Apa jadinya jika kebahagiaan yg selalu Claudia dapatkan di pernikahan yang 2 tahun menjadi hilang seketika menjadi luka yang menganga ketika melihat suami sedang bermesraan dengan perempuan lain
Apa yang harus dilakukannya, bertahan atau memilih untuk pergi?
Apalagi Clau baru mengetahui ketika dia tengah mengandung buah cinta dari suaminya yang selama ini sangat mereka dambakan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DawnLover, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 33, Datang Ya, Kamu Sudah Janji
Pagi ini Leonore terbangun dari tidur cantiknya dengan sangat riang dan senang. Di sepanjang dia bangun bahkan sampai di mandikan oleh Claudia, senyum manis masih tercetak awet di wajih gembul nan mungi nya. Claudia hanya geleng-geleng pelan melihat kelakuan putrinya begitu menggemaskan.
“Baby, apa yang membuat sangat bahagia hari ini, hem” ucap Claudia di sela-sela dia menyisir rambut Nore.
Nore langsung menatap sang mommy dengan wajah yang berseri-seri “I’m so happy mom because in the future i can see dad and mom at the same time” (Aku sangat bahagia mom, karena ke depannya aku bisa melihat daddy dan momy dalam waktu bersamaan).
Claudia sejenak terdiam mendengar apa yang di ucapkan Leonore barusan. Bagaimana caranya dia menjawab atau pun merespon apa yang di katakan Leonore barusan.
Melihat sang mommy yang diam saja, Nore berbicara kembali “Apa mommy malah pada Nore” tanyanya pelan-pelan.
“Tentu saja tidak marah sayang. Mommy malah senang jika kamu bahagia” ucap Claudia langsung memeluk dan mencium pipi Nore bertubi-tubi.
“Thank you mom, Nore cangat cayang mommy” Nore langsung memeluk erat sang ibu yang selalu menyanyangi dirinya dengan tulus, orang yang pertama kali mengajarkan Nore bagaimana cara merangkak dan berjalan, bagaimana berbicara mengucapkan satu kata, orang yang selalu menyuapkan sesuap cinta pada dirinya. Menjadi benteng yang kokoh dan rumah bagi Nore yang masih kecil. “Nore love mom, more and forever” ucap Leonore di bibir kecilnya dengan tatapan yang sangat teduh.
Mendengar itu, Claudia terenyuh karena ungkapan sayang yang di ucapakan malaikat kecilnya ini. Claudia menitikan cairan bening di sudut matanya namun dengan cepat tangannya menghapus bening air mata tersebut. “Jangan cepat besar Nore, mom pasti akan meridukan masa kecilmu ini” ucap Claudia sembari melerai pelukan pada sang anak.
“Mom, kalau Nore kecil telus, nanti Nore besalnya kapan dong” tanya Nore pada sang ibu.
Claudia hanya tertawa mendengar pertanyaan Nore. Memang menggemaskan ketika anak masih berusia 2 tahun.
“Makanya banyak minum susu dan makan, biar cepat besar dan tinggi ke atas baby girl, jangan banyak makan ciki nanti besarnya ke samping” ejek Claudia dengan tawa renyah. Sedangkan Nore yang tidak terlalu paham apa yang di maksud sang ibu ikut tertawa karena melihat tawa sang mommy, seakan menular juga pada Nore.
.
.
.
Claudia saat ini bersama Nore, ayah Agam dan bunda Lara sedang menikmati sarapan mereka di pagi hari. Sesekali ayah dan bunda nya tertawa karena sifat lucu dari Nore ketika sedang makan di suapi oleh mommy nya.
“Clau, apa tidak sebaiknya kau mencari suster atau pengasuh pada Nore” tanya bunda Lara di sela-sela makannya.
“Benar Clau, usulan bunda mu ada benar juga. Sekalian nanti kalau memang tidak sibuk mengurus Nore karena sudah ada pengasuhnya, bekerjalah kembali di kantor ayah” sahut ayah Agam menyetujui apa yang di usulkan oleh istri tercintanya.
“Akan Clau pikiran nanti yah,bun” jawab Clau di selingi senyuman. Ia tidak ingin gegabah dan terburu-buru dalam menjawab apa yang di usulkan orang tuanya.
Karena memilih pengasuh itu bukan hal yang mudah, orangnya harus benar-benar di kenal oleh Claudia dan Nore pun harus merasa nyaman di samping pengasuhnya. Apa lagi dia sepertinya harus menanyakan tanggapan Daniel akan hal itu. Karena Nore sekarang sudah menjadi tanggung jawab Daniel.
“Jangan lupa beritahu Daniel jika memang kamu ingin memberi pengasuh pada baby girl kita yang lucu ini” ucap ayah Agam yang mencolek dagu Nore yang tembem kemudian berlalu di ruang makan menuju kamar.
