Lanjutan dari "Cinta Di Penghujung Nafasku".
Seorang dokter muda dan tampan bernama William Anderson terlibat ONS bersama dengan dokter Koas dirumah sakit tempatnya bekerja hingga membuat sang gadis hamil.
Viona Harumi,seorang mahasiswi kedokteran yang tengah menjalani masa koas harus terlibat skandal dengan dokter pembimbing nya dirumah sakit hingga membuatnya hamil.
Bagaimana kisah Viona dan William yang terpaksa menikah demi anak yang dikandung oleh Viona??
Lalu bagaimana dengan kisah cinta William dan sang kekasih yang sudah berjalan hampir lima tahun??
Lalu bagaimana dengan Kanaya yang tiba tiba harus menerima kenyataan pahit saat kekasihnya harus menikahi keponakan nya sendiri??
yuukkk simak kisah cinta segitiga mereka disini...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sembilan
Tubuh Viona jatuh merosot kelantai, tangis nya pecah saat sudah tiba di apartemen yang selama ini dia tempati.
Viona benar benar hancur. Entah apa yang akan terjadi seandainya saja Bunda Ana dan juga Ayah Bagas tahu jika dirinya tengah hamil oleh pria yang selama ini menjadi kekasih dari tantenya sendiri.
"Apa yang harus aku lakukan? Kenapa semua ini terjadi? Dan, kenapa kamu harus hadir di saat seperti ini? Belum cukupkah hidupku hancur dengan kehilangan kesucianku ditangan pria yang bahkan tidak pernah mengingat malam laknat itu? Lalu, kenapa sekarang masalah malah semakin bertambah dengan hadirnya kamu di rahimku?" gumam Viona disela isak tangisnya, sembari menyentuh perutnya yang masih terlihat rata.
Cukup lama Viona menangis, meratapi nasibnya yang naas. Lalu, setelah puas menangis,Viona pun akhirnya bangkit dari duduknya dan pergi berjalan menuju ke arah kamar mandi. Setibanya di kamar mandi, Viona kembali menangis dibawah guyuran air shower yang tengah menyala, membasahi seluruh tubuhnya.
Viona terus saja menangisi nasibnya yang entah akan seperti apa ke depan nya. Hamil diluar nikah dengan pria yang bahkan tidak pernah mengingat kejadian panas yang terjadi di antara mereka. Sungguh, tidak bisa Viona bayangkan akan seperti apa nasib anaknya kelak.
Harus lahir tanpa tahu siapa ayah nya dan yang lebih parah. Hingga saat ini, bahkan ayah biologis yang membawa nya hadir ke dunia belum juga mengingat kejadian di malam itu.
Sementara itu, William sendiri tengah dilanda kegundahan yang teramat sangat mendalam. Sepeninggalan Viona, entah kenapa William sama sekali tidak bisa melupakan gadis itu dari pikiran nya.
Apalagi saat melihat sorot matanya yang memancarkan sebuah kekecewaan dan kesedihan yang mendalam.
Tiba tiba saja, William merasa jadi tidak tenang dan terus saja memikirkan Viona. Bahkan saking tidak fokusnya William pun akhirnya memutuskan untuk pulang lebih awal karena ingin mengistirahatkan tubuh lelahnya.
"Sayang,kamu sudah mau pulang?"
Set...
Seketika, langkah William terhenti saat mendengar suara lembut dari sang kekasih dari arah belakang nya. Senyum sumringah pun kini hadir di wajah dingin dan datar itu saat bertemu dengan pujaan hati nya.
"Kenapa kemari tanpa memberi kabar? Untung aku belum pergi," tanya William seraya memeluk manja tubuh kekasihnya yang tiba tiba datang ke rumah sakit.
"Kejutan dong. Kamu sudah mau pulang ya? Tumben, biasanya lembur terus?"
"Hari ini sedikit lebih lelah dan ingin segera pulang. Jadi, aku nggak ambil lemburan,"
"Oh gitu. Kalau begitu, bagaimana kalau kita lanjut jalan aja gimana? Mumpung masih sore juga kan, sayang kalau langsung pulang,"
"Boleh. Kebetulan sudah lama juga kan kita tidak jalan bareng,"
"Kamu benar. Ya sudah kalau begitu, ayo kita pergi ke tempat biasa."
Setelah berbincang sebentar di depan ruangan kerjanya. Keduanya pun segera beranjak, keluar dari area rumah sakit dengan menggunakan mobil yang William bawa. Karena setiap datang kerumah sakit Kanaya tidak pernah membawa kendaraan dan selalu menggunakan taksi atau ojol.
