NovelToon NovelToon
Cinta Semanis Madu

Cinta Semanis Madu

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: mommy almira

Syahida gadis manis dan periang yang kerja di sebuah perusahaan bagian keuangan , harus dihadapkan pada dua lelaki tampan dan juga mencintainya. Siapakah yang akan Syahida pilih, Juna seorang lelaki dingin,disiplin dengan watak keras ataukah lebih memilih Raihan pemuda baik hati lemah lembut dan penyayang..?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9. Dijemput Juna

Pagi harinya Syahida menunggu Juna di depan kostnya karena Juna sudah berjanji akan menjemputnya untuk pergi ke kantor bersama. Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya mobil yang dikendarai oleh Juna pun berhenti di depan kost an Syahida. Juna membunyikan klakson lalu membuka kaca mobilnya.

" Ayo masuk..." ucap Juna.

"Iya pak.." jawab Syahida lalu membuka pintu mobil kemudian masuk ke dalam mobil Juna.

Syahida menoleh ke arah Juna yang terlihat sangat tampan dengan memakai kemeja berwarna biru tua itu.

Tanpa berbasa basi lagi Juna lalu melajukan mobilnya membelah jalanan kota Jakarta menuju ke kantornya.

Syahida merasa canggung karena sejak tadi Juna tidak bicara sepatah katapun. Dia tetap fokus menyetir.

"Pak Juna.." ucap Syahida.

"Hem.." jawab Juna.

"Kenapa pak Juna mau menjemput aku ke tempat kost..?" tanya Syahida.

"Biar kamu nggak datang terlambat lagi. Karena kamu bandel, sudah dimarahi tapi tetap saja terlambat.." jawab Juna sambil tetap fokus menyetir.

Syahida malah senyum- senyum mendengar jawaban Juna. Entah di mana lucunya. Juna pun melirik ke arah Syahida.

"Kenapa senyum- senyum..?" tanya Juna.

"Ah nggak papa kok.." jawab Syahida.

"Dasar gadis aneh..." gumam Juna.

Sekitar lima belas menit akhirnya Juna dan Syahida sampai di depan gedung PT Angkasa Group. Juna menghentikan mobilnya di parkiran mobil.

"Udah turun sana.." ucap Juna.

"Iya ini mau turun.. Makasih ya pak Juna sudah mengajakku berangkat bareng . Besok pak Juna jemput lagi nggak..?" tanya Syahida sambil nyengir.

"Jadi kamu mau dijemput lagi besok..?" tanya Juna.

"Iya mau..mau pak.." sahut Syahida senang.

"Tapi aku males..." jawab Juna.

"ih pak Juna... ya sudah tapi jangan salahin aku kalau nanti terlambat lagi.." ucap Syahida.

"Oh jadi sudah mulai berani kamu ya..? Nggak papa, jariku masih kuat buat menyentil dahi kamu.." sahut Juna sambil menjentik- jentikan jarinya.

"Iya..iya pak, nggak kok ..aku nggak akan berani datang terlambat lagi..." ucap Syahida sambil menutup dahinya menggunakan telapak tangannya.

"Makanya besok pak Juna jemput lagi ke kost an aku..ya pak.." ucap Syahida.

"Hah, dasar gadis nggak tahu malu.. " sahut Juna sambil geleng- geleng kepala melihat tingkah Syahida.

"Oke pak, besok aku tunggu di depan kost ya... " ucap Syahida sambil tersenyum manis.

"Ya sudah sana keluar.." sahut Juna.

"Yee.. Asik besok aku dijemput lagi..makasih pak Juna.. Pak Juna ganteng deh..ya udah aku duluan ya, dadah pak Juna ganteng.." ucap Syahida lalu keluar dari mobil Juna.

Lagi- lagi Juna hanya geleng- geleng kepala melihat tingkah Syahida yang konyol itu.

"Ada aja model gadis seperti itu.." ucap Juna sambil tertawa.

Syahida lalu masuk ke gedung PT Angkasa Group. Di lobby Syahida tidak sengaja bertemu dengan Raihan.

"Selamat pagi nona Syahida..." ucap Raihan.

"Eh pak Raihan. Selamat pagi pak..." jawab Syahida.

"Wah nona Syahida ceria sekali kelihatannya pagi ini.." ucap Raihan.

"Iya dong pak..pak Raihan juga kelihatan semangat hari ini..." sahut Syahida.

Raihan pun menampilkan senyuman manisnya pada Syahida.

"Pasti pak Raihan sedang bahagia ya..." tanya Syahida.

"Saya selalu bahagia, apa lagi kalau nona Syahida selalu datang tepat waktu..." sahut Raihan kembali tersenyum.

"Hehee..maaf .." ucap Syahida merasa disindir oleh Raihan.

