NovelToon NovelToon
System Awakens: From Junk To King

System Awakens: From Junk To King

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / TimeTravel / Sci-Fi / Sistem / Harem / Kultivasi Modern
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: F R E E Z E

Shinn, seorang pemuda dari keluarga miskin, hidup di dunia biasa—sampai suatu hari ia menemukan barang rongsokan misterius di pasar loak. Saat ia mengutak-atiknya, muncullah jendela sistem aneh yang membawanya ke dunia paralel: sebuah dunia apokaliptik dipenuhi zombie dan puing-puing mecha raksasa.

Dengan sistem yang ia bangkitkan dari sampah, Shinn mengubah takdirnya. Ia menjarah dunia zombie, membangun kekuatan, menyembuhkan ibunya di dunia nyata, dan membentuk harem lintas dimensi yang setia padanya. Tapi itu baru permulaan.

Ketika realitas mulai retak, dan sistem-sistem purba bangkit untuk mengendalikan semua dunia yang pernah ada, Shinn harus memilih: tunduk… atau menjadi Nexus—poros semua dimensi, dan satu-satunya harapan untuk menyeimbangkan kehancuran.

Di tengah konflik antar dimensi, musuh tak terlihat, dan cinta yang tumbuh dalam medan perang, Shinn berdiri di ambang takdir sebagai pejuang terakhir dari Sistem Rongsokan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F R E E Z E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6: Misi Militer: Senjata Pertama untuk Perang Zombie

Langit di dunia ini selalu kelabu. Awan menggantung rendah, seperti menekan semua yang ada di bawahnya. Angin dingin berembus pelan, membawa aroma kematian yang samar tapi konstan. Shinn menarik napas dalam, lalu melangkah keluar dari shelter bersama Iluthar.

Di tangannya, peta holografis dari sistem masih menyala. Ada satu titik merah terang yang terus berdenyut.

“3,2 kilometer ke arah timur laut,” gumam Shinn.

Iluthar menoleh sebentar. “Fasilitas militer yang sudah hancur. Tapi kalau beruntung, kita bisa nemuin gudang senjata yang masih utuh.”

“Senjata api, armor, atau amunisi, kan?” tanya Shinn sambil mengamati jalan di depan.

Iluthar mengangguk. “Dan mungkin juga… unit drone yang bisa diperbaiki. Tapi jangan terlalu berharap banyak.”

Shinn mempercepat langkahnya, semangat tapi tetap waspada. “Kalau tempat itu dulu pangkalan militer, berarti zombie-nya juga banyak?”

“Bukan cuma banyak,” sahut Iluthar sambil memeriksa senjata darurat di tangannya. “Tapi juga berbahaya. Bangunan dengan sisa energi dan logam berat sering jadi sarang zombie mutasi.”

Perjalanan mereka menuju reruntuhan terasa seperti ekspedisi ke neraka. Jalanan dipenuhi puing-puing kendaraan militer yang sudah hancur, beberapa bahkan masih menyisakan kerangka manusia yang duduk membeku di balik kemudi. Bau oli dan darah kering menyatu dengan udara.

Shinn menatap sekeliling. “Tempat ini… kayak saksi bisu perang besar.”

“Karena memang itu,” jawab Iluthar. “Sebelum dunia jatuh, manusia sempat ngelawan balik. Tapi mereka kalah. Dan ini jejak kekalahan itu.”

Saat mereka sampai di gerbang fasilitas militer, sistem Shinn langsung memberikan notifikasi:

[Zona Bahaya – Reruntuhan Militer Tingkat Menengah]

[Ancaman Utama: Zombie Eksperimen, Drone Rusak, Sisa Anomali Energi]

“Zombie eksperimen?” Shinn mengernyit.

Iluthar menarik napas dalam. “Dulu ada proyek bio-militer rahasia. Mereka bereksperimen sama virus zombie, penggabungan mesin sama tubuh. Tapi proyek itu gagal. Makhluk yang tersisa… yah, bukan zombie biasa.”

