NovelToon NovelToon
Menikahi Pria Bangkrut Dan Arogan

Menikahi Pria Bangkrut Dan Arogan

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta Terlarang / Pernikahan Kilat / Diam-Diam Cinta / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:110.2k
Nilai: 5
Nama Author: Jesi Jasinah

Patah hati saat mengetahui kenyataan kekasihnya menikahi perempuan lain yang sudah dihamilinya. Membuat Elena terpaksa menerima lamaran seorang lelaki yang jauh dari impiannya selama ini. Hal ini terpaksa dia lakukan demi menutupi rasa malu kedua orang tuanya karena undangan pernikahannya yang sudah tersebar.

Diliputi rasa sedih, akhirnya kini dia sah menjadi istri Anggara seorang lelaki yang usahanya sedang bangkrut, dan terkenal dingin juga arogan.

Menikah tanpa cinta dengan kondisi ekonominya yang sulit ditambah sikap arogan dan dingin suaminya, sungguh merupakan tantangan berat baginya. Namun tekatnya yang ingin mempertanggung jawabkan keputusan yang telah diambil dan hanya ingin menikah sekali seumur hidup membuatnya harus bertahan dan berusaha menyesuaikan diri dengan situasi ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jesi Jasinah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9. Permintaan Maaf

Saat ini kami kedatangan kerabat dari kak Anggara untuk bersilaturahmi.  Samar-samar terdengar suara mobil memasuki halaman rumahku.  langsung aku menyorotkan pandanganku kearah mobil tersebut. 

Sungguh tak kusangka ternyata Andrea yang datang kerumahku.  Kulihat para kerabat kak Anggara sedang serius ngobrol dengan bapak dan ibu sehingga tak satupun dari mereka yang menyadari bunyi mobil Andrea yang parkir dihalaman rumahku.  

Sebelum ada orang yang menyadari kedatangan Andrea, lebih baik aku samperin saja dia.  Aku ingin tahu apa sebenarnya maunya dia, jangan sampai kedatangannya membuat kisruh dirumah ini, bisa- bisa bikin malu keluargaku dimata kerabat kak Anggara.

"Ada apa kamu kesini Andrea, bukannya diantara kita sudah tidak ada urusan lagi"

Aku langsung menyongsong kedatangan Andrea lalu bertanya tanpa basa-basi.  Lelaki itu tersenyum kepadaku.  Sepertinya dia mengira aku masih mencintainya dan merindukan kedatangannya seperti beberapa waktu yang silam.

"Ternyata kamu masih Elenku yang dulu, tentu saja aku rindu sayang.  Aku ingin meminta maaf padamu dan pada orang tuamu.  Bolehkan aku bertemu mereka," jawab Andrea seperti tak pernah punya rasa bersalah sedikit pun.

"Ayah dan ibu sedang ada tamu.  Sebaiknya kamu tunggu saja dikursi santai yang terletak dihalaman samping.  Aku ambilkan minuman dulu ya!"

Aku harus bersikap baik-baik pada Andrea agar dia tak membuat ulah dirumahku.  Aku harus segera masuk kedalam bersama kak Anggara dan keluarganya setelah membuatkan Andrea minuman.  

Kak Anggara tak mungkin marah karena aku meninggalkan mereka demi menemui Andrea yang datang kerumahku.  Apa yang kulakukan adalah merupakan idenya juga.  Anggara Tahu, kalau Andrea sudah marah dia suka lupa tempat dan lawan bicara.

"Diminum ya airnya Andrea, ini cemilannya juga.  Maaf aku harus ikut menemani tamu ayah," pamitku pada Andrea.

Tapi tamu kamu bukan keluarga Anggara kan? Elena aku tahu kamu mau menikah dengan Anggara karena takut kedua orangtuamu malu karena undangan telah tersebar.  Aku mau minta maaf pada kedua orang tuamu dan melanjutkan rencana pernikahan kita.  Aku tahu kamu masih mengharapkanku.  Lagian Nina juga sudah aku ceraikan dan kamu akan menjadi istriku satu-satunya"

Mendengar ucapan Andra, rasanya aku sangat muak.  Ingin sekali aku menyiram wajahnya dengan air yang ada dihadapannya.

