NovelToon NovelToon
Gadis Peter Pan Milik Ceo Kaivan

Gadis Peter Pan Milik Ceo Kaivan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: skyl

Ini tentang sebuah perselisihan dua puluh Tahun lalu antara Atmaja dan Biantara

Mereka berperang pertumpuhan darah pada saat itu. Atmaja kalah dengan Biantara, sehingga buat Atmaja tak terima dengan kekalahannya dan berjanji akan kembali membuat mereka hancur, sehancur-hancurnya

Hingga sampai pada waktunya, Atmaja berhasil meraih impiannya, berhasil membawa pergi cucu pertama Biantara yang mampu membuat mereka berantakan.

Lalu, bagaimana nasib bayi malang yang baru lahir dan tak bersalah itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon skyl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 19 -Membantu Aruna membersihkan diri

Kaivan baru saja berangkat ke kantor. Pharita juga berkunjung ke mansion. Sepertinya wanita itu akan sering-sering ke sana sebab ingin bertemu dengan menantu kesayangannya.

"Menantuku mama datang" teriak Pharita.

Aruna yang tengah menggambar di kamar menghentikan aktivitasnya lalu berjalan keluar.

"Mama," teriak Aruna.

"Hai sayangku, mama bawa kue buat Aruna." Pharita memperlihat paper bag yang dia bawa.

"Wah..."

Mereka menuju ruang tengah. Aruna duduk dan tak sabar ingin mencoba kue yang mama mertuanya bawa.

"Pelayan, tolong ambilkan piring," teriak Pharita.

Setelah piring datang, Pharita menyajikan kue buatannya ke depan menantunya yang sudah menunggu sedari tadi.

"Cobalah, sayang."

Aruna langsung memasukan sepotong kue ke dalam mulutnya.

"Mama enak banget, Aruna suka," seru Aruna kembali memakan kue tersebut.

Pharita tersenyum bahagia saat kuenya dipuji oleh sang menantu.

"Aruna tadi buat apa dalam kamar, sayang?"

"Lagi menggambar mama, tadi Una belajar juga. Semalam Ipan ngasih Una tugas, kalau Una enggak selesai kening Una bakal di kasih gini." Aruna mengjitak keningnya sendiri. "Gitu mama."

Pharita terkekeh.

"Serius Kaivan mengjitak kening putri mama? Awas aja, mama akan mengomelinya."

"Marahin aja mama, tadi juga bibir Una di cium-cium," aduh Aruna.

Gadis itu benar-benar nol privasi. Jika Kaivan ada di sana, lelaki itu pasti merasa malu atas ucapan istrinya yang blak-blakan ini.

"Wah benarkah?"

"Iya mama. Mama hukum aja Apin."

Wah ada bahas gosip baru, Pharita akan memberitahu suaminya. Dia akan menggosipi anaknya saat pulang nanti.

"Yaudah, Aruna lanjut menggambar lagi. Mama temani."

"Bentar ya mama, Una ambil buku gambar Una dulu." Aruna berlari memasuki kamarnya dan Kaivan untuk mengambil buku gambarnya.

Pharita menghabiskan waktu sampai sore di mansion. Pulang pun, dia bosan di rumah. Shoping? Dia juga bosan shoping setiap hari, kapan-kapan dia ingin mengajak menantunya shoping berdua.

Sore hari, Kaivan pulang. Mamanya masih ada di sana.

"Lah mama? Udah sejak kapan di sini." Kaivan mencium punggung tangan mamanya.

"Sejak jam sembilan pagi," jawab Pharita. "Kai coba lihat istrimu." Pharita menunjuk Aruna menggunakan dagunya.

"Astaga." Kaivan menepuk pelan keningnya melihat tampak istrinya.

Aruna duduk di atas meja makan sambil mengaduk adonan kue.

Tadi Aruna bosan, Pharita pun mengajaknya membuat kue. Aruna ingin membantu, Pharita pun menyuruhnya mengaduk adonan.

