NovelToon NovelToon
PENDEKAR AWAN MERAH

PENDEKAR AWAN MERAH

Status: tamat
Genre:Petualangan / Tamat / pendekar / Fantasi petualangan-Fantasi Timur / Petualangan Fantasi-Fantasi Timur / Romansa / Dendam Kesumat / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.6
Nama Author: Baryodo Aman

Dia bukanlah seorang pendekar yang baik hati, akan tetapi dirinya juga selalu melakukan kebaikan.
Dirinya juga bukan pendekar yang berhati jahat, namun jika ada kejahatan didepan matanya, dia akan menjadi sosok yang lebih jahat lagi.
Xue Yunlei, itulah namanya, seorang laki - laki yang menjalani kehidupan dengan penuh penderitaan.
kehilangan demi kehilangan orang - orang yang dikasihinya pun membentuk dirinya sehingga menjadi seorang pendekar yang sangat diperhitungkan dalam dunia ilmu bela diri.
Hal itu pula yang membuat dirinya mulai membalaskan dendam atas kehilangan yang dia alami.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baryodo Aman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9. Bertemu Mingmei

Setelah mendapatkan kabar dari tetua Xue Qian, patriark Xue Beng segera menyuruh seorang prajurit untuk memanggil putranya Xue Zhao.

Di hari yang sama, Xue Zhao segera menghadap ayahnya.

"Ayah, Zhao'er datang menghadap!" Ucap Xue Zhao.

"Zhao'er, ada hal yang ingin ayah sampaikan kepadaMu".

"Hal apa itu, ayah?".

"Mulai saat ini, hentikan tindakanMu yang sering bertindak sesuka hati terhadap teman sebayaMu, jika tidak, ayah akan menghukum dengan mengusirMu dari klan kita, sebab kamu hampir saja menghilangkan nyawa Yunlei!" Tutur Patriark Xue Beng dengan nada suara yang penuh dengan penekanan.

"Ayah, Si Sampah itu telah berani menantangKu untuk bertarung, jadi aku memberikan pelajaran kepadaNya".

"Ayah tidak mau mendengar alasan apa pun dariMu, yang terpenting adalah, mulai saat ini, ayah tidak mau lagi mendengar bahwa diriMu kembali melakukan perbuatanMu seperti sebelum - sebelumnya".

"Apakah kamu mendengar dan telah mengerti apa yang telah ayah katakan?".

"Iya, Ayah! Aku akan mengingatnya!" jawab Xue Zhao.

"Bagus, jika kamu sudah mengerti, kembalilah dan fokuskan saja diriMu untuk berlatih dengan giat" tutur Xue Beng.

"Baik, Ayah!" Jawab Xue Zhao dan langsung pergi meninggalkan balai kota Yin.

Setelah beberapa hari kemudian, akhirnya Xue Yunlei bisa beraktivitas lagi seperti biasanya.

Xue Bang terus menemani Xue Yunlei saat dalam perawatan serta untuk memulihkan kekuatannya.

Saat Xue Yunlei sudah merasa sangat baik, dirinya pun segera menasehati Xue Bang untuk berlatih ilmu bela diri dengan giat, agar dirinya bisa melindungi Xue Yunlei.

Xue Bang yang mendapatkan dorongan dari Xue Yunlei langsung merasa bersemangat untuk kembali berlatih.

Xue Bang juga mengajak Xue Yunlei untuk ikut dengannya saat berlatih nanti.

Hari pertama Xue Yunlei mengikuti Xue Bang, dirinya tidak lagi mendapatkan perlakuan yang seperti sebelumnya.

Xue Zhao juga selalu menghindar agar tidak bisa bertemu dengan Xue Yunlei.

Xue Yunlei terus memperhatikan setiap gerakan teknik - teknik yang diperagakan oleh para murid junior dan juga para murid senior.

Tidak hanya itu saja, Xue Yunlei juga terus mendengar setiap petunjuk yang disampaikan oleh para guru pembimbing.

Semuanya telah diingatnya tanpa ada kekurangan sedikit pun.

Tanpa sengaja, Shang Mingmei melihat Xue Yunlei yang sedang duduk memperhatikan latihan Xue Bang.

"Tuan muda Yunlei! Apa yang sedang kamu lakukan disini? Apakah kamu sudah menjadi murid di akademi ini?" Tanya Shang Mingmei penasaran.

"Nona Mingmei, aku kira siapa".

