NovelToon NovelToon
Daniel & Alma

Daniel & Alma

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Sudah Terbit / Perjodohan / Tamat
Popularitas:105.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: ErKa

[Sekuel dari Novel "Love Me Please, Hubby"]

Almahyra Tsalsania, seorang mahasiswi berusia 20 tahun yang terjebak cinta dengan pria yang usianya terpaut jauh darinya. Dia mencintai pria itu selama lima tahun, namun sayangnya cintanya tak berbalas. Pria itu terlalu mencintai kakaknya untuk bisa melihat keberadaannya.

Daniel Vieri Nathaniel, pria matang berusia 32 tahun. Dia adalah pewaris kedua dari Grup H, menjabat sebagai wakil direktur utama. Selama lima tahun hidupnya dihabiskan untuk mengejar cinta yang sia-sia. Dia tidak tahu ada cinta tulus yang menunggunya.

Karena jebakan orangtuanya, Daniel harus berakhir menikahi Alma, adik dari wanita yang dicintainya.

Mampukah Daniel menerima cinta Alma?
Mampukah Alma membuat Daniel mencintainya?

Bagaimana kisah cinta mereka? Baca terus kelanjutan kisah mereka dalam novel DANIEL & ALMA.

#StoryOfDaniel&Alma
#CintaDalamDiam

#Diusahakan untuk update tiap hari ^^

~ErKa~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErKa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 7 - Hati yang Patah

Alma menatap wajah Daniel dengan

bingung. Dia menoleh pada Ibu yang berdiri tak jauh darinya. Memohon pada Ibu

untuk membantunya menjawab pertanyaan Daniel.

"Zoey kemana Bu?"

"Zoey ikut Nisha Nak."

"Kemana? Sejak kapan?"

"Sekitar seminggu yang lalu

Nak. Dia ikut Nisha ke Jakarta. Katanya Nisha ada pekerjaan disana,"

"Ap-Apa?!" Daniel

terlihat sangat bingung. Raut wajahnya terlihat sangat khawatir. Dia mencoba

menghubungi Nisha. Nomor Nisha bisa dihubungi, namun tidak ada jawaban.

"Sampai kapan mereka di

Jakarta Bu?"

"Kata Nisha mungkin

beberapa bulan atau satu tahun Nak,"

"APA?!" Daniel semakin

terkejut. Di tengah usahanya dalam menghubungi Nisha, tiba-tiba terdengar suara

kendaraan berhenti tepat di depan rumah mereka. Alma mendekat ke jendela, untuk

melihat siapa yang datang.

"Itu-itu Kak Nisha Bu,"

"Mana Al? Beneran itu kakakmu?" Ibu ikut-ikutan mengintip. Dan benar saja. Mereka melihat Nisha

sedang keluar dari dalam mobil sembari menggendong Zoey. Ibu begitu sumringah

melihat anak dan cucunya datang. Beliau segera membuka pintu dan melangkah

keluar rumah dengan terburu-buru. Langkah Ibu di ikuti oleh Alma dan Daniel di

belakangnya. Ibu menyongsong Nisha dan Zoey.

"Cucu Uti sudah datang!!" Ibu segera meraih Zoey yang berada di pelukan Nisha dan menggendongnya dengan sayang.

"Glandmaaa," Zoey

balas memeluk utinya dengan sayang. Dia menciumi pipi utinya.

"Cucu Uti kemana aja? Uti kangen,"

"Zoey pelgi cali Daddy. Zoey pulang bawa Daddy. Itu Daddy Zoey Glandma..." Zoey menunjuk Zico yang berdiri di sebelah Nisha. Ibu menatap Zico dengan pandangan bertanya-tanya.

Tatapan matanya secara bergantian melihat Nisha dan Zico.

"Ib-Ibu... Kita bicarakan

hal ini di dalam. Ayo Kita masuk dulu." Nisha memecah keheningan dan

meraih tangan ibunya. Menuntunnya agar segera masuk ke dalam rumah. Di depan

pagar Nisha berpapasan dengan Daniel, yang sedari tadi memperhatikan mereka

dalam diam. Nisha tidak berani menatap wajah Daniel. Sepertinya perasaan

bersalah menyelimuti hatinya.

Daniel menatap Zico dengan

tatapan tajam. Aura ingin menghancurkan tampak dari gestur tubuhnya. Sementara

Zico menatapnya dengan penuh persahabatan. Tampak dari matanya bahwa dia sangat

berterima kasih terhadap Daniel.

Alma menatap tingkah laku semua

orang. Dia bertanya-tanya, siapa pria yang datang bersama kakaknya? Mengapa

Daniel menatap pria itu dengan tatapan membunuh? Sebenarnya apa hubungan

mereka? Zoey bilang pria itu adalah "Daddy" nya. Benarkah pria itu adalah ayahnya Zoey?

Alma melihat Ibu yang tengah

menyeret Kak Nisha ke dapur. Alma mengikutinya. Tidak mungkin dia berdiri

mematung di antara dua pria itu bukan?

Di dapur, Ibu membombardir Nisha

dengan pertanyaan. Alma menjadi orang ketiga yang mendengarkan percakapan

mereka.