"Tapi aku janji, mulai hari ini nggak akan datang terlambat lagi..." ucap Syahida sambil mengacungkan dua jarinya.

"Bagus lah.." sahut Raihan.

Tidak lama kemudian datanglah Juna yang membawa tas selempang di pundaknya. Dia berjalan dengan santai sambil memasukkan kedua tangannya di saku celananya.

"Selamat pagi pak Juna.." ucap Syahida.

Juna tidak membalas ucapan Syahida, dia hanya menoleh ke arah Syahida sambil tersenyum sinis padanya sambil berlalu meninggalkan Syahida dan Raihan menuju lift.

"Hah, lihat lah pak, dia terlihat sombong sekali. Bahkan dia tidak menyapa pak Raihan sama sekali..." ucap Syahida kepada Raihan

Raihan pun tersenyum

"Biarkan saja, dia memang seperti itu. Sudah sana kamu ke ruangan kamu, nanti kamu kena marah kalau nggak buru- buru ke sana.." ucap Raihan.

"Oh iya pak, duluan ya.." ucap Syahida.

"Selamat bekerja nona Syahida.." ucap Raihan.

"Iya pak, makasih.." ucap Syahida sambil membungkuk lalu segera berlari menuju lift.

***

Setelah seharian bekerja akhirnya waktu pulang pun tiba. Syahida dan teman- temannya pun berkemas- kemas untuk pulang.

Ketiga teman Syahida yaitu Agung, Widya dan Ridho sudah beberapa menit yang lalu meninggalkan ruangan kerja. Sementara Syahida masih sibuk merapihkan mejanya.

Tidak berapa lama, pintu ruangan Juna pun terbuka. Juna pun keluar dari ruangannya bersiap untuk pulang.

"Kamu belum mau pulang..?" tanya Juna.

"Iya pak sebentar lagi ini lagi beres- beres.." jawab Syahida sambil memasukkan barang- barangnya ke dalam laci.

"Buruan jangan lama-lama, aku tunggu di mobil.." ucap Juna.

"Tunggu di mobil..? Maksud pak Juna, kita akan pulang bareng lagi..?" tanya Syahida.

"Iya .. Itu kan yang kamu mau..?" sahut Juna.

"Yeee... " Syahida bersorak seperti anak kecil.

Juna hanya menarik nafas panjang melihat tingkah Syahida tersebut. Lalu dia pergi meninggalkan Syahida .

Setelah selesai Syahida pun langsung bergegas turun ke bawah untuk menemui Juna di parkiran. Dia senang sekali karena bisa pulang bersama Juna lagi. Selain dapat tumpangan gratis dia juga senang bisa satu mobil dengan pria ganteng seperti Juna.

***

Sudah satu minggu lebih Syahida selalu berangkat dan pulang bersama Juna. Tapi sama seperti sebelum- sebelumnya Juna selalu bersikap dingin pada Syahida. Dia hanya mendengarkan ocehan Syahida yang tidak bisa diam selama di perjalanan.

Juna hanya menjawab singkat pertanyaan Syahida yang bawel itu, tanpa mau berbicara lebih. Dan ketika sedang berada di kantor pun Juna bersikap seperti biasa. Dia juga tak segan- segan untuk menghukum Syahida jika dia melakukan kesalahan dalam bekerja.

Syahida yang sudah terbiasa terkena marah dan kena sentil oleh Juna pun sudah tidak kaget lagi. Dia bahkan mau menyodorkan dahinya untuk disentil oleh Juna jika dia merasa berbuat salah.

Juna kadang kesal dengan sikap Syahida yang menjengkelkan tapi sekaligus menggemaskan itu. Tak jarang Juna senyum- senyum sendiri setelah memarahi Syahida karena membuatnya jengkel sekaligus membuatnya tertawa.

Di tambah lagi dengan Ridho yang sebelas dua belas dengan Syahida. Mereka berdua seperti anak kembar saja. Selalu saja melakukan kesalahan, dan kekonyolan bersama- sama.

Ridho juga sama saja seperti Syahida, ketika habis dimarahi oleh Juna dia tidak merasa sakit hati. Dia malah membuat kopi lalu membawanya ke ruangan Juna. Lalu mempersilahkan Juna untuk meminum kopi buatannya dengan memperlihatkan muka culunnya.

Dan setelah Juna meminum kopi buatannya dia akan memperlihatkan senyuman lebarnya hingga matanya yang sipit itu tertutup.

Bersambung...

🌺Jangan lupa like dan koment ya 🌺

1
Awang Rijan
suka dengan ceritanya. lanjut thor
Awang Rijan
Syahida lucu ya
Awang Rijan
ceritanya manarik
Rahayu Putri pratiwi
lanjut kak...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!