My Boss, Hot And Cool
Kantor perusahaan PT. Wijaya Kusuma Corps, adalah perusahaan di mana Riana Dwi Puspita bekerja. Dia sudah bekerja selama dua tahun sebagai sekretaris Wijaya Kusuma, pemilik perusahaan besar itu. Cara kerjanya yang cekatan dan dapat di andalkan jika keadaan mendesak. Dia juga gadis periang dan mudah bergaul.
Membuat pak Wijaya senang dengan pekerjaan dan kedisiplinan Riana. Bulan depan anaknya, Ethan Albert Wijaya akan menggantikannya sebagai CEO perusahaan itu. Karena Ethan sekolah di luar negeri, maka kedisiplinannya pun sangat tinggi dalam bekerja.
"Riana, bulan depan anakku akan datang dan menggantikanku di perusahaan ini." kata pak Wijaya.
"Iya pak." jawab Riana.
Dia merapikan berkas-berkas yang tadi sudah di tanda tangani. Lalu memindahkannya di meja lain. Pak Wijaya memperhatikan apa yang di lakukan oleh Riana, sangat cekatan dan rapi. Dia pun tersenyum puas, jika suatu saat nanti anaknya Ethan suka pada Riana. Dia langsung menyetujuinya.
"Oh ya Riana, kamu nanti dampingi Ethan dalam menjalankan perusahaan. Dia baru di perusahaan ini, jadi perlu pendampingan untuk mengenal dan memahami perusahaan ini. Kamu bisa kan menjalankan misi itu?" tanya pak Wijaya.
"Misi? Misi apa pak?" tanya Riana.
"Misi kalau Ethan harus betah di kantor ini. Aku ingin menyerahkan perusahaan ini padanya, sejak dulu dia selalu tidak mau menerima kepemimpinan di perusahaanku ini. Jadi aku harap kamu bisa meyakinkan dia untuk tetap di sini dan tinggal selamanya di Indonesia." kata pak Wijaya lagi.
"Kalau boleh tahu, kenapa tuan Ethan tidak mau memimpin perusahaan anda pak?" tanya Riana.
"Dia ada kerja sama bisnis dengan temannya, dan juga alasan utamanya itu pacarnya di sana. Tapi aku beberapa bulan lalu menyelidiki pacarnya itu, seperti ada yang aneh. Aku belum sempat menyelidiki lebih jauh karena kesibukanku, jadi membiarkan mereka masih berhubungan." kata pak Wijaya lagi.
"Jadi, menurut anda pacar tuan Ethan itu tidak baik?" tanya Riana.
"Mungkin, atau dia ada hubungan lain dengan sahabat Ethan. Entahlah, belum aku selidiki lebih lanjut." kata pak Wijaya.
"Kenapa anda tidak menyewa detektif saja?" usul Riana.
"Bisa saja, tapi aku tidak mau itu. Aku lebih suka kamu yang melakukannya." kata pak Wijaya.
"Lho, kok saya pak? Mereka kan ada di luar negeri. Mana bisa saya menyelidiki pacar tuan Ethan itu, sedangkan saya bekerja." kata Riana bingung.
"Hahah! Kamu tenang saja, ini hanya membutuhkan waktu lama. Tugas kamu adalah membuat Ethan betah di perusahaan ini dan tidak mau kembali ke luar negeri."
"Tapi pak, kalau menjadi asisten itu berat juga. Saya takut tuan Ethan sendiri yang tidak betah pada saya karena cara kerja saya terlalu kaku." kata Riana merendah.
"Kata siapa kamu terlalu kaku?" tanya pak Wijaya.
"Menurut staf di sini, saya terlalu kaku karena semua harus sesuai dengan aturan." jawab Riana.
"Memang benar kan? Bekerja itu harus sesuai aturan, jadi jangan main-main jika mau bekerja lebih lama di perusahaan ini." kata pak Wijaya lagi.
"Iya sih."
Obrolan mereka terputus karena jeda makan siang. Pak Wijaya akan makan siang di rumahnya bersama istrinya, karena istrinya itu memintanya untuk makan siang di rumah.
_
Satu bulan yang sudah datang, sesuai janjinya. Ethan pulang. Dia langsung menuju kantor perusahaan ayahnya pak Wijaya. Laki-laki bertubuh tegap dan berwajah tampan. Namun dengan mimik wajah dingin itu, membuat orang merasa terpesona melihatnya.
Ada beberapa karyawan yang histeris karena ketampanannya itu. Namun wajah dinginnya dan tidak pernah melirik karyawati di kantornya itu terus berjalan masuk lift.
Baginya, perempuan di mana pun sama saja ketika melihat laki-laki tampan. Akan selalu histeris dan berbisik-bisik tetangga, membuatnya jengah dan bosan pada mereka.