Itu karena, saat pulang nya Kanaya akan selalu diantar oleh William. Itu lah, kenapa wanita itu tidak pernah membawa kendaraan saat mengunjungi kekasih hatinya di rumah sakit.
William memang seorang kekasih idaman di mata Kanaya. Pria itu selalu saja meluangkan waktunya untuk Kanaya. Meski kesibukan begitu melanda hidupnya. Namun, hal itu tidak menjadi penghalang bagi William untuk selalu memprioritaskan segala kebutuhan dan juga keinginan dari kekasih hatinya, Kanaya.
Itu lah yang membuat Kanaya begitu mencintai William. Namun, meski begitu, Kanaya masih enggan menerima lamaran dari William. Padahal, hubungan mereka sudah berjalan selama 5 tahun lamanya.
Ingin menyelesaikan terlebih dahulu pendidikan nya selalu menjadi alasan Kanaya saat William datang untuk melamar dan menjadikan nya sebagai seorang istri.
Bukan lagi pendidikan S1 karena itu sudah Kanaya raih dan kini wanita itu pun tengah mulai karir nya di dunia bisnis dengan bekerja di perusahaan milik sang Papa.
Akan tetapi, saat ini Kanaya tengah menjalani pendidikan S2 nya. Kanaya selalu berpikir, jika dia masih belum bisa bersanding dengan William jika dia belum menyelesaikan S2 nya.
Karena yang Kanaya inginkan. Saat mereka menikah, setidaknya mereka berdua memiliki status sosial yang sama di bidang pendidikan. William yang memiliki gelar S2, kerap membuat Kanaya merasa minder dan karena itu lah, Kanaya juga menjadi enggan menerima lamaran dari William.
Akan tetapi, Kanaya berjanji akan menerima lamaran itu setelah dia menyelesaikan pendidikan S2 nya agar bisa mengimbangi sang suami nantinya.
Padahal baik William atau pun keluarga William sendiri tidak pernah mempermasalahkan hal itu. Namun tetap saja, bagi Kanaya hal itu adalah hal yang terpenting. Hingga akhirnya, William pun hanya bisa pasrah dan menyerahkan semua nya pada takdir.
***
"Sayang apa Viona sudah memiliki kekasih?" tanya William ditengah perjalanan mereka menuju kesebuah pusat perbelanjaan ternama di kota itu untuk menghabiskan waktu berdua yang begitu jarang mereka lakukan.
"Kenapa tiba tiba bertanya tentang Viona? Memang ada apa dengan dia?" tanya balik Kanaya dengan raut wajah yang muram.
Karena memang, sejak sedari dulu Kanaya begitu tidak suka jika William membahas wanita lain termasuk dengan Viona sendiri meski Viona adalah keponakan nya.
Seposesif itu Kanaya pada William. Namun, karena William begitu mencintainya hal itu pun tidak dipermasalahkan lagi oleh William.
"Tidak apa apa. Hanya saja aku pernah melihatnya dijemput oleh seorang pria. Aku pikir, mungkin itu pacarnya," jelas William dengan sedikit berbohong.
Karena selama saling mengenal. William sama sekali tidak pernah melihat Viona bersama seorang pria selain Alex dan juga Wahyu.
Akan tetapi, kedua pria itu diketahui hanya berteman saja dan keduanya pun sudah sama sama memiliki kekasih.
Kedua gadis itu bukan lah tenaga medis. Hanya saja, William sudah pernah beberapa kali bertemu dengan keduanya disaat mereka tengah mengunjungi kekasih mereka masing masing.
Sedangkan Viona sendiri, sama sekali tidak pernah terlihat bersama seorang pria. Baik itu di rumah sakit atau pun di luar rumah sakit.
"Kalau dari cerita Mamah sih kayanya belum, tapi nggak tahu juga ya. Mungkin juga sudah tapi Vio belum memperkenalkan nya pada kami." jawab Kanaya yang memang belum tahu kabar gadis itu lagi setelah mereka pisah tempat tinggal.
Keduanya pun kembali berbincang tentang kehidupan mereka tanpa menyinggung nyinggung lagi masalah Viona.
Akan tetapi, tetap saja pemikiran tentang Viona tidak bisa hilang begitu saja dari benak William saat ini. William begitu penasaran tentang gadis itu dan bagaimana bisa dia hamil di saat tidak memiliki kekasih dan yang membuat William tidak habis pikir lagi. Kenapa saat ini pikiran nya terus saja dipenuhi oleh Viona.
"Ada apa denganku? Kenapa aku terus memikirkan dan mencemaskan nya?" gumam William setelah dirinya berada didalam kamar untuk beristirahat.