Lina dokter muda dari dunia modern, sang jenius harus meninggal karena kecelakaan tunggal, awalnya, tapi yang sebenarnya kecelakaan itu terjadi karena rem mobil milik Lina sudah di rusah oleh sang sahabat yang iri atas kesuksesan dan kepintaran Lina yang di angkat menjadi profesor muda.
Tapi bukanya kelahiran ia justru pergi kedunia lain menjadi putri kesayangan kaisar, dan menempati tubuh bayi putri mahkota.
jika ingin kau kelanjutannya ayo ikuti terus keseruan ceritanya, perjalan hidup sang putri mahkota
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Setelah kepergian bibi Yin disana hanya tertinggal Han Juan yang masih tidak terima dengan penderita sang jie jie.
"Ayah Shuwan ingin berbicara dengan paman kecil, boleh ya?" tanya Shuwan
Mendengar itu Kaisar Shen terkejut.
"Apa itu tidak masalah putriku, dan apa bisa?" tanya Kaisar Shen
"Tentu bisa dan tidak masalah hanya ayah dan paman yang aku kehendaki untuk bisa bicara padaku " jawab Shuwan
"Baiklah jika itu akan baik baik saja, tapi ada anak itu tidak pingsan jika tau?" tanya Kaisar Shen
"Hahahaha.... Tidak apa apa jika pingsan buang ke tempat sampah " jawab Shuwan dan itu membuat kaisar tertawa dalam hati.
"Baiklah lakukanlah, Ayah Ajan bersiap untuk membuang dia jika dia pingsan" ujar kaisar
Shuwan tertawa mendengar itu, lalu ia membuka kunci komunikasi lagi dan terbuka satu untuk sang paman kecilnya.
"Paman kecil jangan sedih... Jika ibunda tau ia akan marah melihat paman seperti ini' ujar Shuwan pada Han Juan
Deg....
Jantung Han Juan berdegup kencang saat mendengar itu, ia mencari asal suara tapi tidak ada siapa siapa selain kaisar dan keponakan nya Shuwan
"Paman kenapa, siapa yang paman cari?" tanya Shuwan lagi.
Mendengar suara itu Han Juan memenangi tengkuknya diusapnya perlahan.
"Yang mulia apa ada mendengar sesuatu?" tanya Han Juan gugup
"Suara apa maksudmu, aku tidak mendengarnya" jawab kaisar dengan usil
"T.... Tidak mungkin, Gege tolong jangan buat aku berpikir yang tidak tidak, aku tau kau itu usil dari aku kecil Gege suka mengganggu ku tanpa sepengetahuan jie jie Jian tapi tolong ini tidak lucu" ujar Han Juan menghilangkan kata Kata formalnya
"Kau ini dasar penakut, bagaimana akan menjaga Putri jiha penakut, aku jadi ragu jika kau jendral muda yang terkenal itu" ejek kaisar dan itu membuat Han Juan mendengus kesal
"Ini berbeda, jika lawanku manusia aku bisa menebasnya dengan pedangku tapi jika itu hantu apa senjataku?" jawab Han Juan
"Gunakan jimat mungkin" jawab Shuwan tiba tiba
"Nah itu su.... suara lagi" ujar Han Juan lalu bersembunyi di belakang kaisar
"Dasar penakut... Itu suara Shuwan Lian putriku, dia bukan hantu" jawab kaisar lalu menggendong Shuwan
Han Juan yang mendengar itu tiba tiba tertawa terbahak.
"Hahaha.... Gege jangan bercanda, mana mungkin putri berbicara dia baru belum lama lahir jadi jangan bercanda" ujar Han Juan
"Paman... paman ingin aku masukin tikus ya di baju paman?, ini benar aku Shuwan Lian putri kekaisaran ini putri dari permaisuri Jian dan Kaisar Shen" ujar Shuwan
Han Juan yang mendengar itu terdiam kaku memandang Shuwan dan jatuh terduduk karena lemas.
