Fan yu gadis bangsawan yang di buang hanya karena alasan konyol, dia dianggap sial oleh keluarga besarnya karena menyebabkan kematian ibu kandung nya.
ayahnya yang depresi yang tidak bisa menjaga Fan yu yang masih bayi, nenek Fan yu memerintah bibi Li bersama Xie untuk membawa Fan yu pergi ke kuil di pinggir kota.
saat dewasa Fan yu mengalami peristiwa yang merubah dirinya menjadi orang lain, dimana saat itu pembunuh bayaran mengejar Fan yu dan dia terpeleset ke pinggir sungai.
dan tenggelam terjatuh ke sungai, saat tenggelam itu Fan yu kehilangan nyawanya.
saat tubuh Fan yu berada di peti mati, tiba-tiba saja fenomenal aneh terjadi awan menjadi gelap petir menyambar di atas kuil. Lalu Fan yu kembali hidup, dan membuat semua orang terkejut melihat kebangkitan Fan yu.
apa yang terjadi kepada Fan yu?
bagaimana cerita setelah kebangkitan Fan yu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 1.
Seorang gadis yang membuka jendela kamarnya untuk menyambut pagi yang cerah setelah musim dingin.
"Hari yang cerah! " Seru gadis itu sambil menghirup udara segar pagi.
Dia adalah Fan yu putri tertua keluarga Luo, gadis cantik rupawan. Kulit seputih porselen dan rambut sehitam arang dan bibir semerah mawar.
Walaupun dia putri bangsawan tapi, sejak berusia sepuluh tahun keluarga Luo mengasingkan Fan yu dari ibukota Bei.
Keluarga mereka menganggap kalau Fan yu gadis pembawa sial, dan harus hidup menjauh dari rumah utama keluarga Luo.
Karena sejak kelahiran dirinya Fan yu, membuat ibu nya meninggal dan karena sepeninggalan ibunya ayahnya tuan muda Luo menjadi depresi dan tidak mau menjaga maupun melihat putrinya.
Melihat keadaan putranya seperti itu, nenek Fan yu menyuruh pelayan ibunya bibi Li dan anak kandungnya bernama Xie yang masih berusia lima tahun untuk membawa Fan yu bayi ke kuil di pinggir kota untuk menjaganya.
Mereka tidak diperbolehkan untuk kembali ke rumah tanpa izin dari nenek Fan yu, Fan yu bayi pun dibawa pergi dengan kereta bersama bibi Li dan Xie menjauh dari rumah keluarga Luo.
Di kuil itu mereka bertiga hidup dengan pendeta disana dengan membesarkan Fan yu dengan kasih sayang, tanpa menceritakan siapa sebenarnya Fan yu karena bibi Li tidak mau Fan yu terluka.
Bertahun-tahun telah berlalu, Fan yu sudah menginjak dewasa. Dia menjadi gadis muda yang tersembunyi di kuil, setiap hari dia belajar menjadi nona muda yang anggun dari guru yang dikirimkan oleh nenek Fan yu.
Saat usia nya sudah dewasa Fan yu meminta bibi Li untuk menceritakan tentang dirinya, karena dia sudah curiga walaupun dia hidup di kuil dia malah mendapatkan kehidupan yang nyaman dan terdidik tidak sama dengan gadis yang tinggal disekeliling kuil.
Karena desakan Fan yu bibi Li menceritakan semua pada Fan yu, Fan yu yang mengetahui kebenarannya dia marah dan bermaksud untuk datang sendiri ke rumah keluarga Lou.
Bibi Li berusaha untuk menghentikan nya, tapi karena keras kepala Fan yu dia berangkat ke ibukota bersama Xie.
Dengan ikut kereta pendeta kuil yang akan pergi ke kota Bei untuk membeli kebutuhan yang di jual di ibukota, mereka berdua tanpa sepengetahuan bibi Li pergi bersama pendeta di kuil.
Fan yu meminta untuk diantarkan ke depan rumah keluarga Lou, dan pendeta pun menuruti permintaan dari Fan yu.
Dia hanya memperhatikan rumah keluarga Lou yang besar, dan Fan yu meminta Xie untuk mencari berita tentang keluarga Lou.
Fan yu bersembunyi di dalam kereta sambil menunggu Xie datang, tanpa disengaja pintu gerbang rumah mereka terbuka dan kereta keluarga Lou berhenti didepan nya.
Fan yu tidak menyia-yiakan kesempatan untuk bertemu dengan keluarga yang membuang dirinya, dia melihat semua keluarga Lou kecuali nenek Fan yu.
Dia menjadi marah melihat wajah ayahnya yang tersenyum bahagia bersama keluarga barunya, Fan yu menahan kesal dia tidak mau bersikap ceroboh karena dia tidak mau menimbulkan masalah pada pendeta yang menolongnya dan Xie.
Setelah Xie kembali dan masuk ke dalam kereta, kereta pendeta itu langsung pergi dari sana.
Tapi kereta pendeta itu tidak luput dari pandangan ibu tiri Fan yu yaitu nyonya Lou, dia yang mengenali pendeta yang duduk di kursi kusir itu.
"Bukankah itu pendeta yang ada di kuil tempat tinggal Fan yu, atau didalam kereta itu ada Fan yu" Gumam nyonya Lou.
Tuan Lou pun menegur nyonya Lou, karena hanya berdiri terdiam sambil melihat kearah jalan.
"Kamu tidak masuk!, apa yang sedang kamu lihat? " Ucap tuan Lou penasaran.