“Iyah yah” jawab Clau singkat.
“Mom, kapan daddy ke sini?” tanya Nore dengan mulut yang masih penuh kunyahan makanan.
“Telan dulu baby girl baru berbicara” titah Clau sambil memberi gelas mini pada Nore.
Nore hanya cekikikan saja merasa tidak bersalah sama sekali “hihihi solly mom”.
Claudia hanya geleng-geleng saja dengan kelakuan Nore yang terlampau gemas.
“Memangnya daddy nya ke sini sayang?” tanya bunda Lara.
“He’em . Iyah bun. Kemarin dia berjanji akan menjemput Nore dan mengajak Nore bersamanya untuk hari ini” jawab Clau sembari mengelap wajah Nore yang sedikit belepotan karena sedang makan.
“Oh begitu” bunda Lara hanya berangguk ria saja.
“Mom, kenapa dad lama. Nore cudah tidak sabal”
“Sabar baby, barang kali daddy sedang di perjalanan menuju ke sini” bunda Lara mencoba memberi pengertian pada sang cucu.
“Huuuuh baiklah oma” jawab Nore dengan lesu tak bersemangat.
“Eh tapi, bolehkah Nore telpon daddy bial bica tahu daddy cudah campai mana” Nore menatap Claudia dengan tatapan memohon bahkan mengatupkan kedua tanganya.
Bunda Lara dan Claudia terkekeuh dan tertawa melihat kelakuan Nore yang sudah begitu tidak sabar bertemu daddy nya.
“Biarkan dia menghubungi daddy nya. Sepertinya dia sudah sangat tidak sabar” sahut bunda Lara.
“I-iyaa bun” jawab Claudia dengan gagap.
Claudia membuka ponselnya kemudian menenangkan diri sejenak. “Tarik nafas lalu keluarkan” batin Claudia pada dirinya. Claudia kemudian lanjut membuka kontak di gawainya kemudian membuka semua blokiran dari kontak Daniel. “Apa nomornya masih sama atau sudah berubah ya” batin Claudia bertanya-tanya. “Ah masa bodohlah di coba saja” putus Claudia langsung menghubungi Daniel di ponselnya “Oh god ringing” kaget batin Claudia dengan pupil mata membesar.
Buru-buru Claudia membesarkan volume suara dan memberikan ponsel pada Leonore.
Nore yang tidak tahu menahu, tanpa pikir panjang langsung mengambil ponsel yang di berikan mommy nya. Dan tanpa menunggu lama, panggilannya tersambung pada Daniel.
“Hall” jawab Niel pada sambungan ponsel namun lebih cepat di potong oleh si gemoi Leonore.
“Dadddd, where are you?” pekik Nore dengan antusias.
“Kenapa girl, apa Nore merindukan daddy hem?” tanya Daniel
“So much dad, hehehe”
“Hahahahah and dad miss so much baby girl Nore” jawab Daniel dengan sangat senang.
“Aahhhhh daddy” ucap Nore tersipu malu karena ucapan Daniel yang mengatakan merindukan dirinya pula.
“Kayau begitu, kapan dad akan jemput Nore. Pokoknya halus datang ya, kalna daddy sudah janji kemalin?” tanya Nore lagi
“Tentu saja baby dad tidak lupa akan janji daddy. Daddy baru sampai di rumah opa”
“Woaaahh benalkah?’ tanya Nore antusias yang langsung memandang mommy Claudia untuk segera di turunkan dari kursi makannya.
“Mom, tolong tulunkan Nore. Daddy cudah di depan” bisik Nore pada Claudia
“As you wish nona muda” jawab Clau langsung menurunkan Nore di kursi.
“Thank you mom” Nore langsung berlari ke arah luar pintu utama melihat apa daddy nya benar-benar sudah sampai.
“Nore jangan berlari, kau habis makan” ucap Claudia setengah teriak pada Nore namun sayang Nore tidak menghiraukan apa yang di katakan sang ibu mungkin karena saking senangnya.
.
.
.
Note :
Keluarga....
Dengan menganggap keluargaku masih utuh ialah cara terbesarku untuk tetap kuat dan tegar. Bukan berarti aku tidak menerima kenyataan pahit, tetapi itulah satu-satunya caraku untuk tetap bangkit.
DawnLover
Jangan lupa bantu di like, comment, vote, favoritkan, berikan gift juga Yasa supaya author makin semangat 🤩🤩🤩
Happy sundayyy dan selamat menikmati hari libur, ingat besok hari senin😁😁😁😂👏👏
kmaren saat selingkuh bahagia bgt.... mna ada smpet inget perasaan istri yg di hianati...