Domanick Limson seorang Casssnova yang terkenal di negaranya, pria yang menganggap wanita hanyalah sebuah mainan dikala dirinya jenuh dengan pekerjaan, maka dia akan memainkan mainannya ( wanita ) tapi setelah dia bosan maka dia akan menyingkirkannya.
Pria yang tidak pernah jatuh cinta sekalipun dalam hidupnya, memiliki segudang perusahaan legal mau pun ilegal group Limson. Hidupnya seketika berubah disaat sepupunya sendiri bernama Lindsey Caroline mengejarnya dan membawa segenggam cinta untuk Domanick.
Sementara orangtua Lindsey telah menjodohkannya dengan laki-laki lain.
Akankah Domanick bisa jatuh cinta dan bisa bersatu dengan Lindsey?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Bab 9
Flashback on!
Hari ini adalah hari dimana Lindsey Caroline berulang tahun yang ke 12 tahun, dihari ulang tahunnya Tan dan juga Luna memberikan pesta besar untuk memeriahkan acara ulang tahun Lindsey di tahun ini, Tan dan Luna juga berjanji akan mengajaknya camping di kaki gunung Edellwous gunung yang terkenal karena keindahannya di negara ini.
Lindsey pernah berkata bahwa dia ingin sekali tidur ditenda dan melihat gunung Edellwous dari dekat, karena itu keesokan harinya mereka memutuskan untuk mengajak Lindsey camping dikaki gunung Edellwous.
"Benarkah mom? Besok kita akan ke kaki gunung Edellwous, aku senang sekali serius aku senang sekali! Hore!!"
"Iya nanti Paman Lan dan bibi Risha juga ikut,"
"Lalu kak Bright, kak Nick, dan Britney bagaimana?"
"Sepertinya mereka tidak bisa ikut sayang, kak Bright dan kak Nick ada ujian kuliah, kalau Britney dia kan sudah menikah jadi tidak bisa dia ikut dengan kita,"
"Hah menyebalkan, mereka tidak sayang padaku!"
Keesokan harinya, Lindsey sangat kecewa karena dia akan berkemah hanya dengan para orangtua, dan itu pasti sangat membosankan. Tanpa di duga oleh Lindsey, Tuan Lan dan Larisha turun dari mobil dan Domanick rupanya pulang dari Jerman bolos kuliah demi memberikan kejutan ulang tahun untuk Lindsey.
"Happy Birthday gadis kecil bawel ku!" Domanick membawakan kue ulang tahun berwarna biru langit, karena warna biru langit adalah warna kesukaan Lindsey.
"Kakak, aku kira kak Nick tidak akan datang?" Lindsey menangis.
"Tentu saja aku akan selalu datang disetiap momen penting mu, sudah jangan menangis!" Domanick menghapus air mata dipipi Lindsey.
Akhirnya mereka semua ikut berkemah, dari semua sepupunya hanya Domanick yang tak pernah melewatkan momen penting dalam hidup Lindsey, dia selalu datang tiba-tiba dan kali ini bahkan ikut camping ke kaki gunung Edellwous karena dia tau ini adalah keinginan terbesar Lindsey pada saat itu.
Tenda pun mulai dibuat, Tuan Lan dan Larisha ikut membantu Tan dan Luna memasang tenda, sementara Nick mengajak Lindsey berjalan-jalan di sekitar kaki gunung itu.
Dipetiknya sebuah bunga liar berwarna putih lalu diselipkannya bunga liar yang cantik itu disatu telinga Lindsey, membuat gadis kecil itu terlihat sangat cantik.
"Kau cantik sekali Lindsey," Domanick mencium pipi Lindsey.
"Apa benar aku cantik kak?"
"Benar sangat cantik," kata Domanick sambil tersenyum tulus.
Saat keduanya hendak kembali ke tenda karena sudah terlalu jauh berjalan meninggalkan tenda, Lindsey berjalan dibelakang Domanick tiba-tiba seekor ular kobra datang dari arah samping mendekati kaki Lindsey.
Aaaaa...
"Kakak ada ular, aku takut!" Lindsey berteriak histeris dan langsung menangis.
"Lindsey dengar! Tenang, jangan bergerak diam dan atur nafas jika kau panik ular itu akan semakin agresif, jangan menangis oke!"
"Oke kak, ta-tapi aku takut kak ularnya dekat sekali!"
"Percaya pada ku, tidak akan aku biarkan ular itu menyakiti mu!"
Domanick berjalan kearah ular kobra yang sudah siap mematuk lawannya, dengan kehati-hatian Domanick berhasil mencengkram kepala ular kobra itu lalu melemparkannya ke dasar jurang.
Kedua kaki Lindsey masih kaku akibat hampir saja terkena ular yang terkenal mematikan itu, padahal ular itu sudah disingkirkan oleh Domanick, tapi tetap saja kedua kakinya malah kram.
