My Boss, Hot And Cool

My Boss, Hot And Cool

01. Kedatangan Ethan

Kantor perusahaan PT. Wijaya Kusuma Corps, adalah perusahaan di mana Riana Dwi Puspita bekerja. Dia sudah bekerja selama dua tahun sebagai sekretaris Wijaya Kusuma, pemilik perusahaan besar itu. Cara kerjanya yang cekatan dan dapat di andalkan jika keadaan mendesak. Dia juga gadis periang dan mudah bergaul.

Membuat pak Wijaya senang dengan pekerjaan dan kedisiplinan Riana. Bulan depan anaknya, Ethan Albert Wijaya akan menggantikannya sebagai CEO perusahaan itu. Karena Ethan sekolah di luar negeri, maka kedisiplinannya pun sangat tinggi dalam bekerja.

"Riana, bulan depan anakku akan datang dan menggantikanku di perusahaan ini." kata pak Wijaya.

"Iya pak." jawab Riana.

Dia merapikan berkas-berkas yang tadi sudah di tanda tangani. Lalu memindahkannya di meja lain. Pak Wijaya memperhatikan apa yang di lakukan oleh Riana, sangat cekatan dan rapi. Dia pun tersenyum puas, jika suatu saat nanti anaknya Ethan suka pada Riana. Dia langsung menyetujuinya.

"Oh ya Riana, kamu nanti dampingi Ethan dalam menjalankan perusahaan. Dia baru di perusahaan ini, jadi perlu pendampingan untuk mengenal dan memahami perusahaan ini. Kamu bisa kan menjalankan misi itu?" tanya pak Wijaya.

"Misi? Misi apa pak?" tanya Riana.

"Misi kalau Ethan harus betah di kantor ini. Aku ingin menyerahkan perusahaan ini padanya, sejak dulu dia selalu tidak mau menerima kepemimpinan di perusahaanku ini. Jadi aku harap kamu bisa meyakinkan dia untuk tetap di sini dan tinggal selamanya di Indonesia." kata pak Wijaya lagi.

"Kalau boleh tahu, kenapa tuan Ethan tidak mau memimpin perusahaan anda pak?" tanya Riana.

"Dia ada kerja sama bisnis dengan temannya, dan juga alasan utamanya itu pacarnya di sana. Tapi aku beberapa bulan lalu menyelidiki pacarnya itu, seperti ada yang aneh. Aku belum sempat menyelidiki lebih jauh karena kesibukanku, jadi membiarkan mereka masih berhubungan." kata pak Wijaya lagi.

"Jadi, menurut anda pacar tuan Ethan itu tidak baik?" tanya Riana.

"Mungkin, atau dia ada hubungan lain dengan sahabat Ethan. Entahlah, belum aku selidiki lebih lanjut." kata pak Wijaya.

"Kenapa anda tidak menyewa detektif saja?" usul Riana.

"Bisa saja, tapi aku tidak mau itu. Aku lebih suka kamu yang melakukannya." kata pak Wijaya.

"Lho, kok saya pak? Mereka kan ada di luar negeri. Mana bisa saya menyelidiki pacar tuan Ethan itu, sedangkan saya bekerja." kata Riana bingung.

"Hahah! Kamu tenang saja, ini hanya membutuhkan waktu lama. Tugas kamu adalah membuat Ethan betah di perusahaan ini dan tidak mau kembali ke luar negeri."

"Tapi pak, kalau menjadi asisten itu berat juga. Saya takut tuan Ethan sendiri yang tidak betah pada saya karena cara kerja saya terlalu kaku." kata Riana merendah.

"Kata siapa kamu terlalu kaku?" tanya pak Wijaya.

"Menurut staf di sini, saya terlalu kaku karena semua harus sesuai dengan aturan." jawab Riana.

"Memang benar kan? Bekerja itu harus sesuai aturan, jadi jangan main-main jika mau bekerja lebih lama di perusahaan ini." kata pak Wijaya lagi.

