NovelToon NovelToon
New Mama Untuk Alesha

New Mama Untuk Alesha

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Kumi Kimut

Olivia Caroline adalah seorang wanita matang dengan latar belakang kedua orang tua broken home. Meski memiliki segalanya, hatinya sangat kosong. Pertemuan dengan seorang gadis kecil di halte bis, membuatnya mengerti arti kejujuran dan kasih sayang.

"Bibi, mau kah kamu jadi Mamaku?"

"Ha? Tidak mungkin, sayang. Bibi akan menikah dengan pacar Bibi. Dimana rumahmu? Bibi akan bantu antarkan."

"Aku tidak mau pulang sebelum Bibi mau menikah dengan Papaku!"

Bagaimana kisah ini berlanjut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kumi Kimut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 9

Aarav lantas mengendong tubuh mungil putri tercinta. Perlahan ia keluar dari ruang tunggu dan berjalan menuju tempat dimana mobilnya berada.

Setelah sampai di tempat parkir kantor, Aarav membuka pintu mobil dan memasukkan tubuh Alesia ke dalamnya, ia merebahkan tubuh itu di jok belakang mobil. Tak menunggu lama, ia juga bersiap untuk duduk di kursi kemudi.

Mesin mobil mulai menyala. Segera saja Aarav melajukan mesin mobilnya menuju home sweet home.

Perjalanan menuju rumah, tampak sangat nyaman karena jalanan kota tak cukup ramai. Aarav teringat akan perhatian yang diberikan oleh Olive kepada putrinya, ia jadi senyum-senyum sendiri.

"Pertama kalinya aku memikirkan seorang wanita. Olive lagi, hehe. Padahal aku dan dia selama ini seperti kucing dan tikus," batinnya merasa aneh.

Aarav menggeleng pelan, mencoba mengusir pikiran itu. Namun, senyum tipis masih tersungging di bibirnya. Olive memang berbeda. Meski sering beradu argumen, wanita itu menunjukkan kepedulian pada Alesia.

Di dalam sanubari terdalamnya, ada sifat Olive yang mana mirip dengan mendiang sang Rachel, istri tercinta. Terutama soal cinta kasih kepada Alesia.

Aarav senyum-senyum sendiri mengingat wajah Olive yang nyatanya tak jauh beda dengan Rachel, dia baru sadar saat benar-benar memperhatikannya.

"Apa ini sebuah petunjuk Tuhan? Benarkah sudah saatnya aku move on?" batinnya terus mengemuruh.

Namun, lamunan Aarav terhenti ketika ponselnya berdering. Suara keras itu mengusik keheningan mobil. Ia merogoh saku dan melihat nama yang tertera di layar—Olive. Jantungnya berdegup sedikit lebih cepat dari biasanya. Aarav ingin sekali menjawab panggilan telepon dari Olive, tapi rasanya sangat aneh. Tangannya tiba-tiba kaku.

"Astaga, ini cuma panggilan telepon dari Olive. Dia cuma karyawanku kan? Hm... apa yang terjadi padaku?"

Aarav menarik napas panjang, mencoba mengembalikan ketenangannya. Dengan sedikit ragu, ia akhirnya menggeser layar untuk menjawab panggilan tersebut.

“Halo?” suaranya terdengar lebih pelan dari biasanya, seperti menahan kegugupan yang aneh.

“Aku menganggumu kah, Pak Aarav?"

"Tidak, ada apa?"

"Hm ... sebenarnya tidak terlalu penting. Hanya saja, aku ingin mengajakmu dan Alesia makan malam di rumah. Adikku ulang tahun."

"Jam berapa?"

"Jam 19.00, kalau bapak mau dan ada waktu."

"Kenapa kok tiba-tiba sih? Bukannya kita sebelumnya tidak sedekat itu?"

"Anggap saja balas budi karena bapak sudah mentraktirku makan."

"Hm, sebenarnya gak perlu sih Liv. Aku senang melakukannya, apalagi demi anakku."

"Ya, pak. Hanya saja aku lebih tahu diri."

"Oke. Aku akan meluangkan waktu untuk datang. Alesia pasti senang karena akan bertemu denganmu lagi. Sudah dulu ya? Aku ada kerjaan."

"Ya, pak terima kasih atas waktunya."

"Hm."

Panggilan telepon usai. Aarav merebahkan tubuhnya di ranjang empuknya. Dia tak bisa memejamkan mata dengan mudah sebab ada rasa tak biasa di dadanya.

"Tuhan, aku benar-benar tak bisa berbuat apa-apa. Hati dan mulutnya sangat berbeda reaksi. Hatiku ingin lemah lembut pada Olive tapi mulutnya keknya tetap aja judes, astaga... Aku kok jadi seperti ini sih?!" gumam Aarav. Dia me menutup seluruh tubuhnya dengan selimut dengan foto Rachel masih berada di dalam pelukannya. Aarav memaksan diri untuk memejamkan matanya karena esok hari masih ada pekerjaan penting menantinya.

•••

Esok harinya pukul 06.30 ...

Di meja makan ...