Ini yang membuat Ethan malas untuk masuk ke dunia bisnis papanya. Kebanyakan karyawati perempuan dan terlalu memuja laki-laki tampan dan seksi.
Ethan keluar dari lift dan langsung menuju ruangan kantor papanya. Dia sudah menghubungi papanya kalau dari bandara akan langsung menuju kantornya. Sampai di depan kantor, dia tidak melihat di balik meja sekretaris papanya.
Dia langsung masuk dan melihat papanya sedang berdiskusi dengan sekretarisnya, Riana. Sejenak Ethan melihat kedekatan papanya dengan Riana, seperti seorang atasan yang sangat dekat dengan bawahannya.
Ethan tersenyum sinis, dia melangkah maju dan berdiri tepat di depan meja pak Wijaya.
"Hemm, papa ternyata sibuk dengan sekretaris papa ya. Bagaimana dengan mama di rumah pa?" tanya Ethan seolah menyindir keduanya.
Pak Wijaya mendongak pelan, lalu duduk tegak menatap anaknya dengan santai. Riana merapikan berkas di atas meja kerja pak Wijaya. Dia melirik Ethan yang sedang melihatnya merapikan berkas di atas meja.
"Kamu langsung datang kemari?" tanya pak Wijaya.
"Tadinya aku mau langsung pulang ke rumah. Tapi karena aku penasaran suasana kantor papa, jadi langsung kemari. Tak di sangka bos dan sekretaris begitu dekat ya." kata Ethan melirik Riana dan menyindir papanya.
"Tentu saja, papa suka cara kerja Riana." jawab pak Wijaya.
"Ooh, namanya Riana ya. Papa hafal ya nama sekretaris papa itu." kata Ethan lagi.
"Tentu saja hafal, dia sudah bekerja dengan papa cukup lama. Dan sebentar lagi dia yang akan membantumu bekerja di sini." kata pak Wijaya lagi.
"Setelah mendapat simpati dari papa, lalu dia akan mendapatkan simpatiku pa? No, tidak akan." kata Ethan lagi.
"Hei, kamu bicara apa? Kamu pikir papa punya affair dengan Riana?" kata pak Wijaya lagi.
"Sepertinya, karena kulihat kedekatan papa tadi dengan sekretaris papa itu." kata Ethan lagi.
"Hahah! Lucu sekali kamu itu, Ethan. Sudahlah, itu hal biasa dalam bekerja. Tidak mungkin Riana mendekati papa, papa ini sudah tua. Buat apa papa cari yang lebih muda, mending kamu saja yang mendapatkan gadis muda yang baik dan juga jujur. Terutama sikapnya yang sopan dan tata kramanya di gunakan." kata pak Wijaya lagi.
"Hemm, kalau itu. Aku pikirkan nanti." kata Ethan.
Sejak tadi, Riana mendengarkan perdebatan ayah dan anak itu masalah dirinya. Dia belum keluar karena pak Wijaya memang menahannya untuk tidak keluar lebih dulu. Karena dia ingin melihat seperti apa sifat Ethan itu, dan dia sudah bisa menyimpulkan kalau Ethan adalah laki-laki dingin dan penuh kecurigaan. Juga angkuh.
Namun, entah nanti setelah Riana bekerja dengan Ethan. Apakah dia bisa mengatasi bos barunya itu, sesuai keinginan ayahnya.
"Riana, kamu boleh pergi." kata pak Wijaya.
"Baik pak." jawab Riana.
"Oh ya, kamu sudah menyimpulkan kan setelah melihat anakku ini?" tanya pak Wijaya.
"Sudah pak." jawab Riana lagi.
"Bagus, jadi nanti kamu tidak usah kaget dengan sikapnya nanti. Semoga kamu bisa menaklukkannya Riana. Hahah!" kata pak Wijaya tertawa senang.
Riana tersenyum lucu, menggelengkan kepalanya lalu berbalik melangkah keluar dari ruangan bosnya itu.
"Apa yang papa rencanakan dengan dia mengenai diriku?" tanya Ethan.
"Tidak ada, hanya mengingatkan dia agar lebih bersabar menghadapimu nanti." jawab pak Wijaya.
"Ooh, jadi papa mengkhawatirkan aku? Oke, aku akan melakukan hal yang tidak terduga nanti padanya." kata Ethan menantang papanya.
"Hei, jangan membuatnya lelah nantinya." kata pak Wijaya.
"Hemm."
Hanya gumaman seperti itu, pak Wijaya pun menelepon istrinya agar membawa bekal makanan banyak. Karena anaknya langsung datang ke kantornya, jadi dia meminta istrinya membawakan bekal makanan ke kantor.
_
_
******************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Alifah Azzahra💙💙
Mampir yah Thor 🥰
2024-06-02
0
Anonymous
keren
2024-05-31
0
Titin Andien
sepertinya seru lanjut deh
2024-05-29
0