"Tidak suamiku,kalian masuk saja dulu aku mau bicara dengan bibi Ning" Ucap nyonya Lou sambil tersenyum.
Tuan Lou pun mendengarkan permintaan nyonya Lou untuk masuk ke dalam kereta bersama anak-anaknya, sedangkan nyonya Lou berjalan menghampiri bibi Ning pelayan setianya.
Dia membisikkan perintah kepada bibi Ning, setelah mendengarkan perintah Ning mengiyakan tugas yang diberikan oleh nyonya Lou.
Nyonya Lou pun naik kereta bersama keluarganya, setelah kepergian keluarga Lou Ning segera melakukan tugas yang diberikan oleh dirinya.
Di kereta Xie menceritakan apa yang dia tau tentang keluarganya, Fan yu pun kecewa dengan ayahnya sendiri.
"Dasar pria tidak setia!, ibuku belum genap setahun meninggal dia malah menikah dengan sahabat ibuku" Ucap kesal Fan yu.
"Nona jangan marah!, sebaiknya kita tidak perlu kesana lagi aku tidak mau anda terluka oleh mereka. Lebih baik kita hidup di kuil, udaranya bersih, orangnya ramah dan baik tidak di rumah keluarga Lou" Ucap Xie.
Fan yu hanya terdiam, setelah melihat sendiri kehadirannya tidak diinginkan oleh orang tua kandungnya.
Malam hari setelah mereka kembali dari ibukota, bibi Li yang tidak tau kalau mereka sudah pergi sendiri ke rumah keluarga Luo.
Mereka berdua bersikap seperti biasa, dan mereka pun tertidur lebih awal bersama di kamar yang ada di belakang.
Malam yang tenang itu, dengan suara gerimis yang masih terdengar di luar.
Tiba-tiba pria berbaju hitam dengan wajah tertutup kain hitam, mengendap-endap masuk ke dalam kamar Fan yu yang hari itu dia sedang tidur sendiri.
Dia lalu menghembuskan pedang ke arah tempat tidur dan menusuknya begitu saja, lalu mencabut belati yang tertancap berulang kali di ranjang Fan yu.
Saat di lihat ternyata belati nya tidak ada darah, lalu dibukalah selimut yang dikira penjahat itu ada Fan yu.
"Sial!, dimana dia? " Ucap penjahat itu yang kesal.
Lalu dari pintu kamar berdirilah Fan yu yang sedang memegang lampu di tangannya, ternyata dia meninggalkan kamarnya untuk pergi ke belakang untuk buang air kecil.
Fan yu sendiri terkejut melihat seseorang berpakaian serba hitam masuk ke dalam kamarnya sambil memegang belati di tangannya,karena terkejutnya dia menjatuhkan lampu yang ada di tangannya.
Dan penjahat itu lalu melihat kearah Fan yu, segera penjahat itu berjalan kearah Fan yu yang ketakutan.
"Ternyata nona muda ada disana! " Seru penjahat itu.
Fan yu yang ketakutan, dia bingung apa yang harus dia lakukan dengan gemetar dia bertanya kepada penjahat itu.
"Siapa kau?, untuk apa kamu mau membunuhku? ".
Dengan tertawa kecil penjahat itu berjalan kearah Fan yu dengan perlahan-lahan.
" Aku di perintahkan untuk membunuh mu"ucap penjahat itu.
Lalu Fan yu memundurkan langkah kakinya secara perlahan,melihat Fan yu yang mau kabur penjahat itu malah berlari kearah nya.
Melihat penjahat itu berlari kearahnya, Fan yu langsung membalikkan badannya dan berteriak meminta tolong.
"TOLONG! ".
Penjahat itu akhirnya berada dibelakangnya, dia segera menancapkan belati yang dia pegang kearah punggung Fan yu.
" Sr..e..kk! ".
Suara pisau belati tertancap ke tubuh depan seseorang, penjahat itu terkejut ternyata yang kena belati nya bukan Fan yu tapi bibi Li yang berusaha melindungi Fan yu dari serangan penjahat itu.
" Aaarrggh! "Suara kesakitan bibi Li yang meringis terkena tusukkan belati.
Fan yu pun menoleh kearah bibi Li yang ada di belakangnya.
" Bibi! "Panggil Fan yu dengan cemas.
Dengan suara perlahan, dan sambil menahan tangan penjahat itu. Dia menoleh kearah Fan yu.
" Nona, pergi.. Cepat pergi!! "Ucap bibi Li dengan suara lemahnya.
Melihat itu Fan yu yang masih menjadi target dari penjahat itu, dia berusaha untuk berlari menjauh dari mereka.
Walaupun dia tidak tega meninggalkan bibi Li yang terluka karena melindunginya, setelah Fan yu berlari menjauh penjahat itu berusaha untuk menarik belati yang ada di tubuh bibi Li, tapi bibi Li berusaha menahan sekuat tenaga untuk mencegah penjahat itu mengejar Fan yu.
Lalu perbuatan penjahat itu dilihat oleh pendeta yang mendengar suara minta tolong Fan yu tadi, dia melihat bibi Li yang ditusuk oleh penjahat itu.
"ADA PEMBUNUH!! " Teriak pendeta itu.
Karena teriakan pendeta yang keras itu, beberapa pendeta keluar dari kamar mereka begitu juga dengan Xie.
Mereka semua menghampiri penjahat itu yang masih di tahan oleh bibi Li, karena panik penjahat itu menendang tubuh bibi Li yang mulai melemah.
Saat bibi Li jatuh, penjahat itu kabur mengejar Fan yu.