NovelToon NovelToon
Sistem Kekayaan Warisan Keluarga

Sistem Kekayaan Warisan Keluarga

Status: tamat
Genre:Teen / Action / Komedi / Tamat / System
Popularitas:7.3M
Nilai: 4.5
Nama Author: dee hwang

Felix yang tidak memiliki keluarga, teman dan uang suatu hari harus lepas dari panti asuhan karena telah menginjak umur 17 tahun. Ia hanyalah anak muda yang tidak begitu memahami dunia luar, masih naif dan juga lemah.

Suatu saat, ia menemukan sebuah ponsel pintar aneh yang entah dijatuhkan oleh siapa. Dan dari ponsel itu terdapat misi-misi aneh yang benar-benar memberinya hadiah dan membimbingnya menjadi ‘pangeran tampan dan sukses’ seperti yang dijanjikan.

Ting!

----
MISI KHUSUS:
Selamatkan seorang gadis yang kesusahan!
Hadiah: uang tunai sebesar sepuluh juta
----

Ting!

----
MISI KHUSUS:
Beli seribu koin funzone, dan dapatkan hadiah dengan semua koin itu!
Hadiah: mendapatkan satu unit apartemen di ‘BluePearl’ seharga 10 miliar

----

Berasal dari manakah sistem tersebut??

Baca juga:
sistem pemburu penjinak monster
Sistem kekayaan hukuman
reinkarnasi Menjadi Pangeran Terbuang

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dee hwang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memasak seperti chef berbintang

.

.

Seperti yang Felix duga, meski sudah melihat dengan mata kepalanya sendiri jika Felix memang duduk dengan Jini, tapi Handika masih saja tidak percaya. Apalagi fakta bahwa kemarin dia bisa pulang dengan utuh, yah.. walau Handika yakin pasti Felix akan dihadang hari ini. Dan Handika terus membahas hal itu, membuat Felix jengkel setengah mati.

Jini saja ikut jengkel karena menurutnya Handika telah merebut Felix darinya! Handika terus ngobrol dengan Felix saat tidak ada guru, menginggalkan Jini sendirian.

Jini juga mulai mengeluhkan fakta bahwa Handika duduk di belakangnya, jadi dia bisa dengan mudah mengajak Felix mengobrolkan banyak hal.

Yang bisa Jini lakukan saat guru tidak ada hanya berselancar di internet, yang ia buka adalah media sosialnya yang telah memiliki pengikut hingga satu juta lebih sejak sebulan lalu dia membuatnya.

Berkat media sosial juga, Jini jadi sering mendapat tawaran menjadi model dari berbagai brand terkenal lokal.. bahkan pernah juga brand luar, tapi Jini tak bisa menerima semuanya begitu saja. Ada mamanya yang menyeleksi brand mana saja yang bisa bekerja sama dengan mereka. Jika ada brand dari perusahaan yang hubungannya tidak baik dan tidak akan menguntungkan HJ Group, mamanya akan menolak.

Saat Jini baru saja membuka media sosial, ternyata beberapa pengikut bertambah, lalu beberapa notifikasi bermunculan.

Oh, ternyata pengikut Jini sudah mencapai dua juta hari ini, makanya banyak pengikutnya yang memberi selamat padanya.

Dulu, para pengikut itu yang selalu menghiburnya kala dia sendiri dan tidak punya teman di kelas. Meski hanya dari dunia maya, tapi mereka banyak membantu Jini menghilangkan rasa bosan.

“Jini.. hei” Jini berjengit saat merasakan tepukan kecil di bahunya, ia menoleh dan melihat Felix tersenyum tampan seperti biasa.

“Felix.. kenapa?” tanya Jini, dia kemudian keluar dari media sosial lalu mengantongi ponsel pintarnya di saku.

“Itu, sudah saatnya olah raga”

Senyum Jini luntur seketika, olah raga.. itu artinya, dia harus berganti kaos olah raga di toilet. Jini tidak terlalu menyukainya, karena akan ada siswi lain juga di ruang ganti, dia akan

disindir lagi... bahkan pernah juga ada yang berani menyenggol Jini sampai Jini terjatuh. Tapi Jini diam saja waktu itu.

Karenanya, Jini juga sering minta izin untuk tidak mengikuti olah raga.

Tapi kali ini, karena ada Felix, Jini ingin ikut pelajaran olah raga.

“Aku pergi dulu Felix..”

Felix hanya menatap Jini yang berjalan menjauh sendirian menuju ruang ganti.

