Icha yang sebenarnya dia Putri Ke 3 dari keluarga Kaya Raya, namun ndari Kecil dia Hilang selama 20 tahun dan hanya di besarkan oleh pasangan suami istri yang tidak mampu,, meskipun di besarkan oleh orang tua Asuh , Icha di anggap seperti anak kandungnya sendiri oleh mereka.
Namun semenjak kedua orang tua Asuhnya meninggal icha menjadi sebatang kara menjalani hidupnya di tambah lagi beban Hutang orang tua Asuhnya semasa hidup yang harus Icha lunasi seorang diri.
namun setelah dia bertemu dengan Keluarga Aslinya, hidup Icha berubah drastis, bahkan dia memiliki 2 orang kakak yang sangat menyayangi dia , bahkan menuruti semua keinginan Icha.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukman Bagtig49, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan Friska
Sekembalinya Icha ke rumah, ternyata sudah ada Friska yang menunggu dirinya di depan rumah, di tambah Lagi icha melihat Friska membawa koper, tanpa banyak bertanya Icha mengajak Friska masuk ke rumahnya.
"Dari kapan kak Friska di sini .?
"Baru kok."
Friska yang masih kebingungan dengan maksud Friska yang datang ke rumahnya Sambil membawa koper seperti orang yang akan pindahan, ingin bertanya namun Icha enggan takut menyinggung perasaan Friska..
Namun Friska langsung to the poin kepada Icha maksud dirinya datang kerumah Icha sambil membawa Koper.
"Cha , Kaka boleh tinggal beberapa hari gak di rumah kamu .?"
"Kaka mau tinggal di rumah aku ,tapi rumah aku seperti ini loh kak, jelek banget sempit panas, apa lagi kalo Hujan suka bocor atap rumah Icha.?"
"Gak apa apa kok Cha, soalnya rumah kamu itu dekat dengan Kantor gak terlalu jauh di tambah lagi beberapa hari ini Kaka Lagi banyak pekerjaan,dan kalo bolak-balik ke rumah yang ada malah menyita waktu."ucap Friska.
Icha jadi bingung, padahal di sekitar kantor ada Hotel dan kenapa malah memilih untuk tinggal di gubuk derita miliknya.
Namun apapun alasannya,mau tidak mau Icha menerima Friska untuk tinggal bersama di rumahnya.
Toh menurut Icha sosok Friska orang yang baik bahkan mereka berdua satu frekuensi meskipun mereka baru kenal, Namun Icha merasa sudah kenal lama.
"Oh iya ,ini di taruh di mana Cha koper Kaka .?"ucap Friska.
"Taruh di kamar aja kak, nanti pakai lemari aku aja "ujar Icha, kemudian Icha langsung mengambil barang bawaan Friska ke kamarnya.
Dan saat dia menaruh barang bawaan tersebut, tiba tiba ada satu lembar berkas yang terjatuh dengan posisi kertas tersebut terbalik.
Icha lalu mengambil lembaran kertas yang jatuh tersebut dan dia juga kepo ingin membaca lebaran tersebut, namun baru saja dia membelikan lembaran itu , Friska memangil Icha untuk segera makan.
"Cha ,ayo kita makan dulu Kaka udh beli makanan."Teriak Friska dari luar kamar.
"Iya kak."jawab Icha.
Icha lalu menaruh kertas tersebut ke dalam lemari di tumpukan baju Friska yang baru dia susun setelah itu dia menghampiri Friska yang sudah menyiapkan makan.
"Ehh.. banyak banget makanya, apa gak mubazir kak, kalo di makan sama kita berdua.?"
"Kalo gak habis kan bisa di taruh di kulkas de."
"Tapi aku gak punya kulkas kak ".ucap icha .
"Ya udah, bisa kamu kasih ke tetangga kan ,jadi gak mubazir."
Kemudian mereka berdua makan malam bersama, dan Icha Masih tidak habis pikir direktur utama Prusahaan nya , menumpang tinggal di rumah nya , apa kata karyawan lain jika mengetahui hal tersebut.
Dan setelah mereka berdua makan malam, saat mereka sedang mengobrol, Friska melihat handphone milik Icha Yang sedang di charger, kondisi Hp tersebut terlihat layarnya sudah retak di tambah lagi handphone tersebut produk lama.
Lalu icha mengambil handphone miliknya,dia ingin menonton Drakor.
"Akhirnya bisa santai juga , waktunya nonton Drakor."ucap Icha.
"Ini pakai Tab Kaka aja ,biar lebih puas nontonnya, apa enaknya nonton dengan layar retak seperti itu ."
"Hehe."iya hanya tertawa kecil.
Kemudian Friska melihat Hp Icha.
"Ini HP ,habis perang kah, hancur hancuran seperti ini."
