Keiko yang hendak menolak perjodohan yang di lakukan ayahnya seketika menerimanya tanpa pikir panjang setelah bertemu dengan pria tersebut.
Pria dengan sejuta pesona membuat dirinya bergetar, Hingga bertekad membuat pria itu jatuh dalam pelukannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pio21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berkunjung ke rumah calon mertua
Pagi harinya
Keiko terlihat baru saja merapikan penampilannya, Menyapukan makeup tipis di wajahnya agar terlihat lebih segar
Kedua sahabatnya telah pulang, Mungkin akan kembali sebentar sore atau kapan Keiko jelas tidak tau.
Ponsel gadis itu yang berada di atas nakas terlihat bergetar, Menandakan sebuah pesan masuk di iringi notifikasi itu
Keiko langsung meraih benda pipih itu, Terlihat sebuah pesan masuk yang mampu membuat dia tersenyum cerah.
Kamu suka hadiahnya?
Isi pesan itu membuat Keiko langsung membalasnya
Tentu saja aku menyukainya, Kenapa Uncle tau setiap barang yang aku inginkan?
Tanya gadis itu dalam pesan yang telah dia kirim.
Aku tau semua hal tentangmu, Baby
Keiko tersenyum layaknya gadis yang terserang virus cinta.
"Uncle dimana?"
"Prancis, Baby"
"Akan lama di sana? Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan"
Keiko kembali mengirim pesan, Terus Menggenggam ponselnya tanpa berniat melepaskannya dari genggamannya.
"Katakan jika kamu merindukan aku, Maka aku akan menyelesaikan semua urusanku dalam dua hari"
Pesan yang cukup panjang membuat Keiko mengigit ujung kukunya.
"Yakkk bahkan dalam ponsel dia masih bisa membuat jantung ku berdetak seolah akan merobohkan tulang tulangku di dalam sana"
Gumam Keiko yang lansung merobohkan tubuhnya di atas tempat tidur.
"Aku merindukanmu Orlando Tiernan"
Begitu pesan itu di kirim pipi Keiko semakin memerah saja, Membuat gadis itu mengibas ngibaskan tangan di wajahnya yang terasa panas.
"Tunggu aku, Aku akan kembali dalam dua hari lagi"
Keiko menyudahi pesannya dengan mengirimkan emoticon senyum disana.
Lantas gadis itu membalikkan badannya, Menatap langit langit di atas plafon kamarnya.
"Ya tuhan, Apa ini namanya berselingkuh? Ohh astaga, Bagaimana ini? Apa ini dosa? Tapi dosa ini membuat jantungku berdetak lebih cepat"
Pekik Keiko yang menggelengkan kepalanya cepat.
Ponsel gadis itu kembali bergetar, Nama Harumi muncul di sana.
"Jadi kemari sayang, Mama sudah menyiapkan makanan kesukaanmu"
"Aku akan tiba 15 menit lagi, Mama"
Dan ketika Keiko selesai membalas pesan itu, Dia langsung bangun dari posisinya, Bergerak menghampiri meja riasnya kemudian merapikan kembali rambutnya.
Pagi pagi sekali, Dia mendapat pesan calon ibu mertuanya itu, Untuk makan siang bersama dan menghabiskan waktu agar mereka semakin akrab.
Keiko keluar dari kamarnya, Dia tidak mencari sosok papanya karna dia yakin pria paruh baya itu sudah berada di perusahaan sejak tadi.
Keiko lantas berlalu ke bagasi, Melihat mobil Orlando di sana membuat gadis itu kembali berdecak kagum. Namun dia akan tetap menggunakan mobilnya kali ini, Enggan ketika nanti ada banyak pertanyaan yang mengarah kepadanya hanya karna mobil mewah itu menjadi pusat perhatian.
Keiko masuk ke dalam mobilnya, Lalu melajukan mobilnya dalam kecepatan sedang membela padatnya ibu kota Jepang.
...****************...
Prancis
Orlando, Pria yang biasanya tidak memedulikan ponselnya kini seolah tidak ingin lepas dari benda pipih itu. Berfikir jika Keiko akan menghubunginya sewaktu waktu.
Begitu dia mengirimkan pesannya pada Keiko, Tidak butuh waktu yang lama dia mendapatkan balasannya, Hingga gadis itu menanyakan kapan dirinya akan kembali ke Jepang.
Ini cukup rumit, Sebab yang di selesaikan si negara ini tidaklah mudah, Namun entah karna telah di kuasai oleh cinta Orlando mengatakan jika akan kembali ke Jepang dalam dua hari.
