NovelToon NovelToon
Cinta Lelaki Sempurna

Cinta Lelaki Sempurna

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Percintaan Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Dijodohkan Orang Tua / Suami ideal
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: Shina Yuzuki

Hidup dalam lingkaran kemiskinan, membuat Rea ingin bekerja setelah lulus SMA, semua itu dia lakukan demi keluarga.

Namun takdir berkata lain, Ayahnya sudah memutuskan masa depan Rea, sebagai istri dari seorang lelaki bernama Ryan.

Dia tidak bisa menolak dan menerima keinginan sang ayah.

Hanya saja, Rea tidak pasrah, dia bukan wanita lemah, selama belasan tahun berjuang dalam kesengsaraan, melatih mental yang kuat menahan setiap penghinaan para tetangga.

Sehingga dia akan berusaha membuat Ryan menyesal karena sudah menikah dengannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shina Yuzuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ACC

Ruslani tidak bisa memahami apa yang sebenarnya terjadi, dia mengingat dengan jelas tanpa ada satu kesalahan, sekali pun menginjak usia 50 tahun yakin seyakin-yakinnya bahwa dia belum pikun.

Terlihat jelas ekspresi wajah Ruslani sekarang tampak kebingungan. Dimana dia ingat wajah Ryan di hadapannya, sama persis seperti lelaki yang dia temui di mall beberapa saat lalu.

Rasa kagum Ruslani karena pemilik perusahaan AL Tech secara khusus menyempatkan diri untuk bertemu, kini berbalik menjadi kejutan luar biasa dan tidak menyenangkan sama sekali.

"Kenapa dia ada disini ?." Bisik Ruslani kepada Wulan.

"Aku pun tidak tahu, tapi Hazel memanggilnya 'Tuan Ryan' mungkin sama seperti yang kita pikirkan." Jawab Wulan dengan berbisik pula.

"Itu tidak mungkin."

"Aku harap juga semua ini hanya lelucon saja, tapi lihat... Apa orang itu sedang bercanda." Tunjuk Wulan kepada Hazel.

Hazel segera berdiri dari kursi miliknya sebagai seorang direktur dan memberikan posisi itu kepada Ryan.

Tidak ada kesalahan, tidak pula dia dipermainkan, mustahil jika Hazel membungkuk hormat di depan orang asing tanpa alasan, kecuali dia memang benar-benar memiliki otoritas penting di dalam perusahaan AL Tech melebihi Hazel.

"Bukan masalah, tuan Ryan, bahkan kami berpikir untuk menemani anda disana, siapa tahu kami bisa memberi semangat." Jawab Hazel tertawa.

"Jangan lakukan itu, kalian akan menggangu konsentrasi ku saja." Balas Ryan sembari ikut tertawa.

Ryan berjalan penuh wibawa, sebelum duduk dia menyempatkan diri untuk menjabat tangan Ruslani dan tersenyum ramah.

"Pak Ruslani, perkenalkan aku adalah Ryan AL Fariz."

Ruslani coba tersenyum..."Ya, aku Ruslani Darmanto, dari PT. Ernail furniture."

Selagi berjalan ke kursi tempat Ryan akan duduk, Ryan berkata...."Sebelumnya kita tidak sempat berkenalan bukan ?."

Ryan sedikit menyinggung tentang kejadian Sebelumnya.

"Tentang apa pak Ryan, aku tidak tahu apa yang anda maksud ?, apa mungkin kita pernah bertemu ?." Ruslani coba mengelak, namun gelagatnya tampak kebingungan mencari alasan lain.

Ryan tetap santai dan menunjukkan senyum lembut seperti biasa..."Bukankah kita baru saja bertemu siang ini ?, Tidak mungkin anda lupa begitu saja."

"Ah sepertinya aku sudah terlalu tua untuk mengingat banyak hal penting ... " Tersenyum Ruslani terdengar kaku dan dipaksakan.

"Jangan bicara seperti itu pak, anda masih terlihat muda dan belum bisa dikatakan tua, jaman sekarang hanya perlu sedikit operasi plastik, umur 50 tahun bisa jadi anggota boy band." Jawab Ryan tertawa.

Ruslani pun ikut tertawa meski tidak ada yang lucu dari pernyataan Ryan, malah itu membuatnya sakit kepala.

Kebingungan di wajah Ruslani begitu jelas, mencoba bersikap wajar untuk mengambil secangkir kopi di meja, tapi bukan kopi yang dia dapatkan, melainkan vas bunga kecil di sebelah kopinya.

Semua kejutan yang Ruslani alami belum sepenuhnya hilang, dan kini dia memikirkan kekhawatiran lain. Jika masalah siang tadi menjadi pemicu pembatalan kerja sama mereka, tentu perusahaan milik Ruslani akan kehilangan kesempatan besar.

"Aku menyampaikan permintaan maaf sekali lagi dari istriku karena telah melakukan hal yang tidak nyaman untuk anda dan pacar anda, dia khawatir kalau anda benar-benar akan melaporkannya ke polisi, aku yakin itu hanya bercanda, bukan begitu pak Ruslani ?." Ryan tertawa menganggap ucapannya seperti sebuah lawakan.

Tapi dari makna perkataan Ryan, dia langsung ke inti masalah yang harus Ruslani hadapi sekarang.

Hazel yang tidak tahu buntut permasalahan antara mereka berdua ikut ambil bagian, karena dia tidak mau menjadi satu-satunya orang tertinggal dalam percakapan.

