Tak ingin adiknya meninggal, Arum Marchelya (18) gadis cantik yang hidup hanya berdua dengan sang adik tirinya itu bersusah payah mencari pinjaman untuk kesembuhan Kamelia yang mengidap penyakit leukemia. Karena biaya berobat tidak mencukupi untuk kesembuhan adiknya, Arum terpaksa memberanikan diri untuk meminjam 100 juta pada Bos Rentenir. Tapi nasib malang menimpanya, Arum yang cantik jelita malah dipaksa untuk menjadi istri keempat Rentenir yang berusia 40 tahun.
Arum yang masih belia langsung menolak hingga ia pun dikejar oleh tujuh Preman. Arum mencoba kabur sebelum tubuhnya diperkosa oleh Preman milik Rentenir itu.
Namun tiba-tiba Arum tidak sengaja bertemu dengan sosok pria misterius. Ia pun meminta pertolongan padanya, berharap selamat dari kejaran tujuh Preman. Tetapi, Arum tidak sangka pria misterius itu menawarkan uang 100 juta apabila ia bersedia melahirkan anak untuknya.
"Lahirkan anak untukku, sayang."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asti Amanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9. Mual - Mual
Wira menutup matanya dan perlahan meremmas bola dada Arum, sensasinya sangat nikmat. Tatapi ia sekali saja meremaskan dan menghentikan aksinya, mengurung niatnya mencium Arum. Wira masih berusaha menahan birrahinya untuk tidak menikmati Arum.
"Hentikan, Wira! Kau tidak boleh merusak anak orang! Kalau kau sampai menikmatinya, kau akan dicap sebagai pria cabbul! Dan Arum akan membencimu! Kau tidak boleh memperkossanya!"
Wajahnya ditampar berkali-kali agar tetap waras dan berpikir jernih.
"Tapi, bagaimana aku mengganti pakaiannya?" gumam Wira memalingkan wajah agar dapat menahan nafssunya. Seketika ia keluar dari kamar itu setelah mengetahui caranya.
Beberapa jam kemudian, hujan di luar sana telah berhenti, bersamaan Arum mulai sadar. Gadis itu mengalihkan pandangannya ke samping dan melihat Wira tertidur di kursi.
"Ah, aku di mana nih?" kaget Arum menatap sekeliling kamar kemudian meraba tubuhnya. Arum menghela nafas pakaiannya masih melekat di tubuhnya.
"Mas Wira," panggil Arum kemudian membangunkan pria itu.
Wira tersadar dan terkejut, ia secepatnya berdiri dan memeluk Arum.
"Arum, syukurlah kau kembali sadar," ucap Wira melepaskan Arum. Arum tersenyum manis dan bertanya, "Apa yang sudah terjadi?" Wira pun menjelaskan kalau Arum pingsan dan dibawa kemari karena hujan sangat deras. Tidak lupa Wira menjelaskan kalau Ibu tetangganya yang mengganti pakaian Arum dan ia sendiri yang mengeringkan baju Arum pakai kipas angin. Arum tertawa kecil mendengarnya. Ia langsung percaya begitu saja. Emang sih, buat apa coba mencurigai Wira? Kalau saja Wira sudah menjejal tubuhnya, pasti ada rasa perih dan rasa aneh pada tubuh Arum, tapi nyatanya tidak ada rasa yang tertinggal pada tubuhnya.
"Aduh, aku jadi ngerepotin Mas Wira, maaf ya Mas,"
"Tidak masalah, yang penting kau baik-baik saja," ucap Wira tersenyum.
"Kalau begitu saya pulang dulu, hari sudah sore. Terima kasih Mas Wira selalu baik pada ku." Lagi-lagi senyuman Arum bikin candu.
Saat mau melewati pintu kamar, Wira menahan tangannya.
"Ada apa, Mas?" tanya Arum keheranan.
"Biarkan aku mengantarmu pulang, Arum."
Wira tersenyum manis. 'Bodoh! Harusnya kau jujur saja, kalau kau sebenarnya mau menikahinya! Dasar kau payah, Wira!' batin Wira merutuk dirinya sendiri.
Arum dengan malu-malu mengangguk. Keduanya pun melaju ke rumah Arum.
Dalam perjalanan, Wira iseng-iseng bertanya.
