NovelToon NovelToon
Cinta Dan Ilmu Hitam

Cinta Dan Ilmu Hitam

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Cintapertama / Spiritual / Duniahiburan / Balas Dendam / Iblis / Romansa
Popularitas:527
Nilai: 5
Nama Author: AL Chnl

pertemuan dua tokoh yang berjuang melawan masalah nya masing-masing. dimana, seorang pria tampan yang hampir kehilangan harapan hidupnya. namun siapa sangka ia bertemu dan jatuh cinta kepada wanita cantik yang telah dikuasai oleh ilmu hitam dalam dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AL Chnl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mentari di Pagi Hari

Saat itu suasana menjadi hening, hanya terdengar suara Teyong yang sedang duduk merintih menahan sakit sambil memegang pipinya akibat tamparan Do-Ri.

Namun, Do-Ri yang sedang duduk di hadapan Teyong hanya mengabaikan hal itu karena kekesalannya dengan perasaan sedikit merasa bersalah.

Joo Han yang pergi mencari obat untuk Teyong pun segera tiba.

"Hey Cepat, cepat. obati aku!" panggil Teyong kepada Joo Han sambil merintih kesakitan. Joo Han pun segera duduk di samping Teyong untuk mengobati pipi Teyong.

Di saat Sedang mengompres pipi teyong dengan air panas, Teyong mengeluh kesakitan.

"aaa... Panas! Apa Kau tidak menuangkan sedikit air dingin didalamnya?" tanya Teyong. Mendengar pertanyaan itu Joo Han hanya menggeleng.

 Tiba-tiba Lee Ya yang sedang duduk tepat di hadapan Joo Han sambil menunduk dingin melihat bukunya, memberikan sebotol air yang belum ia sentuh. Ia mendorong botol yang ada di samping bukunya ke arah Joo Han secara perlahan-lahan.

Hal ini membuat Joo Han dan Teyong heran dan melihat Lee Ya. Namun Lee Ya hanya mengabaikan hal itu seperti tidak peduli pada apa yang ada di sekitarnya. Ia hanya tertunduk dingin dan melihat bukunya.

"Terimakasih. Cepat tuangkan Air itu" pinta Teyong kepada Joo Han. Dan Joo Han pun segera mengambil botol tersebut dan menuangkan sedikit air ke mangkok yang berisikan air panas. Ia pun segera mengompres kembali pipi Teyong sesekali melirik Lee Ya.

"Hey, dari mana kau dapatkan barang ini?" tanya Teyong dengan penasaran sambil menahan sakit.

"Oh. Aku memintanya di warung sebelah" jawab Joo Han.

"begitupun dengan handuk kecil ini?" tanya Teyong lagi

"Iya. Kang Somay yang meminjami ku"

"Argh! pantes saja aku mencium bau terasi dari tadi" ucap Teyong sedikit mengeluh.

"Mungkin"Jawab Joo Han tanpa memperdulikan Teyong sambil terus-terusan melihat Lee Ya yang sedang menunduk dingin melihat bukunya, Ia sama sekali tidak memperdulikan gerakannya dalam mengobati pipi Teyong.

"Hey, Hey perhatikan gerakanmu" Tanya Teyong dengan sedikit kesal. Namun Joo Han tetap berada pada tindakannya tersebut tanpa memperdulikan pertanyaan Teyong.

"Hey! Sebenarnya Kau ingin mengobati ku atau tidak?" Teriak Teyong dengan sangat kesal. mendengar hal itu, Joo Han pun mengalihkan pandangannya dari Lee Ya untuk kembali melihat Teyong. Ia terkejut melihat tangannya yang ternyata sedang mengompres hidung Teyong.

"Ah. Maaf maaf" ucap Joo Han sambil menghentikan tindakannya.

Namun tiba-tiba keduanya terkejut akan sesuatu lagi.

Plaaakk!!.... suara tangan Do-Ri memukul meja.