"Iya sih."

Obrolan mereka terputus karena jeda makan siang. Pak Wijaya akan makan siang di rumahnya bersama istrinya, karena istrinya itu memintanya untuk makan siang di rumah.

_

Satu bulan yang sudah datang, sesuai janjinya. Ethan pulang. Dia langsung menuju kantor perusahaan ayahnya pak Wijaya. Laki-laki bertubuh tegap dan berwajah tampan. Namun dengan mimik wajah dingin itu, membuat orang merasa terpesona melihatnya.

Ada beberapa karyawan yang histeris karena ketampanannya itu. Namun wajah dinginnya dan tidak pernah melirik karyawati di kantornya itu terus berjalan masuk lift.

Baginya, perempuan di mana pun sama saja ketika melihat laki-laki tampan. Akan selalu histeris dan berbisik-bisik tetangga, membuatnya jengah dan bosan pada mereka.

Ini yang membuat Ethan malas untuk masuk ke dunia bisnis papanya. Kebanyakan karyawati perempuan dan terlalu memuja laki-laki tampan dan seksi.

Ethan keluar dari lift dan langsung menuju ruangan kantor papanya. Dia sudah menghubungi papanya kalau dari bandara akan langsung menuju kantornya. Sampai di depan kantor, dia tidak melihat di balik meja sekretaris papanya.

Dia langsung masuk dan melihat papanya sedang berdiskusi dengan sekretarisnya, Riana. Sejenak Ethan melihat kedekatan papanya dengan Riana, seperti seorang atasan yang sangat dekat dengan bawahannya.

Ethan tersenyum sinis, dia melangkah maju dan berdiri tepat di depan meja pak Wijaya.

"Hemm, papa ternyata sibuk dengan sekretaris papa ya. Bagaimana dengan mama di rumah pa?" tanya Ethan seolah menyindir keduanya.

Pak Wijaya mendongak pelan, lalu duduk tegak menatap anaknya dengan santai. Riana merapikan berkas di atas meja kerja pak Wijaya. Dia melirik Ethan yang sedang melihatnya merapikan berkas di atas meja.

"Kamu langsung datang kemari?" tanya pak Wijaya.

"Tadinya aku mau langsung pulang ke rumah. Tapi karena aku penasaran suasana kantor papa, jadi langsung kemari. Tak di sangka bos dan sekretaris begitu dekat ya." kata Ethan melirik Riana dan menyindir papanya.

"Tentu saja, papa suka cara kerja Riana." jawab pak Wijaya.

"Ooh, namanya Riana ya. Papa hafal ya nama sekretaris papa itu." kata Ethan lagi.

"Tentu saja hafal, dia sudah bekerja dengan papa cukup lama. Dan sebentar lagi dia yang akan membantumu bekerja di sini." kata pak Wijaya lagi.

"Setelah mendapat simpati dari papa, lalu dia akan mendapatkan simpatiku pa? No, tidak akan." kata Ethan lagi.

"Hei, kamu bicara apa? Kamu pikir papa punya affair dengan Riana?" kata pak Wijaya lagi.

"Sepertinya, karena kulihat kedekatan papa tadi dengan sekretaris papa itu." kata Ethan lagi.

"Hahah! Lucu sekali kamu itu, Ethan. Sudahlah, itu hal biasa dalam bekerja. Tidak mungkin Riana mendekati papa, papa ini sudah tua. Buat apa papa cari yang lebih muda, mending kamu saja yang mendapatkan gadis muda yang baik dan juga jujur. Terutama sikapnya yang sopan dan tata kramanya di gunakan." kata pak Wijaya lagi.

"Hemm, kalau itu. Aku pikirkan nanti." kata Ethan.

