Kembalinya Putri Ke 3
"Ini apa .!"
Ujar seorang Atasan yang saat itu sedang mengeledah Tas milik para karyawan.
"Ah ,saya tidak tahu pak."sontak membuat Icha kaget karena uang kasir yang hilang ternyata berada di dalam Tas miliknya saat penggeledahan.
Icha hanya bisa diam seribu bahasa, tubuh dia gemetar ketakutan bahkan sampai keringat dingin, menandakan jika dia sangat begitu ketakutan pada saat ini. Karena bagaimana bisa uang itu tiba-tiba berada dalam Tas miliknya, padahal dia tidak mengambil uang tersebut.
"Apa mungkin uang ini tiba-tiba jalan ke Tas kamu sendiri cha.!"
"Tapi benar bukan saya pak, demi Tuhan saya tidak mencuri uang kasir.!"
Meskipun Icha terus membela diri, Namun tetap saja Atasan Icha tidak mempercayai icha bahkan rekan kerjanya sendiri tidak ada yang membela icha, mereka semua hanya diam saja bahkan acuh terhadap Icha.
Entah siapa yang membenci dirinya di lingkungan kerja, Sampai menjebak dirinya, sehingga membuat icha sampai di pecat bahkan tanpa di beri Gaji terakhir.
* *
Malam itu menjadi malam yang tidak bisa dia lupakan dalam hidup nya, seorang wanita berumur 20 tahun berjalan di gelapnya lorong jalan ibu kota, dengan wajah yang terlihat kesal dan juga terlihat lesu, setelah di pecat dari Pekerjaannya.
Meskipun bukan Icha yang mengambil uang tersebut, bukti uang yang hilang berada di Tas miliknya, dan mau tidak mau dia Harus menanggung konsekuensi di pecat dari tempat dia bekerja, meskipun dia tahu ada orang yang menjebak dirinya.
Icha sendiri juga bingung, bagaimana bisa ada uang tersebut berada di dalam Tas miliknya saat penggeledahan terjadi.
Wanita itu hanya bisa diam seribu bahasa, tubuh yang gemetar ketakutan dan keringat yang keluar dari keningnya menandakan jika dia sangat begitu ketakutan pada saat itu.
* *
Sesampainya wanita itu di rumah, wanita itu langsung berbaring ke kasur, melepas rasa lelahnya setelah di pecat karena di fitnah oleh orang yang dia sendiri tidak tau siapa orang yang membenci dirinya Sampai melakukan hal yang menjijikan itu.
dia yang tinggal seorang diri di rumah yang sangat kecil, di pemukiman yang padat penduduk Atau di Gang sempit, bahkan sepeda motor juga tidak muat di Gang itu jika masuk kedalam,dan dia hanya tinggal seorang diri di rumah itu.
Wanita itu bernama Icha. Seorang wanita cantik dengan raut wajah yang imut dengan kulit yang putih bersih, dan postur tubuh yang mungil, bak seorang selebritis.
Icha hidup seorang diri semenjak Ayahnya meninggal beberapa tahun yang lalu , sedangkan ibunya sudah lama meninggal semenjak Icha masih duduk di Sekolah Dasar, jadi Ayahnya yang membesarkan Icha seorang diri .
Setelah sang Ayah meninggal dia menjalani hidup seorang diri begitu keras, bahkan sama sekali tidak ada sanak saudara yang mengulurkan tangannya kepada Icha sama sekali.
Icha sendiri juga sadar, karena dia itu ternyata bukan anak kandung dari kedua orang tua yang sudah membesarkan dirinya.
Karena dia sendiri juga baru tau kenyataan sebenarnya jika mereka bukanlah orang tua kandung Icha, karena sang Ayah memberi tahu Icha tak kala saat ajal hendak menjemput sang Ayah.
Meskipun sudah mengetahui kenyataan bahwa Icha bukan anak kandung mereka berdua, Icha sendiri enggan mencari keberadaan orang tua Biologisnya.
