NovelToon NovelToon
Milikku Selamanya

Milikku Selamanya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Crazy Rich/Konglomerat / Aliansi Pernikahan / CEO Amnesia
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: erma _roviko

Bukan pernikahan kontrak! Satu atap selama 3 tahun hidup bagai orang asing.

Ya, Aluna sepi dan hampa, mencoba melepaskan pernikahan itu. Tapi, ketika sidang cerai, tiba-tiba Erick kecelakaan dan mengalami amnesia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon erma _roviko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gadis di kafe yang terungkap

Pukul dua dini hari. Keheningan malam adalah perisai terbaik Aluna. Rasa bersalah yang memuncak telah membatu menjadi tekad yang dingin dan terfokus. 

Aluna tahu, satu-satunya cara untuk bertahan hidup adalah dengan membongkar kebenaran di balik pernikahan dingin mereka sebelum ingatan Erick melakukannya. 

Dia harus tahu mengapa Erick yang begitu terperinci bersikap dingin setelah mereka menikah, dan mengapa ia menyembunyikan sisi artistiknya.

Aluna menunggu hingga nafas Erick stabil dan dalam, suara dengkurannya yang lembut menjadi irama yang menenangkan. 

Erick tidur nyenyak, merasa aman setelah Aluna membatalkan tawaran kerja. 

Ketenangan Erick adalah harga atas ambisi Aluna yang hilang.

Aluna menyelinap keluar dari pelukan suaminya, pergerakannya sehalus mungkin, seolah ia adalah bayangan. Ia menyalakan lampu belajar di ruang kerja yang berdekatan. Jantungnya berdebar, bukan karena takut ketahuan mencuri, tetapi karena takut pada apa yang akan ia temukan, atau lebih tepatnya, siapa Erick yang akan ia temukan.

Target pertamanya adalah laptop kantor lama Erick. Erick yang amnesia menggunakan laptop baru, tetapi laptop lamanya, yang berisi arsip sebelum tahun 2025, masih ada di laci.

Aluna meraih laptop itu. Ia teringat Erick sempat kesulitan membuat kata sandi baru untuk laptop barunya dan memilih yang paling mudah. 

Aluna tersenyum getir. Ia memasukkan tanggal ulang tahunnya, dan laptop itu terbuka.

“Tentu saja,” bisik Aluna, ironis. 

Erick yang sekarang begitu bergantung padanya, bahkan untuk keamanan digitalnya.

Aluna memulai pencarian, fokusnya pada dokumen yang disyaratkan Bima, kontrak dan perjanjian perceraian.

Ia mencari di folder Hukum, Arsip Pribadi, dan bahkan folder Keuangan. Ia mencari file bernama Dokumen Bima. Tidak ada. Semua file terpenting tampaknya telah dihapus atau dipindahkan ke penyimpanan cloud yang kini terkunci rapat.

‘Bima terlalu profesional,’ pikir Aluna. 

“Dia pasti sudah memindahkan semua bukti perceraian.”

Merasa frustasi, Aluna beralih ke gudang. Ia membuka kotak-kotak yang ia sentuh sebelum Erick menemukan piano. Ia menemukan beberapa buku jurnal tebal milik Erick dari tahun-tahun awal pernikahan.

Aluna membuka jurnal-jurnal itu. Harapannya hancur. Isinya hanya tentang angka, proyeksi untung-rugi, dan jadwal rapat. 

Tidak ada emosi, tidak ada Aluna, tidak ada Chopin. Hanya CEO yang dingin dan kalkulatif.

Aluna menutup jurnal itu dengan frustasi. 

“Erick yang dulu memang berusaha membunuh semua sisi pribadinya,” desahnya.

Ia kembali ke laptop, menyadari bahwa ia mencari hal yang salah. Ia tidak mencari bukti kebenaran yang dingin, ia mencari bukti cinta yang hilang yang akan menjelaskan kebekuan itu.

Aluna kembali menjelajahi hard drive Erick, beralih dari dokumen bisnis ke media pribadi. Ia membuka folder Foto, yang penuh dengan foto-foto kantor, acara gala, dan, yang paling menyakitkan, foto-foto pernikahan mereka yang formal dan kaku.

Namun, di antara folder-folder standar itu, ia menemukan sub-folder yang terenkripsi dan tersembunyi jauh di dalam sub-direktori Archive. 

Folder itu diberi nama: E.B.Y. 2014.

Jantung Aluna berdebar kencang. Ini jauh sebelum Erick menjadi CEO yang dingin. 

Aluna mencoba kata sandi ulang tahunnya. Gagal. Ia mencoba hari pernikahan mereka. Gagal. Ia mencoba nama perusahaannya. Gagal.

Ia mencoba kata sandi yang dikaitkan dengan sisi lain Erick, sisi yang ia coba kubur, C H O P I N.

Tersambung.

Folder terbuka. Cahaya laptop menyinari wajah Aluna yang kini penuh harap.