Mereka masuk diam-diam lewat celah di pagar kawat yang sudah roboh. Begitu melewati pagar, bau logam terbakar langsung menyerang hidung. Ada jejak ledakan lama, bekas tembakan plasma, dan tembok-tembok dengan lubang besar seperti habis diterjang mortir.

Iluthar melangkah pelan, setiap gerakannya penuh kehati-hatian. “Kita cari gudang dulu. Kalau bisa dapetin senjata sebelum ketemu makhluk itu, peluang kita lebih besar.”

Tak lama, mereka menemukan satu bangunan yang masih berdiri. Ada panel kontrol di samping pintunya terlihat seperti sistem kunci elektronik yang dulu digunakan militer.

Shinn segera maju, membuka antarmuka sistem. Ia menyambungkan kabel khusus dari pergelangan tangannya ke panel itu.

[Membuka Kunci Gudang… 45%... 70%... 100%]

[Kunci Dibuka – Akses Diizinkan]

Pintu berderit pelan saat terbuka. Aroma debu dan logam tua langsung keluar dari dalam.

Shinn menyalakan lampu dari sistemnya. Di dalam, tampak rak-rak penyimpanan berdebu. Tapi yang bikin matanya melebar adalah satu barisan perlengkapan militer yang masih tersusun rapi: beberapa rifle energi kelas-C, satu set armor ringan taktis, dan dua kotak granat plasma.

Sistemnya langsung bereaksi.

[Item Ditemukan: Plasma Rifle C-1, Armor Serat Nano Lvl.1, Granat Taktis x2]

Shinn mengambil salah satu plasma rifle. Senjatanya ringan, tapi terasa solid dan kuat di tangan. Ia mengarahkan moncongnya ke depan, mencoba membidik. Senyumnya tipis, tapi penuh arti.

“Dengan ini… kita punya peluang bertahan hidup.”

Iluthar membuka satu kotak peluru, memastikan semuanya masih berfungsi. “Lumayan. Ini lebih baik dari apa pun yang kita punya selama ini.”

Tapi kebahagiaan itu nggak bertahan lama. Terdengar suara gemeretak logam dari lorong sebelah. Langkah berat dan suara getaran pelan mulai mendekat.

Iluthar langsung berlutut, mengangkat senjatanya. “Bersiap. Bukan zombie biasa.”

Dari kegelapan, makhluk itu muncul. Sosok tinggi besar, tubuhnya campuran antara daging membusuk dan logam mesin. Separuh wajahnya tertutup helm yang pecah, dan dua mata merah menyala terang.

[Mutasi Tipe E – “Zombie Eksperimen” Lvl.12]

“Bidik jantung mekanisnya!” teriak Iluthar.

Tanpa pikir panjang, Shinn mengangkat senjata dan menembak. Sinar plasma biru keluar dari rifle nya, menghantam dada makhluk itu. Zombie itu mundur satu langkah, tapi masih berdiri.

Iluthar bergerak cepat, menembakkan dua peluru berturut-turut ke pelat dada makhluk itu. Ledakan kecil terjadi, tapi belum cukup untuk merobohkannya.

Makhluk itu mengaum, lalu menyerang. Tinju logamnya menghantam ke arah Shinn dengan kecepatan mengerikan.

“Shinn, awas!”

Tepat sebelum pukulan itu menghantam, sistem Shinn aktif:

[Skill “Sprint Bayangan” Lvl.1 Aktif]

Tubuh Shinn melesat ke samping, nyaris seperti bayangan. Ia menghindar hanya beberapa milidetik sebelum terkena. Jantungnya berdegup kencang, tapi fokusnya tak goyah.

“Iluthar, sekarang!”

Iluthar melempar satu granat ke arah makhluk itu. Ledakan plasma mengguncang ruangan, membuat dinding bergetar dan makhluk itu terpental ke belakang.

Shinn dan Iluthar sama-sama menembakkan senjata mereka ke dada makhluk itu tepat ke bagian mesin yang terbuka karena ledakan tadi.