Kata Aruna kakinya pegal kalau harus berdiri sambil mengaduk, akhirnya dia naik ke atas meja lalu mengaduknya di sana. Wajahnya sudah dipenuhi tepung.

Merasa mendengar suara suaminya, Aruna menoleh. Dia tersenyum ke arah Kaivan.

"Ipan udah pulang, lihat Una lagi bantu mama buat kue." Aruna menunjukkan wadah berisi adonan pada Kaivan.

Melihat wajah prustasi putranya membuat Pharita menahan tawa.

"Aruna ayo turun."

"Tapi Una belum selesai ngaduk adonannya, Ipan mandi aja sana. Nanti cobain kue buatan Una sama mama."

Kaivan menghela napas panjang, dia mendekati sang istri lalu membujuknya untuk turun.

"Saya marah kalau kamu enggak turun."

Una menatap Pharita. "Mama lihat Ipan," aduh Aruna.

"Biarin, Kai. Dia juga senang."

"Mah, lihat wajahnya sama badannya sudah dipenuhi tepung."

"Tapi dia senang."

"Mah ini udah sore, dia harus mandi."

Pharita akhirnya mengalah untuk membela sang menantu. Dia ikut menyuruh Aruna turun dari meja.

"Una enggak bisa turun, Ipan bantu Una," rengek Aruna.

"Tadi aja ngadu sekarang minta bantuan saya," omel Kaivan membantu istrinya turun.

"Mama kue kita belum selesai gimana dong, Ipan ganggu."

"Lain kali aja kita buat kuenya, sekarang Aruna mandi dulu. Dengerin kata suaminya Una."

Aruna menatap Kaivan yang kini memandangnya dengan marah.

"Iya Una minta maaf."

"Ayo masuk kamar, mandi..." Kaivan menarik tangan Aruna.

"Kai jangan hukum mantu mama yang brutal ya, kasian dia masih kecil," teriak Pharita pada sang anak.

"KAIVAN AKAN MENELPON PAPA BUAT JEMPUT ISTRINYA DI SINI," teriak balik Kaivan membuat Pharita tertawa campur kesal. Merasa putranya mengusir dirinya.

Di dalam kamar, Aruna hanya diam saat Kaivan mengomelinya sambil membersihkan badannya yang penuh tepung.

"Mau mengulanginya lagi?" tanya Kaivan.

"Tidak," jawab Aruna.

Setelah air di dalam bathtub penuh, Kaivan menyuruh Aruna untuk ke dalam bathtub.

Memberinya sabun hingga berbusa. Yakinlah sebagai lelaki normal, Kaivan mati-matian menahan hasratnya.

"Lain kali jangan gini lagi," ucap Kaivan yang membasuh punggung Aruna.

"Iya," jawab Aruna seadanya, dia sibuk bermain busa sabun.

"Aruna..."

"Iya Ipan."

Kaivan menghela napas panjang, istrinya ini benar-benar bandel.

"Ah sial." Tangan Kaivan bergetar hebat saat menyentuh benda bulat Aruna.

Dia sudah mulai keringat dingin, kepalanya terasa pusing. Berulang kali dia menelan ludahnya. Andai saja dia menyuruh pelayan mungkin tidak akan seperti ini.

1
Pujiastuti
😅😅😅Aruna,,,,,,, Aruna sok sokan suruh Ipan jauh² bobonya ternyata ngak bisa bobo juga ya Runa kalau ngak dipeluk sama Ipan 😁🤭
Pujiastuti
😅😅😅kalau sampai berani bilang langsung kalau bos nya bodoh bakalan dipecat kalian 😁😁😁
Pujiastuti
walah ini emak sama anak malah gelut rebutan Aruna 😁😁🤭
Pujiastuti
aduh senengnya kalau punya mertua kayak mamanya Kavian
Pujiastuti
ayo lo Kaivan bisa tahan godaan ngak nih jangan macam² sama Aruna ya Ipan nanti dilaporkan ke mama ipan yang malu nanti 😁😁
Pujiastuti
Aruna ketemu ayah kandungnya ni,,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!