Novel ini bercerita tentang seorang siswa biasa bernama Reza yang secara mendadak mendapatkan teman-teman baru yang merupakan sekumpulan group Idol kesukannya.
Apa itu idol? idol adalah seseorang atau sekelompok orang yang dicintai dan diidolakan oleh para fansnya karena suatu hal.
Singkat cerita, Reza ingin melindungi senyuman para idol itu dan tidak ingin melihat mereka menangis.
Namun Impiannya punah, dia hanyalah pecundang yang tidak bisa melakukan apapun disaat idolanya membutuhkannya. Alhasil Reza menangis dengan kencang dan tanpa sadar iapun pingsan.
Saat bangun ia terkejut karena waktu terulang kembali ke saat dimana pertama kalinya idol yang ia cintai datang kesekolahnya, dan secara tiba-tiba juga sebuah sistem muncul di hadapannya.
"Sistem Perlindungan Idol"
Akhirnya kisah Seorang Reza sang pemeran utama pun dimulai...
P : Apakah hidup dengan mengidolakan seseorang adalah hal yang salah?
J : Tidak, itu tidak salah, malahan itu hal yang bagus
P : Alasannya?
J : ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rikazum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 : Perlawanan Di Kereta Bawah Tanah -3-
..."Malam terakhir semakin dekat, hujan kesedihan akan turun, api harapan goyah, dan hatiku dalam kegelapan. Aku harus mencari jalan keluar!"...
^^^-SNR^^^
Dia tidak bisa hanya berdiri di sana tertegun seperti seseorang yang bodoh, karena dia punya pekerjaan yang harus dilakukan. Reza lalu dengan cepat menenangkan diri dan memperkenalkan dirinya, “Halo semuanya. Namaku Reza. Dan aku akan belajar dan berteman dengan kalian semua. semoga aku bisa beradaptasi dan kita semua dapat beradaptasi dengan baik! “
Dia membungkuk dengan sopan dan rendah hati setelah dia selesai berbicara.
Reza memperkenalkan diri pada mereka semua yang membuat mereka semua heran, " Apa-apaan orang ini, dia sangat aneh" mungkin seperti itulah apa yang ada didalam pikiran para murid yang berada di hadapan Reza.
Reza sendiri merasa akan mati konyol karena melakukan hal konyol ini. Namun itu semua harus ia lakukan. Bukan atas kemauan dirinya melainkan atas kemauan yang dipertuan agung, Pak. Leonardo Tanaka.
Tetapi kata-katanya tidak mendapat tanggapan. Semua murid kecuali Para member grup idol Kanashi Tamashi memandangnya seolah-olah mereka sedang melihat bongkahan emas. atau disebut “apapun yang lebih langka lebih berharga. “Ketika Reza, seorang pria yang bisa dianggap tampan dengan Asymmetrical yang menjadi gaya rambutnya setelah dicukur, datang dan memasuki kelas itu, kelompok siswi kelas dua dari Jurusan Bahasa Inggris ini menatapnya lekat-lekat dan diselingi dengan banyak perasaan kagum pada Reza.
Hal itu membuat Reza menjadi sangat malu. Dan juga mengingatkannya akan masa lalu dimana ketika ia masih kelas satu dan baru pertama kali masuk ke sekolah ini, banyak gadis yang mengejarnya karena ketampanannya. Namun seiring berjalannya waktu, rambutnya semakin memanjang dan wajah dan kulitnya menjadi kusam karena berbagai kompetisi dan juga menuruti semua keinginan Narisa yang membuatnya tidak pernah berpikir untuk merawat dirinya kembali.
Selain itu, entah karena alasan apa, hatinya berdebar-debar ketika dikelilingi banyak wanita cantik. Meskipun dia telah menghadiri beberapa acara penting dan dia pernah menjadi pembawa acara pelatihan pelajar untuk 20 atau 30 orang, dia tetap saja merasa tidak sepenuhnya tenang ketika ditatap oleh 40 atau 50 gadis.
