NovelToon NovelToon
Sistem Cashback Membuatku Kaya

Sistem Cashback Membuatku Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ayya story

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota metropolitan, adalah seorang pemuda yang terjebak dalam lingkaran kemiskinan dan bullying. Setiap hari di kampusnya, ia menjadi sasaran ejekan teman-teman sekampusnya, terutama karena penampilannya yang sederhana dan latar belakang keluarganya yang kurang mampu. Namun, segalanya berubah ketika sebuah insiden tragis hampir merenggut nyawanya. Dikeroyok oleh seorang mahasiswa kaya yang cemburu pada kedekatannya dengan seorang gadis cantik, Calvin Alfarizi Pratama terpaksa menghadapi kegelapan yang mengancam hidupnya. Dalam keadaan putus asa, Calvin menerima tawaran misterius dari sebuah sistem Cashback yang memberinya kekuatan untuk mengubah hidupnya. Sistem ini memiliki berbagai level, mulai dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi, di mana setiap level memberikan Calvin kemampuan dan kekayaan yang semakin besar. Apakah Calvin akan membalas Dendam pada mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayya story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ancaman Yang Tak Terlihat

Calvin menikmati hari-hari setelah kejatuhan Gilang. Kehidupannya mulai membaik, bisnisnya berkembang pesat, dan dia mulai dikenal di kalangan elite muda kota. Namun, ia tahu bahwa ini hanyalah permulaan. Kemenangan kecil ini hanya mengundang musuh yang lebih besar.

Darren Wijaya, yang selama ini hanya memperhatikan dari kejauhan, akhirnya mengambil tindakan serius. Keluarga Wijaya bukan hanya kaya raya, tetapi juga memiliki jaringan luas di berbagai sektor, termasuk bisnis ilegal. Kejatuhan Gilang adalah pukulan bagi reputasi Darren, dan dia tidak akan tinggal diam.

Di sebuah lounge eksklusif di pusat kota, Darren duduk bersama seorang pria berusia 40-an dengan jas mahal dan tatapan dingin. Dia adalah Leonard Tan, seorang pebisnis sekaligus pemimpin kelompok mafia kelas atas.

"Aku ingin dia lenyap," ujar Darren, sambil menyeruput anggurnya.

Leonard menyeringai. "Lenyap? Kau ingin aku menghabisinya?"

Darren menggeleng. "Bukan itu. Aku ingin dia hancur. Aku ingin dia kehilangan segalanya, termasuk harga dirinya. Tidak perlu buru-buru, aku ingin dia merasakan penderitaan."

Leonard mengangguk pelan. "Menarik. Aku suka permainan yang lambat. Tapi untuk itu, aku butuh sesuatu darimu."

"Apa pun," Darren menjawab yakin.

"Jangan terlalu murah hati, bocah." Leonard tertawa kecil. "Aku ingin akses ke beberapa proyek keluargamu. Beberapa izin yang sulit didapat. Jika kau bisa mengatur itu, maka aku bisa mengurus si Calvin ini."

Darren terdiam sejenak. Itu permintaan besar. Tetapi jika ini bisa membuat Calvin hancur, dia bersedia membayar harganya.

"Deal."

Sementara itu, Calvin mulai merasakan sesuatu yang aneh. Bisnisnya tiba-tiba mendapat beberapa kendala. Supplier yang biasanya lancar mendadak membatalkan kerja sama, toko online-nya mendapat serangan spam negatif, dan ada laporan palsu ke pihak berwenang mengenai bisnisnya.

"Sial, ini pasti bukan kebetulan," gumamnya.

Saat dia sedang memeriksa laporan bisnis, Adrian muncul di layar sistem.

"Calvin, aku mendeteksi pola sabotase terencana dalam bisnis kita. Seseorang dengan sumber daya besar mencoba menjatuhkan kita," Adrian melaporkan dengan suara tenang.

Calvin mengepalkan tangannya. "Darren... pasti dia."

"Betul," Adrian mengangguk. "Dan dia tidak sendirian. Aku baru saja melacak seseorang yang terlibat. Namanya Leonard Tan. Pria ini sangat berbahaya."

Calvin menghela napas. Ini bukan lagi sekadar persaingan biasa. Lawannya sekarang bukan hanya seorang playboy kaya raya, tetapi juga seorang kriminal kelas atas.