Dia enggan mencari orang tuanya ,toh menurut Icha sendiri kalo memang orang tua Biologisnya sayang terhadapnya ,tidak mungkin Icha di rawat oleh orang lain sampai tumbuh besar, dan jika memang kedua orang tua Icha masih hidup kenapa tidak mencari dirinya sampai sekarang.
Meskipun Icha bukan di besarkan oleh orang tua Biologisnya, namun sang Ayah membesarkan Icha seorang diri layaknya anak kandungnya, bahkan rahasia tersebut baru Icha ketahui takala sang ayah menghembuskan nafas terakhirnya .
Dan itu yang membuat Icha sudah tidak perduli mencari tahu orang tua aslinya.
* *
"Bagaimana bisa itu Uang ada di dalam Tas aku .?"ucap Icha. Yang saat itu masih memikirkan siapa orang yang menaruh uang tersebut ke dalam Tas miliknya, dan yang bisa dia ketahui hanyalah, orang tersebut mungkin tidak menyukai sosok dirinya sampai sampai melakukan hal semacam itu kepada dirinya.
"Tau lah, toh ini semua sudah menjadi takdir buat aku , yang Harus aku lakukan untuk kedepannya hanya tinggal mencari pekerjaan yang baru untuk bertahan hidup"ucap Icha sambil melihat bingkai foto dia dengan Ayahnya.
Icha sendiri bisa di bilang orang introvert dia tidak memiliki teman dekat sama sekali, karena dari dulu waktunya hanya terpakai untuk membantu Ayahnya mencari uang setelah pulang sekolah, jadi Icha tidak seperti anak pada umumnya yang menghabiskan waktu mudanya untuk bermain, jadi sudah tidak asing lagi bagi Icha kala mendapatkan situasi seperti ini dia hanya seorang diri.
Sebenarnya icah juga ingin bermain seperti anak remaja pada umumnya,dan pastinya dia juga ingin melanjutkan pendidikannya kuliah, karena dari dulu dia bercita-cita menjadi seorang Dokter,Namun sang Ayah hanya mampu memberi pendidikan Icha sampai SMA saja.
Dan sekarang Cita cita hanyalah sebuah mimpi bagi icha, karena realita kehidupan dirinya saat ini lebih mementingkan keberlangsungan hidup icha.
Di tambah lagi sang ayah Masih meninggalkan Hutang semasa hidupnya,dan icha lah yang saat ini bertanggung jawab untuk melunasi hutang piutang sang ayah.
Meskipun Harus menanggung beban seseorang diri icha tidak mengeluh, karena sang ayah berhutang juga untuk kebutuhan hidup mereka dulu.
"Sekarang aku harus mencari pekerjaan di mana coba, untuk membayar hutang hutang ayah, di pecat juga tidak dapat Gaji."
Icha yang tidak ingin membuang waktunya atau menyesali masalah yang sudah terjadi, dia langsung mencari pekerjaan melalui handphone miliknya.
Meskipun lowongan pekerjaan kebanyakan mencari lulusan sarjana Icha tetap terus mencari pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang dia miliki, bahkan Icha juga tidak pilih pilih saat mencari pekerjaan, apapun pekerjaan yang sesuai dengan ijazah yang dia punya langsung dia lamar, karena dia juga sadar diri dengan statusnya.
"Wah kebetulan banget, perusahaan ini sedang membuka lowongan, sepertinya open rekruitmen Besok, di tambah lagi mereka membuka banyak posisi juga "ucap Icha.dengan wajah yang begitu senang sambil melihat info lowongan pekerjaan melalui handphone miliknya
"Pokoknya kesempatan ini gak bakal aku sia siakan, apa lagi dari dulu aku pengen banget bekerja di perusahaan ini."
* *
Kemudian pada keesokan harinya, Icha pergi ke perusahaan tersebut untuk melakukan open rekruitmen dan berharap bisa di terima bekerja di perusahaan itu.
Dan sesampainya Icha di perusahaan tersebut, ternyata sudah banyak para pelamar yang datang dan pastinya mereka semua menunggu giliran.