“Ahem…. Apa yang kalian semua tunggu? Tolong, sambut teman sekelas barumu! ” Guru Kafirah mengingatkan semua orang dengan batuk.
Hanya sebagian orang yang mengenali Reza di kelas ini karena memang Reza jarang keluar kelas untuk berbaur dengan siswa lainnya kecuali untuk makan atau berbicara dengan Aikalin. Bahkan berbicara dengan Aikalin pun lebih sering dilakukan di kantin sekolah.
Gadis-gadis yang belum mengenal Reza itu akhirnya bereaksi dan menyambut Reza dengan tepuk tangan antusias dan kemudian diikuti oleh orang-orang yang sudah mengenalnya. Beberapa bahkan bersorak dan memanggilnya “Menyala abangku," dan tentusaja yang berkata seperti itu adalah Aikalin. Namun siswa yang lain juga memanggil “Abang tampan, Salken!!!,” dan beberapa memanggilnya “oppa,” bahasa gaul Korea yang berarti “kakak atau teman untuk laki-laki. “Mereka tidak hanya antusias dan perhatian tetapi juga lebih emosional dibandingkan ketika mereka baru saja menyelesaikan kelas.
“Selamat datang, bang, kak, atau mungkin aku memanggilmu "Reza" saja? Namaku adalah Delvita. Aku tidak punya pacar, jadi apakah kau bisa memberikan nomor ponselmu? Mungkin saja kita bisa berpacaran ” Seorang gadis berpenampilan manis dengan sosok mungil dan imut menghampiri Reza yang sedang berdiri dipapan tulis. Dia mengeluarkan ponselnya dan meminta Reza untuk menyebutkan nomor ponselnya.
HUUU!!!!!
Kelas segera mencemooh…. .
“Apa yang kau lakukan, Delvita. Bukannya kau sendiri yang mempermasalahkan masalah murid baru dengan guru Kafirah tadi? Cemoohanmu bahkan terdengar sampai luar kelas tadi.
“Ya itu betul . Delvita, aku sarankan jangan pernah menggaggu aset kelas kita yang baru ini. Atau tidak, percaya tidak percaya kami akan menggantungmu dan menghajarmu sampai babak belur kalau kau berani murid baru itu. Biarkan saja dulu dia beradaptasi, ia butuh sendiri" tegur cewek yang lain.
“Sekarang kita akhirnya memiliki seorang pria di kelas yang cocok untuk dilihat, dia bisa menjadi pacar siapa pun kecuali pacarmu, Delvita sialan. Cepat kembali dan duduklah ditempatmu. ”
Gadis-gadis di kelas membulinya bersamaan.
“Apa-apaan kalian ini, cemburu yah, bilang saja kalau cemburu jangan malah menyalahkanku, wleee! “
Gadis bernama Delvita itu menjulurkan lidahnya dengan tidak senang setelah mengatakan argumennya. Kemudian dia mencondongkan tubuh ke dekat badan Reza dan memberikan pujian dengan tangan terbuka, “Aku beri saran yah, kalau kau ingin bersekolah dengan damai disini, jangan dengarkan mereka. Berhati-hatilah dengan mereka, karena saat mereka terlalu dekat denganmu, kau pasti akan menderita ditangan mereka semua. ”
Reza lalu mencoba untuk tersenyum dengan susah payah. Dia tidak merasa bahwa dia telah datang ke sekolahnya yang dulu lagi. Sebaliknya, dia merasa seolah-olah dia telah jatuh ke dalam sarang serigala, sarang serigala betina.
Tanpa menunggu dia mengatakan apapun, sekelompok besar gadis berlari dan berkumpul di sekitarnya, meminta nomor ponselnya, Whatswapp dan Dewidder miliknya. Mereka sangat antusias dan bersemangat seolah-olah berada di hadapan seorang artis. Dan benar saja, pamor Reza hari ini mengalahkan pamor para gadis idol group.
Tapi beberapa gadis tetap cuek, seperti gadis yang duduk di sisi kiri barisan depan.
