Kembali ke Negara asal nya untuk membalas kan dendam pada keluarga paman yang telah membunuh orang tua dan saudara laki-laki nya. Alana sang Queen Mafia yang di takuti karna kekejaman nya dalam membunuh musuh di pertemukan kembali dengan seseorang dari masalalu nya. Namun kedua nya jelas berbeda yang satu seperti mesin pembunuh yang satu lagi menangkap pembunuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eca1303, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Hari ini merupakan jadwal untuk kembali ke negara kelahiran nya yang telah ia susun jauh-jauh hari,setelah menyelesaikan semua urusan nya dan mempercayakan markas pada asisten kepercayaan nya tersebut. Pesawat yang ia tumpangi kini telah mendarat di bandara di mana sudah ada supir yang tak lain anak buah nya sendiri yang menjemputnya.
"Selamat datang nona"ucap nya menatap Alana yang memakai masker dan juga topi yang dapat menutupi wajah nya.
"Hmm,antar langsung ke apartemen besok baru aku akan ke markas"ujar Alana masuk ke dalam mobil dulu.
"Baik nona". supir tersebut segera memasuk kan koper yang Alana bawa ke dalam bagasi. Kini mobil yang membawa Alana melaju membelah jalanan yang sedikit lenggang karna memang waktu nya orang-orang sibuk.
"Bagaimana markas di sini?"tanya Alana.
"Semua baik Queen, mereka sekarang sedikit berhati-hati dengan kita namun kami tidak lengah sama sekali karna pemimpin dari mereka sangat licik"jawab nya di angguki Alana.
"Sudah ada perkembangan nya tentang keluarga ku".
"Maaf Queen belum ada perkembangan sama sekali, mereka yang berpencar mencari belum menemukan hasil nya".
"Cari sampai tempat terpencil sekali pun".
"Baik Queen".
Setiba nya di apartemen yang telah menjadi miliknya itu Alana masuk ke dalam menyeret koper nya setelah menyuruh anak buah nya untuk kembali ke markas karna ia memang tidak mau terlalu mencolok jika harus memakai supir. Malam hari nya Alana keluar dari apartemen untuk mencari makanan sekalian ia akan melihat langsung bagaimana keadaan rumah yang dulu ia tinggali bersama keluarga nya yang sekarang menjadi tempat tinggal paman nya itu.
"Berbahagia lah dulu untuk sementara waktu sebelum aku menghancurkan kalian seperti debu"gumam Alana menatap rumah mewah di depan nya.
Ia kembali melajukan mobil nya dengan cepat setelah menatap rumah mewah yang dulunya membuat nya bahagia tinggal di sana namun sekarang di tinggali orang-orang yang ingin bunuh. Mobil milik Alana berhenti di sebuah restoran mewah,ia pun segera masuk ke dalam memesan makanan setelah duduk di salah satu kursi. Sambil menunggu ia memilih bermain ponsel sesekali menatap sekitar yang terlihat cukup tenang meski banyak orang di dalam restoran tersebut.
"Woww baru juga sampai ikan masuk ke dalam jaring"gumam nya pelan sembari menyeringai menatap keluarga yang tak jauh dari nya sedang menikmati makanan mereka.
"Makanan nya nona"ucap pelayan itu dengan ramah meletak kan makanan yang di pesan Alana di atas meja.
"Terimakasih"ujar Alana.
Pelayan itu mengangguk sedikit sembari tersenyum sebelum meninggalkan meja Alana yang mana Alana sudah berpindah tempat duduk nya menghap keluarga sang paman di sana,Ia menikmati makanan nya sambil melihat mereka berlima di sana.
"Makanan yang nikmat"gumam nya dengan senyum dingin tersemat di bibir indah nya. Namun otak pintar nya entah sedang merencakan apa.
Tak lama ia melihat mereka akan beranjak jadi ia pun segera meninggalkan meja nya lebih dulu dan membayar makanan nya yang hanya ia makan setengah saja,Alana berjalan pelan menunggu mereka sambil berjalan ke parkiran dimana mobil nya berada.
"Mari kita mulai dengan sambutan pertama bertemu lebih dulu,bukan kah aku baik memberikan kalian sambutan"ujar nya tertawa pelan dengan mata yang begitu dingin menatap mobil yang melaju meninggalkan parkiran.