Di saat banyaknya para pelamar yang sedang menunggu interview, Icha seketika menjadi minder karena melihat para pelamar yang lain sangat begitu rapi dari segi pakaian apa lagi kebanyakan para pelamar tersebut lulusan sarjana sedangkan Icha hanya lulusan SMA.
Sabil memeluk berkas lamaran yang dia bawa icha membuat icha semakin minder apa lagi pakai Icha yang terlihat pudar warnanya.dan itu membuat icha juga malu untuk menyapa orang yang juga ingin melamar,entah kenapa Icha merasa menjadi orang yang berbeda dari pelamar yang lain.
Tidak Lama giliran Icha yang di panggil, dan di saat Icha di panggil ,semua mata tertuju pada dirinya, seakan akan mereka sedang membicarakan penampilan dirinya.
Sambil menunduk Icha memasuki ruangan interview.
"Selamat pagi pak, permisi."sapa Icha .
"Pagi juga , silahkan duduk."
"Rileks saja , jangan grogi seperti itu, tenang aja kok,saya gak bakal gigit haha"ucap pria yang menginterview Icha. Sedangkan Icha hanya tersenyum kecil.
"Baik, perkenalkan diri kamu .?"
Icha yang awalnya tidak percaya diri, seketika berubah menjadi lebih percaya diri karena yang ada di pikirannya saat itu , yang terpenting dia mendapatkan pekerjaan.
Icha pun memperkenalkan dirinya dan menjelaskan latar belakang pendidikan Sampai dengan pelanggan pekerjaan dia yang terakhir, Namun di saat karyawan yang interview Icha bertanya kepada Icha perihal dirinya keluar dari tempat kerja yang sebelumnya seketika Icha terdiam, Icha bingung harus berkata apa karena tidak mungkin juga Icha jujur dia di pecat karena di tuduh maling,dan belum tentu juga orang yang interview Icha percaya dengan penjelasan Icha, di tambah Lagi icha juga bukan tipe orang yang bisa berbohong,dan itu membuat icha terdiam Harus mengatakan apa kepada orang yang interview Icha saat ini.
"Jadi kenapa kamu keluar dari tempat kerja kamu sebelumnya, padahal lumayan lama loh.?"
"Ah, itu karena ini pak.."Icha kebingungan harus menjawab apa, karena tidak mungkin dia mengatakan alasannya di pecat dari Pekerjaannya dahulu.
"Hemm, mungkin gajinya kecil yah hehe"celetuk karyawan yang interview Icha.
"Oh iya pak kecil hehe."
"Untung aja , Bapak ini gak menekan pertanyaannya, karena gak mungkin juga kalo aku di fitnah kan ,mana mungkin beliau jug percaya nanti."ucap Icha dalam hatinya.
"Jadi kamu ingin melamar sebagai apa .?"
"Sesuai dengan ijazah saya aja pak."
"Palingan yang pas dengan ijazah kamu itu sebagai Cleaning Servis, tapi kamu sendiri sepertinya belum pernah memiliki pengalaman sebagai cleaning Servis loh.? Karena kandidat yang kita cari itu minimal ada pengalaman minimal 2 tahun."tegas karyawan tersebut.
"Saya memang belum ada pengalaman sebagai seorang Cleaning Servis pak, tapi saya tipe orang yang cepat belajar kok pak "
"Bagaimana ya, karena kita ini sedang mencari kandidat yang sudah memiliki pengalaman." sambil memberikan kembali lamaran Icha.
"Apa tidak bisa pak.? Saya janji akan bekerja keras pak, tolong terima saya bekerja Pak, karena saya sangat membutuhkan sekali pekerjaan." Karena saking butuh pekerjaan Icha mencoba memohon kepada orang yang interview dirinya.
Meskipun Icha memohon kepada karyawan tersebut agar dirinya di terima bekerja, namun karyawan yang interview Icha hanya memberikan respon dengan menggelengkan kepalanya dan itu membuat icha tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
Icha pun mengambil berkas lamaran pekerjaannya dan hendak bangun dari tempat duduknya karena sudah tidak ada harapan lagi.