Dia memiliki rambut bob berwarna kuning keemasan yang rapi dan sangat rapi yang jatuh tepat di bawah telinganya, rambutnya sedikit menutupi wajah memesona yang tersipu malu. Wajahnya yang halus dan segar sangat cerdas dan juga memikat.
Pakaian sekolah cerah berwarna putih jatuh tepat di pergelangan tangannya; dadanya menunjukkan lekukan alami. Pola roknya mengikuti pinggangnya yang lentur hingga mencapai ujung betisnya yang mengembang dan halus, yang ditutupi dengan tulle dan diliputi dengan warna emas pucat. Dia tampak seperti putri cantik yang berasal dari keluarga yang sederhana. Sosoknya tidak dibesar-besarkan, tapi dia juga tidak kurus dan kecil. Bahunya yang indah dan kulitnya yang lembut benar-benar sangat indah. Sosoknya yang sangat menggairahkan namun tertutup dengan pantat yang mentok dan gagah.
Dia seperti bunga teratai yang baru saja muncul dari air jernih: segar, murni, anggun. Tapi permen lolipop di mulut kecilnya yang kemerahan menambahkan rasa main-main dan pesona!
“Ayaka, aku butuh bantuanmu, bantu aku memeriksa informasinya. aku curiga dia adalah orang lain yang dikirim oleh ayahku yang super over protektive itu, “katanya kepada Ayaka Tachibana, salah seorang member group idol yang cantik dan menawan dengan pesonanya yang terlihat lebih dewasa dari beberapa member yang lain. Namun, disisi lain ia juga seorang yang usil dengan teman-temannya. Dan saat ini ia sedang duduk di sebelah Nikaila dan sedang memangku dagunya dengan telapak tangan. Dan Nikaila berbicara padanya tetapi matanya tertuju pada remaja yang berdi du depan kelas, yang dikelilingi oleh kerumunan.
"Aku? Malas...aku ingin tidur, jadi jangan ganggu aku" jawabnya seperti dalam kondisi mengantuk.
Selain seorang idol, Ayaka memiliki bakat lain yang sedari kecil iya tingkatkan dengan ayahnya, yaitu menjadi seorang programmer, dan bahkan sekar dia sudah berada di tahap Hacker, tahap dimana seseorang dapat masuk ke dalam server orang lain dan mencuri data-data milik server itu.
"Ayolah, bantu aku sebentar saja. Apa kau sama sekali tidak penasaran dengan identitas pria itu."
Nikaila terus mencoba membujuk Ayaka, tetapi hanya ada satu jawaban yang keluar dari mulutnya saat matanya tertutup di atas meja, " Tidak, aku tidak mau dan juga tidak penasaran dengan orang itu.
Melihat tidak ada reaksi dari Ayaka, akhirnya dengan menarik nafas dalam-dalam ia terpaksa mengeluarkan jurus bujukan yang paling ampuh. " Aku sepertinya akan pulang ke rumah sore ini" ucapnya memancing masalah di depan Ayaka"
"Apa kau bodoh? Kita ada acara penting malam ini, jadi jangan buat masalah"
"Aku tidak peduli, moodku sudah hancur dan aku tidak berniat pergi"
"Hahhh... Baiklah...baiklah, tuan putri. Berhentilah merengek, jadi apa yang kau ingin aku lakukan"
Ayaka dengan berat hati bangun dari tidurnya dan lalu membuka laptopnya yang ada di atas meja.
"Aku hanya ingin kau mencari tahu informasinya saja" Balas Nikaila dengan senyuman tipis ketika Ayaka menuruti kemauannya.
Tanpa berlama-lama lagi, Ayaka segera memasukkan serangkaian kode di laptopnya dan menyusup ke sistem manajemen siswa Elyon International School. Dia dengan cepat memilih informasi tentang Reza. Setelah memastikan isi informasi itu, Ayaka mematikan dan menutup laptopnya dan berbaring lagi sambil melirik ke Nikaila yang masih melihatnya dengan wajah penasaran., “Baiklah, Princess, Kali ini firasatmu salah. Ayahmu tidak mengirim orang ini. Dan Dia benar-benar murid Elyon Internasional School" jelas Ayaka.
