Sekian lama Rion menderita karena selalu saja kerasukan setiap saat, mau itu siang atau pun malam maka setan terus saja merusak tubuh anak laki laki ini. bahkan Rion sampai berpikir untuk bunuh diri saja, sangking lelah nya dengan hidup yang selalu di rasuki setan.
Namun seorang wanita bernama Purnama berjuang keras untuk membuang setan yang ada di tubuh Rion, dia tidak sendirian karena ada adik nya juga yang membantu.
Mampu kah Purnama membuang iblis di tubuh Rion?
Atau justru Purnama malah gagal dan Rion harus meninggal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33. Putus asa nya Rion
"Arya!"
Sari tertegun sesaat ketika dia melihat pria yang sedang berdiri tegak itu adalah mantan suami yang pernah bersama dengan dia selama beberapa waktu, bahkan karena perceraiannya dengan pria itu maka Sari sampai saat ini tidak pernah menikah lagi karena sudah tidak ingin membangun rumah tangga bersama dengan orang lain lagi.
Walau kesalahan dalam perceraian itu murni adalah salah Sari namun sampai saat ini Arya tidak pernah mengungkit masalah itu bila mereka saling bertemu seolah pria ini telah melupakan rasa sakit hati yang pernah dia derita, berbeda dengan Purnama yang sampai saat ini dia masih menyimpan kebencian mendalam kepada Sari.
Lalu sekarang mereka harus bertemu di sini kembali dan Sari mengetahui bahwa istri Arya sudah lama meninggal namun Arya tidak ada niat untuk menikah lagi dengan wanita mana pun, tapi walau demikian Sari tidak pernah berharap karena dia sadar diri bahwa Arya tidak mungkin mau menerima dia kembali menjadi istrinya.
Walau Arya mau tapi tentu saja Purnama akan menolak keras dan bahkan ancaman kali ini bila Arya tetap saja kerat kepala maka dia akan membunuh Arya, tapi memang dasar Arya tidak pernah ada niat untuk menikah lagi karena cintanya sudah habis pada Fatma yang telah lama meninggal dunia akibat tragedi dan itu juga akibat ulah dari Zahra.
Zahra sejak dulu selalu saja membuat ulah dan menyusahkan keluarga sehingga bila dia muncul maka semua yang bersangkutan dengan Zahra pasti akan celaka dibuat oleh anak ular satu itu, Purnama juga sudah dibuat bingung dan harus mencari cara apa lagi agar Zahra bisa musnah.
"Dia ada di sini." batin Sari sambil bibir sedikit tersenyum karena dia juga bahagia melihat Arya sehat seperti dulu.
"Tolong Nolan, Ar!" Sagara berteriak karena Nolan sudah terluka parah.
"Jangan ganggu Arya, itu Rion masih di rasuki oleh Zahra dan sekarang lepas dari ikatan." Andini tidak mau bila Arya sampai terganggu.
Dieeeeeek.
Sebuah tendangan yang begitu keras dan kemudian tubuh Rion terpental jauh tapi untungnya segera ditangkap oleh pria tampan dengan rambut berwarna hitam kelam, pria yang tidak lain adalah jati landak itu menangkap tubuh Rion setelah ditendang oleh istri dia karena Maharani tidak kuasa menahan emosi setelah melihat Zahra di tubuh anak tidak berdosa itu.
Braaaaaak.
"Aaaaghhh!" Jeno mengerang keras karena saat menggendong Zahra dia masih di hantam dengan tinju yang sangat kuat.
"Kalian datang juga!" Arya agak kaget melihat kedatangan Maharani dan sang suami.
"Aku tidak mungkin membiarkan kau bekerja keras melawan dia sendirian." Maharani berkata dingin dan menatap Zahra penuh kebencian.
"Hahaaaaaa....
Zahra tertawa kencang ketika melihat Maharani sudah datang untuk memusnahkan dia juga, kalau sudah terpikir dalam otaknya bahwa saat dia muncul membuat kehebohan maka seluruh member bernama pasti akan datang untuk turun tangan dan membuat kegaduhan besar sehingga Zahra pasti sedikit kewalahan juga di sini.
Jedeeerrr.
Wuusssssh.
Andini bergerak cepat dan menyambar Bu Ratih yang masih terus berdzikir karena membantu Arya untuk memusnahkan iblis itu, andai saja Andini terlambat maka sudah pasti Ratih akan terkena sambaran petir dan gosong di tempat itu juga karena memang itu kekuatan dari Zahra yang sangat jahat dan bengis ini.
