Kehidupan berat dan pahit harus dirasakan Cristal Aaron setelah kematian suaminya. Kematian sang suami yang mendadak meninggalkan banyak hutang yang membuatnya harus pontang panting mencari uang dan menjadi seorang penari striptis untuk membayar hutang yang ditinggalkan oleh suaminya dan menghidupi putri kecilnya yang berusia 3 tahun juga ibu mertuanya yang sakit-sakitan.
Gail Bernard seorang mantan mafia yang tidak mengenal cinta selalu memperhatikan Cristal saat sore hari dan pada akhirnya menyadari jika dia telah jatuh cinta pada wanita itu.
Semula dia patah hati karena mengira Cristal seorang jal*ng dan melupakan cintanya namun suatu hari Gail bertemu dengan Cristal yang sedang dalam masalah karena dia diincar oleh mafia yang menginginkan tubuhnya.
Akankah Gail kembali ke dunia hitam yang sudah dia tinggalkan sejak lama untuk membantu Cristal dan apakah dia mau memperjuangkan wanita itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 9
Lucius sangat kesal melihat pria yang berdiri di belakang sang manager. Pria itu segera beranjak dari atas tubuh Cristal dan menatap Gail Bernard dengan tatapan penuh kebencian. Dia tidak akan lupa dengan pria itu, dulu dia adalah orang yang paling ditakuti bahkan banyak yang segan padanya walau dia hanya seorang tangan kanan saja.
Sekian lama tidak pernah melihat bahkan mendengar kabar pria itu setelah dia mengundurkan diri dari organisasi Black Panther, entah kenapa pria itu bisa muncul di sana dan menodonginya senjata api.
"Gail Bernard, lama tidak mendengar kabarmu. Apa yang kau lakukan di club malam ini? Apa kau mau bergabung dan bersenang-senang denganku?" tanya Lucius basa basi.
"Tidak perlu basa basi, lepaskan wanita itu!" Gail mendorong sang manager dan menarik sebuah pistol lagi.
Kenapa dia bisa mengancam sang manager dan bisa mengetahui keberadaan Cristal? Sesungguhnya dia sudah datang ke club itu terlebih dahulu sebelum Cristal datang. Gail berbaur dengan tamu yang lain, menikmati segelas minuman dan begitu Cristal datang, Gail mengikutinya yang menuju ruangan sang manager.
Gail menunggu cukup lama dan ketika Cristal keluar dia masuk ke dalam ruangan sang manager. Semula dia bertanya baik-baik karena dia ingin mencari tahu semua tentang Cristal namun sang manager menyebut nama Lucius. Sebagai orang yang pernah berkecimpung di dunia hitam, tentu dia tahu siapa Lucius dan sepak terjangnya.
Sang manager tidak mau menjawab baik-baik pertanyaan yang dia berikan, sebab itu dengan terpaksa Gail mengancam sang manager dan meminta manager itu mengantarkan dirinya di mana Cristal berada karena dia tahu, wanita itu sedang dalam masalah. Dugaannya sangat benar, Gail tidak terima saat melihat Lucius sedang menindih tubuh Cristal dan memaksanya untuk minum. Sebab itu sebuah tembakan Gail lepaskan sebagai peringatan.
Cristal terbatuk karena minuman, tubuhnya terasa aneh. Dia merasa begitu panas. Sepertinya ada yang tidak beres dengan minuman yang diberikan oleh Lucius. Cristal melihat ke arah pintu di mana Gail masih menodongkan dua senjata apinya. Takut, tentu saja apalagi situasi tampak mencekam.
"Kemari!" pinta Gail pada Cristal.
"Dia wanitaku, apa kau tidak tahu itu, Gail Bernard?" ucap Lucius dengan nada tidak senang.
"Aku tidak berbicara denganmu, Lucius. Kemarilah!" nada bicara Gail seperti memerintah.
Cristal beranjak, dia ingin mendekati Gail terlepas siapa pun pria itu karena bisa dia lihat jika pemuda itu bukanlah anak buah Lucius. Lucius sungguh tidak terima, tangan Cristal diraih sehingga wanita itu berteriak.
"Jangan coba-coba mengambil wanitaku, Gail!" ucap Lucius.
"Lepaskan, aku bukan wanitamu!" teriak Cristal. Sungguh sial, dia merasa semakin aneh bahkan sentuhan Lucius membuat tubuhnya terasa terbakar.
"Lepaskan dia, Lucius. Jika tidak aku akan membunuhmu dan beberapa anak buahmu ini dalam hitungan menit. Jika kau tidak percaya aku bisa melakukannya atau tidak maka kau bisa mencobanya!" ucap Gail tanpa ragu.