"Tidak masalah," Calvin berkata dingin. "Aku tidak akan mundur."

Adrian tersenyum tipis. "Bagus. Aku akan mulai menyusun strategi untuk membalas serangan mereka."

Calvin mengangguk. "Kita akan lihat siapa yang hancur lebih dulu."

 

Calvin tahu bahwa musuh yang dihadapinya kali ini bukan main-main. Jika Darren sampai melibatkan seseorang seperti Leonard Tan, maka ini bukan sekadar persaingan bisnis biasa.  

Adrian, asisten sistemnya, telah mulai mengumpulkan informasi. Dalam waktu singkat, layar sistem menampilkan serangkaian data tentang Leonard.  

Nama: Leonard Tan  

Usia: 42 tahun  

Status: CEO Tan Corporation, pemimpin jaringan mafia keuangan di Asia Tenggara  

Keahlian: Manipulasi pasar, intimidasi bisnis, hubungan dengan pejabat korup  

Calvin membaca data itu dengan serius. "Jadi dia ini bukan hanya seorang kriminal biasa."  

Adrian mengangguk. "Benar. Dia sangat berpengaruh. Banyak perusahaan yang pernah menjadi korban permainannya. Beberapa hancur dalam hitungan bulan."  

Calvin tersenyum tipis. "Jadi aku hanya perlu memastikan aku tidak menjadi salah satu korban itu."  

Namun, saat dia baru saja menutup layar sistem, ponselnya berdering. Nomor tak dikenal.  

Calvin ragu-ragu sebelum mengangkat.  

"Halo?"  

Suara di ujung telepon terdengar berat dan penuh tekanan. "Calvin Alfarizi, kan?"  

"Siapa ini?"  

"Aku hanya seseorang yang ingin memberikanmu peringatan. Jika kau tahu apa yang baik untukmu, berhentilah sekarang juga. Tutup semua bisnismu dan tinggalkan kota ini."  

Calvin tersenyum sinis. "Lucu. Dan jika aku tidak mau?"  

"Hm... Kalau begitu, aku jamin kau tidak akan memiliki waktu untuk menyesalinya."  

Terdengar suara tawa kecil sebelum panggilan berakhir.  

Calvin menatap ponselnya dengan dingin. Ancaman langsung. Itu artinya musuh mulai serius.  

"Adrian, bisa lacak nomor ini?"  

Adrian mengangguk dan mulai menjalankan perintahnya. "Nomor ini menggunakan sistem enkripsi tingkat tinggi. Tapi aku sudah menemukan jejaknya lokasi terakhirnya di sebuah gudang di daerah pinggiran kota."  

Calvin terdiam sejenak. Dia bisa memilih untuk mengabaikan ancaman ini dan melanjutkan bisnisnya seperti biasa. Tapi jika dia membiarkannya, maka lawan akan semakin berani.  

Dia mengepalkan tangannya.  

"Baik. Kita akan melihat siapa yang lebih kuat."  

Calvin tidak tinggal diam. Dengan uang yang telah dikumpulkannya dari sistem, ia mulai mencari cara untuk membalikkan keadaan. Ia memerintahkan Adrian untuk menyelidiki bisnis Leonard Tan lebih dalam.  

Hasilnya mengejutkan.  

"Ternyata Tan Corporation punya beberapa proyek ilegal yang belum terekspos ke publik," lapor Adrian. 

"Aku bisa membuat beberapa laporan anonim ke pihak berwenang, tapi itu hanya akan menunda serangan mereka."  

Calvin berpikir sejenak. "Kita butuh sesuatu yang lebih besar. Kita butuh sesuatu yang bisa menghancurkan reputasi mereka dalam satu pukulan."  

Saat itulah sebuah ide muncul di benaknya.  

"Apa kita bisa membuat jebakan untuk mereka?"  

Adrian tersenyum. "Itu mungkin saja."  

Calvin mengangguk. "Kalau begitu, mari kita buat Leonard Tan menyesal telah mencoba mengancamku."  

Malam itu, saat Calvin hendak pulang ke Rumahnya, ia merasakan sesuatu yang aneh. Suasana di sekitar terasa lebih sunyi dari biasanya.  