Sedangkan Hugo benar benar kehilangan kata katanya ketika mendengar apa yang di katakan Orlando baru saja padanya
"Tuan, Ini jelas sangat sulit, Kita tidak mungkin menyelesaikannya selama dua hari"
Sahut Hugo cepat, Ada banyak urusan perusahaan yang harus dia selesaikan, Lalu jangan lupakan dengan urusan lain terkait seseorang yang di minta Orlando mengikis habis tentang informasi orang itu
Namun perkataan Hugo berhasil mendapat pelototan tajam dari Orlando, Membuat bulu bulunya meremang karna aura mematikan dari pria di hadapannya.
"Saya akan menyelesaikan semuanya dalam dua hari bos"
Sahut Hugo pada akhirnya, Dia yakin dalam beberapa menit hingga dua hari kedepan dia tidak akan mendapatkan jam tidurnya.
"Jangan lupa dengan informasi pria itu, Aku ingin informasinya dengan rinci tanpa ada yang tersisa, Semua berita yang dia lenyap kan harus ikut tercatat dalam laporan yang akan ada di meja ku nanti"
Ucap pria itu dengan datar, Dengan tatapan tajamnya bak elang yang seolah mampu menusuk apapun yang ada di hadapannya
Hugo langsung menganggukkan kepalanya cepat.
"Sesuai yang anda inginkan, Tuan"
Orlando mengibaskan tangannya, Membiarkan Hugo keluar dari ruangannya.
Pria itu terlihat memejamkan matanya, Seulas senyum tipis terpatri di bibir tipis pria tampan itu.
...****************...
Keiko yang baru saja tiba di rumah Jonathan langsung di sambut dengan hangat oleh Harumi.
Tubuhnya di peluk layaknya seorang anak dengan ibunya. Keiko sedikit tersentuh sebab dia juga merindukan pelukan seorang ibu.
"Mama menyiapkan banyak makanan, Mama harap kamu suka"
Sahut Harumi, Yang menuntun Keiko ke arah meja makan.
Dan saat tiba di meja makan Keiko bisa melihat banyaknya makanan yang telah tertata di atas meja, Beberapa makanan Jepang di atas sana.
"Duduklah sayang"
Keiko menganggukkan kepalanya, Kemudian duduk di salah satu kursi yang ada di sana.
"Mama pasti sangat repot harus menyiapkan banyak makanan"
Sahut Keiko yang menatap Harumi yang kini duduk di hadapannya.
Wanita paruh baya itu terlihat tersenyum.
"Bukan masalah sayang, Ada banyak pelayan yang membantu mama"
Timpal Harumi kemudian.
"Ayo di makan"
Keiko menganggukkan kepalanya, Secara perlahan mulai mengambil beberapa makanan di hadapannya.
Terkadang mereka sesekali tertawa, Benar benar terlihat akrab seolah saling mengenal dalam waktu yang cukup lama.
Hingga Keiko telah menghabiskan makanannya, Dia kemudian di bawa oleh Harumi untuk duduk di ruang keluarga.
Dan di tempat itu Keiko bisa melihat beberapa foto terpajang di sana, Namun ada satu foto yang ukurannya cukup besar menarik perhatiannya.
Membuatnya tanpa sadar berdiri dari posisinya dan mendekat ke arah foto tersebut.
Harumi hanya diam, Melihat Keiko yang terlihat memperhatikan satu persatu foto yang ada di rumahnya
"Dia Jesicca, Adik Jonathan, Sayang"
Sahut Harumi yang membuyarkan lamunan Keiko, Dan menjawab pertanyaan pertanyaan yang ada di benak Keiko.
"Adik?"
Tanya Keiko yang cukup terkejut, Menatap Harumi dengan tatapan yang tersirat tanda tanya di dalam sana.
"Dia adik Jonatahan, Saat ini kondisinya sedang tidak baik baik saja"
Jawab Harumi yang berusaha mengembangkan senyumnya, Namun Keiko bisa melihat jejak kesedihan luar biasa di sana.
"Mama akan mempertemukan kalian di waktu yang tepat nanti"
Sahut Wanita paruh baya itu kembali yang kemudian di angguki oleh Keiko.
"Sayang mama melupakan jika mama sedang menyiapkan cemilan untukmu, Ini istimewa"
Tiba tiba Harumi teringat dengan roti yang dia buat sebelumnya.
"Kamu bisa menunggu di sini, Atau mungkin bisa masuk di kamar yang ada di depan untuk beristirahat"
Lanjut wanita paruh baya itu
"Mama tidak perlu repot repot"
Tolak Keiko yang merasa tidak enak sebab Harumi telah banyak menyiapkan makanan untuknya.
"Ini hari pertamamu berkunjung ke rumah, Harus ada sesuatu yang spesial"
Harumi tampak terkekeh.
"Ini tidak akan lama, Mama ke belakang dulu"
Keiko pada akhirnya menganggukkan kepalanya, Kembali duduk di sofa dan menyadarkan tubuhnya.
Dia memainkan ponselnya untuk mengurangi rasa bosan, Entah sudah berapa lama hingga gadis itu merasa matanya mulai berat hingga secara perlahan menyusul alam mimpinya