"Arum,"
"Ya kenapa, Mas?" tanya Arum yang sedang duduk di belakangnya.
"Mas mau tanya nih, Arum jangan marah ya,"
Arum mengangkat alisnya sebelah. "Tanya saja, aku tidak akan marah, Mas."
"Begini, kau itu sudah pernah pacaran?"
Deg! Arum terkejut dan segera menjawab, "Pernah waktu SMP, tapi pacarannya di sosmed, hehehe," cengir Arum.
"Pufttt, sekarang masih pacaran?"
Deg! Arum kembali terkejut.
"Tidak lagi, calonnya saja sudah tidak punya, hehehehe," cengir Arum merasa bodoh.
'Baguslah, artinya dia pasti masih perawan!''
Wira merasa lega mendengarnya.
"Arum, jika saya ngajak-"
"Mas Wira mau ajak saya pacaran ya?" sahut Arum memutuskannya.
"Bukan,"
"Eh, terus apa?" tanya Arum mulai was-was. 'Apa jangan-jangan Mas Wira nagih pemberiannya selama ini lalu mau mengajak ku bercinta?' batin Arum malah berpikir ke situ.
Wira pun deg-degan dan langsung menghentikan motornya sebentar.
"Aws! Kenapa mendadak berhenti, Mas?" jerit Arum hampir jatuh.
"Maaf Arum, sebenarnya aku mau mengajakmu nikah!"
Dag-dig-dug! Arum terlonjat seketika.
"Ni-nikah?"
"Ya Arum, Mas mulai cinta pada mu, maaf kalau Mas sudah lancang ngajak nikah muda," jawab Wira berbalik menatapnya.
Arum menunduk lesu, mana mungkin ia mau menikah dengan pria baik seperti Wira. Sedangkan ia sendiri sudah kotor dan telah melakukan kesepakatan pada Tuan Rayden.
"Apa kau mau, Arum?" tanya Wira berdebar-debar menunggu jawaban Arum. Dia memang sudah mapan dan ingin memikat Arum agar ia dapat memenuhi kebutuhan Arum dan membantu kesembuhan Kamelia.
'Sepertinya aku terlalu buru-buru melamarnya, dan memang waktu yang salah, harusnya bukan di tengah jalan aku lamar dia! Ah, bodoh kau Wira!' Lagi dan lagi Wira merutuk dirinya.
Brum...brum...
Motor kembali melaju karena Wira tahu diamnya Arum artinya gadis itu belum siap berumah tangga.
"Tidak perlu menjawabnya sekarang, Mas akan nunggu kau sampai kau siap," ucap Wira membelai rambut Arum yang kini telah ia antar sampai ke rumahnya.
"Teri-terima kasih, Mas! Aku masuk dulu, permisi!" Arum berlari masuk ke dalam rumahnya dan bersandar dibalik pintunya yang terkunci, ia pun jatuh dan menekuk lutut. Diam-diam gadis itu menangis.
'Kau terlambat, Mas.' Arum terisak lalu menenggelamkan kepalanya di antara dua lututnya.
Suara klakson motor pun berbunyi, Wira pergi dengan kecewa. Begitupun Arum kecewa pada dirinya sendiri karena harus mengabaikan Wira.
'Jika saja kau datang lebih dulu, mungkin aku tidak akan jadi budak Tuan Rayden' batin Arum masuk ke dalam kamarnya.
Setelah mandi, Arum pun ke dapur dan mengisi perutnya yang lapar malam ini. Setelah itu, ia kembali ke kamar dan kemudian meminum obat vitamin.
'Sudah sebulan ini berlalu, Tuan Rayden tidak pernah lagi muncul, apa dia sudah melupakan ku? Jika begitu, aku tidak perlu kan melahirkan anak untuknya?'
Arum rebahan di atas ranjang, ia sengaja terlentang bebas dan memandangi atap-atap kamarnya.
"Kamelia, maafkan Kakak hari ini tidak bisa menemanimu di sana, tiba-tiba saja aku mual-mual, mungkin terlalu capek bolak-balik dari rumah sakit ke sini, maafkan Kakak, Kamelia."
Arum meletakkan sebelah tangannya di atas matanya, menutup penglihatannya dan memikirkan orang tuanya. Seketika air mata Arum berlinang malam ini.
