Seri Kelanjutan dari Novel PENGUASA BENUA TERATAI BIRU. Bagi yang ingin menyimak cerita ini dari awal, silakan mampir di penguasa Benua Teratai Biru 1, dan Benua Teratai 2.
Dunia Kultivator adalah jalan menuju keabadian yang merupakan jalan para dewa. Penuh dengan persaingan, pertentangan dan penindasan.
Kisah ini menceritakan sosok Qing Ruo, pemuda yang memiliki takdir langit sebagai seorang penguasa. Sosok yang awalnya di anggap lemah, di hina dan hidup dalam penindasan.
Bagaimana kisahnya. Simak perjalanannya menjadi seorang penguasa.
Penulis serampangan.
Yudhistira.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yudhistira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9. Perbincangan Qing Ruo.
Halaman Vila.
Dua sosok dengan tenang memasuki halaman Vila.
" Apakah tuan Qing Ruo ada di dalam?" tanya sosok yang lainnya berbicara pada prajurit yang berjaga.
" Ada tuan. Mohon tunggu sebentar..." sambil bergegas meninggalkan tempat itu, memasuki villa untuk menemui Qing Ruo yang sedang menunggu di dalam ruangan.
" Tuan, ada tamu yang ingin bertemu dengan Anda..."
" Baik, bawa mereka masuk," jawab Qing Ruo ramah.
" Baik tuan." lalu meninggalkan tempat itu, menemui dua sosok yang menunggu di halaman vila.
" Mari tuan..." mempersilakan kedua sosok itu memasuki Vila.
***
Di dalam ruangan.
Qing Ruo yang sudah mengetahui kedatangan dua tamu tersebut duduk dengan tenang.
" Saudara Heian Bai, saudara Dalu Rong, silakan..." ucap Qing Ruo menyambut kedatangan mereka dengan ramah.
" Terima kasih saudara," ucap mereka berdua sambil menempati kursi yang tersedia.
" Saudara Qing Ruo, maaf menganggu waktu istirahat saudara," ucap Dalu Rong berbasa-basi, memulai pembicaraan mereka.
Qing Ru menggelengkan kepalanya.
" Saudara Dalu Rong terlalu sungkan, jika saudara berdua tidak datang, mungkin aku sudah pergi," jawab Qing Ruo santai sambil mengeluarkan beberapa guci kecil arak rumput kristal. Menuangkannya pada gelas kecil dan memberikannya pada kedua tamunya tersebut.
" Saudara Qing Ruo, ini arak yang benar-benar nikmat," ucap Heian Bai memuji.
" Benar, arak ini benar-benar nikmat," ucap Dalu Rong menimpali.
" Hais, saudara berdua terlalu memuji, ini hanyalah arak biasa," ucap Qing Ruo merendah.
" Saudara Qing Ruo," ucap Dalu Rong ragu.
" Bicaralah..." ucap Qing Ruo santai.
" Saudara Qing Ruo, ini sangat aneh, karena jarang ada dewa yang datang ke tempat ini. Dan itu termasuk saudara. Apakah ini hanya kebetulan saja?" menatap Qing Ruo dengan lekat.
Qing Ruo yang memahami maksud pertanyaan Dalu Rong yang ingin menyelidikinya tersebut tersenyum santai.
" Saudara Dalu Rong, tidak ada yang aneh, dan ini juga bukan sebuah kebetulan. Aku adalah orang yang suka bertualang, terlebih lagi aku yang berasal dari klan kecil. Bertulang di daratan ilahi adalah hal yang sangat sulit...." dengan wajah serius.
Dalu Rong dan Heian Bai menganggukkan kepalanya.
" Saudara Qing Ruo benar, tapi..." ucap Heian Bai ragu.
" Saudara, dugaanku benar, dia pasti dari klan Kuno itu..." Dalu Rong berbicara melalui telepati pada Heian Bai, menantap Qing Ruo dengan lekat.
" Saudara Heian Bai, apakah ada yang salah?" tanya Qing Ruo pelan.
" Apakah saudara tidak takut dengan aturan langit? Karena meninggalkan daratan ilahi tanpa izin adalah terlarang, lalu bagimana cara saudara melakukannya?" tanya Heian Bai, membuat Qing Ruo sedikit terkejut dan berusaha untuk terlihat santai.
" Saudara Heian Bai, ada banyak celah yang bisa di gunakan sebagai jalur keluar tanpa harus melewati gerbang Pilar Langit. Lagipula aku keluar sebelum aturan itu di buat. Apakah saudara berdua tahu bahwa beberapa tahun yang lalu ribuan prajurit langit dari klan Shen Luo, Shen Guang, dan Shen Kongqi memasuki Benua Teratai Hitam dan membuat keributan di sana..."
" Apa!" Heian Bai dan Dalu Rong terkejut. Menatap Qing Ruo dengan tatapan tidak percaya.
" Saudara, apakah ada yang salah?"
" Bagaimana saudara bisa tahu? Apakah saudara saat itu ada di sana?"
" Benar, aku bahkan menyaksikan kebrutalan mereka. Benar-benar kelompok yang serakah dan memalukan," ucap Qing Ruo kesal, membuat Dalu Rong dan Heian Bai begitu heran dengan reaksi tersebut.
" Maksud Saudara?" tanya Dalu Rong penasaran.
