Di hari pernikahan nya dan hanya tinggal. satu jam lagi akan ijab kabul, Damera mendengar kenyataan yang amat pahit di dalam toilet.
kekasih yang sudah ia percayai malah selingkuh dengan Adik nya sendiri, bahkan mereka berniat untuk mengambil warisan milik nya.
Bagai mana perjalanan hidup Damera?
langkah apa yang akan Damera ambil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30. Curiga nya Aira
Kesal sekali rasa nya hati Calista karena yang semangat dalam pernikahan ini seolah hanya dia sendirian saja, sebab Danil pun tidak ikut sekarang untuk memperbincangkan soal menikah. padahal dulu saat mau menikah dengan Damera, jelas sekali Danil pun penuh semangat serta setiap hari datang untuk mengajak Mera mencari persiapan mereka menikah.
Walau pada dasar nya bukan cuma itu saja tujuan Danil datang kerumah ini, apa bila ada kesempatan dan Calista sedang ada di rumah juga, maka mereka akan berbuat hal gila tanpa memikirkan perasaan nya Mera. entah karena hal itu atau memang Danil semangat mau menikah, tapi yang jelas kemarin dia sangat bahagia.
"Tapi kan dia bilang cuma mau ambil harta Mera saja." batin Calista termenung di dalam kamar.
Janji Danil adalah menikahi nya saat sudah dapat semua harta nya Mera, Danil memang pria bermulut manis sehingga bisa merayu siapa saja dengan gaya yang amat luar biasa. semua wanita bisa jatuh dalam bujuk rayu nya, sebab dia sangat meyakinkan.
"Tetap saja dia sangat bahagia kok kemarin, malah dia lebih semangat dari pada Damera!" kesal Calista.
Sungguh tidak enak apa bila hidup di bawah bayang bayang orang yang pernah ia sakiti, begitu juga dengan pelakor yang sudah berhasil merebut suami orang. pasti akan ada perbedaan nya, sebab bayang bayang dari yang lama akan sangat terasa.
Sama hal nya dengan Calista sekarang yang selalu gelisah siang dan malam, bahkan di saat Danil sama sekali tidak ada menghubungi nya. maka Calista akan berpikir bahwa calon suami nya sedang merayu Damera lagi, agar mau kembali menjadi kekasih nya.
Di tambah Mera juga jarang pulang karena sudah punya rumah sendiri, itu membuat Calista tambah kesal juga. selain dia lebih cantik dan karir nya lebih sukses, nanti nya rumah besar ini akan di berikan pada Damera dan Calista hanya akan dapat bagian dua puluh lima persen saja.
Sebab dulu nya Mama Damera lebih kaya sehingga banyak harta yang ia bawa, bisa di bilang Bram menumpang di kekayaan sang istri. jadi ketika menikah lagi dan punya anak, maka dia tidak berani memberikan sembarangan saja, cukup dari kerja keras nya selama ini dan itu pun tidak lah semua nya.
Bila sampai salah maka Bram pasti akan di protes oleh keluarga Mama Damera, apa lagi saat menikah yang kedua kali nya sudah dapat kecaman buruk. bukan hanya dari keluarga saja melainkan dari Mera juga, melihat Mera yang gulung gulung tidak mau Mama baru maka di situ lah mereka semakin tidak suka.
"Kakak mu tidak pulang ya malam ini, Lista?" Bram bertanya saat Calista keluar dari kamar nya.
"Papa tidak punya pertanyaan lain apa? setiap kali bertemu aku nanya nya cuma Damera saja!" Calista menatap tidak suka.
"Kamu sudah makan?" Bram bertanya lembut pada anak nya.
"Tau ah, Pa!" Calista berlalu pergi meninggal kan rumah.
"Mau kemana kamu malam malam begini, Lista? kamu sudah mau menikah dengan Danil!" Bram mengejar anak bungsu nya.
"Lalu kenapa kalau aku mau menikah dengan Danil? apa karena mau menikah jadi aku tidak boleh kemana mana!" sentak Calista langsung walau pada Papa nya.
"Jaga lah sikap kamu, Calista! keluarga Danil itu juga orang terpandang, akan malu mereka apa bila sampai tau saat kamu keclub malam." nasihat Bram.
