Khodam Leluhur

Saras merasa khawatir melihat Oma nya duduk bersandar di sofa bed sambil memejamkan matanya. Perasaan nya tiba-tiba saja tidak enak, ia takut sesuatu yang buruk menimpa Oma nya itu. Saras menyentuh tangan Oma nya dan masih terasa hangat, bahkan dada nya masih terlihat kembang kempis, gadis itu menghela nafas lega karena ketakutan nya tidak terjadi. Namun seketika ia tersentak saat tiba-tiba Oma nya membuka mata dan menoleh pada nya sambil berkata,"Kamu pikir Oma sudah selesai ?"

"Oma ?" Kejut nya

"Maaf, Oma bercanda " Arshy tersenyum melihat wajah panik cucu nya.

"Oma,... jangan bikin aku takut ! Aku sudah gak punya siapa-siapa lagi selain Oma, Opa dan kakak. Apalagi kondisi kakak sekarang ..... " Rengek Saras namun kemudian gadis itu menggantung kata-kata.

"Bagaimana kakak kamu ? Dia sudah mau makan?" Tanya Arshy

"Alhamdulillah, udah Oma. Malah makan nya banyak tadi " Jawab Saras

"Syukurlah kalau begitu, maaf ya Oma belum bisa jagain kalian dengan baik" Ucap Arshy berubah lirih

"Oma ngomong apa sih ? Selama ini Oma dan Opa sudah berjuang merawat aku dan kakak. Memberikan kasih sayang yang tak kami dapatkan dari mama dan papa. Oma dan Opa adalah orang terhebat yang pernah ku miliki " Ucap Saras lalu memeluk Oma nya. Namun air mata nya jatuh, ia merasa sedih dengan kondisi keluarga nya"

"Makasih ya sayang , sudah menjadi anak yang baik, Oma sayang kamu dan kakak mu" Bisik Arhsy yang tak mampu menahan rasa haru di hatinya. Arshy terharu karena cucu yang ia rawat dan besarkan sepenuh hati bisa tumbuh jadi gadis yang sabar, penyayang ,ceria, berhati lembut dan penuh kasih.

"Hem....aku juga sayang Oma dan Opa, sehat-sehat ya, Oma " Saras mengangguk pelan di pelukan Oma nya.

Namun kemudian ia teringat kembali tentang keanehan di kamar kakak nya, maka ia pun segera mengatakan nya pada Oma nya itu.

"Oh iya Oma, aku merasa ada yang aneh di kamar kakak " Ucap nya seraya menarik dirinya, ia menatap Oma nya dalam.

"Aneh ? Aneh bagaimana? " Tanya Arshy seolah tak tahu

"Tadi,pas aku mau keluar dari kamar kakak aku merasa ada yang berdiri di belakang aku,ada bayangan nya juga tapi pas aku tengok gak ada siapa-siapa,aku pikir kakak bangun. Terus barusan aku dengar di dalam kamar kakak seperti orang mengobrol ,jelas banget. Tapi pas di lihat di kamar kakak gak ada siapa-siapa " Tutur nya

Arshy terdiam sejenak, memikirkan kata-kata apa yang akan dia ucapkan. Saras memperhatikan garis wajah Oma nya yang terlihat masih cantik walau terkikis usia,wajah Arshy terlihat ragu.

"Oma pasti tahu sesuatu?" Tanya Saras lagi

Arshy mencoba untuk tersenyum meski wajahnya memancarkan keraguan

"Mungkin cuman perasaan kamu saja. Sudah jangan terlalu dipikirkan! Mending sekarang kamu makan,belum makan siang kan ?" Tanya Arshy mengalihkan pembicaraan

Merasa tak puas dengan ucapan Oma nya, Saras kembali berbicara," Tadi pagi di sekolah aku juga lihat orang mengintip di pintu ,wajah nya serem dan hanya aku saja yang lihat. Teman aku juga mengatakan jika aku memiliki sesuatu yang tak dimiliki orang lain. Itu maksudnya apa ya Oma ? Aku tanya teman aku,dia malah senyum dan bilang suatu saat aku akan tahu" Ujar nya bertanya

Arshy menghela nafas,merasa frustasi dengan pertanyaan cucunya. Padahal bisa saja dia mengatakan yang sebenarnya,tetapi ia merasa itu belum waktunya. Ia khawatir cucu nya tak bisa mengendalikan diri nya.