"Tapi ini aneh, bahkan aku rasa kau juga merasakan hal yang sama. Sejak pertama datang ke sekolah ini ia selalu mencari masalah dengan kita, bahkan bulan lalu ia sudah dinyatakan keluar dari sekolah ini tapi sekarang dia datang kembali dengan penampilan baru yang lebih bersih dari sebelumnya.
"Kau terlalu banyak menebak, sedari awal dia tidak pernah mencari masalah dengan kami melainkan hanya denganmu saja dan aku sama sekali tidak tahu alasannya. Dia mencintaimu, mungkin? Atau mungkin ada alasan lainnya. Namun, berdasarkan data yang baru saja aku lihat di informasinya, aku sama sekali tidak menemukan hal yang janggal, selama ia bersekolah di sekolah ini, bahkan sebelum kita datang, ia telah banyak mencapai prestasi yang sangat besar. Selain itu alasan kenapa dia tidak hadir selama satu bulan ini adalah karena ada urusan mendesak di kampungnya yang membuatnya harus pulang, dan berita yang mengatakan kalau dia dikeluarkan dari sekolah itu hanyalah rumor belaka. Jadi kesimpulannya, berhentilah mendengar gosip orang lain karena itu cuman perbincangan yang bodoh"
"Aku tidak pernah bergosip" Timpalnya. Selain itu, Apakah kamu yakin? Alis halus Nikaila merajut sedikit cemberut.
“Itu ditulis dengan sangat jelas. Hasil berbagai mata pelajarannya dari kelas satu hingga sekarang juga dicatat secara rinci. Ia bahkan terdaftar Dalam catatan siswa yang sering menerima beasiswa sekolah sebelum akhirnya ia masuk kembali ke sekolah ini sebagai siswa Reguler yang membayar untuk masuk seperti yang lain. Ayaka memperlihatkan Handphonenya yang telah memfoto informasi tadi untuk diperlihatkan kepada Nikaila yang masih saja ragu dengan semua hal yang dia jelaskan.
Saito Nikaila memeriksanya dengan serius dan terdiam, setuju dengan penilaian Ayaka Tachibana yang tidak lagi menatapnya tetapi menutup mata untuk bersiap-siap pergi ke negri kapuk. Dan Nikaila melihat perubahan drastis Reza dari yang sebelumnya terlihat suram sekarang berubah menjadi bintang kelas yang dikelilingi para wanita cantik.
“Aku tidak menyangka teman sekelas yang begitu tampan muncul di tengah semester. Kelasnya akan jauh lebih menarik sekarang. ”
Ayaka juga mengungkapkan reaksinya saat kedatangan Reza. Lagipula, mereka terlalu sedikit anak laki-laki di kelas mereka. Mereka hanya dua, dan keduanya sangat jelek. Dan dia tidak bisa menyalahkan mereka berdua karena fakta itu. Tetapi sekarang ia merasa sedikit bersemangat ketika dia berpikir untuk menghadiri kelas dengan pria keren ini.
"Apa yang tampan darinya?" suara Nikaila terdengar tajam, penuh sinisme. "Bukankah dia cuma punya dua mata, dua telinga, satu hidung, dan satu mulut seperti orang lain? Bahkan melihatnya sekarang saja membuatku muak, mengingat betapa dekilnya dia dulu. Hanya orang bodoh yang dibutakan cinta dan tidak mengenalnya saja yang bisa mengira dia tampan."
Tatapan Nikaila penuh kebencian. Baginya, pria seperti itu tidak lebih dari penipu yang menjadikan wajah tampannya sebagai senjata untuk memikat para gadis. Ia tidak peduli apa kenyataan sebenarnya—di matanya, Reza hanyalah seseorang yang berpura-pura, menyamar sebagai siswa demi tujuan yang mencurigakan.
Ayaka tidak merespon sepatah kata pun. Pada saat ini, dia lebih memilih tidur daripada memaksakan penapatnya bahwa dia benar-benar menyadari kalau Reza sangat tampan bahkan ketika awal bertemu satu bulan yang lalu. Daripada membantah argumen temannya itu, akhirnya dia lebih memilih untuk tidur.