"Sebenarnya aku bukan murid di akademi ini, aku hanya menemani temaku untuk berlatih" Xue Yunlei menjelaskan.

"Oh, jadi seperti itu yah!?" Ucap Shang Mingmei menanggapi.

"Terus, siapa teman Tuan Muda itu?".

"Itu, remaja pria yang bertubuh terlihat gendut itu!" Jawab Xue Yunlei sambil menunjuk ke arah Xue Bang.

"Oh, jadi yang kamu maksudkan temanMu itu adalah Xue Bang?".

"Iya, nona Mingmei!".

Xue Yunlei dan Shang Mingmei terus berbincang - bincang, dan aktivitas keduanya dilihat oleh Xue Zhao serta Chen Kaibo.

"Sial, Si Sampah itu ternyata dekat juga dengan nona Mingmei, apa yang menarik darinya sehingga bisa dekat seperti itu?" Gumam Xue Zhao dalam hatinya.

"Sepertinya Si Sampah itu sedang mencari masalah denganKu, tidak ada yang boleh untuk mendekati nona Mingmei, tunggu saja, aku akan memberikan pelajaran kepadaNya" pikir Chen Kaibo.

Kedua remaja itu merasa risih saat Xue Yunlei dan Shang Mingmei saling berkomunikasi dan sesekali terlihat gadis yang masih bocah itu tersenyum.

Karena takut mendapatkan hukuman dari ayahnya, Xue Zhao tidak berani lagi untuk melakukan tindakan yang di larang, yaitu mengganggu Xue Yunlei.

Sedangkan Chen Kaibo saat itu segera memikirkan cara agar bisa memberikan pelajaran kepada Xue Yunlei.

Shang Mingmei pun di panggil oleh seorang guru wanita yang menjadi mentornya untuk melanjutkan latihan, dan Xue Yunlei sendiri tetap diam ditempatnya seperti biasa.

Apa yang dilihat Xue Yunlei hari itu sudah terekam semua dikepalanya.

Setelah waktu latihan selesai, Xue Yunlei dan juga Xue Bang segera kembali ke rumah Xue Yunlei.

Mereka berdua akan membahas tentang latihan yang dilakukan oleh Xue Bang.

Karena ditemani oleh Xue Bang, Chen Kaibo tidak memiliki kesempatan untuk menghajar Xue Yunlei.

"Si Gendut itu, mengapa juga bersama dengannya?".

"Aku harus segera memperingatkan kepadanya untuk tidak lagi mendekati nona Shang Mingmei" gerutu Chen Kaibo.

Gerak - gerik Chen Kaibo tidak luput dari perhatian Xue Zhao, remaja itu segera mendekat dan menyapanya.

"Hei! Apa yang sedang kamu pikirkan? Mengapa kamu terus menatap ke arah Si Sampah itu dengan penuh rasa kebencian? Apakah ada sesuatu yang membuat diriMu merasa jengkel terhadapnya?" Tanya Xue Zhao sambil tersenyum sinis.

"Eh, tidak, itu perasaanMu saja, aku tidak sedang menatapnya" ucap Chen Kaibo dan segera pergi meninggalkan Xue Zhao.

"Anak ini mulai bertingkah dihadapanKu, sepertinya ada sesuatu yang dia sembunyikan" pikir Xue Zhao sambil menatap Chen Kaibo penuh selidik.

Setelah tiba di rumahnya, Xue Yunlei pun meminta Xue Bang untuk menunjukkan lagi setiap gerakan yang telah dia pelajari.

Xue Bang pun tidak keberatan untuk menunjukkan hasil latihannya.

Disaat Xue Bang sedang mempraktekkan teknik gerakan yang dia pelajari, Xue Yunlei pun segera mengarahkannya agar gerakan yang dia lakukan menjadi sempurna.

Beberapa saat kemudian, perubahan pun dapat dirasakan oleh Xue Bang, gerakan yang awalnya terasa kaku, kini sudah terasa sangat mulus dan setiap melakukan perubahan dari gerakan yang satu ke gerakan yang lain, mengalir seperti air.

Karena merasa memiliki peningkatan yang sangat signifikan, sehingga Xue Bang pun menunjukkan seluruh gerakan dari setiap jurus yang telah dia pelajari untuk bisa di komentari oleh Xue Yunlei.

Tidak hanya menunjukkan gerakannya, melainkan melafalkan juga petunjuk - petunjuk yang diberikan oleh gurunya.

Xue Yunlei pun mencoba terus memberikan petunjuk kepada Xue Bang.

