Istri Tuan Arga

Setelah selesai bersiap-siap akhirnya Retha mengikuti ajakan mama Rani. Didalam mobil membuka percakapan karena daritadi Retha hanya diam saja.

"Re maafin sikap Arga ya?"

"Ahh tidak apa-apa ma, Arga baik kok" jawab Retha sambil tersenyum manis.

"Mama tahu kok selama ini Arga dingin banget sama kamu, tapi mama yakin suatu saat pasti dia akan mencintai kamu, kamu yang sabar ya sayang". ucap mama Rani sambil mengelus rambut Retha.

"Iya tidak apa-apa ma Retha ngerti kok"

"Kamu harus bertahan sama Arga sayang karena mama tidak mau Arga sampai menikah dengan wanita rubah itu."

"Wanita rubah? siapa ma?" tanya Retha

"Ivanka, dia itu cuma manfaatin Arga. manfaatin kekayaan Arga hidupnya cuma numpang sama Arga. Dia juga bukan wanita baik-baik." jelas mama Rani

Retha hanya diam dan menundukkan kepalanya sambil mengusap cincin pernikahan. Dia tahu bahwa Arga hanya mencintai Ivanka sampai detik ini pun Arga juga masih sangat mencintai Ivanka.

Setelah hampir satu jam perjalanan karena terjebak macet akhirnya mobil yang mereka tumpangi sampai disebuah gedung perkantoran.

Retha mengernyitkan dahinya dia bingung dimana dia sekarang.

"Ayo turun!" ajak mama Rani

"Ini dimana ma?" tanya Retha

"Ini dikantor tempat Arga kerja re, ayo turun" ajak mama Rani.

"Ehm Retha tunggu di mobil aja ma" jawab Retha.

"Apa-apaan sih kamu ini re, dikantor suami sendiri kok takut" ucap mama Rani sambil menggandeng tangan Retha untuk masuk kedalam gedung.

Retha sebenarnya takut untuk masuk kedalam pasalnya pernikahan mereka pun tidak ada yang tahu, Retha takut kalau kedatangannya nanti akan membuat masalah.

Sampainya dilobby kantor banyak para karyawan yang memandang ke arah Retha.

"*Siapa tuh yang dibawa sama Bu Rani?"

"Apa iya itu istrinya pak Arga? kampungan banget sih*"

Begitulah bisik-bisik para karyawan kantor karena kedatangan Retha yang bersama Mama Rani.

Banyak tatapan yang mengagumi kecantikan Retha tapi lebih banyak lagi tatapan tidak suka karena penampilan Retha yang dianggap kampungan tidak cocok dengan Arga.

Retha pun menundukkan kepalanya karena malu. Mama Rani yang mengetahui Retha sedang menunduk langsung mengangkat dagu Retha.

"Kamu istri pemilik kantor ini kenapa harus menunduk, tegakkan kepalamu"

"Heii kalian semua tolong kumpul kesini!!" ucap mama Rani memanggil karyawan yang ada disana.

"Perkenalkan ini Retha istri Arga" kata Mama Rani.

Retha pun sontak kaget dengan ucapan mama Rani. Retha sangat takut jika nanti Arga akan marah padanya.

Para karyawan yang mengetahui itu pun sedikit kaget pasalnya dulu Arga pernah beberapa kali membawa seorang wanita datang kekantor tapi bukan Retha.

Setelah selesai mengatakan itu mama Rani pun mengajak Retha untuk masuk kedalam lift. Ruangan Arga berada dilantai paling atas.

Tingg

Mereka pun melangkah menuju ruangan Arga.

Tok tok tok

"Masuk!" jawab Arga tanpa menoleh ke arah suara. Tangannya masih sibuk membolak-balikkan dokumen.

"Arga!" kata Mama Rani

Arga terkejut dengan kedatangan mamanya yang tiba-tiba. Dan lebih terkejut lagi ketika Retha ikut juga.

"Mama ngapain kesini?" tanya Arga

"Gimana sih ga masa mama sama istri kamu nggak boleh main ke kantor!" seru mama Rani

"Bukan gitu ma, mama kan tahu lagian juga ngapain ngajakin dia sih"

"Dia dia, Retha ini istri kamu wajar dong dia harus tahu dimana suaminya bekerja"

"Tapi nanti karyawan ku pada tahu ma kalau aku udah menikah"

"Kalau tahu emang kenapa, kamu malu punya istri kayak Retha. Terus kamu maunya punya istri wanita rubah Ivanka itu?" ucap mama Rani sedikit menaikan suaranya.

"Ivanka itu wanita baik-baik ma, mama saja yang entah kenapa nggak suka sama Ivanka".