Saat itulah dia menyadari bahwa ada seseorang yang mengikutinya.  

Calvin berpura-pura tidak menyadari, tetapi dia mempercepat langkahnya. Ketika dia berbelok di sebuah gang kecil, suara langkah kaki semakin dekat.  

Kemudian—  

BAM..!  

Seseorang melompat dari bayangan dan menyerang Calvin dengan pisau.  

Namun, Calvin sudah siap. Dengan refleks cepat, dia menghindar ke samping dan menendang balik. Serangannya mendarat tepat di perut pria itu, membuatnya terhuyung.  

Namun, dua orang lainnya muncul dari belakang.  

"Mereka benar-benar mencoba membunuhku sekarang..." gumam Calvin, menatap ketiga pria itu dengan tatapan dingin.  

Mereka tidak tahu bahwa Calvin bukan lagi pria lemah yang bisa mereka hancurkan dengan mudah.  

Malam ini, Calvin akan menunjukkan bahwa dia bukan hanya seorang pebisnisdia juga seorang petarung.  

Sinar bulan memantul dari pisau yang dipegang salah satu pria. Calvin, dengan langkah mantap dan tegas, mengambil sikap bertarung. Kedua tangannya terangkat ke depan, siap menangkis serangan apa pun."Kalian pikir aku takut?" suara Calvin menggema di antara desau angin malam.

"Ayo tunjukkan yang kalian punya!"Tanpa ragu, pria pertama melompat ke arah Calvin, mengayunkan pisaunya. Dengan gerakan lincah, Calvin mengelak, memutar tubuhnya dan menangkap tangan pria itu, mematahkan pergelangan tangannya dengan cepat. Teriakan kesakitan memecah kesunyian.Pria kedua, melihat rekannya terjatuh, berlari mendekati Calvin dengan amarah yang membara.

Dia mengayunkan tinjunya keras-keras. Calvin, dengan kecepatan yang mengagumkan, menangkap tinju itu, memutar lengan pria tersebut sampai terdengar bunyi 'krek' dari bahu yang terkilir.

Pria ketiga, yang semula ragu, kini mengambil langkah maju dengan pisau yang lebih besar. Calvin menarik nafas dalam, matanya tidak berkedip, fokus.

Saat pria itu hampir mencapainya, Calvin menendang kaki depan pria itu, membuatnya tersandung. Dalam satu gerakan cepat, Calvin merebut pisau dari tangan pria itu dan menodongkannya kembali ke arahnya.

"Dengar, ini bukan permainan," kata Calvin, suaranya dingin dan tegas.

"Pergilah sebelum aku serius."

Ketiga pria itu, dengan tubuh yang terluka dan ego yang hancur, perlahan menghilang ke dalam kegelapan malam. Calvin berdiri tegak, napasnya masih teratur, matanya masih menyala dengan keberanian dan keteguhan. Malam itu, dia tidak hanya melindungi dirinya sendiri, tetapi juga membuktikan bahwa dia bukan korban lagi.

1
Max Dillon
mc bodoh amat, orang sudah beberapa kali menyerang mc pun hanya sekadar membalas sahaja.... kalau di dunia nyata.... memang harus mc akan diserang setiap hari, siapa takut dengan mc, paling cedera sahaja, cuba patahkan kaki atau bunuh terus bagi effect jera pada pelaku.
Muhammad Fitri Zulkifli
Luar biasa
キャットマスター
nyimak dulu thor🔥
Chaidir Palmer1608
perang ini belum selesai justru ini awalnya APA SIH
Chaidir Palmer1608
si mc nya orang suci ya,dah tau dia mau dibunuh kok penjahatnya dilepasin aja sih,
Chaidir Palmer1608
jadi dia mau main kotor baiklah perang dimulai,berapa kali omongin gituan kapan aksinya
Pakde
up dong thor
Pakde
lanjut
Pakde
up dong
Pakde
lanjut thor
Pakde
up dong
Aisyah Suyuti
seru
Pakde
lanjut
Pakde
up dong
Pakde
lanjut
Pakde
up dong
Ay.sipit: siap kak,ditunggu ya
total 1 replies
Paulina al-fathir
di tunggu lanjutannya Thor👍👍😘
Ay.sipit: oke kak,ditunggu ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!