Ia dari tadi kesal melihat Joo Han dan Teyong yang ada di hadapan mereka.

"Hey! Kalian membuntuti dan mengikuti kami terus yah!!?" Tanya Do-Ri dengan kesal. Pertanyaan tersebut, sejenak membuat Joo Han dan Teyong heran dan saling menatap satu sama lain.

"Tidak! Tidak!, tentu saja Tidak!" Jawab Teyong dengan ketakutan. Dan Joo Han yang juga ketakutan pun hanya menggeleng.

"Kami juga ingin kesini untuk belajar. dan tak sengaja bertemu kalian" lanjut Teyong dengan pelan dan sedikit ketakutan sambil memegang handuk yang sedang mengompres pipinya.

"kau pikir aku akan percaya begitu saja hah?" Ucap Do-Ri dengan kesal lagi.

Teyong hanya terdiam ketakutan begitupun Joo Han yang juga terdiam sambil sesekali melirik ke arah Lee Ya

"Ah terserah!. Cepat Selesaikan itu dan segera pergi dari hadapanku. Cepat!!!" Tegas Do-Ri mengusir keduanya.

Mendengar ucapan Do-Ri, Teyong pun segera beranjak dari tempat duduknya dengan tergesa-gesa. Namun ia kembali untuk menarik Joo Han yang hanya duduk terdiam menatap Lee Ya.

"Hey! Ayo cepat, kita pergi dari sini!" ajak Teyong kepada Joo Han dengan ketakutan sambil menariknya untuk bergegas pergi dari tempat duduknya.

Joo Han hanya mengikuti tarikan Teyong kepadanya dengan pandangannya yang tak lepas dari Lee Ya, seperti ingin mengatakan sesuatu namun Teyong berusaha untuk membawanya keluar. Dan mereka pun keluar dari pintu masuk perpustakaan.

"Wah!! wanita tadi. benar-benar aku ingin menghajarnya!. Aduh.. Aduh sakit." tegas Teyong dengan kesal sembari sesekali memegang pipinya yang kesakitan.

Joo Han yang tiada henti-hentinya melihat Lee Ya dibalik jendela perpustakaan, ia juga mengabaikan Teyong yang sedang merasa kesal.

Namun tiba-tiba ia teringat akan suatu kejadian. Ia teringat akan kuah panas yang telah menyirami Kepala dan juga belakang Lee Ya saat berada di dalam warung bakso.

"Hey. Kau tunggu dulu disini!" tegas Joo Han kepada Teyong. Kemudian Ia berlari meninggalkan Teyong.

"Hey? Kau mau kemana? Apa kau akan meninggalkanku sendiri disini" tanya Teyong dengan penasaran sambil terus memegang pipinya.

Namun Joo Han tidak mengindahkan pertanyaan Teyong. Ia terus berlari menuju kantor tempat ia bekerja.

Disaat kepergian Joo Han menuju kantor, tiba-tiba Teyong melihat Do-Ri dan Lee Ya keluar dari pintu. Hal itu membuatnya terkejut dan membalikkan badannya untuk tidak melihat mereka karena takut. ketika hendak meninggalkan Teyong, Do-Ri teringat sesuatu. ia pun menghentikan langkahnya dan menghampiri Teyong.

"Hey!" Teriak Do-Ri kepada Teyong. mendengar hal itu, Teyong berusaha berpura-pura untuk tidak mendengarkan dan menghindarinya.

"Hey! Apa kau tuli?" Do-Ri tetap memanggilnya dengan kesal. Kemudian ia menghampirinya lebih dekat lagi yang membuat Teyong gemetar dan takut.

"Ambil ini. Kau melupakan sesuatu!" ucap Do-Ri sambil memberikan mangkok yang ditinggalkan oleh mereka di dalam perpustakaan. Kemudian Teyong pun mengambil mangkok tersebut.

"Ah Ku kira kau akan memukulku lagi. Terimakasih" ucap Teyong dengan sedikit ketakutan. Do-Ri hanya heran melihat gerakan Teyong namun juga sedikit merasa bersalah.