Makhluk itu mengeluarkan suara erangan panjang, lalu roboh dengan suara dentuman keras.

[Musuh Kalah – EXP +320]

[Loot Diperoleh: Core Mutan Lvl.1, Fragmen Teknologi Eksperimen]

Shinn terengah, tangannya masih gemetar saat menurunkan senjata. Tapi matanya bersinar penuh semangat.

“Kita berhasil…”

Iluthar mendekat, menepuk bahunya. “Lo jauh lebih cepat dari kemarin. Dan lebih tenang.”

Shinn hanya mengangguk. Ia merasa tubuhnya mulai terbiasa dengan medan tempur. Dan sistem dalam dirinya… seolah juga terus berkembang.

Mereka kembali ke gudang, memindahkan semua perlengkapan yang bisa diselamatkan ke dalam kantong sistem penyimpanan. Tak semuanya sempurna, tapi cukup untuk jadi awal persenjataan mereka.

Saat langit mulai gelap atau lebih tepatnya, saat kabut kelabu itu mulai meredup ke arah barat mereka memutuskan untuk kembali ke shelter. Beban di pundak mereka berat, tapi hati terasa lebih ringan.

Di depan pintu shelter, Shinn menatap rifle yang baru saja ia dapatkan. Ia menghela napas pendek.

“Sekarang… kita punya senjata untuk perang.”

Iluthar berdiri di sebelahnya, menatap langit yang kelabu. “Tapi perang baru aja dimulai.”

Namun tanpa mereka sadari, dari kejauhan, seseorang sedang mengamati. Di atas puing-puing bangunan tua, berdiri sosok misterius dengan rambut panjang berwarna ungu gelap dan mata tajam yang penuh rasa ingin tahu.

Ia tersenyum miring.

“Jadi ini dia… anak yang membangunkan sistem dari rongsokan itu.”

_______________

To Be Continued...

1
Filanina
dipikir lagi ini mirip mode survival ya. kok nggak diceritakan bagaimana mereka dapat makanan?
F R E E Z E: Betul banget! Memang ini mirip mode survival karena emang pada dasarnya dunia zombie ini keras banget. Nah soal makanan, di awal-awal, Shinn ngandelin fitur sistem kayak starter pack dari sistem, terus dia juga manfaatin reruntuhan buat cari bahan-bahan yang masih bisa diolah. Cuma karena waktu di Bab 5 fokus ke pertemuan sama Iluthar, detail soal makanan belum dimunculin tapi tenang, nanti makin ke depan, urusan logistik kayak makanan, air, bahkan bercocok tanam bakal dijelasin lebih lengkap. Jadi, tetap ikutin terus ya! author Freeze ❤️
total 1 replies
Filanina
dia tahu shinn punya sistem dari mana? apa sudah umum orang-orang di sana punya sistem.

kadang informasinya kurang.
F R E E Z E: Nah ini menarik, ya! Iluthar sebenarnya enggak tahu pasti Shinn punya sistem, tapi dia punya insting dan pengalaman sebagai penyintas lama. Di dunia itu, sistem bukan hal umum cuma orang-orang terpilih aja yang punya. Tapi dari cara Shinn bertindak, selamat dari jebakan, dan bisa ngelawan zombie di luar nalar... Iluthar langsung curiga. Dia tipe orang yang peka banget, jadi meskipun Shinn nggak ngomong, gestur dan keputusan Shinn udah cukup buat bikin Iluthar sadar: "Anak ini beda."
author Freeze ❤️
total 1 replies
Filanina
waduh udah bayangin banyak wanita aja. Emang ga rekrut cowok juga nih?
F R E E Z E: Hehe, sabar dong~ Awalnya emang fokus ke karakter cewek karena Shinn itu tipikal pelindung, jadi chemistry-nya kuat di situ. Tapi ke depan, bakal ada juga karakter cowok kok baik itu rekan, rival, atau bahkan musuh yang jadi sekutu. Dunia ini luas, ga mungkin dia jalan sendiri terus, kan? Tunggu aja kejutan di bab-bab selanjutnya!