"Hahahaaaa... ternyata mantan pelacur ini memiliki kekuatan yang lumayan juga!" Zahra mengejek Andini karena memang wanita itu memiliki masa lalu kelam.
"Ya Allah, Bu Ratih." Bu Warti membantu Ratih yang terjatuh karena barusan di sambar oleh Andini dan tentu saja mereka tidak bisa melihat keberadaan Andini tadi.
"Anak ku, kenapa masih begitu sulit membuang dia dari tubuh anak ku?" Ratih menangis pilu karena usaha ini masih terus berlangsung.
"Kau yang sabar dulu karena mereka terlihat sedang berusaha untuk membuang iblis yang ada di tubuh Rion." Hasnah juga mendekati Ratih.
"Rupa anakku menjadi seram seperti itu, kenapa iblis itu begitu tega kepada Rion?!" Ratih kian menangis pilu.
Zahra semakin terbahak-bahak karena dia merasa bisa membuat para manusia menderita dan menangis sedih akibat ulah dia seperti ini, merasa sangat puas karena para manusia sebentar lagi pasti akan memohon untuk pengampunan atas perbuatan dia menyiksa Rion yang tidak pernah ada batasnya itu.
"Maharani, kuasai emosi mu karena nanti malah akan membuat anak ini celaka." Arya memberi peringatan karena Maharani terlihat sangat emosi.
"Tunggu saja masanya maka kalian semua tidak akan pernah mendapat kehidupan lagi." seringai Rion dan kemudian pemuda itu jatuh di atas batu.
"Sial, dia memilih untuk kabur!" Maharani mengumpat kesal.
"Aaaaagkkkk, huhuuuu Ibuuu!" Rion tersadar dan menangis keras.
"Arya! bantu ini Nolan dulu, dia terluka." teriak Sagara karena Nolan masih telentang.
"Astaga!" Arya agak kaget ketika melihat Nolan mengeluarkan banyak darah dari bagian punggung.
"Dia terlempar dan malah menancap di atas batu runcing seperti ini, kau harus segera membawa dia ke rumah sakit karena nanti bisa mati dia." cemas Sagara.
"Sagara aku ini iblis." Nolan meringis kesakitan.
"Tapi kau bukan iblis murni, sekarang kau sama seperti Arya!" bantah Sagara.
"Huaaaaa sakit sekali punggung ku, Zahra bangsat!" Nolan berteriak memaki keponakan dia.
"Tolong ini bantu dulu, astaga luka nya cukup parah!" Iskandar datang melihat Nolan.
Nolan merasa sebagai iblis sangat hancur harga diri dia karena harus di tolong oleh rombongan para manusia dan sekarang dia merasakan sakit yang begitu luar biasa pada tubuh ini, tentu selama ini tidak pernah terpikir di otak Nolan bahwa dia akan mengalami seperti manusia lain juga.
Ini masih belum nanti kalau di rumah sakit maka sudah pasti Nolan akan semakin terkejut saja karena dia belum pernah mengalami hal seperti itu, para warga datang membantu Nolan agar dia terlepas dari batu runcing yang ada di pinggiran laut karena memang di sana banyak batu yang berserakan.
"Aku mau mati saja, Bu! tolong bunuh aku." Rion menangis dalam pelukan Ratih.
"Jangan tinggalkan Ibu, Nak! Ibu akan terus berusaha agar kamu bisa sembuh." janji Ratih sambil menangis juga.
"Demi Allah aku sudah tidak sanggup lagi, aku sangat kesakitan." Rion menggeleng untuk hidup ini.
"Ibu sayang sama kamu, Nak. Ibu akan di sini membantu kamu ya." bujuk Ratih.
Arya membuang muka karena nanti bila terus melihat maka yang ada dia akan menangis juga akibat ingat dengan kasih sayang Bu Laras yang sama seperti ini, semua Ibu pasti tidak ingin di tinggal oleh sang anak walau dalam keadaan apa pun itu karena kasih sayangnya tetap utuh dan tidak akan pernah berubah.
Bahkan Purnama yang bengis seperti itu juga memiliki kasih sayang yang sangat besar kepada Zahra, hanya Zahra saja yang tidak pernah sadar diri dan dia terus membuat ulah sehingga membuat Purnama sangat sengsara karena ambisi Zahra adalah menghabisi nyawa Purnama.
Selamat siang besti, jangan lupa like dan komen kalian ya karena ini tetap up lima bab walau hari Minggu.