"Siapa dia Nduk? Kenapa

Kamu pulang dan membawa orang asing? Apa Kamu tahu betapa bingungnya Nak Daniel

mencarimu?"

"Ibu, Nisha mohon Ibu jangan marah ya..."

"Kenapa Nduk? Ada apa ini? Siapa laki-laki itu?"

"Se-sebenarnya dia adalah ayahnya Zoey Bu..."

"A-APA?!!" Ibu tampak

kehilangan keseimbangan. Nisha segera menahan tubuh Ibu agar tidak goyah. Dia

segera mengambil Zoey dari gendongan Ibu dan menyuruh Alma untuk menemani Zoey

bermain.

Alma ikut terkejut mendengarnya.

Benar kata Zoey, pria itu adalah ayahnya. Sekarang ayah kandung Zoey

benar-benar sudah datang. Lalu bagaimana dengan nasib Daniel?! Apakah pria itu

akan berakhir dengan ditinggalkan?!

Ibu terduduk di kursi. Rupanya

beliau masih terkejut dengan berita yang disampaikan putrinya.

Alma menggendong Zoey dan

membawanya keluar dari dapur. Sebenarnya dia ingin mendengar cerita kakaknya

lebih lanjut. Tapi Ibu dan Kak Nisha mengusirnya secara halus. Mau tidak mau

Alma harus pergi dari tempat itu.

Di ruang tamu Alma bertemu

dengan kedua pria yang saling bertatap-tatapan dingin. Aura ruangan itu menjadi

lebih pekat dibanding biasanya. Alma tidak ingin ikut campur, dia cepat-cepat

membawa Zoey pergi dari ruangan itu. Sebelum menghilang di balik pintu, dia

menoleh untuk menatap wajah Daniel. Hatinya sangat sakit ketika menatap wajah

pria itu. Terbayang rasa sakit yang dirasakan Daniel ketika melihat kakaknya

membawa pria lain ke rumah mereka.

Alma membawa Zoey bermain di

lingkungan sekitar. Dia ingin menjauhkan anak itu dari drama yang mungkin saja terjadi.

***

Daniel menatap Zico dengan penuh

kemarahan. Ingin rasanya dia memukul habis wajah pria itu. Bagaimana bisa Nisha

kembali bersama Zico?!! Kapan hal ini terjadi?! Mengapa dirinya tidak

menyadarinya?!! Sejak kapan hal ini bermula?!!

Tubuh Daniel gemetar menahan

amarah. Berbagai pertanyaan memenuhi kepala Daniel. Kepalanya dipenuhi dengan

kemarahan dan nafsu ingin membunuh. Hatinya sangat sakit. Ingin rasanya dia

berteriak untuk mengungkapkan segala rasa sakit hati dan kecewanya.

Zico balik menatapnya. Pria itu

tersenyum hangat kepadanya. Dia muak dengan senyum itu!! Seolah-olah senyum itu

sedang mengejeknya, karena sudah kalah dalam memenangi hati Nisha. Ingin

rasanya Daniel meninju wajah itu sampai tak berbentuk!!

Di tengah suasana ruangan yang

mencekam, tiba-tiba Nisha datang.

"Ehem.. Zi, Aku akan keluar sebentar dengan Daniel."

"Kemana?"

"Ada yang ingin kubicarakan."

"Apa Aku perlu ikut?"

"Ti-tidak perlu. Kamu di sini saja. Ibu ingin lebih mengenalmu."

"Ba-baiklah."

Daniel menelan ludah. Nisha

memanggil Zico dengan panggilan "Zi"?? Mesra sekali!! Hatinya panas karena cemburu. Tapi Daniel diam. Berusaha menahan gejolak hatinya yang berkobar. Dia keluar, mengikuti Nisha yang berjalan di depannya.

Di sepanjang jalan, mereka

terdiam. Bila dalam kondisi normal, akan banyak canda dan tawa yang akan mereka

lakukan. Tapi saat ini suasana menjadi hening. Mereka sibuk dengan pikirannya

masing-masing.

Nisha membawa Daniel ke sebuah

cafe di dekat rumah.

Daniel memperhatikan Nisha

dengan sangat intens. Campuran emosi sangat terlihat di wajahnya. Nisha menjadi

gugup dan salah tingkah. Nisha tidak berani menatap wajah Daniel secara

langsung. Yang bisa dilakukannya hanya tertunduk.

Banyak hal yang ingin ditanyakan Daniel. Tapi dia terlalu gugup untuk mendengar jawaban Nisha. Daniel menghela napas dalam-dalam. Berusaha untuk menyiapkan hatinya mendengar setiap

jawaban Nisha. Daniel pun mulai bertanya.

"Jadi Kamu memutuskan untuk kembali padanya?"

Pertanyaan pertama itu sepertinya membuat Nisha tertegun. Daniel bisa melihat ekpresi yang terpancar dari wajahnya.

"Di-dia ayah Zoey,"

"Ya, Aku tahu. Kamu belum

menjawab pertanyaanku."

"Zoey membutuhkan

ayahnya,"

"Jangan jadikan Zoey

sebagai alasan. Aku menanyakan hatimu Girl. Apa Kamu masih mencintainya?"