"Kau pikir aku akan terus-terusan memukul wajahmu yang j*l*k dan tua itu?" Jawab Do-Ri. Ucapan Do-Ri membuat Teyong kesal sehingga membuatnya berbalik kepada Do-Ri

"Hey Nona, apa aku tidak salah dengar?. Apa kau pikir kau...." belum selesai Teyong melanjutkan perkataannya, Do-Ri pun memotong.

"Apa?!! Hah?!" Teriak Do-Ri dengan nada yang lebih kesal lagi. Hal itu membuat Teyong Takut dan segera membelakangi Do-Ri

"Ah Tidak. Maaf" Jawab Teyong dengan pelan mencari alasan.

kemudian Do-Ri pun pergi meninggalkan Teyong bersama Lee Ya. Melihat Do-Ri dan Lee Ya pergi, Ia pun mengeluarkan aksinya yang seakan-akan ingin memukul Do-Ri karena kekesalannya yang terpendam.

"Dasar wanita g*la tadi!" Ucap Teyong dengan kesal.

Selang beberapa waktu, Joo Han pun kembali. Ia berlari dengan membawa Kotak obat yang ia ambil dari kantor. kemudian berlari menuju masuk ke perpustakaan.

"Hey! Aku disini" ucap Teyong dengan heran dan penasaran kepada Joo Han yang hanya melewatinya dan bergegas masuk ke dalam perpustakaan.

Joo Han pun masuk mencari sesuatu di dalam perpustakaan. Namun ia tidak menemukannya. Ia pun bergegas keluar dan kembali menghampiri Teyong.

"Hey. kemana mereka dua wanita tadi?" tanya Joo Han dengan nafas yang terengah-engah.

"mereka sudah pergi" jawab Teyong heran.

"Apa? Sudah pergi?" Tanya Joo Han dengan sedikit terkejut.

"kenapa? Ada apa?" Tanya Teyong penasaran.

"Aarrghhh!! Tidak, lupakan saja" Ucap Joo Han dengan kesal dan nafas yang masih terengah-engah sehingga membuat Teyong heran.

"Ambil ini!" ucap Joo Han sembari memberikan kotak obat kepada Teyong.

"Oooooo!!!. kau berlari seperti tadi hanya ingin mengambil ini untukku?. wah kau membuatku terharu saja" Ucap Teyong menyindir dan merasa terharu kepada Joo Han.

"Yah sepertinya ini sudah cukup untuk membuat kita menjadi teman. Yah... walaupun kau masih ada utang kepadaku" lanjut Teyong sambil memandangi kotak obat pemberian Joo Han.

"utang? Kepadamu?" jawab Joo Han dengan heran dan penasaran.

"Iya tentu saja. Kau mengutang harga bakso 2x lipat kepadaku. Apa kau lupa?" Jelas Teyong.

"2x lipat?!" tanya Joo Han yang semakin terkejut

"Hey apakah kau menambahkan bunga? Kau ingin memakan riba? hah?" tegas Joo Han.

"Tentu saja tidak!. Waktu itu Kau bilang akan mentraktirku. Tapi aku yang membayar sendiri termaksud makananmu". Jelas Teyong lagi.

"ah. iyalah iyalah. nanti ku ganti!" Jawab Joo Han yang masih terlihat kesal.

Kemudian, mereka pun beranjak dan meninggalkan perpustakaan untuk kembali menuju kantor tempat mereka bekerja.

1
Tani
Wahhh!!
💜Kalista Lee 🌹: /Grin//Grin/ Up terus ya sayang. makasih udah mampir /Rose//Smile/
total 1 replies
·Laius Wytte🔮·
Jujur aja, ini cerita paling asyik yang pernah aku baca.👍
💜Kalista Lee 🌹: waahhh! /Whimper/makasih sayang, semoga sukses dan sehat-sehat terus yaa /Heart/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!