“Baiklah, baiklah, kembali ke tempat dudukmu!”
Gadis-gadis di kelas yang maju ke depan papan tulis akhirnya kembali ke tempat duduk mereka ketika Guru tata usaha, Ibu Kafirah, menyuruh mereka. Mereka mengobrol dan tertawa saat mengeluarkan ponsel mereka dan Dan dengan cekatan memberikan Direct Message di Whatswapp dan Dewidder Reza, merasa sangat penasaran Dan berencana untuk menstalking akunnya dan melihat semua Foto-foto Reza hingga kuota internet mereka habis. Namun beberapa saat kemudian mereka harus kecewe karena di Dewidder Reza tidak ada apa-apa kecuali sebuah foto yang juga sama dengan foto Whatswapp dan Deeiddernya. Di foto itu, Reza mengenakan pakaian lengan pendek dan baru saja selesai mencukur rambutnya. Namun pesona seperti itu sudah cukup membuat para siswi berteriak histeris seperti "Aaaa!!" atau "Kyaa!!" dan berbagai macam jeritan lainnya.
Dan Reza juga merasa sangat malu. Dia bisa memahaminya jika para gadis ingin mengetahui informasi kontaknya, tapi kenapa dia merasa diraba-raba oleh orang mesum saat para gadis itu mengelilinginya sebelumnya? Dia merasakan seseorang menyentuhnya tadi dan itu sangat jelas. Apalagi, tempat yang mereka sentuh adalah tempat yang akan membawa garis keturunan Reza selanjutnya.
"Apakah orang-orang bisa berubah hanya dalam satu bulan? Dimasa lalu bukan hanya tidak menyentuhku, mereka bahkan menganggap keberadaanku tak ada ketika penampilanku sangat jelek"
Reza memegang kepalanya karena merasa pusing melihat tingkah mereka. Disamping itu, ia memiliki beberapa keraguan serius tentang mereka, apa mereka benar-benar sudah sedewasa ini? Reza hanya bisa menghela nafas dalam- dalam.
“Aikalin, Hilmi! Maju kedepan!”
Setelah Ibu Kafirah memanggil kedua nama ini, hanya dua anak laki-laki di kelas itu yang berlari dengan patuh dari kursi palung belakang.
Aikalin datang mendekati Reza dan merangkul bahu Reza yang membuat sebagian gadis merasa iri karena ada orang yang memeluk pria yang disukai mereka.
"Aku tidak menyangka kau akan balik lagi, bro!" Ucapnya dengan senyum lebar.
"Ada banyak cerita burukku, Kal. Akan kuceritakan nanti bila ada waktu senggang nantinya"
Reza tidak menolak rangkulan temannya itu, melainkan hanya tersenyum saja kepada temannya. Dia merasa sangat rindu melihat temannya lagi dan juga merindukan segala omong kosong yang di lontarkannya.
Saa sedang berbicara, pandangan Reza teralih pada laki-laki yang sedang berdiri tepat di sebelah mereka, ada seorang pria berwajah pucat; Saat melihatnya mata Reza tertuju pada tubuhnya, tubuh kurus dengan bahu bungkuk. Tingginya sekitar 5’6 ″ dan beratnya kurang dari 110 lbs.
Aikalin yang gendut; dan Hilmi yang mempunyai postur tinggi dan kurus . Keduanya sangat kontras saat ditempatkan bersama. Seseorang tidak bisa menahan tawa.
"Apa kalian sudah saling mengenal? Eh--- tunggu dulu, aku baru ingat, bukannya dulu kalian memang sering berjalan bersama yah" ucap Ibu Kafirah saat menyadari sesuatu.
“Baiklah, kalau begitu semuanya akan menjadi lebih muda. Aikalin, mulai sekarang Reza akan tinggal bersama kalian berdua di asrama. Karena tidak ada kelas setelah ini, tolong bantu bawa baraan Reza kedalam asrama yah, ”kata Guru Kafirah kepada kedua pria itu.