"Gege tolong tampar aku, sepertinya aku sudah gila" ujar Han Juan
"Baik " jawab Kaisar Shen lalu
"Plaaakkk" satu tamparan di pipi Han Juan dari kaisar
"Aduhhh... Gege ini sangat sakit" seru Han Juan
"Itu kau yang minta" jawab Kaisar Shen enteng
"Tapi tidak sekeras ini Gege" keluh Han Juan
"sudah paman kecil jangan cerewet dan lemah, wanita saja kuat, ini sungguh aku dan sangat panjang ceritanya, yang jelas kita bisa komunikasi saat ini melalui pikiran, jadi tolong rahasiakan ini semua, jika sampai ada yang tau aku akan muat paman tersambar petir seribu kali" ujar Shuwan serius
Han Juan menelan ludah saat mendengar ancaman Shuwan, " tentu aku akan berjanji untuk merahasiakan ini semua, tapi bagaimana bisa ini terjadi" jawab Han Juan cepat
"Tidak penting kenapa yang penting kita bisa berkomunikasi saat ini," jawab Shuwan
"Baiklah" Jawab Han Juan mantap dan ada rasa haru bisa berbicara dengan keponakannya walau aneh rasanya.
"Paman tolong cari sebanyak mungkin orang atau budak untuk di jadikan prajurit bayangan yang tidak terikat oleh kekaisaran, buat mereka tersembunyi untuk menjadi pendamping kita memusnahkan musuh" ujar Shuwan
"Latih mereka secara diam diam dan buat mereka berjanji untuk setia kepada kita dan kita akan menanggung semua kebutuhan mereka kita juga bisa buat usaha yang di kerjakan mereka untuk pemasukan dan juga jalan mencari informasi" jelas Shuwan
"Usaha apa itu?" tanya kaisar dan Han Juan bersama
"Buka restoran untuk penghubung informasi dari kalangan bangsawan dan juga pendatang yang singgah" jelas Shuwan
Kaisar dan Han Juan sangat tercengang saat mendengar rencana dari seorang bayi.
"Gege... Sepertinya dia bukan bayi biasa, kenapa pemikirannya sangat luas, apa yang di makan jie jie saat hamil dirinya, kepintaran nya melebih Gege" ujar Han Juan dan mendapatkan lemparan buku dari kaisar
"Jadi maksudmu aku bodoh begitu?" kesal Kaisar Shen
"Hehehe.... Tidak anda sangat luar biasa yang mulia, jika tidak mana mungkin jie jieku mau menikah dengan yang mulia" ujar Han Juan takut dengan kemarahan Kaisar Shen
Kaisar Shen yang mendengar itu pun mendengus kesal.
"Sudah tidak perlu ribut, aku memang pintar dan itu pasti tiada duanya, hahahaha....." ujar Shuwan dengan sombongnya tapi itu hanya candaan
"Baiklah jadi apa paman sudah mengerti?" tanya Shuwan
"Iya paman sudah mengerti, dan akan paman Kerjakan tapi apa aku harus sendirian?" tanya Han Juan
"Tentu tidak paman, paman akan pergi dan membagi tugas dengan paman Tao dan juga paman Dai Lin, jadi tenang saja bukan begitu ayah?" ujar Shuwan
"Tentu saja, semua perintah Shuwan Lian adalah perintahku juga jadi ikuti saja semua perintahnya karena itu demi kebaikan kita" jawab Kaisar Shen dan di angguki Han Juan.
Setelah itu mereka pun menunggu kedatangan paman Tao dan juga bibi Yin beserta putri mereka.
Setelah menunggu dari 1 batang dupa akhirnya mereka datang, kaisar dan Han Juan menjelaskan semua, Dai Lin pun sudah ada disana dan mereka pun sepakat untuk melaksanakan perintah dengan hati hati.
Setelah itu mereka bertiga pergi untuk membagi tugas.
"Aku akan kembali ke ruang kerjaku tolong jaga putriku, dan kau Meilin jadilah teman dan juga dayang pribadi puri Shuwan, aku yakin kau akan senang bersama putriku" ujar kaisar tulus
"Terima kasih yang mulia hamba mei akan menjaga Putri dengan baik seperti ibu menjaga ibu permaisuri yang baik" jawab meilin terdengar ada kesedihan disana.
Meilin putri dari bibi Yin dulu sangat dekat dengan permaisuri hingga permaisuri memintanya memanggil ibu saat tidak ada orang agar tidak terjadi masalah pada Meilin. Jadi kepergian permaisuri Jian. Juga membuat luka di hati gadis kecil itu yang berusia 5 tahun saat ini
"Baiklah aku percaya itu, jika begitu aku pergi" ujar Kaisar Shen sembari meletakkan putrinya di ranjang lagi dan juga berpamitan dengan sang putri.
Kaisar baik pada mereka karena mereka orang orang yang setia dan juga loyal pada mereka tidak takut mati dan sangat menjaga permaisuri Jian dari muda.
Bersambung