NovelToon NovelToon
LET ME DOWN SLOWLY

LET ME DOWN SLOWLY

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Berbaikan
Popularitas:35.8k
Nilai: 5
Nama Author: Eva Hyungsik

(Sequel of Cinta Gavesha)



Chandra Arlando hampir lupa bagaimana rasanya jatuh cinta. Karena rasa sakit akibat pengkhianatan dari sang kekasih, nampaknya begitu sulit untuk disembuhkan. Semenjak saat itu Chandra memilih untuk menutup hatinya pada wanita siapapun. Hingga suatu saat ia mengenal Gavesha, namun sayang gadis itu mencintai Sagara sahabatnya.



Chandra merasa frustasi, cintanya selalu bertepuk sebelah tangan. Sampai ia berpikir kalau Tuhan tidak mengizinkannya untuk jatuh cinta. Sampai pada akhirnya, Chandra dipertemukan dengan Gricella. Gadis angkuh dan sombong yang nyatanya akan menjadi rekan bisnisnya.



Seiringnya waktu, benih-benih cinta dalam diri Gricella terhadap Chandra pun tumbuh. Chandra pun tahu bahwa gadis itu mencintainya, namun karena kehadiran cinta dari masa lalu Chandra membuat Gricella terluka. Akankah Chandra meminta maaf pada Gricella dan menerima cinta gadis itu? Ataukah Chandra kembali pada cinta lamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eva Hyungsik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Ibu

Beberapa hari berlalu, Chandra pun berhasil membujuk sang ibu dan sang adik untuk tinggal bersama dengannya di Jakarta. Kalau tidak ada halangan, siang ini mereka akan tiba di Jakarta.

"Kabari Chandra jika kalian sudah berada di bandara, nanti biar Chandra yang menjemput kalian disana."

Begitulah komunikasi antara Chandra dan sang ibu di dalam sambungan telepon tadi pagi. Menjelang siang Chandra pun bersiap untuk menjemput ibu dan sang adik di bandara. Kali ini Chandra menggunakan mobil milik Marvin, semalam pria itu meminta Chandra untuk mengambil mobil miliknya yang ada di apartemen.

Untuk sekarang memang Chandra belum memiliki mobil pribadi, namun ia sudah sedikit menabung untuk membeli mobil tersebut secara tunai. Sang ibu pun tidak mempermasalahkan hal tersebut, yang terpenting Chandra nyaman dengan keadaannya saat ini.

Pukul dua siang, Chandra sudah berada di bandara. Ia duduk sendirian sambil menunggu kedatangan keluarganya, sang ibu sebelumnya sudah memberitahukan Chandra kalau mereka akan tiba sekitar jam dua siang. Sudah hampir 10 menit Chandra menunggu, tetapi yang ditunggu pun belum muncul.

Setelah hampir dua puluh menit berlalu, senyum Chandra terukir saat melihat kedatangan orang yang dirindukannya terlihat berjalan bersama gadis belia yang cantik dan seorang pria yang tidak kalah tampannya seperti Chandra.

Chandra pun segera menghampiri mereka. "Arlan merindukan Ibu," ucapnya saat memeluk tubuh sang ibu.

"Ibu juga merindukan kamu," balas Ayu ibu Chandra.

Chandra pun memeluk gadis yang ada di sebelah ibunya, gadia itu adalah adik perempuan Chandra. Gadis berusia 19 tahun bernama Karina, lalu Chandra juga memeluk saudara sepupu laki-lakinyayang sejak tadi juga tersenyum dan merindukan Chandra.

"Bagaimana kabarmu, Di?" tanya Fedi.

"Alhamdulillah baik, Mas. Aku rasa kamu juga baik dan sehat-sehat saja, Mas. Benarkan?" tanya Fedi seraya terkekeh.

"Ya, kau benar." jawab Chandra yang okut tertawa.

Mereka pun segera meninggalkan bandara. Chandra membantu Fedi memasukkan barang-barang milik sang ibu, Karina dan juga Fedi.

"Ini mobil siapa, Mas? Mas sudah membeli mobil?" tanya Karina saat mereka sudah berada di dalam mobil.

Chandra tersenyum sambil melirik dari kaca spion tengah dekat kemudi. "Bukan, ini bukan mobil Mas. Ini mobil milik teman Mas, namanya Marvin. Mas belum bisa membelinya, karena uangnya masih belum cukup." jawab Chandra.b

"Tidak apa kalau belum punya, pelan-pelan saja. Yang namanya rezeki kita mana tahu, siapa tahu besok atau lusa kamu sudah bisa membeli mobil dari hasil kerjamu sendiri." timpal sang ibu.