author Freeze ❤️
total 1 replies
Filanina
iluthar itu nama atau apa sih?
F R E E Z E: Iluthar itu nama, tapi bukan nama biasa. Itu semacam nama pemberian sistem untuk entitas AI pendamping yang tinggal dalam terminal lama di zona reruntuhan. Awalnya Iluthar kayak database tua yang rusak, tapi setelah sinkron sama sistem Shinn, dia mulai hidup dan punya kesadaran sendiri. Jadi meskipun dia bukan manusia, Iluthar bisa dibilang jadi “teman virtual” Shinn yang kadang bantu, kadang bikin pusing juga.

Tunggu aja, karakter ini bakal punya peran gede ke depannya. Author Freeze ❤️
total 1 replies
Filanina
nah lho...
Filanina
ketemu jodoh tuh...
Filanina
villain muncul nih.
Filanina
saya sempat nengok cerita lain, pemainnya sama Shinn dan Yura.

apa itu masih berhubungan? atau author suka dengan 2 nama itu?
F R E E Z E: Ohh yang system pengasuh kah?

ga berhubungan sih tapi kalau nama nya emang suka nama Karakter MC nya Shinn cuma bedanya ada ketambahan kek minkyu ,dan cerita sebelahnya Shinning , kalau Yura keknya ga ada sih coba tag biar author tau Daan perbaiki biasanya author salah typing sungguh membantu banget sih selain disini kalau Nemu
total 1 replies
Filanina
widih... cepet naik level.

kapan ketemu player lain ya?
F R E E Z E: Clue dikit nih: mulai dari shelter berkembang ke Zona Aman Level 2, Shinn bakal dapat sinyal kehidupan dari arah barat. Dan di situlah titik awal pertemuan dengan player lain dimulai. Tungguin ya!😉
total 1 replies
Filanina
dia main sendirian terus, tapi ceritanya masih menarik diikuti.
bunga untuk author /Rose/
F R E E Z E: Aww makasih banget!❤️ Komentar kayak gini tuh bikin hati author meleleh kayak coklat di atas martabak panas! Walau Shinn sering jalan sendiri, tapi perjuangannya justru yang bikin cerita makin dalam dan relate ya, apalagi di dunia sepi penuh zombie dan reruntuhan. Tapi tenang, pelan-pelan dia bakal nemu teman seperjuangan yang sepadan, bahkan keluarga baru.

Dan bunga dari kamu udah sampai ke hati author!🥰 Disiram tiap hari🚿 biar makin semangat nulis terus! Makasih udah setia ngikutin jalan ceritanya, pembaca tersayang ❤️!
total 1 replies
Filanina
setelah berapa lama ini?

thor, kok ga jawab2 komentarku sih?
F R E E Z E: Wkwkwk🤗 maaf banget ya kalau belum sempat jawab komentar ,bukan karena cuek, tapi beneran lagi fokus nulis dan ngejar target lagi nyusun Season 2 biar makin epic! Tapi tiap komentar kalian tuh selalu aku baca, dan jujur jadi semangat banget buat terus lanjutin ceritanya. Jadi jangan kapok ya komen, nanti pasti aku sempetin bales satu-satu! Makasih udah nemenin cerita Shinn sampai sejauh ini!

Semoga kamu selalu menjadi pembaca setia Author FREEZE ❤️
F R E E Z E: Sekitar 3 sampai 4 hari setelah Shinn dapet sistem dan mulai ngumpulin bahan dari rongsokan. Dia kerja nonstop nyari pelat, kabel, bahkan bekas genset. Karena dibantu sistem juga, progresnya cepet. Sistem kasih panduan step-by-step, jadi walau awalnya gaptek, dia bisa bikin pondasi shelter yang kuat. Nah, pas masuk hari keempat, sistem ngasih upgrade dan muncullah tulisan “Zona Aman Level 1” di dindingnya.
total 2 replies
Filanina
enaknya, healing otomatis...
Filanina
aduh, kena racun zombie ga kalau tercakar?
F R E E Z E: Efek Cakaran Zombie & Penangkal Sistem