Lucius diam, dia tahu pria itu tidak takut mati dan bisa membunuh mereka sesuai dengan perkataannya. Bukannya dia takut atau pengecut, namun situasi itu merugikan dirinya. Di dalam ruangan itu hanya ada tiga anak buah saja, bukannya tidak memiliki senjata api namun kecepatan pria itu dalam menembak bisa membuat mereka mati dalam sekejap sebelum mereka bisa mengambil senjata api mereka.
Itulah yang harus di waspadai dari pria itu, kecepatannya dalam menembak membuat musuh harus berpikir dua kali jika pistol sudah berada di tangannya.
"Apa kau tidak mendengar ucapanku, Lucius?"
"Baiklah, malam ini dia milikmu!" Lucius melepaskan Cristal dengan perasaan marah. Dia sudah memberikan obat perangsang untuk wanita itu namun sialnya, yang menikmati tubuhnya justru orang lain.
"Kemari!" perintah Gail.
Cristal berlari ke arahnya, dia tidak peduli pemuda itu orang baik atau tidak yang paling penting dia bisa pergi dari tempat itu selama dia masih bisa mengontrol tubuhnya. Gail menarik tangannya saat Cristal sudah mendekat. Entah bagaimana wanita itu bisa terlibat dengan Lucius tapi yang pasti, dia sudah menjadi musuh Lucius saat ini.
Tatapan mata Lucius tidak lepas darinya, dia akan membuat perhitungan dengan pria itu nanti. Dia tidak suka barang yang dia inginkan diambil oleh orang lain. Bahkan seekor anjing liar pun tidak boleh mengambil barang miliknya.
Cristal bersembunyi di belakang tubuh Gail, sungguh dia takut membayangkan apa yang hendak Lucius lakukan padanya. Jika saja tidak ada pemuda itu, mungkin saat ini Lucius sedang menikmati tubuhnya tanpa perlawanan.
"Aku tidak akan melupakan hal ini, Gail Bernard. Aku tidak akan lupa penghinaan ini dan aku akan membuat perhitungan denganmu suatu saat nanti. Barang yang aku inginkan pasti akan aku dapatkan dan aku tetap akan mendapatkan Cristal Aaron karena dia harus menjadi milikku!" ucap Lucius.
Gail tidak mempedulikannya, dia terus melangkah mundur sampai akhirnya Cristal berada di tempat aman. Sial, sekarang dia memiliki musuh. Padahal dia ingin hidup tenang seperti pemuda lainnya tapi sekarang dia justru menciptakan konflik hanya karena seorang wanita. Sungguh dia sudah gila.
Gail menurunkan pistolnya, tangan Cristal diraih karena dia harus membawa Cristal pergi dari tempat itu apalagi keadaan Cristal tampak tidak baik.
Lucius berteriak marah, sang manager menjadi sasaran empuk dari kemarahannya. Pria itu ditendang dan dipukul, kemunculan Gail Bernard sungguh tidak terduga. Apa janda itu adalah kekasihnya? Tidak, dia sudah memerintahkan anak buahnya untuk mencari tahu tentang Cristal tapi mereka tidak menemukan jika Cristal Aaron sedang menjalin hubungan dengan siapa pun apalagi dengan Gail Bernard.
Penghinaan yang diberikan oleh Gail, rasa malu yang harus dia terima pasti akan dia perhitungkan suatu saat nanti dan Cristal Aaron tidak akan dia lepaskan.
Di luar sana, Gail masih menarik Cristal keluar dari club dan melangkah menuju mobilnya. Cristal diam saja, itu karena pengaruh obat semakin bereaksi pada tubuhnya.
Langkah Gail berhenti setelah mereka sudah tiba di mobil, dia menarik Cristal pergi tanpa menyadari jika Cristal masih menggunakan pakaian seksinya. Semua itu karena emosi yang memenuhi hati, dia sangat ingin menepis dugaan jika Cristal adalah wanita ja*alang tapi apa yang dia lihat sungguh membuatnya semakin salah mengira.
"Apa kau sudah gila?" teriak Gail sambil berbalik. Sebagai seorang wanita seharusnya dia bisa menjaga dirinya.
Gail terkejut melihat keadaan Cristal, keadaannya terlihat aneh. Dia bahkan tampak berkeringat. Umpatannya pun terdengar, Gail tahu apa yang dialami oleh Cristal. Sebagai orang yang pernah berkecimpung di dalam dunia kejahatan, dia sangat tau bagaimana reaksi obat perangsang.
"Panas, tubuhku terasa panas dan tidak nyaman," ucap Cristal sambil memeluk lengannya.
"Sial!" Gail mengumpat. Sungguh bukan situasi bagus untuknya saat ini.
"Panas, aku merasa aneh," Cristal mendekatinya dan memeluknya, "Tolong bantu aku," dia mulai mencium wajah Gail. Pria itu mengumpat, apa yang harus dia lakukan sekarang?
karya mu keren keren,ada lucunya tegangnya,sedihnya,romantisnya semangat trs thor