"Maaf ya pak, bu karena kondisi keuangan  Anggara yang sedang terpuruk jadi tidak bisa mengadakan pesta yang meriah.  Kami hanya mampu membuatkan acara yang sederhana saja," salah satu kerabat Anggara berbicara.

Aku heran, berulang kali kak Anggara dan kerabatnya hanya bisa membuat pesta sederhana.  Padahal jelas-jelas acara yang kami gelar lebih meriah dari pesta yang aku dan Andrea rencanakan.  

Mungkin karena level kekayaan kami yang berbeda sehingga nilai sejumlah uang yang menurut aku dan keluargaku sangat besar sedangkan di depan mereka nampak sedikit.   Aku terus mendengarkan perbincangan mereka tanpa menyela sedikitpun  hingga semua rencana sudah disepakati.  

"Kalau begitu kami pamit dulu ya pak, bu, semoga acara pernikahan Anggara dan Elena berjalan lancar.  Jujur aku senang akhirnya Anggara menemukan jodohnya," kata salah satu kerabat kak Anggara.

Semua kerabat kak Anggara pulang, namun lelaki itu masih tetap bertahan dirumahku.

Aku dan kak Anggara memberitahu tentang kedatangan Andrea.  Ayah dan ibu menyuruhku untuk memanggilnya keruang tamu.  Dengan gayanya yang begitu sumringah Andrea masuk keruang tamu menemui ayah dan ibuku.  

Saat melihat diruang tamu ada kak Anggara mendadak wajah Andrea terlihat merah padam.  Namun kulihat kak Anggara seperti tak perduli, dengan santainya dia menikmati secangkir kopi buatanku dan terus mengunyah cemilan.

"Ada perlu apa kamu kesini nak Andrea," tanya Ayahku, tanpa menyuruh Andrea duduk terlebih dahulu.  Akhirnya tanpa disuruh duduk  Andrea menghempaskan pantatnya di sebuah sofa tepat dihadapan ayah dan ibu.  Aku pun mengikutinya duduk, namun sengaja aku duduk disamping kak Anggara, dan langsung mengambil cemilan ditangannya lalu memasukan kemulutku, agar dia mengerti betapa dekatnya hubunganku dengan lelaki itu.

Andrea langsung memandang kearahku dengan wajah terkejut, namun dia tak berani protes dan mengaturku seperti dahulu.

Dengan menarik nafas panjang terlebih dahulu, Andrea memulai bicara.  Setelah meminta maaf kepada ayah dan ibu karena dia merasa telah menyakiti hati putrinya.  Dia mengutarakan maksud dan tujuannya datang kerumah ini yaitu ingin melanjutkan acara pernikahannya denganku.  Dia bilang kalau dirinya telah menceraikan Nina dan mengusir Nina dari rumahnya.

Dengan tenang ayah pun menjawab bahwa ayah tak mungkin menikahkan putrinya pada lelaki yang dengan begitu gampang menceraikan istrinya, apalagi disaat istrinya dalam kondisi hamil.  Bagaimana kalau suatu saat nanti putrinya juga diperlakukan sama seperti Nina.

Ayah juga menyuruh Andrea berfikir seandainya dia diposisi ayah.  Apakah dia tega menikahkan putrinya dengan lelaki seperti itu.

Mendengar jawaban ayah, wajah Andrea terlihat memerah.  Dia melihat kearah aku dan kak Anggara.  Bersamaan dengan itu sengaja aku menggenggam erat tangan kak Anggara.  Kak Anggara hanya tersenyum melihat tingkahku yang terlihat sedang memancing emosi Andrea.  Sedangkan ibu yang ada disamping ayah hanya menggelengkan kepalanya.