"Siapa teman kamu ? Oma boleh bertemu?" Arshy malah tertarik pada teman cucunya, mengabaikan cerita cucunya barusan.

"Mau apa Oma bertemu dengan Airin ?" Tanya Saras penasaran

"Namanya Airin ?" Tanya Arshy

Saras mengangguk," Iya Oma "

"Kalau bisa,besok ajak dia ke mari. Oma ingin berkenalan " Ucap Arshy sambil tersenyum

"Iya,Oma " Ucap Saras tak lagi bertanya meski dirinya penasaran untuk apa Oma nya ingin bertemu dengan temannya.

Jam dinding terus berputar,dan kini menunjukan pukul sepuluh malam. Saras baru saja selesai merapikan buku-buku pelajaran untuk dibawa besok ke sekolah. Saat dirinya hendak tidur, terdengar suara derap langkah kaki dari luar. Namun keanehan ia rasakan ketika mengingat jika kamar nya berada di lantai dua,itupun tak memiliki balkon. Perasaan nya mulai tak enak.

"Jangan-jangan....hantu " Gumam nya

Gadis itu memberanikan diri untuk melihat ke luar,ia mengintip dari tirai yang ia buka sedikit.

Sunyi,tak ada apapun di luar sana. Saras menghela nafas panjang,jantung nya berdebar kencang. Saras menggelengkan kepalanya,menganggap tak pernah mendengar apapun.

"Aku gak dengar apapun ,aku gak takut ! Ya,...aku gak takut" Gumam nya terus mensugesti dirinya agar tidak larut dalam ketakutan nya.

Saras mencoba memejamkan mata, tetapi suara aneh itu terus saja terdengar. Gadis itu kesal karena tak bisa tidur hingga akhirnya meraih headset,ia mendengarkan musik dengan volume yang cukup tinggi agar suara aneh itu tak lagi terdengar.

Akan tetapi suara musik yang diputar justru berhenti. Saras medengus kesal," Kenapa mati sih,ini nyala kok hp nya kenapa suaranya gak keluar ?" Gumam nya

Saras kembali mencoba headset dan menyetel ulang musik di ponsel nya,akan tetapi yang keluar bukan suara musik melainkan suara bisikan yang mengejutkan nya.

"Saraaaasssss.....!"

Gadis itu terperanjat segera melepas headset dan melemparkannya. Dengan nafas yang memburu gadis itu memindai sekeliling nya.

"Apa itu tadi " Ucap nya lirih

**

Keesokan paginya di sekolah.

Saras memberi tahu Airin tentang Oma nya yang ingin bertemu. Airin mengernyit,merasa bingung kenapa Oma teman nya itu ingin bertemu dengan nya.

"Memang nya ada apa,Saras ? Kenapa Oma kamu ingin bertemu dengan aku ?" Tanya nya

"Aku juga gak tahu ,Oma cuman bilang ingin kenalan" Jawab Saras apa adanya

"Duh,jadi penasaran. Ada apa ya tiba-tiba dipanggil Oma kamu ? Mana sebelum gak kenal " Ucap Airin sambil menggaruk kepala nya.

Ketika itu seseorang memanggil Saras.

"Saras ...."

Gadis itu menoleh ,ia terkejut melihat seseorang yang ia kenal juga bersekolah di sana.

"Claudia ?" Kejut nya

"Kamu sekolah di sini juga?" Tanya Arshy tak percaya

Gadis bernama Claudia itu tersenyum lalu mengangguk," Iya. Gak nyangka loh kamu juga sekolah di sini. Tapi kok aku baru liat kamu ya " Ucap Claudia sambil menatap Saras

"Iya,aku baru dua hari masuk. Senang deh bisa satu sekolah lagi sama kamu " Ucao Saras begitu antusias.

Claudia tersenyum,"Pantas saja,kemarin aku gak masuk karena sakit perut. Kamu di kelas mana ?" tanya nya

"Yang paling ujung ,tuh yang itu " Tunjuk Saras ke arah ruang kelas nya

"Ruang kelas kita bersebelahan dong" Ucap Claudia

"Wah,benarkah ?" tanya Saras dengan naya berbinar

"Hm,..iya "

Airin dari tadi diam memperhatikan setiap raut wajah Claudia yang menurut nya aneh.