Di dalam folder itu, Aluna menemukan ratusan foto, sebagian besar berupa sketsa dan foto bangunan arsitektur lama, bukti nyata bahwa Erick yang lama jelas-jelas masih memiliki sisi artistik yang ia bunuh.

Lalu, Aluna menemukan foto-foto Erick saat kuliah. Erick yang jauh lebih muda, kurus, dan kikuk, tetapi dengan mata yang sama tajamnya.

Aluna mengklik salah satu foto Erick yang sedang tertawa bersama teman-temannya. Ia menekan tombol info untuk melihat detail file. 

Erick sering menambahkan catatan digital di bagian deskripsi.

Di balik foto Erick tahun 2014 itu, ia menemukan tulisan tangan digital yang cepat, seolah diketik sembunyi-sembunyi.

["09/03/2014. Dia di kafe lagi. Rambutnya diikat, jaket denim yang sama. Dia sedang menulis di buku bersampul kulit. Tentang arsitektur? Tulisannya sangat cepat. Mata penuh semangat. Aku harus tahu namanya. Gadis di Kafe Dekat Kampus. Jangan ganggu dia, Erick. Dia terlalu murni untuk duniamu."]

Aluna tersentak. Tangannya gemetar begitu hebat sehingga ia hampir menjatuhkan laptop. Ia menahan nafas, menekan tangannya ke mulut agar tidak berteriak dan membangunkan Erick.

Tahun 2014. Kafe dekat kampus. Rambut diikat. Jaket denim. Buku bersampul kulit. Aluna ingat betul. Ia sedang menulis interpretasi kritisnya tentang roti hambar dari film Matahari dan Musim Semi di kafe itu.

Itu adalah dirinya.

Erick yang arogan dan dingin itu, yang selama ini mengaku bertemu Aluna di acara gala tahun 2015 dan berkencan dengan perhitungan, sebenarnya sudah mengamatinya selama setahun. 

Ia mengamati Aluna saat ia masih menjadi mahasiswa idealis. Ia mengamatinya, dan secara pribadi melarang dirinya sendiri untuk mendekat, karena ia merasa terlalu kotor dan tidak layak untuk Aluna yang ia anggap murni.

Air mata Aluna menetes membasahi keyboard laptop, bukan air mata kesedihan, melainkan pencerahan yang menyakitkan.

“Aku bukan pencuri. Aku tidak mencuri hati yang tidak pernah menjadi milikku.”

“Erick telah mencintaiku sejak awal. Ia mencintai Aluna yang idealis dan penuh gairah.”

‘Tapi ia adalah seorang pengecut. Ia membiarkan cinta itu terpendam, mengunci gairah pribadinya dan cintanya padaku, si gadis di Kafe karena ia takut idealismeku akan hancur oleh ambisinya. Ia takut bahwa dirinya yang sebenarnya tidak cukup baik untukku. Ketika kami akhirnya menikah, ia melakukannya dengan ego, mengklaim ku sebagai trofi kesuksesan, tetapi ia terus menyembunyikan dirinya yang asli.’

‘Amnesia ini bukan penghapusan, ini adalah pemulihan. Amnesia itu menghilangkan ego dan ketakutan Erick, dan mengembalikan pria yang telah mencintaiku selama sebelas tahun.’

Aluna menyadari bahwa Erick yang sekarang, Erick yang manja, posesif, dan penuh cinta, adalah Erick yang sejati yang telah ia sembunyikan selama bertahun-tahun. Kebohongan yang ia jalani kini terasa jauh lebih rumit. Ia tidak mencuri, ia membantu membebaskan suaminya dari penjara psikologisnya sendiri.

Namun, kebenaran tentang perceraian masih ada. Itu adalah puncak kegagalan Erick yang lama untuk menghadapi kerentanannya.

Aluna menutup laptop Erick, hatinya dipenuhi dengan emosi dan kebahagiaan yang membakar karena dicintai sejak lama, dan ketakutan yang mencekam akan kembalinya ego lama Erick yang bisa menghancurkan cinta yang baru saja mereka temukan.

Misi Aluna kini berubah. Ia tidak lagi mencari bukti perceraian, ia mencari bukti mengapa cinta yang indah ini gagal. Ia harus menemukan akar masalahnya.

Aluna kembali ke kamar, menyelinap ke pelukan Erick yang damai. 

Ia memeluk Erick erat, mencium bekas luka samar di kepala suaminya dengan kelembutan yang baru.

“Aku sudah menemukanmu, Rick,” bisik Aluna di tengah kegelapan. 

“Sekarang, aku harus mencari tahu mengapa kau mencoba melarikan diri dariku.”

1
kalea rizuky
lanjut donk
erma _roviko: Siap👍
total 1 replies
kalea rizuky
Aluna pura2 bahagia g enak mending jujur trs cerai biar aja erik gila sebel q liat laki. gt
Soraya
hadiah pertama dari q lanjut thor
erma _roviko: siap😍😍
total 1 replies
Soraya
mampir thor
erma _roviko: Makasih kak😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!