Karena mempunyai kelainan aneh, Keylin dibeli dan dijadikan Ibu Susu. Gadis perawan itu ditugaskan hanya untuk mengurus Samuel, calon pewaris Mafia SKYPEA. Pesona cantik Ibu Susu Samuel itupun perlahan membuat Edgar jatuh hati sehingga diam - diam pria itu memendam hasrat cinta padanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asti Amanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9. Berhubungan Cinta
Dengan hembusan angin sejuk yang menerpanya, Keylin membuka mata. Gadis itu beranjak duduk dan sejenak diam memandangi sekeliling kamar hotel. Mukanya juga terlihat kusut dan jelas sedang mengumpulkan nyawanya.
"Akhh!" jerit Keylin terkejut pada seseorang yang duduk santai di kursi yang dekat lemari baju.
"Kau? Kenapa aku dan kau ada di sini? Apa yang terjadi?" tanya Keylin pada Gerry dan menatap badannya. Gadis itu menghembus nafas lega melihat pakaiannya masih sama. 'Syukurlah, aku tidak diapa - apakan!' batinnya takut dilukai.
Gerry berdiri di depan tempat tidur kemudian mengacungkan satu jari telunjuknya ke arah Keylin.
"Hei, Nona. Apa kau tidak ingat? Kau jalan di tepi jalan dan hampir ditabrak mobil." Gerry menjawab bohong demi menggali alasan Keylin ada di sana dan mabuk kepayahan tadi.
"Serius? Aku hampir ditabrak?" tanya Keylin memeluk tubuhnya. Meraba tangan dan kakinya, ia cemas satu anggota badannya terpotong atau terputus.
Gerry mengangguk dan bertanya, "Memang apa yang kau lakukan di sana, Nona?"
Keylin duduk di tepi ranjang dan melihat daging ayamnya ada di atas meja, kemudian menatap jam dinding sudah pukul 09.21 malam. 'Astaga, aku sudah sangat terlambat membawa daging untuk Bu asisten.' Keylin membatin gelisah dan takut membuat Edgar marah di mansion.
"Hei, Nona, jawablah, mengapa kau ada di jalan itu?" tanya Gerry sedikit mendesak. Keylin tampak bimbang, tetapi jika disembunyikan, Gerry bisa dengan mudah mengetahui dirinya yang jalan berdua dengan Bryan.
"Maaf, tadi itu ada teman lama aku," ucap Keylin dengan nada rendah.
"Teman? Lalu bagaimana kau bisa mabuk?" Keylin tersentak kaget diberi pertanyaan itu. 'Mabuk? Jadi soda yang aku minum itu membuatku mabuk? Kalau begitu, mereka sudah menjebakku dong?' pikir Keylin baru sadar.
"Anu itu, aku tidak sengaja membeli soda. Aku tidak tahu kalau soda itu memiliki kandungan Allkohol juga," jelas Keylin tidak jujur sepenuhnya demi teman Bryan tidak dibantai Edgar. Hanya dibayangkan saja, Keylin merasa ingin pingsan kembali. Takut tubuh mereka dibom - bardir dan bercerai - cerai dengan darah bersimbah oleh kelakuan Edgar yang kejam.
Gerry menggelengkan kepala melihat kepolosan Keylin. Ia pun mendekat pada Keylin.
"Kau tahu? Soda yang kau minum itu sudah dicampurkan dengan sesuatu," ucap Gerry menyadari Keylin diberi obat terlarang yang memberinya efek perangsan. Gerry tahu itu dari Edgar yang berhubungan cinta dengan Keylin. Gadis itu sangat buas memangsa Edgar tadi. Sampai keringat mereka menyatu layaknya susu dan air putih yang diaduk - aduk lalu menghasilkan rasa yang manis dan nikmat.
"Sesuatu? Apa yang dicampurkan?" Keylin berdiri dan sontak membola sempurna merasakan sesuatu yang perih di selangkang*nnya lagi. 'Auhh, kenapa rasanya lebih perih dari yang kemarin?' batin Keylin duduk dan menahan sakit di pant*tnya yang serasa dipukul brutal oleh dua tangan raksasa. Gerry sedikit terkejut melihat gerakan tubuh Keylin. Pria itupun tahu Keylin sedang menormalkan rasa sakit yang diterima dari goyangan ular pargoy milik Edgar.
"Lupakan itu, sekarang ikut saya pulang ke Mansion Tuan Edgar. Kau itu perlu mengurus Tuan Samuel."
"Ya ampun! Aku lupa pada Tuan Samuel! Dia pasti sedang kelaparan!" Keylin yang kesakitan terlihat strong kembali, menghiraukan semua rasa di tubuhnya yang seakan ingin remuk dan patah. Gadis itu tampak tidak memiliki ingatan cinta dan rasa berbagi dengan Edgar. Pikirannya saat ini dipenuhi tanggung jawabnya pada Samuel.
Kini Keylin dan Gerry berada di dalam mobil. Edgar memang menugaskan Gerry memulangkan Keylin karena dirinya sekarang berada di sebuah tempat penyelundupan barang ilegal milik Worlfard hanya sendirian supaya berjalan lancar tanpa ada gangguan dan beban.
"Tuan Gerry," ucap Keylin tahu nama pria di sebelahnya karena Gerry yang dulu membawanya ke mansion Edgar. Sekaligus ia yang datang membeli Keylin dengan atas nama Edgar juga.
"Tidak perlu memanggil saya -Tuan-, cukup panggil saja, Gerry," kata Gerry lalu diberi anggukan kecil dari Keylin.
"Apa yang mau kau tanyakan?" tanya Gerry santai menyetir mobilnya.