" Mereka memasuki benua teratai biru untuk memperebutkan pecahan cincin giok hijau penguasa benua yang telah jatuh. Mereka membuat keribuatan, kerusakan dan menyerang kota-kota...." ucap Qing Ruo menggelengkan kepalanya.
Dalu Rong dan Heian Bai terdiam, sambil terus menggelengkan kepalanya dengan wajah kesal dan kecewa.
" Bagaiamana bisa," ucap Dalu Rong heran.
" Mereka yang membuat aturan dan mereka yang melanggar," ucap Heian Bai kesal.
" Maksud saudara?" tanya Qing Ruo semakin heran.
" Saudara Qing Ruo, aturan Kaisar langit dengan jelas melarang siapapun membuat kekacauan. itu telah disepakati oleh para penguasa...."
" Aturan? kesepakatan? Saudara, mohon penjelasannya," ucap Qing Ruo.
Heian Bai dan Dalu Rong menganggukan kepala.
" Saudara Qing Ruo, tujuh ratus tahun yang lalu, Klan Dewa Kuno, Shen Baoyang tiba-tiba bangkit dengan sosok Baoyang Tian, yang langsung pemimpin pasukannya memerangi klan Shen Guang, dan Shen Kongqi. Adapun klan Shen Shandian Luo yang saat ini di pimpin trah kedua, penguasa Agung Luo Liang langsung menyerahkan diri di bawah kekuasan Baoyang Tian, lalu di ikuti penguasa yang lain." Bai Heian menjelaskan.
" Shen Guoshi Baoyang, satu dari tiga klan dewa kuno terkuat setelah Shen Guoshi Shishi, dan Shen Guoshi Ling." ucap Qing Ruo pelan.
" Saudara Qing Ruo benar. Shen Guoshi Baoyang Tian adalah Kaisar Langit yang benar-benar mendominasi hingga saat ini..." Heian Bai menimpali.
Perlu saudara Qing Ruo ketahui. Setelah berakhirnya perang, keluar aturan yang melarang orang-orang daratan ilahi mengganggu ketenangan tiga dunia fana, dan mencampuri urusan mereka. Bahkan aturan itu juga mewajibkan para dewa untuk membantu para penguasa benua menjaga keamanan, kecuali Neraka kecil, Neraka besar dan Neraka Kuno," ucap Dalu Rong menjelaskan.
Qing Ruo terkejut, menatap kedua sosok yang ada dihadapannya dengan serius. " Itu berarti daratan Ilahi benar-benar mengalami perubahan." membatin.
" Saudara, lalu bagaimana dengan kedudukan para penguasa setelah di taklukan?" tanya Qing Ruo.
" Para penguasa tetaplah penguasa. Dan tentu saja mereka berkuasa di wilayah kekuasaannya masing-masing," jawab Dalu Rong.
" Aku yakin walaupun mereka ditaklukan. para penguada itu tidak akan pernah mengikuti aturan dengan sepenuh hati.." ucap Qing Ruo.
" Saudara Qing Ruo benar. Walaupun kehadiran Kaisar langit Shen Guoshi Baoyang Tian sebagai sosok penguasa utama, yang mampu membuat daratan Ilahi terlihat begitu tenang, tetapi di balik ketenangan itu, setiap kekuatan yang ada sepertinya sedang menunggu waktu untuk menunjukkan kekuatan mereka."
" Maksud saudara Dalu Rong?"
" Saudara Qing Ruo, walau bagaimanapun Klan Shen Guoshi Baoyang itu berdiri sendiri."
Qing Ruo menganggukkan kepalanya.
" Namun kita tidak mengetahui latar belakang kekuatan yang bekerja untuk mereka. Bahkan bisa saja salah satu dari penguasa tersebut adalah pendukung setia Baoyang Tian."
" Saudara benar..." ucap Heian Bai.
Qing Ruo menghembuskan nafas panjang, menatap kedua sosok yang ada di depannya.
" Mendengar cerita saudara berdua, benar-benar membuatku tidak dapat menahan diri. Kali ini aku harus kembali. Mohon bantuan saudara berdua," ucapnya pelan, membuat Dalu Rong dan Heian Bai terdiam.
" Aku hanya jenderal kecil, sama seperti saudara Heian Bai," ucap Dalu Rong merendah.
" Benar, tapi kami bisa mengenalkan saudara dengan jenderal besar Luo Xing, yang saat ini ada di gerbang pilar langit," ucap Heian Bai.
" Luo Xing?" tanya Qing Ruo penasran.
" Shen Shandian Luo Xing, trah pertama. Dia adalah salah satu dari dua belas jenderal utama pasukan langit, yang memiliki dua belas jenderal bahwahan, termasuk kami berdua. Jenderal besar adalah seorang penyendiri yang tegas, baik dan bijaksana. Kami para bawahannya bahkan menganggapnya sebagai ayah kedua. Setelah perang ini, aku akan mengenalkan saudara padanya," ucap Heian Bai.
" Baik, terima kasih saudara..." ucap Qing Ruo menangkupkan tangannya dengan penuh semangat.
" Saudara Qing Ruo jangan senang dulu. Walaupun jenderal Luo Xing adalah jenderal besar, tetapi dia juga tidak memiliki otoritas. Harapan kami, setelah saudara bertemu dengannya, jenderal besar menemukan solusi..." ucap Heian Bai.
" Tidak masalah, sudah mengenalkan diriku padanya saja sudah cukup," ucap Qing Ruo senang.