Remaja gendut itu kini mulai merasa telah menyatu dengan jurus - jurus yang telah dia kuasai.

"Xue Bang, saat ini kekuranganMu hanyalah kecepatan dalam setiap mengeksekusi serangan, yang bisa kamu andalkan saat ini hanyalah, waktu yang tepat untuk menyerang serta bobot serangan yang besar".

"Jika hal itu bisa kamu lakukan, setidaknya kamu bisa sedikit mengimbangi Xue Zhao" tutup Xue Yunlei.

"Apa benar seperti itu?" Tanya Xue Bang tidak percayah dengan apa yang baru saja dia dengar.

"Iya, kamu bisa membuktikannya di saat sesi duel nanti, kamu tantang saja Xue Zhao atau para jenius yang berada di peringkat 10 besar lainnya" ucap Xue Yunlei memberikan motivasi serta kepercayaan diri bagi Xue Bang.

"Yunlei, kalau begitu, bagaimana jika kamu lihat dan nilai setiap gerakan jurus pedangKu? Apakah kamu tidak keberatan?" Tanya Xue Bang penuh harap.

"Silahkan, coba kamu tunjukkan" Xue Yunlei mempersilahkan.

Xue Bang pun segera menarik keluar pedang dari sarungnya dan segera menunjukkan teknik - teknik yang telah dia latih sambil melafalkan setiap petunjuk untuk menggunakannya.

"Sudahlah, hentikan!" Xue Yunlei menghentikan Xue Bang.

"Mengapa kamu menghentikanKu?" Tanya Xue Bang penasaran.

"MenurutKu, kamu tidak cocok jika menggunakan senjata pedang, kamu lebih cocok menggunakan senjata seperti golok atau senjata pemukul" tutur Xue Yunlei.

"Kenapa bisa seperti itu?".

"Menggunakan pedang itu membutuhkan kecepatan, kelenturan, kelincahan, penguasaan diri dan ketenangan, karena ilmu pedang itu adalah seni yang menampilkan keindahan gerakannya serta efektifitas disaat melakukan serangan".

"Sehingga menurutKu, kamu tidak cocok untuk mendalami ilmu pedang" tutup Xue Yunlei.

"Jika demikian, aku harus mencari seorang guru pembimbing yang juga memiliki jurus untuk menggunakan golok atau senjata pemukul".

"Baiklah, besok aku akan mencari guru pembimbing yang lain" ucap Xue Bang dengan penuh semangat.

Tanpa terasa, aktivitas keduanya sampai larut malam, Xue Yunlei pun mengingatkan Xue Bang untuk segera beristirahat, sebab ketahanan tubuhnya akan berkurang dan bisa berakibat sakit.

Remaja gendut itu pun mendengarkan nasihat Xue Yunlei, dirinya segera berpamitan dan kembali ke rumahnya.

Kini rumah Xue Yunlei terlihat sedikit hidup, sebab sudah ada aktivitas dari keduanya.

Xue Yunlei pun membersihkan tubuhnya terlebih dahulu dan setelah itu, dirinya terus mencoba untuk berkultivasi agar bisa menyerap energi Qi.

~Bersambung~

1
Lius Maxi
lemah dn terus lemah
Sutan Pasaribu
sampai sejauh alur ceritanya tdk jelas ...kejadian yg berulang2...kurang greget
Arman Maulana
kata ny di awal bab setelah ktmu roh dewa MC ny SDH menguasai ilmu meramu obat/pil ,penempatan senjata ,dll..koq skrag jdi bgni cerita ny ...MC ny jdi blooooo" on...
patrick
Luar biasa
Yoen Lala
author bodoh
Yoen Lala
bodoh
Yoen Lala
MC sama outhor bodoh nya sama
Yoen Lala
author bodoh
swek lord
jenuhh bner bacanya
Samallangi Rajuanna
mantaaap
Samallangi Rajuanna
happy ending..sy lebih suka novel yg begini..mantap Thor..abaikan komentar yg negatif anggap aja anjing mnggonggong yg lewat🤣🤣🤣trus brkarya thor
Evrasakha
Thornya sudah lelah
Zent Akbar
sebeeeelll
Zent Akbar
thooorrr kalo alurnya ga nyambung loncat kaya kodok
Albet Jalius
lanjut....
Albet Jalius
lanjut..... makin...... srruuu......
Evrasakha
Tewur
Evrasakha
Ruwet
Evrasakha
Jenius tapi naif
Ark Lodan Nglayab
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!