"Kalau begitu nanti sore aku akan jemput Nina untuk pulang kerumahku ayah, aku tidak jadi menceraikannya.  Ayah benar kasian sekali Nina kalau harus hamil tanpa didampingi suaminya," sahut Andrea.

"Ha….ha…."

Tiba-tiba ayahku tertawa terbahak-bahak.  Andrea yang ada dihadapannya pun bingung kenapa ayah bersikap demikian.

"Dasar lelaki bodoh"

Bisik kak Anggara yang ada disampingku.  Aku tersenyum mendengar ucapannya dengan terus melihat gerak-gerik Andrea.

Ayah langsung menjawab Ucapan Andrea bahwasannya seorang ayah yang baik tak akan  rela menikahkan anaknya dengan suami orang.  Dia tidak mungkin mau anaknya menjadi madu.  Begitupun ayahku  yang tak akan mengizinkan aku menjadi istri kedua Andrea.

"Aku melahirkannya dengan taruhan nyawa.  Kami sangat mengayangi Elena  kami rela disakiti, rela malu demi melihat putri semata wayang kami bahagia.  Tapi kamu Andrea yang katanya mencintainya malah menghianatinya," sahut ibu yang dari tadi hanya menyimak saja.

"Kamu dengar nak, sekarang kamu ingin jadikan dia madu dalam pernikahan kamu dan Nina. Jadi intinya aku tidak sudi menjadi mertuamu," jawab Ayah tegas.

Andrea langsung bangkit dan bersujud dikaki ayah.  Dia meminta ayah membatalkan rencana pernikahanku dengan Kak Aggara karena kak Anggara sekarang dalam kondisi bangkrut.  Bagaimana dia menghidupiku katanya.

Aku hanya tersenyum saja mendengar ucapannya.  Aku sama sekali tidak takut hidup miskin bersama suamiku.  Yang penting dia mencintaiku dengan tulus dan selalu berjuang untuk membahagiakanku.  Apalah artinya harta yang melimpah jika tingkah suamiku selalu menyakitkan hatiku.

"Tolonglah ayah, izinkan aku dan Elena menikah, dia sangat mencintaiku, jangan biarkan dia menikah dengan Anggara, lelaki yang tak pernah dia cintai," sahutnya lagi.

"Keluar kamu, tinggalkan rumah ini, berbicara sama kamu seperti bicara sama orang bodoh.  Buat pusing aku saja"

"Tapi ayah"

"jangan panggil aku ayah," ayahku berdiri dan meninggalkan Andrea.

"Adreaaa…."

Aku terkejut, suara seorang perempuan memanggil Andrea, kami semua memandang kearah luar untuk melihat siapa yang datang.

******

  

  

1
Alisia Tapilatu
Kecewa
Alisia Tapilatu
Buruk
💫0m@~ga0eL🔱
mampir slm knl thor🙏
Da Kurnianto
Luar biasa
R. Kamal
haa ha NENEK BENERRR ITUUUU
auliasiamatir
awas kau leha, kalau macam macam si sumpel aja mulut leha yab elen
auliasiamatir
ise elena keren....
auliasiamatir
yam ampun buk, 🤣🤣🤣
auliasiamatir
dah lima bulan aka yah thor, koma nya.
auliasiamatir
makin keren..
auliasiamatir
semiga nina tertolong
dan andrea segera mampus
auliasiamatir
cepat bantu nina jhon
auliasiamatir
wajar sih papa nya nina, ragu
buktiin jhon kamu lelaki yang tepat 💪
auliasiamatir
semoga dapat restu dari orang tua mereka
auliasiamatir
ha....siapa dia
auliasiamatir
aku juga bahagia bacanya Anggara
auliasiamatir
semiga nanti kamu bangkit lagi yah anggara
auliasiamatir
lucu yah anggara, masa bisa ngomong gitu sama mertua 🤣
auliasiamatir
laki gak guna .😏
auliasiamatir
tobat nasuha yah nina
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!