"Haha, itu Hp keramat kak, itu Hp dari aku SMA Hp pertama aku,itu juga aku di beliin ayah , hp second."
"Kenapa gak ganti.?
"Masih bisa di pakai kak, kecuali sudah tidak bisa di perbaiki." Ucap Icha . Padahal kenyataannya Icha masih belum sanggup untuk membeli HP, karena masih banyak keperluan yang lain.
Friska hanya menghela nafas panjang.
"Wah, ini Tab nya enak banget di pakai kak, gak lemot seperti Hp aku hehe."
"Kalo kamu suka , pakai aja udah buat kamu ."ucap Friska.
"Gak akh, ini merek mahal,nanti kalo kenapa Napa bahaya,gak sanggup ganti aku."
"Ya gak usah di ganti, kan Kaka bilang buat kamu."
"Ehh.." sepontan Icha kaget dengan perkataan kak Friska yang dengan mudahnya memberikan barang mahal kepada orang lain.
"Serius,kalo kamu suka Ambi aja." Ucap Friska dengan wajah yang serius. Dan itu membuat suasana menjadi kaku.
Di saat suasana di antara mereka berdua sedang kaku , tiba tiba ada yang mengetuk pintu rumah Icha ,dan saat icha membukakan pintu tersebut ternyata yang datang tersebut adalah tukang Tagih Hutang atau kolektor
Karena tidak ingin kak Friska tau siapa yang datang, Icha menutup pintu.
"Bagaimana kamu hutang Bapak kamu , sudah telat 2 bulan loh ."ucap kolektor
"Bang, saya baru saja kerja ,bisa minta waktu lagi gak Sampai akhir bulan ini , Sampai saya mendapatkan Gaji."ucap Icha .
"Tidak bisa , sekarang juga harus ada pembayaran.!"ucap kolektor tersebut dengan nada keras.
"Saya belum ada sama sekali bang ."
"Itu urusan kamu ,saya tidak perduli.!"
Friska yang kepo Icha kedatangan tamu Namun dia malah menutup pintu, membuat dirinya penasaran dan mencoba menguping pembicaraan.
Dan kala adiknya di bentak jelas membuat Friska kesal tanpa pikir panjang dia langsung keluar.
"Berapa semua Hutangnya.?" Ucap Friska.
"Ka Friska." Melihat kak Friska yang tiba-tiba muncul Icha menjadi tidak enak.
"20 juta.!"
"Mana No rekening pembayaran, saya bayar lunas ."
Kolektor tersebut langsung memberikan no rekening tersebut kepada Friska dan Friska langsung melunasi hutang Icha.
"Sudah lunas ya, sekarang kamu bisa pergi." Sambil menunjukkan bukti pembayaran.
"Nah begitu jadi enak kan, jadi hutang ayah angkat kamu lunas."ucap kolektor tersebut.
Perkataan tersebut langsung membuat Icha terdiam dan pastinya juga membuat Friska terdiam juga.
Dan setelah kejadian tersebut di dalam rumah menjadi hening,Icha menjadi tidak enak hati kepada Friska takut Friska berpikir macam-macam kepada dirinya.
"Duh aku jadi gak enak hati sama kak Friska,pasti beliau berpikir yang Aneh Aneh sama aku."ucap Icha dalam hati. Kemudian Icha mulai berbicara kepada Friska.
"Kak untuk masalah yang terjadi tadi ,aku jadi gak enak sama kak Friska dan aku juga terimakasih banyak Kaka sudah membantu melunasi hutang ayah aku , dan Kaka bisa potong dari gaji aku untuk melunasi hutang aku ."ucap Icha.
"Hal tersebut gak perlu kamu pikirkan,toh aku ikhlas menolong kamu de."
"Meskipun Kaka ikhlas menolong aku, tapi aku yang tidak enak hati sam Kaka."
"Kamu gak perlu gak enak hati seperti itu, dan udah gak perlu di bahas lagi ok ."
"Iya kak."
"Emm.. maaf sebelumnya Kaka mau bertanya sama kamu soal pertanyaan kolektor yang tadi tentang ayah kamu , apa yang di katakan kolektor itu benar jika kamu.."
"Apa yang di katakan kolektor tadi benar, aku ini sebenarnya bukan anak kandung mereka."ucap Icha sambil memegang bingkai foto dia dan ayahnya.
Friska bertannya hal tersebut kepada Icha sekedar ingin tau respon apa yang di berikan Icha mengenai orang tua kandungnya.
"Lalu ,apa kamu tau siapa orang tua kandung kamu .?"ucap Friska.
Icha tersenyum kecil sambil berkata.
"Iya aku tau ." Ucap Icha.
Friska pun kaget mendengar jawaban yang di berikan Icha, bahkan Icha tersenyum kepada Friska.
~ Bersambung ~