Sejak tadi, Riana mendengarkan perdebatan ayah dan anak itu masalah dirinya. Dia belum keluar karena pak Wijaya memang menahannya untuk tidak keluar lebih dulu. Karena dia ingin melihat seperti apa sifat Ethan itu, dan dia sudah bisa menyimpulkan kalau Ethan adalah laki-laki dingin dan penuh kecurigaan. Juga angkuh.

Namun, entah nanti setelah Riana bekerja dengan Ethan. Apakah dia bisa mengatasi bos barunya itu, sesuai keinginan ayahnya.

"Riana, kamu boleh pergi." kata pak Wijaya.

"Baik pak." jawab Riana.

"Oh ya, kamu sudah menyimpulkan kan setelah melihat anakku ini?" tanya pak Wijaya.

"Sudah pak." jawab Riana lagi.

"Bagus, jadi nanti kamu tidak usah kaget dengan sikapnya nanti. Semoga kamu bisa menaklukkannya Riana. Hahah!" kata pak Wijaya tertawa senang.

Riana tersenyum lucu, menggelengkan kepalanya lalu berbalik melangkah keluar dari ruangan bosnya itu.

"Apa yang papa rencanakan dengan dia mengenai diriku?" tanya Ethan.

"Tidak ada, hanya mengingatkan dia agar lebih bersabar menghadapimu nanti." jawab pak Wijaya.

"Ooh, jadi papa mengkhawatirkan aku? Oke, aku akan melakukan hal yang tidak terduga nanti padanya." kata Ethan menantang papanya.

"Hei, jangan membuatnya lelah nantinya." kata pak Wijaya.

"Hemm."

Hanya gumaman seperti itu, pak Wijaya pun menelepon istrinya agar membawa bekal makanan banyak. Karena anaknya langsung datang ke kantornya, jadi dia meminta istrinya membawakan bekal makanan ke kantor.

_

_

******************

Terpopuler

Comments

Alifah Azzahra💙💙

Alifah Azzahra💙💙

Mampir yah Thor 🥰

2024-06-02

0

Anonymous

Anonymous

keren

2024-05-31

0

Titin Andien

Titin Andien

sepertinya seru lanjut deh

2024-05-29

0

lihat semua
Episodes
1 01. Kedatangan Ethan
2 02. Peralihan Pimpinan
3 03. Tugas Baru jadi Bos Baru
4 04. Di Kerjai
5 05. Datang Ke Rumah Pak Wijaya
6 06. Jadi Asisten Pribadi
7 07. Mengantar Pulang
8 08. Menjemput Riana
9 09. Di Apartemen
10 10. Sahabat Dan Pacar
11 11. Makan Di Pinggir Jalan
12 12. Mengajak Ke Rumah
13 13. Pembicaraan Di Meja Makan
14 14. Riana Kesal
15 15. Memarahi Sang Boss
16 16. Di Pesawat
17 17. Kejutan Dari Sahabat Dan Kekasih
18 18. Hubungan Yang Retak
19 19. Nasehat Penumpang Pesawat
20 20. Cerita Pak Wijaya
21 21. Mode Dingin
22 22. Meminta Maaf
23 23. Ngambek
24 24. Meminta Cuti
25 25. Bertemu Natasya
26 26. Nomor Kontak
27 27. Izin Cuti
28 28. Pulang
29 29. Ribut Masalah Dukun Parjo
30 30. Cerita Marni
31 31. Menyentuh Hati Ibu
32 32. Menculik Riana
33 33. Syukurlah Datang
34 34. Bisik-Bisik Tetangga
35 35. Tidak Tahan
36 36. Tentang Hati
37 37. Surat Perjanjian
38 38. Jadi Asisten Lagi
39 39. Kolornya
40 40. Membuat Cemburu
41 41. Di Mobil
42 42. Parfum
43 43. Menghilangnya Sang Bos
44 44. Galau
45 45. Melihatmu
46 46. Besok Menikah
47 47. Tidak Jadi Marah
48 48. Isi Kolor
49 49. MP +
50 50. Rumah Baru
51 51. Natasya Ke Kantor
52 52. Image
53 53. Seretaris Itu, Istriku
54 54. Bertemu Pak Rudy
55 55. Kunjungan Sahabat
56 56. Masalah Daby
57 57. Gaya Baru
58 58. Menjemput Di Stasiun
59 59. Gaya Nungg!n9
60 60. Pertemuan Tak Terduga
61 61. Hantu Gentayangan
62 62. Tamu
63 63. Drama In Dosiar
64 64. Enam Belas Tahun Lalu
65 65. Sepasang Suami Istri
66 66. Cerita Bu Naimah
67 67. Meminta Sampel
68 68. Semoga Kabar Baik
69 69. Hasilnya
70 70. DNA Yang Cocok
71 71. Keakraban Riana Dan Bu Naimah
72 72. Melahirkan
73 73. Emir Syahban Wijaya
74 74. Kegelisahan Riana
75 75. Apa? Menikah?!
76 76. Ekspart 1
77 77. Ekspart 2
78 78. Ekspart 3
Episodes