"Asrama? Apa maksudnya?" Tanya Reza yang sama sekali tidak mengerti dengan maksud Kafirah.
Asrama itu adalah tempat kita menginap. Dipertengahan semester ini, pelajaran kita akan makin padat, dan hal itu akan berlaku hingga dua semester kedepan, karena itulah guru membuat kita tinggal di Asrama agar tidak terlambat mengikuti pelajaran" Jelas Aikalin dengan santai.
"Aku tahu kalau kalian memang sudah berteman lama, tapi apa kau benar-benar bisa dipercaya" Ycap Ibu Kafirah dengan Skeptis.
“Selama ada aku semuanya beres, bu. Jadi biarkan aku yang mengurus Reza. Jadi jangan khawatir, Bu." Terang Aikalin kepada Ibu Kafirah setelah selesai menjawab pertanyaan Reza.
Aikalin memperlihatkan keseriusannya dengan menepuk dadanya dan bersumpah dengan sungguh-sungguh. Dia menoleh dan berkata kepada Hilmi yang berada disampingnya, “Hilmi, bantu aku membawa tasnya Reza dan biar aku yang membawa Reza ke asramanya. ” Ucap Aikalin.
“Berat juga tidak, biarkan aku membawa tasku sendiri, aku tidak selemah itu sampai harus dibawakan oleh kalian." Ucap Reza dengan suara pelan berharap suaranya sampai ke telinga Raza. Reza merasa malu dengan Attitude temannya itu yang berbeda dari biasanya dan dengan cepat menolak bantuan darinya.
" Aku dan kamu akan menjadi teman sekamar di masa depan, karena itulah, biarkan aku membantumu untuk pertama kalinya" Ucap Hilmi
Melihat pembicaraan antara Reza dan Hilmi yang tidak juga habis. Aikalin mendekat dan mengambil tas yang ada di pundak Reza, kemudian ia pergi ke pintu kelas dan sejenak berbalik dan berteriak pada Reza yang masih didalam, “Woy Reza..., ayolah. Kami akan menjadi teman sekamar. Jadi tidak usah terlalu sopan, Kami ini temanmu, bukan atasanmu. ” serunya. " Ayo pergi, akan kubawa kau keasrama"
Akhirnya Reza dengan enggan setuju. Dia mengucapkan selamat tinggal kepada Guru Kafirah dan gadis-gadis itu, lalu pergi dengan Aikalin dan juga Hilmi. Sebelum pergi, dia dengan sengaja mengarahkan pandangan ke seorang gadis dengan gaya rambut bob berwarna Navy yang duduk dibaris ketiga, Reza menyunggingkan senyum kerinduan padanya yang membuat Saijo Narumi salah tingkah dan memalingkan wajahnya saat ditatap seperti itu.
Dan terakhir, ia menatap bangku kedua yang ada dideoan Narumi, dan bangku itu diisi dengan Nikaila yang duduk di baris pertama, menatap Reza dengan sinis
“Wah wah, Orang itu sepertinya telah melihatmu lagi sebelum pergi. sepertinya dia benar-benar menyukaimu! ” kata Ayaka dengan setengah bercanda.
“Apa bagusnya itu? Dia terlihat seperti orang cabul dengan senyum konyolnya itu! ” kata Saito Nikaila dengan jijik.
Ayaka hanya tertawa ringan dan berkata dengan penuh arti, “Bukankah itu adalah hal yang bagus? Dia tidak melihat siapa pun, dan hanya menatap padamu saja, nyonya Princess. ”
"Bukan, bukan aku orang pertama yang dilihat oleh orang itu"
"Cermatilah, aku melihatnya dengan jelas, dia melihat dengan lurus kepadamu"
"Benar, dia memang melihatku, tapi setelah menyunggingkan senyum manis padanya" Ucap Nikaila sambil berbalik melihat Narumi yang sedang menutupi pipinya yang memerah.
"Ada hubungan apa sebenarnya antara Narumi dan Reza?"