Namun kala Icha hendak meninggalkan ruangan interview, seseorang masuk dan orang tersebut melihat icha berjalan sambil menundukkan kepalanya, bahkan dia sempat melihat icha seperti menahan tangis, dan itu membuat orang yang baru masuk itu penasaran dengan sosok tersebut di tambah lagi terlihat wajahnya tidak Asing.
Lalu di saat Icha hendak membuka pintu, orang tersebut memanggil Icha.bahkan tau nama Icha.
"Icha bukan.?"ucap seorang pria yang baru saja masuk.
Icha pun menoleh, saat ada orang yang manggil nama nya, dan saat Icha melihat orang yang memanggil dirinya icha kaget.
"kak Deri , ternyata Kaka kerja di sini .?"
"Lah ,kan Kaka sudah bilang kalo Kaka bekerja di sini.?" Ternyata Icha mengenal orang yang menegurnya,dan pria itu bernama Deri.
Karyawan yang interview Icha melihat mereka berdua saling mengenal langsung memotong pembicaraan mereka berdua.
"Jadi Kalian sudah saling mengenal.?" Karyawan yang interview Icha sebelumnya memotong pembicaraan Icha dan Deri
"Sudah lama pak, saya kenal Icha di Restoran Bintang,dia yang selalu menghendel pesanan Bu Friska,jadi dia orang yang membantu saya haha"saut Deri dengan santainya.
Sedangkan Icha hanya tersenyum kecil.
Ternyata mereka berdua sudah saling mengenal satu sama lain, karena Deri sering ke Restoran tempat Icha bekerja, untuk ngambil pesanan.
"Ngomong ngomong kamu ngapain di sini.?"
Icha Dengan rasa malu menunjukan lamaran pekerjaan.
"Ngelamar jadi apa Cha .?" Deri dengan santai bertanya kepada icha, padahal mereka sedang di ruangan HRD, sedangkan icha sendiri merasa malu karena HRD tersebut masih mendengarkan percakapan mereka berdua.
"Jadi Cleaning Servis kak Deri."
"Serius ngelamar jadi Cleaning Servis kamu Cha.?"
"Iya , karena ijazah aku hanya cocok melamar sebagai Cleaning Servis kak."
"Ah, posisi Cleaning Servis atau Staf yang terpenting sekarang mah kerja."
Icha hanya tersenyum, karena dia merasa tidak enak bisa di bilang icah tidak nyaman, karena masih di dalam ruangan,apa lagi dia sudah selesai interview, Namun Deri terus saja mengajak icha ngobrol.
"Kebetulan kalo Kaka Office Boy di sini Cha, masih satu divisi lah kita nanti.*
"Kak Deri OB yah."
Tidak sampai di situ saja ,Deri membuat icha tambah kaget , karena meminta kepada HRD untuk langsung meloloskan icha.
"Pak, terima langsung udah,saya kenal anak ini kok." dengan santainya Deri meminta hal tersebut kepada HRD.
"Gimana ya der, dia belum ada pengalaman kerja jadi Cleaning Servis,dan itu kan Syarat dari Perusahaan."
"Ya Allah pak, cuman pengalaman kerja doang si, dan Lagi jobs desk Cleaning Servis, palingan cuman Bersih bersih, belajar beberapa hari juga udah pasti bisa lah, di tambah lagi Icha ini juga pelanggan di restoran hampir sama lah pak dengan pekerjaan Cleaning Servis."
HRD hanya diam sambil mengetuk ketuk jarinya di meja kerja.
"Kalo tanda tangan saya gak mempan, apa saya minta tanda tangan Bu Friska nih pak agar agar bisa di terima langsung.?"
"Duh , bingung juga saya ini, masalnya karena peraturan juga ,kalo saya terima dia nanti saya bakal jadi pertanyaan sama atasan der"ucap HRD yang saat itu juga kaget ketika Deri membawa nama Bu Friska.
"Gini aja dah pak, biar sama sama enak kita dan Bapak juga ada pembelaan sama atasan Bapak, bagaimana kalo lamaran dia saya bawa ke Bu Friska untuk minta tandatangan dia ?"