"Anu itu, Tuan Edgar kemana ya?" tanya Keylin sedikit tenang dan mengelus dada.
"Untuk apa kau cari Tuan Ed?" Gerry balik bertanya.
"Itu, saya agak takut pulang," ucap Keylin resah.
"Takut karena apa?" tanya Gerry dengan alisnya yang terangkat.
"Itu...itu, saya tadi disuruh beli daging ayam,"
"Terus?"
"Saya takut Tuan Ed akan menghukumku sudah terlambat pulang sehingga dia tidak bisa makan sup ayam hari ini," lirih Keylin mau menangis. Gerry menahan tawanya melihat gadis itu yang polos. Reflek dengan sendirinya, Gerry membelai kepala Keylin dan berkata : "Tuan Ed malah lebih bahagia setelah melihatmu pulang, tidak perlu ditakutkan lagi."
Keylin tertegun merasakan elusan Gerry itu beda, tetapi lebih enak tangan Edgar yang mengelusnya. Dalam hati pria itu, Gerry mau berkata kalau tadi itu dia sendiri yang menyelamatkan dirinya dari kemarahan Edgar.
Keylin menghembus nafas lega dan tersenyum. Kekhawatirannya hilang seketika, namun sesaat dia memikirkan sesuatu.
"Gerry, bisakah kau membawaku ke rumah sakit?" mohon Keylin pada Gerry yang fokus menyetir.
"Hah? Untuk apa?" tanya Gerry dengan muka polosnya.
"Itu, akhir - akhir ini aku merasakan hal aneh pada diriku, aku takut ada kelainan lain dan membahayakan nyawa Tuan Samuel. Aku cemas asiku terinfeksi virus mematikan."
Mendengar itu, Gerry tidak bisa tahan lagi. Tawanya langsung pecah. Keylin menggaruk kepala dan bingung sendiri.
"Hahaha, tidak perlu ke sana." Gerry menolak.
"Tapi, aku takut sesuatu yang sudah dimasukkan dalam sodaku menimbulkan penyakit lain." Keylin terus mengeluh.
"Hahaha, abaikan saja. Itu tidak berbahaya kok." Gerry tetap santai menanggapinya. Keylin cemberut dan tambah ragu menyusui Samuel nanti. 'Kalau saja tadi aku minta nomornya Kak Bryan, pasti bisa konsultasi padanya.' Keylin membatin dan melihat hape di tangannya.
•Mansion Edgar
Sampainya di rumah, Keylin masuk dan langsung disambut dengan tangisan Samuel yang kencang. Gara - gara suara baby Samuel, Gerry masuk ke dalam. Ia tidak jadi ke tempat Edgar.
"Apa yang terjadi?" tanya Gerry.
"Sini, Mona. Biarkan aku menyusuinya." Keylin mengambil baby Samuel dari Mona. Pembantu yang kini geram pada Bianca. Pasalnya, Mona disuruh - suruh oleh Bianca yang sok - sokan berkuasa di rumah itu. Mona pun melihat Gerry, ingin laporkan kelakuan Bianca. Tetapi, pria itu pergi setelah menerima panggilan dari Edgar. Mona mendengkus sebal kemudian melirik Keylin yang menyusui baby Samuel di sofa tamu. Bayi itu diam seketika usai menerima asi dan juga kasih sayang. Tatapan Mona terhadap Keylin pun berubah. Yang awalnya benci, sekarang terlihat adem dan menenangkan. Beda lagi pada Bianca yang kini wanita itu menuruni anak tangga dengan angkuh layaknya nyonya besar.
"Wow, dari mana saja babu kecil ini?" Bianca berdiri dengan senyumnya yang menjengkelkan. Keylin berdiri tidak mau meladeni nenek lampir. Karena sikap acuh Keylin itu, Bianca kesal dan ingin menarik rambut Keylin namun Mona dengan cepat menghalanginya.
"Jangan ganggu Tuan Samuel ataupun Keylin." Mona memperingati Bianca dengan tatapan melotot. Bianca terkejut dengan sikap Mona yang mendadak dipihak Keylin. 'Ada apa sih dia? Otaknya kemasukan air kah?' pikir Bianca merasa aneh dan sesal.
"Ck, Dasar Bianca tidak tahu diri! Dia sendiri yang babu tapi malah menghinaku! Memang tidak beres isi kepalanya itu!" gerutu Keylin dan mengelus pipi Samuel yang tembem. Gadis itu mengecup kening Samuel, layaknya seorang anak kandung yang sedang diberi susu oleh Ibunya.
"Kasihan Tuan Samuel, dia masih kecil tapi Ibunya sudah tiada. Semoga kau kelak bisa seperti Tuan Edgar yang sukses, tetapi jangan kejam sepertinya." Keylin dengan cinta, menyayangi anak itu dengan tulus. Di menit kemudian, gadis itu terkejut mendengar berita media dari hapenya yang mempublis jika gedung xxx meledak dan polisi menemukan barang bukti menyelundupan narKoba dan senjata api ilegal. Pihak kewajibanpun memberi keputusan pada pemilik gedung hukuman berat yang sesuai pasal.
Sponta saja, Ibu Susu Samuel itu memikirkan Edgar dan sibuk menyimak berita itu yang mengatakan tidak ada korban jiwa. Keylin lebih asik duduk mendengar daripada mandi sore.
"Ya Tuhan, kuharap ini tidak ada sangkut pautnya sama Tuan Edgar." Keylin cemas dan takut Tuan Edgar mati dan meninggalkan Samuel sebatang kara.
.
🤭Doain si doi nggak mati ya Keylin.