“Kenapa bro?” tanya Handika, dia hanya heran melihat Felix melamun segera setelah Jini pergi. Felix menggeleng

“Enggak.. cuma.. andai Jini punya teman perempuan”

Handika mengangguk-angguk paham “Iya

juga ya, kalo Jini punya temen cewek pasti dia tidak sendirian gini. Tapi mau gimana lagi.. rata-rata cewek pada iri dan musuhin Jini, biasalah.. Jini kan cantik banget, juga pinter, selain itu.. ahli waris Graham mengejarnya”

“Kau benar... tapi aku tetap berharap Jini punya teman perempuan”

“Kalau saja ada yang setara dengan Jini, pasti dia gak iri kan sama Jini” sahut Handika

Felix menatapnya tidak mengerti “Setara?”

Handika mengangguk “Iya, yang cantik.. pinter.. kaya raya, dikejar banyak cowok..”

Felix menatap temannya dengan tatapan datar “Susah nyari yang kayak gitu Han! Ada satu yang kayak Jini aja itu seperti suatu keberuntungan kan?”

“Iya, kayak nyari jerami diantara tumpukan jarum kan?”

“Kebalik!”

“Eh, masa?”

***

Ini sudah jam istirahat, seperti kemarin Jini dan Felix pergi ke taman samping gedung kelas untuk memakan bekal, namun kali ini bekalnya Felix yang buat... dan juga, ada tambahan Handika juga.

Sebenarnya Handika masih takut dekat-dekat dengan Jini, tapi karena Felix telah menyakinkannya, makanya dia mau ikut.

Felix membuat tiga kotak bekal, berisi nasi, ayam goreng bumbu asam manis, telur gulung dan oseng sayur.

Saat membukanya, Jini tidak percaya semua itu buatan Felix, karena bekal itu ditata dengan sangat rapi bahkan juga diberi hiasan, jadi tampilannya manis sekali.. Jini sampai tidak tahan untuk tidak memotretnya.

“Ini serius Felix yang buat?” tanya Jini

Felix terkekeh malu “Iy.. iya, hehe”

“Kalo Jini gak percaya, aku yang jadi saksi!” sahut Handika, yang sudah menyantap ayam goreng “Dia sudah seperti chef berbintang, semalam malah masak pasta segala” tambahnya.

Felix hanya tersenyum canggung, dia malu karena Handika malah membocorkan semua itu. Namun, Jini malah menatap Felix dengan tatapan berbinar “sungguh? Felix keren banget! Apa Felix cita-citanya pengen jadi chef?”

Mendengar itu senyuman Felix luntur begitu saja.

Cita-cita ya??

Felix sebenarnya masih belum tau cita-cita tau impiannya itu apa, dia tidak tau apa yang sebenarnya ia inginkan.

“Felix?” panggil Jini, karena Felix tiba-tiba terlihat murung “Kenapa?”

Handika yang mendengar itu ikut menoleh pada Felix “kenapa bro?”

Felix hanya menggeleng pelan sambil tersenyum tipis “Aku.. tidak tau cita-citaku apa, aku juga tidak punya impian. Dulu saat di TK dan SD bu guru sering menanyainya kan? Dan saat itu jawabanku selalu berubah-ubah, karena.. aku tidak punya satupun. Walaupun aku punya impianpun, aku tau impian itu sangatlah mustahil ku raih”

Handika menepuk bahu Felix dengan dramatis “Memangnya apa impianmu?” tanyanya kemudian.

“Memiliki keluarga yang utuh.. ayah, Ibu, saudara.. aku selalu bermimpi memilikinya – haha, tapi, itu sangat mustahil” jawab Felix, meski bibirnya menarik sebuah senyuman, namun Jini maupun Handika tau, senyuman itu terasa begitu pedih.

Karena tidak tau harus mengatakan apa untuk menyahuti Felix, Jini dan Handika hanya bisa memakan bekal buatan Felix dalam diam.

Sampai sebuah suara mendatangi mereka.

“Kalau kau tidak punya impian yang jelas, maka kau harus melakukan apa yang saat ini kau bisa dengan seluruh kemampuanmu... jadi saat impianmu datang suatu saat nanti, kau bisa meraihnya dengan mudah, bukankah begitu??”

Siswa yang baru datang itu asing bagi Felix, ia baru melihatnya hari ini. Dia siswa yang terlihat tampan, bersih dan sangat pandai. Seperti sosok yang akan jadi pengusaha atau dokter di kemudian hari, sosok yang terlihat sulit untuk ditipu.

“Danny?” gumam Jini.

Danny melemparkan botol minuman pada

mereka, yang langsung ditangkap Felix dengan sigap.

“Refleksmu lumayan juga, Felix” kata Danny, dia sudah berdiri di depan mereka lalu duduk bersama mereka.

“Jini, dia siapa?” tanya Felix

“Danny, temanku sejak kecil.. hanya saja, dia kelasnya beda dengan kita, dia di 11 IPA 2” jawab Jini “Ayahnya adalah teman Papaku” tambahnya.