"Ayah dan Ibu kemana sih, ini sudah terlalu lama kalian pergi, bahkan aku tidak bisa lagi mengingat wajah kalian. Kenapa kalian begitu tega membiarkan ku menderita bersama Kamelia di sini," isak Arum menepuk dadanya yang sesak.
Ia pun tidur miring dan mulai memejamkan mata. 'Tidak, aku tidak boleh cengeng begini, menangis pun tidak ada gunanya,' batin Arum mengontrol nafasnya dan tetap tenang, ia tidak mau pusing dan mualnya datang lagi.
Namun, beberapa menit dia memejamkan mata, tiba-tiba saja satu tangan mengelus-elus paha kemudian masuk ke dalam baju tidurnya. Tangan itu naik perlahan hingga mendarat di buah dada Arum. Seketika Arum menggeliat geli dan sontak mulutnya "Oohh...." mendesah saat seseorang meremas sebelah payudaaranya dari belakang.
"I'm come on, Baby," bisiknya dengan suara sexy kemudian menjilat telinga dan ia semakin memainkan penttil Arum dengan sangat lembut.
"Saya sangat merindukanmu, Baby."
...Oohh... Tu--tuan Ray.......
..........
Edwar itu keliatan cinta banget sama Elisabeth buktinya dya Samapi sekarang mau membalaskan kematian istrinya...tapi kenapa dya menikah Samapi tiga kali. oke mungkin untuk kedua masuk akal karena anak"nya masih kecil masih butuh yg namanya ibu tapi yg ketiga..gunanya apa? trus kenapa sampai Mariam jadi queen? dan kenapa barsha gak pernah disentuh Edward, om yg ini masuk akal lagi kalau mungkin saat itu Edward masih cinta sama istri pertamanya. tapi yah ketiga .istimewa apa yg dimiliki Mariam , pengertiannya? tapi bukannya barsha juga seperti itu?😌 terlihat dari kedekatan rayden dengannya sedangkan Mariam? trus mandul? darimana Mariam tau sedangkan Edward saja gak pernah menyentuh barsha ..ketiga Edward itukan ketua mafia masa gak tau yg tulus dan tdk? yg mana musuh dan bukan?..
.semua gak nyambung 😪
katanya cinta sama istri pertama kok punya istri sampai tiga. katanya ketua mafia kok bodohnya ketulungan.
trus kata mandul itu karena perkataan Mariam bukan? pertanyaan gw lagi. barsha sdh ada sejak rayden kecil lah Mariam itu baru ada .
trus Edward percaya aja gitu sam aperkaatn Mariam sedangkan Edwar tdk pernah menyentuhnya .darimana dya tau barsha mandul kalau untuk mendapatkan bibit saja gak pernah .
bener" dah Thor ..aneh
trus lo kira marahnya rayden sampai gak kasih makan istrinya ..itu bukan fatal dan bisa langsung dimaafkan?
heheh ceritamu menjatuhkan perasaan danharga diri wanita. sangat RENDAH! dan SAMPAH!
l
aneh banget lu nulis kalimat.😌
terus merebut posisi elisabeth emang queen bisa diberikan untuk orang lain. ini tentang kerajaan bukan meskipun mafia gak cocok bahkan gak nyambung dan gak masuk akal bisa"nya ada mafia dalam kerajaan 🤦 queen kan hanya untuk istri pertama lah yg lain hanya selir..kalau pun ada queen tapi bukan untuk posisi elisabeth. seperti kerajaan inggris ada queen tapi queen lain. ..gw lupa istri kedua pangeran cherles dya itu gelarnya queenn(gak tau gw lupa)
bukannya memberantas musuh kan itu tujuannya, mencari dalang istrinya meninggal lah kok masih mau ya meneruskan kelompoknya. sampai anak yg akan lahir selanjutnya malah disambut sebagai pewaris mafia.
mirisss
trus katanya ayahnya rayden itu sangat mencintai istrinya kok nikah lagi samapi punya istri ketiga .
kalau cinta gak nikah lagi, kalaupun hanya ada istri kedua karena anak"nya saat itu masih kecil dan perlu ibu..masuk akal aja. nah ini istri ketiga ngapain? 😌