Updated 78 Episodes

1
01. Kedatangan Ethan
2
02. Peralihan Pimpinan
3
03. Tugas Baru jadi Bos Baru
4
04. Di Kerjai
5
05. Datang Ke Rumah Pak Wijaya
6
06. Jadi Asisten Pribadi
7
07. Mengantar Pulang
8
08. Menjemput Riana
9
09. Di Apartemen
10
10. Sahabat Dan Pacar
11
11. Makan Di Pinggir Jalan
12
12. Mengajak Ke Rumah
13
13. Pembicaraan Di Meja Makan
14
14. Riana Kesal
15
15. Memarahi Sang Boss
16
16. Di Pesawat
17
17. Kejutan Dari Sahabat Dan Kekasih
18
18. Hubungan Yang Retak
19
19. Nasehat Penumpang Pesawat
20
20. Cerita Pak Wijaya
21
21. Mode Dingin
22
22. Meminta Maaf
23
23. Ngambek
24
24. Meminta Cuti
25
25. Bertemu Natasya
26
26. Nomor Kontak
27
27. Izin Cuti
28
28. Pulang
29
29. Ribut Masalah Dukun Parjo
30
30. Cerita Marni
31
31. Menyentuh Hati Ibu
32
32. Menculik Riana
33
33. Syukurlah Datang
34
34. Bisik-Bisik Tetangga
35
35. Tidak Tahan
36
36. Tentang Hati
37
37. Surat Perjanjian
38
38. Jadi Asisten Lagi
39
39. Kolornya
40
40. Membuat Cemburu
41
41. Di Mobil
42
42. Parfum
43
43. Menghilangnya Sang Bos
44
44. Galau
45
45. Melihatmu
46
46. Besok Menikah
47
47. Tidak Jadi Marah
48
48. Isi Kolor
49
49. MP +
50
50. Rumah Baru
51
51. Natasya Ke Kantor
52
52. Image
53
53. Seretaris Itu, Istriku
54
54. Bertemu Pak Rudy
55
55. Kunjungan Sahabat
56
56. Masalah Daby
57
57. Gaya Baru
58
58. Menjemput Di Stasiun
59
59. Gaya Nungg!n9
60
60. Pertemuan Tak Terduga
61
61. Hantu Gentayangan
62
62. Tamu
63
63. Drama In Dosiar
64
64. Enam Belas Tahun Lalu
65
65. Sepasang Suami Istri
66
66. Cerita Bu Naimah
67
67. Meminta Sampel
68
68. Semoga Kabar Baik
69
69. Hasilnya
70
70. DNA Yang Cocok
71
71. Keakraban Riana Dan Bu Naimah
72
72. Melahirkan
73
73. Emir Syahban Wijaya
74
74. Kegelisahan Riana
75
75. Apa? Menikah?!
76
76. Ekspart 1
77
77. Ekspart 2
78
78. Ekspart 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!