“Dia ini murid terpandai di kelas sebelas.. kedua orangtuanya adalah dokter hebat” bisik Handika pada Felix.

Felix menatap siswa bernama Danny itu datar, sosok impian baginya.. memiliki dua orangtua yang utuh dan hebat. Tentu saja Felix iri, namun memangnya apa yang bisa ia perbuat? Asal usulnya sendiri saja ia tidak tau.

“Kau benar, Danny.. aku memang harus

melakukan apa yang ku bisa dulu untuk saat ini. Ngomong-ngomong, bagaimana kau tau namaku?” tanya Felix

Danny tertawa mendengarnya, tapi tertawanya terlihat sopan dan Felix yakin saat dia tertawa seperti itu, para gadis yang melihatnya bisa pingsan begitu saja. Karena suara tawanya begitu merdu.

Kenapa bisa ada orang yang terlihat tanpa

cela begini? Dasar anak orang kaya.

“Tentu aku tau, kau temannya Jini, dan kau terkenal di kelas IPA.. karena tidak takut dengan Fabian. Kau jadi perbincangan hangat, kau tidak tau?” jawab Danny

Ah, rupanya begitu... wajar saja

Danny mengetahui namanya.

“Kenapa kau kemari Dan?” tanya Jini, dia menatap Danny curiga “Apa Papaku yang menyuruhmu?”

Danny menyeringai “Ah, bisa ketahuan secepat itu? Biasanya aku hanya akan melihatmu dari jauh, karena kelasmu juga beda denganku, tapi aku tidak bisa menolak permintaan mamaku.. papamu mengatakan apa yang dia dengar tentangmu dan memintaku menceritakan yang

terjadi di sekolah”

Raut wajah Jini jadi terlihat sedikit senang “Apa.. apa yang kau ceritakan, dan apa papa percaya padamu?? Dia tidak akan menyuruhku tunangan dengan Kak Bian lagi kan??”

“Tenang dulu Jennifer.. aku hanya mengatakan apa yang ku tau, termasuk tentang Felix yang ku dengar.. aku masih butuh banyak informasi, jadi mungkin papamu masih belum terlalu percaya dengan kata-katamu – kau tau, Fabian terlihat sempurna di mata papamu kan?”

Felix dan Handika yang tidak mengerti hanya saling pandang saja lalu mengedikkan bahu.

Tapi yang Felix tau pasti, Danny mungkin saja bisa jadi seseorang yang berada di pihaknya.

tapi bisa juga dia di pihak Fabian

.

.

1
AXYs
Duuh.. kan punya skill bahasa.
Yg udah di kuadai 3: Indo, Engkish & Japan
AXYs
Lah duite dari mana? 6 M kan dah habis tuk beli saham..😉
Who Am I
Luar biasa
MOROTO
Authornya memang keras kepala ya MC nya dibuat gini trus.

Dari kemarin kemarin si MC ingkar janji Mulu padahal dia udah bilang bakalan berubah.

Apanya berubah?
MOROTO
Terlalu dipaksa alur.
MOROTO
Gw pikir bakal ada maksimal 3-4 karna si cewe penyendiri itu
MOROTO
gw kok agak ngeri ya bayangin pas dia nangis diakhirnya, mana hiks mas Felix his nya lagi 😭
MOROTO
Gini aja reaksinya?
MOROTO
Aku punya ide!
MOROTO
dari sini gw baru ngerti apa maksud dari judul novel :v
MOROTO
Ga cuma anime tertentu saja yang char sampingannya berhubungan dekat Ama char lainnya, ternyata novel ini juga
MOROTO
Buset seumuran 17 Udha bisa bawa mobil? logikanya harusnya Tante Tante umur 30+ kali yak
MOROTO
Bahasa asing? mending skill Penguasaan Bahasa aja, lebih masuk akal
MOROTO
Same energy dengan LEPASKAN SAYA~!! LEPASKAN SAYA~!!
MOROTO
Lu aja fomo fababian
MOROTO
sambelnya berbekas di lidahnya kali makanya pedih tuh bibir
MOROTO
apakah nanti akan ada anggota keluarga bernama Samudra Pasifik sama Samudra Atlantik wkwkwk
MOROTO
Kalo beneran ada cewe gini di RL, gw rela kerja lembur tiap hari biar ngejar kekayaan si cewe demi nikahin bjir
MOROTO
Semenjak semester 6 SMK, gw udh sering terlambat Ampe setengah jam lebih wkwk
Muji Yanto
sip,,q suka,,habis kerja capek,,hilang lelahnya,,sangat menghibur,,enak ,ngak emosi/jengkel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!