Mama Rani yang geram dengan perkataan Arga yang selalu membela Ivanka langsung menarik tangan Retha berlalu meninggalkan ruangan Arga.

"Sudah jangan dengarkan perkataan Arga, dia cuma sedang terbuai dengan omongan manis Ivanka nanti kalau Arga sudah tahu yang sebenarnya dia juga akan meninggalkan Ivanka." Kata Mama Rani sedikit tidak enak pada Retha karena perkataan Arga tadi.

"Tidak apa-apa ma" jawab Retha sambil tersenyum manis.

Mereka pun pergi meninggalkan kantor Arga menuju ketempat pusat perbelanjaan, mama Rani mengajak Retha untuk berbelanja melepaskan penat.

Setelah melewati perjalanan yang cukup lama akhirnya mobil mereka pun sampai disalah satu pusat perbelanjaan dipusat kota.

Mama Rani dan Retha turun menuju ke pintu masuk.

"Re kamu mau beli apa?" tanya Mama Rani tiba-tiba yang mengejutkan Retha.

"Akuu tidak ingin beli apa-apa ma" jawab Retha sungkan. Retha memang sedang tidak ingin berbelanja selain itu karena Retha juga tidak punya uang.

"Baiklah kalau begitu kamu ikut mama aja"

Mama Rani mengajak Retha untuk masuk kedalam salah satu toko tas branded. Retha takjub dengan banyaknya tas-tas mewah yang berjajar disana.

"Re sekarang kamu pilih tas mana yang kamu mau"

"Tidak usah ma tas Retha masih bagus kok" ucap Retha tidak enak.

"Harus dong re, kamu kalau nggak mau beli mama bakalan marah sama kamu". Kata Mama Rani sedikit kesal karena Retha selalu menolak pemberian mama Rani.

"Jangan marah dong ma, iya Retha bakalan pilih ma"

"Bagus, sekarang kamu pilih yang banyak, buat apa papa sama suamimu kerja kalau nggak kita yang menghabiskan hehe"

Retha hanya tersenyum canggung. Jika saja sifat Arga sama seperti papa pasti Retha akan senang.

"Sekarang kamu pilih nanti kalau udah ketemu kasih tau mama, mama juga mau pilih-pilih dulu"

"Iya ma".

Retha dan mama Rani mengitari toko tas itu untuk mencari tas yang cocok dengan mereka.

Setelah beberapa lama mama Rani menemukan tas yang cocok dengannya.

"Re sini deh menurut kamu mama cocok pakai yang mana?" Tanya Mama Rani sambil menenteng dua tas.

"Cocok semua sih ma". Jawab Retha bingung karena dia memang tidak tahu menahu tentang tas-tas branded.

"Ya udah kalau bagus semua mama ambil dua-duanya saja"

"Begini yang orang kaya kalau mau beli apa-apa nggak perlu lihat harganya" kata Retha dalam hati.

"Mbak tolong bungkus yang ini ya?" perintah mama Rani kepada pelayan toko.

"Gimana re kamu udah dapet pilihan kamu?" tanya Mama Rani

"Ehm belum nih ma"

"Ya udah cari dulu sana nggak usah buru-buru"

Retha pun kembali mengitari toko untuk mencari tas yang cocok dengannya. Kemudian Retha melihat sebuah tas yang berukuran sedang warna hitam tidak mencolok cocok untuk remaja. Ketika dilihat harganya cukup lah fantastis.

"Haa 35 juta mahal banget" gumam Retha. Retha pun kembali menaruh tas itu. Kemudian dia memilih tas yang lebih murah tapi cocok untuk dirinya.

Ketika hendak mencari mama Rani tiba-tiba dia menabrak seseorang.

Brukkk

"Maaf Nona aku tidak sengaja" kata Retha

"Kalau jalan pakai mata dong, kamu tahu nggak kulit aku tuh perawatannya mahal nanti kalau sampai lecet emang kamu bisa gantiin biaya perawatan aku" ucap wanita itu

"Maaf Nona aku tadi sedikit buru-buru jadi tidak melihat"

"Ck. Kau terburu-buru? Jangan-jangan kau maling ya? tampilan gembel kayak kamu ini emang bisa beli tas disini"

Retha pun hanya diam dan menunduk takut. Mendengar ada keributan mama Rani pun menghampiri suara itu. Dilihatnya Retha sedang dimarahi seorang wanita.

"Siapa yang berani memarahi menantuku" gumam mama Rani.

"Retha ada apa?" tanya Mama Rani

Wanita yang tadi ditabrak pun menoleh kearah mama Rani. Mama Rani terkejut dengan sosok yang ada didepannya ini.

"Ivanka?"