"Ya udah der kamu minta tandatangan Bu Friska dah, toh saya juga kasihan juga sama dia , soalnya dia pengen banget bekerja,tapi saya juga gak bisa berbuat apa-apa, kalo kamu kan OB Bu Friska,ya bilang aja anak ini saudara jauh kamu ."
"Siap pak."saut Deri.
Dan di sini terlihat HRD tersebut sebenarnya juga kasihan dengan Icha, namun dia hanya menjalani SOP Perusahaan, dan di sini juga sudah jelas ternyata Deri Office boy Bu Priska, sedangkan icha yang dari tadi menyimak bertanya tanya siapa Bu Friska itu sampai tandatangannya bisa merubah peraturan yang ada.
"Cha , mana lamaran kamu ,Kaka pinjam dulu sebentar."
"Iya kak."
Icha memberikan lamaran pekerjaannya kepada kak Deri, entah untuk apa lamaran tersebut dia bawa.
Bahkan sampai saat ini Icha juga masih belum paham dengan percakapan antara kak Deri dengan HRD.
Sedangkan Deri dia langsung pergi dari ruangan HRD sambil membawa dokumen lamaran kerja Icha, dan meminta Icha untuk pulang saja, dan tinggal menunggu kabar selanjutnya.
Icha menurut saja mempercayakan semuanya kepada Deri, dan meninggalkan kantor untuk kembali ke rumah.
* *
Berapa saat kemudian setelah Icha selesai interview, Icha yang kala itu baru saja turun dari angkot dan hendak buru buru masuk ke dalam gang di karenakan langit yang tiba-tiba turun hujan.
Namun Saat Icha hendak masuk ke dalam gang, seorang wanita cantik berpenampilan layaknya pekerja Kantoran menyapa Icha.
Sebenarnya saat hendak turun dari angkot, Icha sempat melihat wanita tersebut meneduh di bawah pohon.
Wanita itu berparas cantik, namun terlihat lebih tua beberapa tahun dari Icha.
"Maaf kak mengganggu waktunya, boleh saya minta tolong, mobil saya mogok saya mau menelepon bengkel namun handphone saya mati apa Mbak punya Power Bank.?" Tanya wanita tersebut.
"Saya tidak punya powerbank kak." jawab Icha.
"Oh gitu, ya sudah kak maaf ya mengganggu."
"Maaf ya kak."
Wanita itu kembali berteduh di bawah pohon dengan wajah yang kebingungan , sedangkan Icha melanjutkan jalannya.
Namun baru beberapa langkah Icha masuk ke dalam gang,dia kembali menghampiri wanita tersebut.
"Kalo Kaka tidak keberatan,Kaka bisa charger handphone Kaka di rumah saya dan kebetulan rumah saya di situ kak, tidak jauh sekalian meneduh di rumah aku kak sepertinya hujanya mau gede kak."
"Kalo tidak merepotkan kaka.?"
"Oh ,tidak kok kak"ujar Icha.
Kemudian Icha mengajak wanita yang baru dia kenal ke rumahnya.
Dan sesampainya di rumah, Icha memperkenalkan wanita tersebut masuk untuk mengisi baterai handphone miliknya dan tidak lupa Icha juga membuatkan minuman untuk wanita tersebut.
Sedangkan wanita itu, saat Icha sedang membuatkan minuman,dia memperhatikan kondisi rumah Icha dengan wajah prihatin.
Namun saat Icha kembali dia biasa saja dan tersenyum.
"Duh tidak usah repot-repot kak."
"Gak apa apa loh, toh sekalian menunggu hujan reda."
"Oh iya kita belum kenalan, nama aku Friska."
"Nama aku Icha."jawab Icha. Dan saat Icha seperti tidak Asing dengan nama tersebut, seperti dia pernah mendengar nama itu di suatu tempat, namun dia lupa .
* * * *
~ BERSAMBUNG ~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Halimatus Sa'diyah
seruu
2025-04-28
0