"Lindsey ayo kita kembali ke tenda, mereka mencari kita!"
"Kak Nick, kaki ku kram sulit bergerak!"
"Astaga, kau pasti sangat ketakutan ya tadi, maaf ya aku mengajakmu jalan-jalan terlalu jauh!" Domanick memeluk Lindsey dan seketika kedua kakinya tak lagi kaku.
Lindsey merasa kedua kakinya sudah bisa dia ajak jalan.
"Kakak akan menggendong mu, naiklah ke punggung kakak!" Domanick membelakangi Lindsey dan sedikit membungkukkan tubuhnya.
Lindsey pun tersenyum padahal dia sudah bisa berjalan, tapi kalau bisa digendong oleh Domanick dia lebih baik digendong saja. Domanick menggendong Lindsey, sementara yang digendong sudah merasakan ketertarikannya pada Domanick.
Laki-laki itu penuh kasih sayang dan perhatian terhadap Lindsey, hingga Lindsey yang masih berusia 12 tahun telah melabuhkan cinta pertamanya pada Domanick. Baginya Domanick sangat sempurna, tampan, baik, perhatian dan penuh kasih sayang.
Flashback off.
Di tempat karoke Lindsey bersama dengan Leon menyanyi bersama, bahkan Lindsey menari-nari sambil menempel dengan Leon membuat kesenangan Domanick mendadak berubah menjadi kekesalan melihat sepupunya menempel begitu dengan seorang laki-laki.
Domanick langsung berdiri dan menarik Lindsey hingga menjauh dari Leon, bukannya berhenti menari-nari Lindsey justru menari-nari dengan meliuk-liuk sambil meraba-raba dada bidang Domanick.
Tak lupa juga Lindsey mengibaskan rambutnya, menyandarkan kepalanya didada Domanick sambil bernyanyi dan meliuk-liuk layaknya wanita bayaran sedang memberikan hiburan.
Dan sialnya Domanick merasa tidak tau diri saat ini, karena bisa-bisanya terong import miliknya bereaksi saat didekat Lindsey. Sontak saja Domanick menarik mix dari tangan Lindsey agar gadis itu berhenti menggodanya.
"Kak, kemarikan,"
"Sudah cukup! Giliran yang lain saja kau duduk,"
Diberikannya mix itu kepada Leon, sementara Lindsey langsung dituntun untuk duduk di sofa bersama dengan Gilbert dan dirinya sendiri. Wajah Lindsey kesal karena Domanick menyuruhnya berhenti menyanyi dan menari.
"Ada apa dengan diriku, terkutuk sekali kau kenapa bisa-bisanya kau berdiri saat Lindsey menari-nari didekat ku! Ah sial, cepatlah layu lagi!" dalam hati Domanick.
Hingga acara karaoke itu selesai dan semuanya saling berpamitan, Lindsey masih menaruh rasa kesal terhadap Domanick bahkan hingga Gilbert mengantarkan Lindsey dan Domanick sampai di rumah.
"Aku akan bicara pada momy dan Dady kalau aku tidak suka tinggal dengan kak Nick yang terlalu posesif!"
"Coba saja sana bilang, kau pikir orangtuamu akan mengizinkan mu tinggal sendiri!"
"Kak Nick itu reseh, masa menari dan menyanyi saja tidak boleh!"
"Aku tidak suka kau menari-nari didepan para lelaki seperti tadi!"
"Apa masalahnya hanya menari bukan tidur di ranjang seperti mu dan wanita-wanita bayaran mu itu!" Lindsey pergi menuju kamarnya.
"Lindsey, apa yang kakak lakukan demi kebaikan mu! Hei Lindsey, dengarkan dulu!"
Tengah malam Lindsey terbangun karena tenggorokannya terasa sangat aus, dengan hanya mengenakan lingerie diatas lutut berbahan satin berwarna merah menyala, lingerie itu bahkan hanya memiliki tali yang tipis.
Keluarlah Lindsey dari dalam kamarnya menuju dapur di lantai bawah, saat tiba di dapur rupanya Domanick tengah membuat kopi hangat. Saat sedang mengaduk kopi, dilihatnya Lindsey berjalan semakin dekat, dan Domanick tercengang mendapati gadis itu hanya berpakaian lingerie tipis yang membuat lekuk tubuhnya terlihat sempurna.
Domanick langsung memalingkan pandangannya, sementara Lindsey bersikap biasa saja karena memang beginilah pakaian dia tidur sehari-harinya. Hanya saja malam ini Domanick baru melihatnya.
Glek..
♥️♥️♥️
Gimana-gimana masih permulaan itu Nick, nanti udah ketemu labu import liat dalemnya makin semaput dah tuh😃
mampir yuk ke novel aku❤☺