"Jadi tuan Ruslani sudah bertemu dengan istri tuan Ryan, sungguh beruntung, bahkan sampai hari ini aku belum sempat bertemu dengan nyonya Rea." Sambung Hazel tanpa menunggu Ruslani menjawab pertanyaan Ryan.

"Mungkin, kau akan bertemu saat aku mengadakan resepsi pernikahan kami nanti." Balas Ryan.

"Aku sangat menantinya."

Melihat senyum ramah yang di tunjukan oleh Ryan, perut Ruslani semakin tidak karuan, asam lambungnya seperti sudah naik sampai ke kerongkongan.

Dimana dari setiap perkataan Ryan sangatlah sopan, dia tidak menyinggung soal perbuatan Ruslani terhadap istrinya yang begitu arogan. Dibalik semua itu, Ruslani seakan sadar bahwa Ryan memiliki maksud tersembunyi.

Memojokkannya antara rasa bersalah dan ketidakberdayaan, Ruslani tanpa tahu soal Ryan di perusahaan AL Tech, menganggap bahwa mudah baginya menyingkirkan orang-orang dengan kekuatan uang, tapi sekarang, dia sendiri yang bisa saja disingkirkan oleh Ryan.

Nasi sudah menjadi bubur, Ruslani pasrah tentang segala konsekuensinya, sedangkan dia tidak ingin berlama-lama menghadapi situasi menegangkan ini, jika terus berlanjut maka kesehatan mentalnya akan memburuk.

"Baiklah, Pak Ryan, aku tidak tahu apa yang menjadi tujuan anda melakukan pertemuan bisnis kita secara pribadi. Tapi jika karena sikap buruk ku kepada istri anda akan menjadi alasan untuk pembatalan kerja sama dengan perusahaan ku. Aku tidak mau mendengar banyak basa basi lagi." Ruslani langsung saja to the point sekali pun tangannya sudah gemetar tidak karuan.

Namun balasan yang Ryan tunjukan jelas berbeda dari harapan Ruslani.

Ryan tidak marah, dia tertawa, mengambil secarik kertas, dimana itu adalah lembar perjanjian kerjasama antara kedua perusahaan yang sudah disiapkan oleh Hazel.

Ryan duduk saling berhadapan dengan Ruslani...."Aku tidak berniat membatalkan kerja sama kita hanya karena masalah pribadi. Pak Ruslani, bisnis adalah bisnis, dan keluarga akan tetap menjadi urusan keluarga."

"Iya pak." Mata Ruslani terbuka lebar.

"Aku secara khusus datang untuk bertemu dengan anda, bukan semata-mata ingin melampiaskan kemarahan ku tentang kejadian siang tadi."

Terhembus nafas lega dari mulut Ruslani ..."Aku pikir, pak Ryan akan marah dan membatalkan kerjasama kita karena itu."

"Jika soal marah atau tidak, tentu aku marah."

Ruslani kembali deg-degan tanpa berani menjawab perkataan Ryan.

"Maaf." Lirih suara Ruslani tidak berdaya.

"Tapi kita sebagai seorang bisnisman, kita tidak boleh terbawa emosi, itu jelas akan menggangu pekerjaan."

"Jadi ...."

"Kerjasama kita tetap berjalan, aku bisa janjikan itu." Balas Ryan menyodorkan kertas ke depan Ruslani yang sudah dia tandatangani.

Melihat kertas kerjasama telah di ACC, Ruslani tersenyum kembali..."Terimakasih pak, sungguh aku sangat berterimakasih."

"Tapi...."

Ruslani kembali menahan nafas..." Apa itu pak ?."

"Aku ingin pak Ruslani tahu, kita sebagai manusia harus bisa menjaga sikap, tidak peduli soal status, kemuliaan, kekayaan, harta benda, wajah tampan, mobil mewah atau hal-hal besar yang membuat kita lupa, bahwa semua itu tidak berarti apa pun, kalau kita masih bersikap sombong."

Seketika Ruslani tertegun dan sadar bahwa sikap inilah yang ingin Ryan perlihatkan kepada dirinya setelah memberi ancaman atas kesombongan semata.

"Ya pak, aku benar-benar merasa bersalah, jika harus mengingat kembali kebodohan yang sudah aku lakukan kepada istri anda." Ucap Ruslani tanpa bisa memberi pembelaan.

Tapi Inilah yang Ryan lakukan, mempermainkan emosi Ruslani, membuatnya putus asa, tidak ada harapan, menerima ketidakberdayaan nya di depan seseorang dengan status lebih tinggi, seperti saat dia mengancam Istri tercinta Ryan.

1
partini
semakin mencurigakan hubungan majikan sama pelayan
Re
ya benar sekali, kita sedang membahas martabak
partini
lelaki waras ?
apa banyak misteri di antara mereka ber dua bukan cuma majikan ma pelayan ,,aihhh
partini
aku masih dan belum faham alurnya
ig.sayventoon: sebenarnya sederhana, cuma gadis desa menikah dengan orang kaya. gitu kak....
total 1 replies
partini
aihhhh pembantu body aduhai hot meleleh bosnya malah kalah jauh 🤦🤦🤦 perbaiki come on you can do it aihhhh lucu bos vs majikan tapi Banyak sih di dunia real majikan kikuk kikuk ma bosnya
Re
lanjut terus Thor, jangan sampai berhenti ya... karya mu paling di tunggu...
Re
Emang lucu n out the box, paling di tunggu nih karya author satu ini, cuma sayang aja karya-karya yang lain jadi terbengkalai....

mohon untuk up terus Thor...
ig.sayventoon
karya terbaik yang pernah aku tulis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!