"Aamiin,"

Semuanya mengucapkan kata 'aamiim' secara bersamaan. Mereka yakin kalau ucapan itu adalah doa, dan mereka juga yakin doa dari orang tua sangatlah ampuh.

"Nanti kalau Mas Arlan sudah sukses, jangan lupa untuk mencari jodoh dan menikah. Ingat itu, Mas!" celetuk Karina.

Chandra pun tertawa. "Mas masih belum memikirkan ke arah sana. Mas masih mau fokus kerja dan mengembangkan usaha peninggalan Bapak," jawab Chandra.

"Iya, maksud Karina itu Mas Arlan sambilan cari jodoh. Jangan terlalu fokus bekerja dan bekerja sampai lupa dengan urusan percintaan. Siapa tahu nanti ada teman bisnis wanita yang kecantol sama Mas Arlan," ujar Karina.

"Atau sudah ada yang kecantol, Mas?" tanya Fedi seraya menggoda Chandra.

Chandra hanya menanggai dengan senyuman dan menggelengkan kepalanya. Membuat senyum Karina dan Fedi menyurut.

"Ya, sayang sekali. Padahal kami berdua berharap banget kalau Mas Arlan sudah mendapatkan calon kekasih," cetus Fedi seraya menoleh ke arah belakang dimana Karina berada.

"Iya, itu benar." sahut Karina membenarkan ucapan adik sepupunya.

"Jangan bilang Mas Arlan masih belum bisa move on dari Mbak Kanza. Ingat Mas, Mbak Kanza iti sudah menikah dan keluarganya juga sudah…"

Ucapan Karina terputua karena sang ibu sudah membekap mulut ember putrinya itu.

"Kamu itu kalau ngomong jangan suka asal. Itu hanya masa lalu, jangan pernah kamu bahas lagi. Ingat itu!" ujar Ayu seraya memberi tatapan tajam pada putrinya.

Setelah meliha Karina mengangguk, akhirnya Ayu pun melepaskan dekapan tangannya pada mulut Karina. Karina merasa takut akan kemarahan sang ibu, lalu gadis itu pun melirik ke arah Chandra yang saat ini terlihat sedikit berbeda dari sebelumnya.

"Jangan dengarkan ucapan Karina, Lan. Lupakan semua apa yang telah terjadi, mulai sekarang kita lanjutkan hidup keluarga kita saja. Yang namanya jodoh, rezeki, kematian itu semua sudah diatur sama gusti Allah. Jadi kamu jangan mengkhawatirkan hal itu. Ibu yakin kamu akan mendapatkan jodoh yang lebih baik dari sebelumnya. Yang selalu mencintaimu dan menerima dirimu apa adanya," cetus Ayu seraya memasang wajah serius.

Karina menggenggam tangan sang ibu. Gadis itu yakin kalau ibunya saat ini sedang merasakan luka yang sempat mengering itu. Kejadian masa lalu benar-benar telah membuat sang ibu juga sang kakak terluka. Bukan hanya keduanya saja, Karina,sang bapak dan kedua orang tua Fedi pun sangat merasakan sakit.

"Maafkan ucapan Karina tadi ya, Bu, Mas." lirih Karina seraya menundukkan kepalanya.

Ayu pun menghela nafasnya. "Sudah, sudah, lupakan semuanya." Ayu menepuk pelan tangan Karina yang masih menggenggam tangannya.

Mobil yang dikendarai Chandra pun telah tiba di depan rumah baru miliknya. Chandra mengerutkan dahinya saat melihat dua orang pria bersda di teras rumahnya.

"Ada tamu?" tanya Fedi.

"Itu sahabatku, Marvin dan Langit." jawab Chandra.

"Ayo, turun!" ajak Chandra seraya membuka pintu mobil.

Mereka pun turun dari mobil, lalu Fedi dan Chandra mengeluarkan barang-barang milik mereka dan dibantu oleh Marvin juga Langit. Lalu setelah itu Marvim dan Langit mencium punggung telapak tangan Ayu.

"Kalian sudah lama menunggu?" tanya Chandra.

Marvin menggelengkan kepalanya. "Kami berdua baru saja sampai," jawabnya.

"Iya. Gak lama kami tiba, kamu sampai." sambung Langit.

