Soul Caster (Season 2)

Ketiga Fafner itu langsung menyerang,menercam dengan cakar-cakarnya yang tajam.

Ncheck berusaha menghindari serangan itu,sambil melompat dan melancarkan tendangan berputar. Satu Fafner pun langsung terkapar.

Saat Ncheck berhasil menjatuhkan satu Fafner, dua Fafner lainnya semakin marah dan menggempurinya dengan serangan lebih ganas. Dengan lincah, Ncheck terus menghindar dan memanfaatkan skill kultivasinya untuk mengelak dari cakaran tajam. Sembari itu, dia merencanakan serangan balasan yang tepat.

Dengan pukulan tinju yang sangat keras,Ncheck berhasil mengalahkan kedua Fafner itu.

Sekarang akhirnya dia menyadari bahwa kekuatannya saat ini, sangat jauh berkembang.

Setelah Ncheck mengalahkan monster itu,pada siang harinya di bagian hutan yang lebih dalam,dia bertemu dengan kelompok Grazilas.

Kelompok itu berisikan 5 orang.

Ncheck melihat kelompok Grazilas, dan suasana menjadi tegang sejenak. Mereka saling berhadapan, dan aura pertarungan tampak mencuat di udara. Grazilas, yang tampak serius, menyapa Ncheck, "Tampaknya kita memiliki misi yang sama di sini."

"Grazilas tolong maaf aku,bukan maksud ku untuk merebut Diana dari mu." Ucap Ncheck dengan tulus.

Namun karena kebencian yang sangat dalam,Grazilas langsung memerintahkan anak buahnya untuk mengepung Ncheck.

Saat itu dia masih tidak berniat untuk melawan, mencari solusi untuk menyelesaikan masalah ini tanpa pertumpahan darah.

Ncheck mencoba berbicara dengan Grazilas, "Mari kita temukan solusi yang damai. Kita semua dihadapkan pada ancaman yang lebih besar di dalam hutan ini." Namun, suasana tetap tegang, dan Grazilas belum bersedia mendengarkan dengan hati terbuka.

"Serang...!" Perintah Grazilas kepada anak buahnya.

Ncheck yang masih tetap berusaha untuk menjelaskan,sambil menghindari serangan-serangan itu.

Dalam upaya menghindari serangan Grazilas dan anak buahnya, Ncheck terus berbicara, "Kita bisa mencari jalan keluar yang tidak mengorbankan nyawa. Ini bukan saatnya untuk pertumpahan darah, melainkan saat untuk bersatu menghadapi ancaman bersama." Tetapi serangan tetap berlanjut.

"Cuiih...orang asing seperti mu tidak layan berada di tempat ini. Bahkan dewa pun mengutuk kehadiran mu." Ucap Grazilas dengan sangat marah.

Namun Ncheck yang terus-menerus di serang oleh anak buah Grazilas, akhirnya mulai membalas serangan.

Merasa dirinya terus di rendahkan,kali ini Ncheck langsung menyerang dengan tinjunya.

Satu kali serangan tinju itu berhasil mementalkan salah satu anak buah Grazilas.

Mata mereka pun menjadi tercengang ketika melihat kekuatan yang di tunjukkan oleh Ncheck.

"Jangan takut,cepat habisi bocah ini." Ucap Grazilas.

Ketiga anak buah Grazilas yang tersisa, langsung menyerang Ncheck dengan kekuatan sihirnya.

Namun dengan sebuah gerakan yang sangat cepat,Ncheck berhasil menghindar dan memberikan serangan balasan.

Seketika itu juga, Ncheck menggunakan kecepatan dan kelincahannya untuk mengatasi serangan sihir lawan. Tinjunya meluncur dengan presisi, mengejutkan lawan-lawannya yang kini mulai kehilangan keseimbangan.

"Level apa yang telah di capai anak muda ini, bukankah Grazilas mengatakan dia hanya level 10." Ucap anak buah itu dengan terkejut.

Ncheck tersenyum, "Level bukanlah segalanya. Kecepatan, kelincahan, dan strategi juga turut berperan. Sombong sedikit membuatmu lupa bahwa kenyataannya bisa berbeda."

Grazilas yang merasa tertantang, melangkah maju dengan maksud untuk menghentikan Ncheck. Dia mempersiapkan serangan sihir yang kuat untuk memastikan kekalahan lawannya.

Namun Ncheck dengan cepat menyadari pola serangan Grazilas. Dengan gerakan yang lincah, dia berhasil menghindari serangan sihir yang dilancarkan Grazilas, lalu memberikan kontra serangan yang taktis.

"Bocah kali ini,aku akan menunjukan kekuatan ku yang sebenarnya." Grazilas pun bersiap mengeluarkan Armor emasnya,lengkap dengan sebilah pedang emas.