Daniel menelan ludah. Pertanyaan yang sangat takut untuk ditanyakan akhirnya

meluncur juga dari mulutnya.

"Daniel, jangan bertanya

seperti itu,"

"Jawab Girl, apa Kamu masih

mencintainya?" Nisha terdiam. Dia tidak menjawab pertanyaan Daniel. Daniel

merasa sangat nyeri di dadanya. Sepertinya dia sudah tahu dimana hati Nisha

berlabuh.

"Diammu Aku anggap sebagai 'iya'."

Daniel berkata dengan sendu. Dia berusaha untuk tidak berteriak. Mengguncang-guncang tubuh Nisha dan mempertanyakan pilihannya. Bertanya mengapa Nisha tidak memilihnya?! Apa yang kurang dari dirinya? Maka dia akan berusaha

memperbaikinya!

"Daniel," Nisha memegang tangan Daniel.

"Jangan katakan apa-apa

Girl. Aku tahu apa yang ingin Kamu katakan. Katakan padaku, apa sekarang Kamu

bahagia?"

"Iy-ya," Nisha menjawab ragu.

Meskipun wajahnya berusaha untuk

menahan emosi kesakitan karena patah hati, tapi Daniel tersenyum dengan tulus.

"Jika Kamu dan Zoey bahagia, maka Aku juga bahagia. Semoga Kamu dan Zoey akan bahagia selamanya Girl, " Setiap kata yang di ucapkannya, menimbulkan kepedihan di hatinya.

Daniel mencoba untuk tegar, hanya di depan Nisha saja. Dia mengambil tangan Nisha dan mengecup buku jarinya. Nisha tak kuasa menahan tangis. Airmata mulai mengalir di sudut matanya.

"Maaf-maafkan Aku,"

"Tidak ada yang perlu di

maafkan Girl." Suara Daniel tampak gemetar, dia berusaha menahan airmata

yang akan keluar. Daniel mengigit bibirnya dalam-dalam.

Daniel sudah tidak kuat lagi.

Bila dia berlama-lama bersama Nisha, dia pasti akan memeluk dan bersimpuh di

kaki wanita itu. Memohon-mohon pada Nisha agar tidak meninggalkannya. Sebelum

dia kehilangan harga dirinya, Daniel memutuskan untuk segera pergi dari tempat itu.

Daniel berdiri. Dengan cepat dia

memeluk Nisha dengan erat dan mencium keningnya. Kemudian dia pergi menjauh

secepat mungkin.

"Sampai berjumpa lagi Girl.

Titip salam buat Zoey." katanya sembari melambaikan tangan tanpa menoleh

pada Nisha. Meninggalkan Nisha sendirian di cafe.

Daniel segera berlari ke

mobilnya. Dia mendengar suara Alma memanggil, namun tak di hiraukannya. Daniel

memacu kendaraan dengan cepat. Hatinya sangat sakit. Dia menangis dengan sangat keras.

"Arrghhh!! Arrrghhh!! Nishaaa!! Arrggggh!!" Daniel menangis sembari memukul-mukul kemudi

mobilnya. Pada akhirnya, dia benar-benar patah hati!!

***

Happy Reading ^^

1
Kartini Davi
kasian kau Daniel tidur di sofa lagi
Kartini Davi
rasain Daniel calon anakmu gak mau dekat2
Kartini Davi
Daniel cemburu
Kartini Davi
sungguh terlalu kau Daniel menghina alma
Kartini Davi
sabar alma
Kartini Davi
kasian Alma di tinggal di negara orang
Kartini Davi
haha Daniel kelimpungan mencari alma
Diah Rodiah
mood ku tergantung banget sama mood Alma /Cry/
@кιяαηαρυтяιѕυ
alma aku setuju dengan mu😇
Hamaseu Nur Fadillah
haii Ezra
Suherni Erni
pasti ulah shera sama keluarganya.juga teman² nya..emang orang² ngga beradab.
Cahaya Vhiea
jam 04:45 nangisin cerita inii, padahal udah baca yg kesekian kalinya 😭
Zain malik
Luar biasa
Nikma: Permisi kakak Auhor ...

Halo kak Reader, kalau berkenan mampir novelku juga 'Kesayangan Tuan Sempurna' yaa..
Terima Kasih😊🙏
total 1 replies
EF
heran yaa sama si Alma ini selalu aja kabur, padahal dia yg ngotot banget mau nikah sma Daniel, udah nikah, setiap ada masalah selalu aja kabur²an, aneehhh.....
Anna Andriani: perasaan dulu pernah baca Yugo sama Firda tapi lupa judul..sekarang ngga ada ya
total 1 replies
Wills
aaa ada kelanjutan ceritanya dari l9ve me please hubby, seneng banget🔥
Afiqah
karya yg sangat bagus
Khairul Azam
jujur aku gak suka perempuan seperti alma, cinta boleh tp klo pasangan cuek kita harus cuek ora malah memeti meski iku bojone dewe
Indri Pkp
Luar biasa
Indri Pkp
Buruk
Al Rafles La Rafles
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!