kehidupan malang seorang gadis bernama Aria,awalnya ia mengira telah diselamatkan oleh lelaki yg Ramah dan perhatian tanpa tau di balik itu ,pria tersebut memiliki sifat obsesif yg mengerikan.
saat Aria melakukan satu kesalahan fatal sifat asli pria tersebut akhirnya keluar.
apakah Aria dapat bertahan atau memilih pergi meninggalkan pria yg menurut nya ramah dan perhatian.
ataukah dirinya telah menemukan tempat ternyaman nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zippo:(, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kartu tanpa limit
Sesampainya di meja makan,Aria hanya berdiri mematung,tentu saja ia terkejut melihat pria yg ada di hadapannya.
Itu adalah atasan sekaligus pemilik hotel tempat ia bekerja,Aria merasa syok karena atasannya tersebut terkenal dengan sifat yg tegas dan pendiam.
bagaimana dia harus bersikap.
Aria bisa merasakan aura yg sangat mencekam,Aria hanya bisa meneguk ludah canggung dan tidak nyaman.
(bagaimana bisa atasan ku sendiri yg membeli ku,aku harus bagaimana padahal tadi aku berencana untuk meminta sesuatu pada pria yg telah membeli ku)
tetapi aura nya sangat tidak nyaman dan membuat ku tidak bisa bernafas, wajah tanpa ekspresinya juga sangat ah tampan...,aku sudah gila tapi ini sangat tidak nyaman)
Adrian yg hanya menatap Aria merasa bingung dengan gelagat Aria yg tampak aneh menurutnya.
"apa kau tidak akan makan".
Adrian yg melihat Aria hanya berdiri dengan gelagat aneh pun , mengeluarkan suara agar Aria segera duduk dan memulai sarapan.
"ah ya, saya akan sarapan".
"duduklah"
"baik tuan".
(astaga ini sangat canggung sekali)
Aria menduduki kursi kemudian mencoba untuk makan walaupun terasa sangat sulit.
"apakah makanannya tidak sesuai selera mu".
"ah apa? tidak tuan ini sesuai selera "
"kalo begitu makanlah yg banyak".
"terima kasih tuan".
Adrian yg perlahan menyuapkan makanan ke mulut nya hanya memperhatikan Aria dari ekor matanya,dan ia tau Aria merasa canggung terhadapnya,karena ia menebak Aria tidak mungkin tidak mengetahui ia siapa.
"apa kau merasa tidak nyaman tinggal disini?"
"saya merasa nyaman tuan,hanya saja saya terkadang merasa bosan saja karena tidak dapat melakukan apapun".
"begitu ya".
(dia hanya menanggapinya seperti itu?)
"kalo begitu tuan bolehkan saya kembali bekerja?".
Adrian memberhentikan aktivitas nya kemudian menatap Aria.
(astaga apa yg akan dia katakan,semoga dia mengijinkan kumohon kumohon).
"kalo aku tidak memberi ijin bagaimana?"
(mengapa malah dia yg memberikan pertanyaan)
"begini tuan ,sekali lagi mohon maap saya tidak bisa menjawab pertanyaan tuan, tetapi saya membutuhkan pekerjaan karena saya pastinya harus memiliki penghasilan sendiri,dan saya paham bahwa saya hanya barang yg anda beli dan telah membantu keluarga saya".
"trus".
(astaga pria ini)
"dan tidak mungkin saya menyusahkan anda lagi ,Karena itulah saya akan kembali bekerja walaupun saya akan menikah dengan anda, tidak mungkin saya tidak berpenghasilan"
"apa kata orang nnti bila melihat mu bekerja di tempat seperti itu,yg menyandang status sebagai istriku ".
"ah itu...".
"tidak mungkin kau tidak mengenali ku"
"tapi tuan kita bisa merahasiakannya ,dan alasan anda menikahi saya bukan karna anda mencintai saya kan".
"menurut mu alasan lain aku menikahi mu apa?".
"ah i-itu pasti untuk menemani tuan kn sebagai alat atau barang saja".
(benarkan itu pasti benar tidak mungkin dia mencintai ku kami saja baru berjumpa sekali ah tidak dua kali )
"terserah kau mau berkata apapun,tapi aku tidak mengijinkan mu bekerja melihat status mu nanti ".
"tapi tuan..."
"bila kau mempermasalahkan soal uang,".
Adrian kemudian mengangkat tangan nya untuk memanggil kepala pelayan.
"berikan yg di mau".
"baik tuan.." kepala pelayan tersebut menganggu tidak butuh waktu lama ,kepala pelayan tersebut kembali.
"silahkan tuan".
Kepala pelayan tersebut menyodorkan sebuah benda seperti kartu ,kepada Adrian.
"dengan ini Maslah mu sudah selesaikan".
Adrian menyodorkan sebuah kartu ATM tanpa limit yg pemiliknya bebas memakainya tanpa batas .
Aria yg melihat kartu tersebut hanya membelalakan mata,tentu dia mengetahui kartu tersebut,dia bekerja di bar hotel mewah dan pastinya dia mengetahui berbagai jenis ATM yg di sodorkan pelanggannya.
(seberapa kaya dia Tuhan)
"maksudnya tuan..?".
"jangan buat aku mengulangi kata yg sama dua kali".
"tapi tuan saya tidak bisa menerima ini".
"kenapa?".
"saya... tidak pantas,saya sudah berutang Budi pada anda".
"jika kau ingin membalas hutang Budi mu terima ini ".
"t-tapi tuan ".
"jika kau tidak menerimanya,kembalikan uang yg di terima orang tua mu dua kali lipat ".
"ah tidak tuan bukan begitu,"
"kau Memilih mengembalikan dua kali lipat ".
"tidak tuan aku akan menerimanya " dengan cepat Aria menyambar kartu tersebut,akibat mendengar ancaman dari pria di hadapannya.
(bisa bisa sampai mati pun itu tidak akan lunas,lebih baik mengalah ,aku mimpi apa bisa mendapatkan kartu ini astaga)
Mereka pun melanjutkan sarapan yg tertunda,tanpa disadari Aria, beberapa pelayan tampak syok dan terkejut melihat respon tuan nya.
Biasanya tuan mereka tidak pernah membuka pembicaraan di awal atau duluan dari lawan bicara bisa di bilang sangat jarang bahkan mendengar tuan mereka berbicara panjang seperti itu saja baru terjadi hari ini.
Kepada neneknya saja sangat dingin.