Diki Arya Wijaya harus menelan pil pahit saat matanya melihat istrinya masuk ke dalam kamar hotel bersama laki laki lain yang ia tak kenal, dan betapa terkejutnya dia saat mengetahui apa yang di lakukan istrinya dengan laki laki itu di dalam sana membuat ia ingin membunuh keduanya saat itu juga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jero rina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Rey yang di tatap oleh Diki dengan tatapan menuntut pun akhirnya membuka laptop Tan memberikan Vidio cctv yang ia dan Tomi kumpulkan beberapa hari belakangan ini, tidak hanya Vidio saja tapi fakta tentang kenapa Clarisa tidak bisa hamil saat bersama Diki dan bukti yang itu cukup membuat Diki marah besar.
"Apa...? Jadi selama ini dia tidak mau mengandung anak ku demi janji nya pada laki laki itu, dan dokter pun ia suap untuk menutupi kebohongannya itu.. CK....CK...CK.. Gak menyangka gue nikahin wanita Uler." ucap Diki tertawa miris.
Semua yang mendengar ucapan Diki jadi sedih karna semuanya tau betapa besar rasa cinta Diki untuk Clarisa bahkan semua permintaanya pun selalu di turutin Diki yang kadang tak masuk akal.
"Tomi Lo urus semua dokter yang membantu dia membohongi gue, buat mereka ngaku bila perlu copot jabatannya." ucap Diki dingin.
"Kak Rey Lo punya data tentang bajingan itu?" tanya Diki.
"Ada, gue akan kirim ke email Lo juga semua bukti ini, agar Lo bisa ingat bahwa wanita yang elo cintai mati Matian itu tak lebih dari seorang ular yang menjelma jadi ******." ucap Rey, karna sudah banyak kali Rey menasehati Diki untuk mengawasi wanita itu tapi Diki tak pernah mendengar ucapannya.
"Iya kak aku minta maaf gak pernah denger nasehat kakak." ucap Diki menyesal dengan peringatan yang Rey berikan.
"Dik, mba minta maaf ya, gara gara ngidam mba waktu itu membuat kamu harus menikah dengan dia." ucap Kiara menyesal karna dulu ia sempat meminta Diki dan Kevin menikahi almarhum Nina dan juga Clarisa.
"Ini bukan salah mba, lagian waktu itu aku menikahinya bukan karna permintaan mba, tapi karna aku sendiri yang menginginkannya, jadi mba jangan merasa tidak enak hati gitu ya, mba gak salah kok." ucap Diki menenangkan Kiara yang merasa bersalah terhadapnya.
"Sudah sayang, ini bukan salah kamu, emang wanita itu saja yang tidak punya hati mempermainkan prasaan Diki hanya untuk laki laki bajingan itu." ucap Dika sambil memeluk Kiara yang menangis dalam pelukannya.
"Iya sayang, jangan kamu merasa bersalah gitu, karna takdir tidak ada yang tau kedepannya seperti apa, yang terpenting sekarang kita sudah tau siapa wanita Uler itu, dan mari kita sama sama membasmi Uler itu agar tidak bisa mendekati kita lagi." ucap mama Nadin menghibur Kiara meski ia juga sempat berpikir sama seperti Kiara.
"Rey Tomi papa minta kalian berdua bantu masalah Diki sampe tuntas ya secepatnya, dan oh ya jangan lupa ajukan perceraian ke pengadilan agama buat perceraian itu cepat dan tidak ada pembagian harta Gono gini karna apa yang wanita itu dapatkan dari dulu sudah lebih dari cukup, sita mobil dan juga usir wanita itu dari rumah, karna rumah itu milik mama." ucap papa Juna.
"Baik pah." jawab keduanya berbarengan.
"Dik, untuk sementara waktu lebih baik kamu kembali ke Belanda dulu urus perusahaan yang disana sampe hati kamu tapi tidak untuk selamanya dan kamu akan pergi setelah kamu menandatangi surat perceraian kamu dan masalah seterusnya biar di urus Rey dan Tomi. Dan untuk perusahaan yang disini biar di papa yang urus." ucap papa Juna tak terbantah.
"Tapi pah,.." ucap Diki tapi langsung di potong papa Juna.
"Papa tidak menerima penolakan Diki, ini perintah!." ucap papa Juna tegas.
.
Bersambung....
Mak othor tunggu ya kunjungan nya..