NovelToon NovelToon
Loka Pralaya: The Begining

Loka Pralaya: The Begining

Status: tamat
Genre:Tamat / Matabatin / Dunia Lain / Perperangan / Pusaka Ajaib
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Margiyono

Prita dihantui mimpi-mimpi samar tentang sosok misterius dan sosok asing bernama Tana' Bulan. Di tengah kesehariannya yang tenang di Loka Pralaya bersama sahabat-sahabatnya, Wulan dan Reida, serta bimbingan bijak dari Nyi Lirah, mimpi-mimpi itu terasa lebih dari sekadar bunga tidur.

Sebuah buku kuno berkulit, Bajareng Naso, menjadi kunci misteri ini. Ditulis oleh Antaboga, legenda di dalamnya menyimpan jejak masa lalu Prita yang hilang—ingatan yang terkubur akibat pengembaraannya melintasi berbagai dunia. Nyi Lirah yakin, memahami legenda Bajareng Naso adalah satu-satunya cara untuk memulihkan kepingan-kepingan memori Prita yang berserakan.

Namun, pencarian kebenaran ini tidaklah mudah.

Akankah Prita berhasil memecahkan misteri mimpinya dan memulihkan ingatannya yang hilang? Siapakah tamu tak diundang itu, dan apa hubungannya dengan rahasia yang dijaga oleh Luh Gandaru?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Margiyono, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tiga Serangkai

Aku masih merasakan pusing yang menyelimuti kepalaku setelah latihan mengungkap memori batu ketiga.

Tubuhku terasa lemah, dan energiku seperti terkuras habis. Wulan dengan sigap membimbingku duduk di kursi ruang tamu, lalu ia pergi sebentar untuk mengambilkan minuman.

Aku memegang wadah kulit yang diberikannya padaku, mencoba menenangkan diri. Seteguk demi seteguk, aku meminumnya perlahan, berharap rasa pusing ini segera hilang.

Setelah beberapa saat, aku mulai merasa lebih baik. Wulan kemudian bertanya tentang kondisiku.

"Bagaimana kondisimu, Prita?" tanyanya lembut.

"Aku sudah merasa lebih baik, Wulan," jawabku sambil tersenyum tipis.

"Terima kasih ya... untung ada kamu."

Wulan tersenyum mendengar ucapanku, namun ekspresinya berubah serius sesaat kemudian.

"Apa kamu sudah siap untuk menceritakan apa yang kamu alami?" tanyanya hati-hati.

Aku menghela napas panjang sebelum menjawab.

"Iya, Wulan. Setelah memegang batu yang ketiga, seperti sebelumnya, aku merasakan hawa panas yang menjalar dari batu itu, lalu getarannya menyusul..." Aku berhenti sejenak, mencoba mengingat kembali apa yang kualami.

"Kenapa, Prita?" tanya Wulan, matanya penuh rasa ingin tahu.

"Sesaat setelah batu itu bergetar, aku merasa seperti terbawa ke dalam sebuah tempat," kataku pelan.

"Tempat itu... seperti halaman Gubuk Manah." Aku mencoba menggali ingatanku lebih dalam.

"Ya, aku yakin itu adalah Gubuk Manah."

Wulan tampak semakin tertarik mendengar ceritaku. Ia memberiku waktu untuk melanjutkan.

"Namun..." kataku ragu-ragu, "saat aku melihat ketiga orang yang berdiri di hadapan Nyi Lirah, aku merasakan ada sesuatu yang aneh, Wulan."

"Ketiga orang?" Wulan mengerutkan dahinya. Sepertinya dia mulai memahami siapa yang kumaksud.

"Penglihatanmu tidak salah, Prita," katanya akhirnya.

"Batu Zato yang kamu pegang itu memang menyimpan memori tentang tiga orang itu."

"Siapa mereka, Wulan?" tanyaku penasaran.

"Ketiga orang itu adalah Bei Tama, Bei Rangga, dan Bei Tantra," jawabnya.

"Mereka bertiga adalah kesatria pilihan yang dimiliki Klan Lontara."

Aku mengangguk pelan, tapi masih ada sesuatu yang mengganjal di hatiku. Wulan tampak menyadari keraguanku.

"Kenapa, Prita? Ada apa dengan ketiga orang itu?" tanyanya.