"Sepertinya ada sesuatu,tapi aku gak boleh langsung menyimpulkan, kalau salah gimana. Bisa saja malah aku yang salah membaca ekspresi nya" Gumam nya membatin.

Saat bel sekolah berbunyi mereka pun segera masuk kelas masing-masing. Beberapa jam kemudian jam istirahat tiba. Saat Saras dan Airin baru saja keluar kelas,Tio sudah ada di sana menebar senyum ketika melihat Saras.

"Hiiihh...tu biawak ngapain di sini sih ?" Batin Airin merasa kesal

"Saras ,....! Mau ke kantin ya ? Kita bareng saja kalau begitu" ajak Tio berbasa-basi

"Basa basi yang sangat basi " Celetuk Airin pelan

"Maaf,gw gak ngomong sama Lo " Jutek Tio

"Halah,gaya mu sok-sokan Elo Gw segala. Biasa minum susu pake dot saja belagu "Sahut Airin sambil memutar bola mata nya

Tio terkesiap," Eh,jangan sembarangan ya kalau ngomong !" Seru nya panik

Airin menarik ujung bibirnya," Hahaha....panik banget sih,biasa saja keles kalau gak berasa. Kecuali kalau merasa " ledek Airin merasa puas

"Airin ....kamu...!"

"Sudah-sudah ! Kalian malah ribut sih,malu tahu diliatin orang. Ayo katanya mau ke kantin!" Saras melerai keduanya

Pada saat itu, Claudia yang baru keluar dari kelas nya melihat mereka. Gadis itu menatap beberapa saat.

" Kak Tio ? Ngapain dia di sini ? Sama Saras lagi ? Ada hubungan apa mereka ?" Batin nya bertanya-tanya

Tak ingin terlalu merasa penasaran ,gadis itu segera menghampiri.

"Ada apa ini ? Sepertinya ada sesuatu terjadi ? Kak Tio kok ada di sini ? " tanya nya

"Biasa lah Clau,Tom and Jerry kalau ketemu pasti ribut. Giliran jauhan pasti pada nyari " Jawab Saras

"Enak saja, aku gak pernah ya,nyariin buaya buntung " Sahut Airin cepat

"Heh ! Sembarangan ngatain aku buaya buntung !" Sambar Tio

Airin menjulurkan lidahnya pada Tio, yang dibalas Tio dengan memicingkan mata menatap Airin.

"Jadi gak kita ke kantin nya ? Aku sudah lapar loh ini " Tanya Saras merasa gemas

"Jadi lah,masa enggak. Kak Tio jangan ikuti kita,awas kalau berani ngikutin !" Ancam Airin

"Yee,emang aku juga mau ke kantin kok. Kamu kenapa jadi ngelarang aku pergi ke kantin ? Emang kantin punya nenek moyang mu ?! "Ucap Tio

Saras menggeleng kan kepala melihat tingkah mereka. Saras menarik lengan Claudia dan mengajaknya pergi.

"Kita tinggalin saja mereka,biarin mau gelut juga. Sekarang ada yang lebih penting dari mereka,yaitu perut aku. Perut ku bisa demo kalau sampai telat diisi " Ucap Saras dengan nada gemas

Claudia terkekeh dan menurut ketika diajak pergi ,namun diam-diam dia menoleh ke arah Tio yang masih asik berdebat bersama Airin. Tatapan nya tak dapat diartikan, ia juga tidak bergumam apa-apa. Hanya menatap dari kejauhan dan kemudian tak lagi terlihat karena ia yang semakin jauh.

Airin yang baru menyadari jika dia telah ditinggalkan Saras pun nampak kesal pada Tio.

"Tuh kan , gara-gara kamu kak ! Aku ditinggal,kan ...!" ucap nya tak sadar memukul lengan pria itu

"Aduh , kamu kok kasar banget sih ? main geplak aja ! Sakit tahu !" Seru pria itu menatap kesal

"Dasar manja ! dipukul gitu saja sakit" Ledek Airin.

Sementara itu,di kantin. Saras dan Claudia baru saja mengambil makanan dan mereka pun segera menikmati makanan mereka. Namun tiba-tiba saja Saras terdiam, tangannya yang siap memasukan makanan ke mulut tergantung di udara ketika indera penciuman nya menangkap aroma bunga melati yang khas. Seketika bulu kuduknya pun berdiri. Tanpa di sadarinya, sosok kuntilanak berdiri di belakang nya.

(gambar hanya pemanis)

......