Chandra pun mengangguk-anggukkan kepalanya. "Ngobrolnya di dalam saja. Ayo, sebaiknya kita masuk!" ajak Chandra.

Mereka pun masuk ke dalam rumah. Ayu, Karina dan Fedi menatap kagum pada interior rumah milik Chandra. Begitupun juga Langit yang memang baru pertama kali main kerumah Chandra.

"Rumah kamu bagus juga, Chan. Nyaman." cetus Langit.

Chandra tersenyum mendengar ucapan Langit. "Semua ide nya Marvin," jawabnya sambil menunjuk ke arah Marvin yang saat ini sedang tersenyum lebar.

Langit memutar bola matanya malas saat melihat tingkah sahabatnya itu. "Tumben idemu bagus. Biasanya berantakan sekali," ketus Langit.

"Sialan!" Marvin langsung memukul pundak Langit dan membuat yang lainnya tertawa.

Langit tertegun saat melihat Karina yang sedang ikut tertawa. "Cantik," gumamnya pelan.

Marvin yang duduk di sebelah Langit pun mengernyitkan dahinya. "Kau bilang apa, Lang? Siapa yang cantik?" Marvin menatap curiga pada Langit.

Pertanyaan Marvin membuat Langit salah tingkah, ia melihat semua sedang menatap dirinya. Lalu Langit pun menggeleng cepat.

"Interiornya yang cantik," sahut Langit cepat sambil menampilkan cengiran di bibirnya.

*

Setelah kejadian beberapa hari yang lalu, saat sang mommy mengusir Vesha untuk pergi dari perusahaan milik sang Kakak. Gricella selalu sering terlihat melamun dan bicara hanya sedikit atau seperlunya saja.

Membuat Naura mencurigai perubahan sikap dari sang putri tercintanya itu. Sempat wanita itu bertanya pada Gricella apa yang terjadi, namun gadis itu hanya menjawabnya dengan kata 'tidak ada apa-apa'. Kadang pula menjawab 'aku baik-baik saja'.

Naura sudah menyerahkan seluruh restoran miliknya untuk dipegang oleh Gricella. Satu Minggu yang lalu, Naura sudah memperkenalkan Gricella pada seluruh karyawan restorannya. Kini saatnya Gricella menunjukkan kalau dirinya bisa menjalani bisnis kuliner tersebut.

Seperti hari ini, Gricella sudah berada di restoran miliknya. Gadis itu terlihat begitu serius memeriksa seluruh laporan dari berbagai restoran cabang.

1
Rohad™
Penyesalan selalu penyesalan 🤦🏻
Rohad™
Rumit semakin rumit
Rohad™
Ternyata 🤦
Rohad™
Izin jejak thor, 30-07-2024 | 08.25
Rini Ri
the following
Eridha Dewi
nama anaknya siapa thor
Ryuken: Hai, Kak. Untuk nama bayinya sudah ada di ban bonus berikutnya ya. Ditunggu saja, terima kasih karena selalu membaca cerita aku 🙏🥰
total 1 replies
Eridha Dewi
tamat atau gimana thor
Ryuken: Sebenarnya sudh tamat. tapi aku msh mau ksh bonus part lagi. 😁
total 1 replies
Ryuken
Maaf, ternyata banyak kesalahan dalam penulisan. Nanti akan saya revisi kembali setelah tamat 🙏
Bella a Naima
Novel yang selalu aku tunggu2
Ryuken: Terimakasih, Kak 🤗🙏
total 1 replies
Hikmal Cici
suka
Bella a Naima
Udah bolak-balik nungguin mas Chan akhirnya up juga🥰
Eridha Dewi
next thor
Bella a Naima
Selalu kutunggu mas Chandra
Ryuken: terimakasih, Kak... 🙏🥰
total 1 replies
Bella a Naima
Rasanya kok ya si Kanza terlalu percaya diri ingin kembali mendekati Chandra.
Bella a Naima
Aduh, enggak banget ya kalau entar Candra terbawa perasaan kalau2 bertemu mantan.Secara sudah sepuluh tahun dan mbak mantan dah punya anak, logikanya Candra nggak mungkin menaruh rasa lagi kn Thor?Dan Candra kan sempat suka mantannya Sagara.
Eridha Dewi
lebih baik graciella itu tidak usah memberi sesuatu ke Candra, biar tahu klo tidak dikirimi makanan atau apa Candra akan seperti apa dulu
Eridha Dewi
lanjut thor
Eridha Dewi
next thor
Eridha Dewi
next thor double up dhong
Eridha Dewi
next thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!