Calista bersidekap tangan dengan gaya nya yang angkuh dan juga arogan, terlihat jelas dari wajah nya bahwa Calista bukan lah gadis yang bisa di atur dengan mudah. mau nya menang sendiri dan tidak pernah mau di salahkan, sungguh egois memang sikap nya sejak dulu.
"Memang pikiran Papa itu enggak pernah bagus ya untuk aku! kalau Mera saja yang keluar malam maka Papa cuma akan bilang hati hati, tapi kalau aku yang keluar maka Papa langsung menuduh club malam tujuan ku." sengit Mera.
"Sebab Kakak mu pergi untuk pekerjaan, dia tidak akan pergi kesana setiap malam hanya untuk bersenang senang!" jawab Bram pula.
"Aku menyesal sekali di lahirkan jadi anak mu!" teriak Calista.
"Sebenar nya apa yang membuat kamu jadi begini, Nak? Papa akan berusaha merubah sikap bila kamu mau bicara." bujuk Bram pelan.
Calista sama sekali tidak menjawab pertanyaan Bram, langsung saja ia pergi dengan mobil nya meninggal kan kawasan rumah nya yang sangat besar. Bram hanya bisa bersabar dan melihat mobil anak nya semakin menjauh, sudah pasti Lista akan ugal ugalan karena sedang emosi pada Papa nya.
...****************...
Aira terdiam di dalam kamar yang sangat jauh berbeda dari rumah nya sekarang, di sini lah Aira sekarang berada. memang malam ini tidak langsung melayani tamu, namun dia sudah sangat nelangsa meratapi nasib nya yang seburuk ini. harus berakhir di rumah pelacuran, mana ini bukan club besar pula tempat nya.
Sudah pasti segala sesuatu nya tidak akan terjaga dengan baik, mungkin hanya dalam waktu satu tahun saja maka sudah bisa kena penyakit akibat kurang kontrol. kalau yang di club besar maka mereka akan rajin cek up, beda jauh dengan tempat di mana sekarang Aira berada ini, sungguh malang sekali nasib nya.
"Alat sadap suara?" Aira tertegun melihat isi tas saat tadi berusaha mencari ponsel.
Entah sejaka kapan alat itu ada di dalam tas nya, Aira sama sekali tidak tau dan dia juga bingung mau menuduh siapa. rasa nya aneh saja bila tiba tiba ada benda begini di dalam tas, pasti ada orang yang sengaja menaruh barang ini.
"Siapa yang meletakan di sini, aku tidak pernah bertemu dengan siapa pun." batin Aira tambah resah.
"Calista? kan saat itu aku ketemu dia, tapi tidak mungkin dia bisa merogoh tas ku!" sangkal Aira saat tercetus nama Calista.
"Lalu siapa? apa mungkin kerjaan nya bodyguard Sanjaya!" Aira sungguh bingung sekali.
Rasa nya cuma orang orang itu saja yang pernah ia temui belakangan ini, tidak ada orang lain lagi. namun mendadak saja mata Aira membulat saat ingat dengan Damera sahabat nya, tapi dia terus menyangkal karena tidak mungkin Mera menaruh penyadap suara di dalam tas dia.
"Untuk apa juga Mera melakukan nya?" Aira tidak ingin percaya.
"Tapiii...
Mengingat bagai mana semua nya langsung terbongkar ketika Mera sudah tau masalah perselingkuhan Danil dan Calista, Mera sungguh jauh berubah dan semua masalah memang datang bertubi tubi dalam hidup nya.
"Apa dia yang membongkar bahwa Hanzel adalah anak ku? tapi apa mungkin Mera sepintar itu!" Aira masih bimbang juga.
Sebab ia tau bahwa teman nya tidak akan sepintar itu, pasti nya Mera tidak akan pernah curiga pada diri nya. tapi siapa lagi yang sudah menaruh alat penyadap suara, dan memang setelah kejadian Mera putus dengan Danil maka semua nya terungkap begitu saja.
Jangan lupa like dan comen nya ya guys.
Nikmatilahh semua yg kau tuai Calista,kan itu yg kau mau,nikah sama si kudanil😁😁
1 berita lagi kamu akan lebih syok kok 🤭