Seorang pelayan tampak menyuapi Alesia. Pelayan yang senang melihat Alesia makannya lahap lantas bilang." Wah, Nona Muda makannya pinter banget. Habis lho sebelum jam 07.00," puji sang pelayan.

"Iya dong! Kan aku mau ketemu sama Mama Baru, Bi," jawab Alesia sumrigah.

"Mama? Mama siapa, Nona?" lanjut sang pelayan yang tidak paham apa maksud perkataan majikan kecilnya itu.

"Teman Papaku. Nanti ketemu di kantor Papa."

Sang pelayan melirik ke arah Aarav, dia meminta penjelasan atas pernyataan yang disampaikan oleh Alesia.

Aarav hanya menggelengkan kepala lalu meletakkan jari telunjuk di bibirnya. Sang pelayan paham dengan kode ini.

"Oh, ya oke. Semoga hari Nona menyenangkan."

Si pelayan membereskan alat makan majikan kecilnya dan pergi ke dapur. Selanjutnya Alesia turun dari kursi. Tangannya di gandeng sama Aarav. Keduanya berjalan berdampingan menuju halaman rumah, tempat dimana mobil untuk pergi ke kantor sudah siap.

"Hari ini aku gak sekolah ya Pa?" pinta Alesia saat masuk ke dalam mobil. Si kecil tampak duduk disamping kursi kemudi.

"Kenapa sayang? Katanya senang bersekolah? Ini baru lima hari kamu masuk sekolah lho? Miss Farida akan merindukan kamu nanti."

"Aku mau ketemu Bibi. Siapa namanya Pa? Sampai lupa aku gak nanya namanya."

"Dia namanya Bibi Olivia. Panggil aja Olive, teman-temannya di kantor suka panggil itu."

"Nah, ya Bibi Olive. Aku sampai lupa telepon Bibi untuk bikin janji main bersama."

"Ya ampun, Nak. Olive datang ke kantor untuk bekerja, bukan menemani kamu main."

"Ya gak masalah kan? Orang kami akrab kok."

"Ya ya terserah kamu saja."

Aarav tidak mau terlalu banyak bicara soal ini karena perasaan suka pada Olive, tidak mampu dihentikan olehnya. Apalagi Alesia merupakan tipe pemilih. Tidak semua orang bisa dekat dengannya.

•••

Perlahan mobil milik pria itu sudah meninggalkan rumah megahnya. Kendaraan roda empat itu gini melaju dengan kecepatan sedang di tengah keramaian kota. Alesia yang tiba-tiba diam membuat Aarav curiga. Padahal sejak tadi ngomong terus.

"Lagi ngapain?" tanya Aarav seraya melirik ke arah putrinya yang sedang bermain ponsel.

"Mau telepon Bibi."

"Jangan, Bibi lagi on the way ke kantor. Dia naik motor lho."

"Memangnya kenapa kalau naik motor? Kan bisa gitu berhenti lalu jawab teleponku? Cemas amat sih? Wah Papa sudah mulai peduli pada Bibi?" Sang putri justru menggodanya. Aarav jadi salting.

"Bukan begitu nak, tapi ...."

"Tapi apa? Biarin deh. Kan aku yang telepon Bibi, bukan Papa."

Aarav menghela napas panjang, mencoba mencari jawaban yang tepat. Tapi sebelum ia sempat berbicara, Alesia sudah menempelkan ponsel di telinganya.

"Halo, Bibi Olive?" sapa Alesia ceria.

Aarav hanya bisa melirik dari sudut matanya, mencoba menahan rasa penasaran. Dari sisi lain, ia mendengar suara Olive samar-samar.

"Halo, Alesia! Wah, pagi-pagi kok sudah telepon Bibi? Ada apa, sayang?" jawab Olive ramah.

"Aku mau bilang, nanti aku main sama Bibi di kantor ya. Papa nggak bisa nolak," ucap Alesia dengan suara penuh keyakinan.

Aarav langsung menepuk jidat. Anak ini benar-benar seperti Rachel, selalu punya cara untuk membuat orang lain menuruti keinginannya, pikirnya.

Di ujung telepon, Olive tertawa kecil. "Oh, begitu. Kalau Papa izinkan, ya nggak apa-apa. Tapi Bibi kerja, jadi mungkin nggak bisa main lama-lama, ya."

"Iya, nggak apa-apa kok, Bibi. Yang penting aku bisa ketemu Bibi. Oh iya, nanti kita bisa ajak Papa makan bareng lagi nggak?" tanya Alesia polos.

"Astaga, anak ini bikin malu saja. Huft!"

1
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 🥰 salam kenal 🙏
kalea rizuky
berarti santi ma Arab bneran kah tidur bareng
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
Eva Karmita
semangat Olive jangan menangisi mantan tapi tataplah masa depan 💪😍😍😍😍
Eva Karmita
peluk Olive sabar ya mungkin Mario bukan jodoh mu 🤗🤗🤗
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
Eva Karmita
💓
Eva Karmita
mampir otor 🙏😊
KumiKimut: siap kak makasih ya, semoga suka/Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!