Aku ragu untuk menjawab. Takut jika kata-kataku akan disalahartikan. Namun, akhirnya aku memutuskan untuk bicara.

"Mungkin itu hanya perasaanku saja, Wulan," kataku pelan.

"Tapi aku merasakan getaran energi yang kurang baik saat aku memandang orang kedua yang berdiri di tengah dari ketiganya."

Wulan terdiam sejenak, sorot matanya penuh selidik.

"Itu Bei Tantra, Prita," katanya. "Sedangkan yang di sebelah kanan adalah Bei Rangga, dan yang di sebelah kiri adalah Bei Tama."

"Oh..." gumamku, meski nada suaraku masih menyiratkan keraguan.

Dengan tatapan mata penuh rasa ingin tahu, Wulan mencoba membaca pikiranku.

"Apa yang kamu rasakan saat melihat Bei Tantra?" tanyanya lagi.

Aku menghela napas dalam-dalam, berusaha tenang agar penjelasanku tak disalahartikan.

"Awalnya, saat aku melihat ketiga orang itu, perasaanku biasa saja," kataku pelan.

"Namun, saat pandanganku tertuju ke arah Bei Tantra, tiba-tiba saja ada getaran energi yang sangat berat yang aku rasakan. Dadaku terasa begitu berat, seperti ada kekuatan yang ingin menusuk jantungku. Itulah mengapa aku tak sanggup lagi menguasai kesadaranku, dan... seperti yang kamu lihat sendiri, aku terbawa ke dalam tarikan energi itu."

Wulan mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Setelah beberapa saat, ia tersenyum padaku.

"Oh, tidak apa-apa, Prita," katanya menenangkan. "Bei Tantra adalah seorang yang baik. Dia adalah ayah Carla, dan aku sudah mengenalnya sejak kecil."

"Oh, jadi beliau adalah ayah Carla?" tanyaku, mencoba meyakinkan diri sendiri.

"Iya," jawab Wulan. "Dan menurutku, barangkali itu karena kamu baru pertama kali memegang batu Zato yang agak besar. Tapi aku percaya, nanti kamu akan bisa lebih menguasai energimu."

Aku mengangguk mendengar penjelasan Wulan. Aku bersikap seolah-olah merasa lega, meski di dalam hati, aku masih menyimpan perasaan kurang nyaman terhadap sosok Bei Tantra.

Namun, aku memilih untuk tidak berprasangka buruk. Aku tidak ingin merusak hubungan Wulan dengan teman baiknya—Carla, yang sudah ia kenal sejak kecil.

Udara pagi mulai terasa hangat, pertanda hari sudah beranjak siang.

Wulan dan aku sepakat untuk menghentikan latihan hari itu. Kami keluar dari rumahnya, berjalan kembali ke arah Gubuk Manah.

Kami memang berjalan bersama, namun aku yakin pikiran kami mungkin sedang menerawang ke arah yang berbeda.

1
Abu Yub
lanjut thor semangat/Pray/
Abu Yub
lanjut thor
Abu Yub
lanjut
Selvy
Semangat
Abu Yub
Aku mampir lagi thor/Pray//Ok//Good/
Abu Yub
terimakasih
Abu Yub
carla dan vyn
Abu Yub
nyi
Abu Yub
lanjut/Pray/
Abu Yub
aku mampir thor. jng lupa mampir juga novel aku
Margiyono: ok otw ...
total 1 replies
Abu Yub
berempat
Abu Yub
Aneh
Abu Yub
tiba tiba
Hye Kyoe
Halo aku mampir nih....🤩
Margiyono: thaks..kak..
/Drool//Pray/
total 1 replies
liynne~
semangat, and done ya/Chuckle/
Dewi Ular🐍💆🏻‍♀️
Prita? Nama yang indah/Drool/
Margiyono: he.he.. trmksh kak.. padahal aslinya itu polypropilen.. loka pralaya itu asli ada di dunia nyata.. cuma seting karakter dan tokohnya saja.. alurnya sama dg yg di dunia nyata
total 1 replies
Andressa Maximillian
plis
Andressa Maximillian
menurutku ceritanya bagus, dunia yang dibangun penuh misteri dan kejutan
Margiyono: terimakasih
total 1 replies
Andressa Maximillian
wah.. seru nih. ditunggu kelanjutannya
Margiyono
siap, terimaksih...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!