku ingin keluar!" sahut Alisha masih kesal. Dengan berani ia menyikut dada Ansel, tapi tidak mempan.

"Ku bilang diam ya diam!" Ansel semakin geram.

"Kalau tidak, aku akan melakukannya di sini!" lanjutnya mengancam.

Alisha langsung diam seperti patung. Lagi-lagi, ancaman itu yang membuatnya tak berkutik. Meskipun mereka sudah menikah, tapi mereka belum pernah mandi bersama seperti ini.

"Rileks, tidak usah tegang," ucap Ansel berbisik.

Alisha merengut kesal. Ucapan itu terdengar ambigu di telinganya.

"Kita harus lebih sering mandi seperti ini. Supaya terbiasa," ucap Ansel.

"Terbiasa apanya?!"

Ansel hanya terkekeh kecil. Ia sedikit memundurkan tubuhnya, lalu menarik tubuh Alisha agar lebih menempel padanya.

"Nyaman, kan?" tanya Ansel.

Alisha mengangguk malu. Nyaman, sih, tapi deg-degan juga.

"Ku pikir kau belum bangun tadi," ujar Alisha.

"Setengah jam sebelum kau membuka mata, aku sudah lebih dulu menyapa pagi," balas Ansel. Ia menumpukan dagunya di atas pundak Alisha.

Alisha langsung melirik sinis suaminya saat merasakan sebuah tangan yang meraba di bawah sana.

"Berhenti meraba ku. Kalau tidak, akan ku patahkan senjatamu," sinis Alisha.

Ansel langsung terkekeh kecil dan menuruti perintah istrinya.

***

1
🍁AngelaᏦ͢ᮉ᳟ ☠ᵏᵋᶜᶟ❣️
hhhhhhhh si Ansel 🤣🤣🤣🤣
🍁AngelaᏦ͢ᮉ᳟ ☠ᵏᵋᶜᶟ❣️
aku terhuraaa 🤗🤗😭😭😭
🍁AngelaᏦ͢ᮉ᳟ ☠ᵏᵋᶜᶟ❣️
semoga alisha dan baby selamat
Diana Tamboto
Luar biasa
Isna mansur
keren...keren....bagus bgt ceritanya thor...karyamu menguras emosi ku...keren.../Heart//Heart//Heart/
Tua Jemima
sudah ditlong gk tau diri alinsa pantas aja dousir keluarganya
KaylaKesya
terbaek Thor💪😇
🍁AngelaᏦ͢ᮉ᳟ ☠ᵏᵋᶜᶟ❣️
akhirnya ketemu khasnsama rival nya😁😁😁
🍁AngelaᏦ͢ᮉ᳟ ☠ᵏᵋᶜᶟ❣️
Noah 😁😁😁😁
🍁AngelaᏦ͢ᮉ᳟ ☠ᵏᵋᶜᶟ❣️
manjah
🍁AngelaᏦ͢ᮉ᳟ ☠ᵏᵋᶜᶟ❣️
segitu nya ya klo hamil ...
🍁AngelaᏦ͢ᮉ᳟ ☠ᵏᵋᶜᶟ❣️
emang boleh sebucin itu ???
🍁AngelaᏦ͢ᮉ᳟ ☠ᵏᵋᶜᶟ❣️
tuh khaann Hamill
🍁AngelaᏦ͢ᮉ᳟ ☠ᵏᵋᶜᶟ❣️
Veronika jgn GR woiii ucapan bibi tuh gak bener 😁😁😁
🍁AngelaᏦ͢ᮉ᳟ ☠ᵏᵋᶜᶟ❣️
alisha jujur aja klo kmu bisa ketemu orang asing dan memberikan Nomo ponsel muu siap tau itu orang yg akan menyakiti mu
Andi erni arifuddin
yg penting nantinya kasih sayangnya tdk di bedakan alias sama rata antara anak yg satu dgn yg lain
🍁AngelaᏦ͢ᮉ᳟ ☠ᵏᵋᶜᶟ❣️
kan biasa' nya begitu .. kadang orang cuek itu akan jadi cerewet saat bertemu dengan seorang yang tepat
ninuk krisnasari
bagus
Dedek Aja
Luar biasa
🍁AngelaᏦ͢ᮉ᳟ ☠ᵏᵋᶜᶟ❣️
GK tergoda pelakor ya sel 👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!