Ncheck menyadari bahwa pertarungan ini semakin serius. Dia bersiap menghadapi Grazilas dengan kewaspadaan tinggi, mengantisipasi serangan yang akan datang.

Grazilas mengeluarkan serangan yang bernama "Stune Breaker."

"Stune Breaker" adalah serangan di mana Grazilas melepaskan gelombang energi berwarna emas dari pedangnya. Gelombang energi ini memiliki kekuatan untuk melumpuhkan lawan dan merusak pertahanan mereka. Begitu gelombang energi menyentuh target, mereka akan merasakan kelemahan fisik dan mental yang mendalam, membuat mereka terhuyung dan kehilangan fokus dalam pertempuran. Serangan ini menciptakan efek stun yang dapat dimanfaatkan Grazilas untuk melancarkan serangan-serangan berikutnya.

Melihat Ncheck yang hanya terdiam, Grazilas berpikir bahwa serangannya itu telah mengenai Ncheck.

"Hahah bocah,hari ini riwayat mu akan tamat."

Namun, saat Grazilas merasa yakin dengan serangannya, Ncheck tiba-tiba mengeluarkan kekuatannya yang tersembunyi. Dengan cepat, dia mengaktifkan "Mirror Shield," sebuah skill pertahanan tingkat tinggi yang mampu memantulkan serangan lawan kembali ke arah mereka.

Dengan sigap, Ncheck berhasil memantulkan serangan "Stune Breaker" Grazilas, membuatnya terkejut. Gelombang energi yang semula ditujukan ke Ncheck, kini berbalik dan mengenai Grazilas sendiri.

"Hmm, sepertinya armor emasmu tidak cukup untuk melawan refleksi kekuatanku," ucap Ncheck sambil tersenyum.

Ncheck pun langsung menghujani Grazilas dengan kepalan tinjunya yang keras.

Setiap pukulan tinju yang dilepaskan oleh Ncheck terasa begitu kuat dan mematikan. Grazilas berusaha untuk menghindar, namun kecepatan dan presisi pukulan Ncheck membuatnya sulit untuk menemukan celah.

Dalam waktu singkat, Grazilas sudah terkapar di tanah, merasakan pukulan-pukulan yang mendarat dengan kekuatan luar biasa. Ncheck menatapnya dengan tegas, "Ketahuilah, aku tidak ingin pertumpahan darah, tetapi aku juga tidak akan membiarkan diriku diinjak-injak. Kita bisa menyelesaikan ini tanpa kekerasan lebih lanjut."

Grazilas yang terdesak mulai merenung, menyadari bahwa kekuatan Ncheck jauh melampaui ekspektasinya.

"Bocah ini setidaknya berada di level 50 atau 60." Grazilas bergumam dalam hati.

Grazilas yang merasa terancam dan kalah, memilih untuk melarikan diri dari tempat itu. Ncheck membiarkannya pergi, tidak ingin memperpanjang pertikaian yang tidak perlu. Dia berbalik melihat kelompok Grazilas yang masih tersisa dan memberikan saran, "Kalian bisa melanjutkan pencarian di hutan ini tanpa harus bertentangan. Aku tidak ingin ada pertumpahan darah yang tidak perlu."

Kelompok Grazilas yang tersisa menatap Ncheck dengan campuran antara rasa takut dan keterkejutan. Mereka akhirnya memilih untuk melanjutkan perjalanan mereka di dalam hutan, meninggalkan Ncheck sendirian.

Ncheck pun kembali melanjutkan perjalanannya.

Dalam perjalanan melalui Hutan Merah yang berbahaya, Ncheck mulai merasakan keberadaan energi yang tidak biasa. Semakin dalam dia masuk, semakin kuat aura kegelapan yang menyelimutinya.

Tanpa diduga, di tengah hutan, Ncheck bertemu dengan makhluk aneh. Entitas gelap yang memiliki wujud seperti bayangan manusia tetapi dipenuhi dengan aura kegelapan yang menakutkan. Makhluk itu menyapanya, "Kamu adalah Ncheck, pemegang kekuatan yang dapat mengubah takdir dunia."

Ncheck yang waspada bertanya, "Siapakah kau?"

Makhluk itu menjawab, "Aku adalah representasi dari Kegelapan yang mendalam di dunia ini. Kami telah memperhatikan perjalananmu dan melihat potensi besar dalam dirimu."

Ncheck merasa ragu, "Apa yang kamu inginkan dariku?"

Kegelapan itu tersenyum, "Kami menawarkan mu kekuatan yang lebih besar, kekuatan untuk memastikan kedamaian di dunia ini. Namun, tentu saja, tidak tanpa imbalan."

Ncheck mempertimbangkan tawaran tersebut, menyadari bahwa keputusannya akan mempengaruhi takdir dunia yang baru saja dia masuki.