Cakaran zombie berisiko menularkan virus zombifikasi. Tingkat infeksi tergantung jenis zombie (biasa atau mutasi). Sistem memberikan peringatan dini dan antibodi darurat level 1 di fase awal, yang mampu menahan efek infeksi ringan. Efek perlindungan bersifat sementara dan akan melemah jika terpapar berulang. Upgrade perlindungan seperti armor biofilter, peningkatan imunitas tubuh, dan nanobot penyembuh menjadi penting untuk bertahan hidup jangka panjang.
F R E E Z E: Iya, kalau tercakar zombie bisa kena racun atau virus zombifikasi, tergantung jenis zombienya. Tapi tenang, di awal-awal, Shinn dikasih sistem peringatan dini dan antibodi darurat dari sistem jadi tubuhnya bisa nahan efek awal infeksi. Tapi itu cuma bertahan sementara, kalau terlalu sering kena atau kena dari zombie mutasi, bisa bahaya juga. Makanya dia selalu hati-hati banget dan upgrade perlindungan diri terus.

author Freeze ❤️
total 2 replies
Filanina
dasarnya dia punya basic mekanik ga? atau murni petunjuk sistem?
F R E E Z E: Shinn punya basic mekanik dari kecil warisan dari ayahnya yang dulu tukang oprek barang rongsokan. Jadi dia udah terbiasa bongkar-pasang alat, utak-atik mesin bekas, dan ngerti alur kerja teknologi lama. Tapi kemampuan dia makin tajam gara-gara sistem bantu kasih petunjuk detail, kayak cetak biru otomatis dan panduan crafting. Jadi bukan murni ngandelin sistem, tapi kombinasi antara pengalaman lama + bantuan sistem. Makanya shelter dan alat-alatnya bisa sekeren itu!

author Freeze ❤️
total 1 replies
Filanina
ini kalau ketemu zombie bisa kabur ke dunia Pertama ga?
F R E E Z E: Bisa, tapi gak semudah itu, Ferguso. Shinn emang punya akses ke dua dunia dunia pertama (normal) dan dunia kedua (dunia zombie)—tapi sistemnya gak bisa dipakai seenaknya. Ada batas waktu, cooldown, dan kondisi tertentu biar dia bisa pindah. Jadi kalau lagi dikepung zombie dan sistem lagi error atau cooldown, ya dia harus ngelawan atau sembunyi dulu. Dunia pertama itu kayak tempat aman, tapi bukan tempat buat kabur terus-terusan. Shinn harus belajar bertahan, bukan cuma lari.

author Freeze ❤️
total 1 replies
Filanina
ya, zombie buat latihanlah. biar jadi kuat.
Filanina
oh, bisa balik lagi toh... beruntung sekali... bisa bawa sistem ke dunia asal.
dan jadi bisa ngurus ibunya.
Filanina
sistem itu kayak ngecheat ya. enak banget.
mungkin impian orang ya punya sistem hehe...
Filanina
prolog yang bagus. tapi kalau dia pergi siapa yang mengurus ibunya?
F R E E Z E: Tenang aja, di Prolog emang Shinn ninggalin ibunya karena keadaan darurat, tapi bukan berarti dia cuek. Ibunya, Yura, awalnya masih selamat dan dirawat di tempat aman bareng pengungsi. Shinn ninggalin dengan berat hati karena harus cari solusi buat bertahan hidup dan ngelindungin lebih banyak orang termasuk buat bisa jemput ibunya suatu hari nanti. Dan tenang, hubungan mereka masih kuat banget kok, bahkan jadi motivasi utama Shinn sampai dia bisa jadi Voidlord!

Terimakasih sudah membaca salam dari Author FREEZE ❤️
total 1 replies
🐌KANG MAGERAN🐌
mampir kak, semangat dr 'Ajari aku hijrah' 😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!