Proses perbaikan cerita 🙏🏻🙏🏻
"Jadi mas bersungguh-sungguh ingin menceraikan ku " Dinda ingin mendengar langsung dari mulut suaminya ah ralat sebentar lagi akan menjadi mantan suaminya.
"Cepat tanda tangan aku tak ada waktu lagi " ucap ardian.
"Ah baik lah jika itu yang mas ingin kan akan aku lakukan, dengan cepat Dinda menerima surat perceraian dan langsung ia tanda tangani, setelah ia tanda tanda tangani langsung ia serah kan kembali pada mantan suami ny"
"Akan aku urus pembagian harta gono gini nya" tanpa melihat mantan istrinya.
"Terima kasih tuan, tapi maaf tidak perlu saya tunggu di meja pengadilan " sambil tersenyum menatap mantan suaminya. Setelah suaminya hilang di balik pintu rumah sakit ia dia baru saja melahirkan putrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 28
Di sebuah mini market dua orang berbeda usia sedang asik memilah bahan yang akan di perlukan tapi beda yang satu nya asik mengitari ruangan yang isi nya penuh dengan berbagai macam baik itu jajanan, bahan mentah, atau yang lain nya, ya mereka pergi belanja sesuai apa yang di ucapkan Dinda kemarin dan kalian tau di saat Ara kecil membuka mata sudah menagih janji yang bunda nya ucapkan ya itu pergi belanja.
"Unda ala auu ini " sambil menunjukan Snack yang baru saja dia ambil secara diam-diam, ya jika bunda nya tau dia jauh dari kawasan bunda nya pasti dia tak di bolehkan ikut bersama bunda nya lagi.
"Ara ambil ini di mana nak " tanya tinda setelah dia menyamakan tinggi badan nya dengan putri kecil nya.
"Di cana unda " sambil menunjukan tempat dia mengambil Snack tersebut, Dinda mengikuti arah yang di tunjukan pada putri nya.
"Bunda bilang apa tadi " ucap Dinda setelah melihat tempat yang di tunjukan putrinya.
"Ala Ndak oleh pelgi jauh-jauh Dali unda " ucap ara, mengulang ucapan yang bunda nya bilang sewaktu mereka belum berangkat.
"Lalu sekarang " ucap Dinda lagi.
"Aaaf unda " sesal nya, melihat mata putri nya yang berkaca-kaca dengan sigap Dinda membawa putri nya kedalam pelukannya.
"Bunda tidak marah jika Ara ingin sesuatu tapi jangan seperti ini pergi tanpa izin pada bunda , ini tempat nya luas dan jika Ara tak menemukan bunda bagaimana " ucap Dinda memberi pengertian pada putri nya ini.
"Ala janji Ndak akan ulang agi unda " ucap Ara, sambil menunjukan jati kelingking nya partanda jika dia janji dengan senang hati dinda menautkan jari kelingking nya pada putri kecilnya.
"Mari kita lanjutkan, Ara harus pegang tangan bunda " ajak Dinda lagi. Engan patuh Ara mengangguk kepala dan langsung memegang tangan bunda nya dia tak ingin jauh jauh dari bunda nya lagi bagaimana jika dia di culik dia kan imutt da. tak bertemu dengan bunda nya lagi, ah tidak tidak itu tidak bisa di biarkan , sambil menggeleng kepala membayangkan saja dia sudah bergidik ngeri.
"Sekarang kita ke arah sana " ajak Dinda setelah melihat bahan yang dia perlu kan masih kurang lengkap, selagi mereka berjalan di arah depan seorang wanita berjalan sambil mendorong troli tidak melihat arah depan dan....
BUUGH.....
"I'am sorry " ucap seorang wanita itu dan langsung mendekati orang yang hampir terjatuh, untung saja Dinda langsung menangkap tubuh kecil putri nya yang terbentuk ke samping jika tidak sudah di pastikan kepala putri nya akan kebentur pada rak yang ada di sana.
"Maaf apa nyonya terluka " ucap Dinda setelah menyelamatkan putrinya dia tak menghawatirkan diri nya yang mengenai troli belanjaannya , mereka saling pandang bukan nya mendapat jawaban wanita yang tak Dinda ketahui itu diam membeku pada tempatnya padahal baru saja dia bertanya akan kondisi mereka tapi sekarang kenapa di saat dia bertanya malah bengong apa ada yang salah dengan mereka, Dinda langsung melihat penampilan nya dengan penampilan putrinya seperti nya biasa saja dan tak ada yang salah dengan mereka lalu wanita ini Dinda membatin.
Deg..
"Nyonya " ucap Dinda lagi, dia ingin menyandar kan wanita yang tak di kenalinya ini.
"Ha..... Iya apa kalian tidak apa apa " tanya nya setelah sadar dari lamunannya.
"Alhamdulillah kami baik-baik saja, bagaimana dengan nyonya " tanya Dinda .
"Saya juga baik, apa benar kalian tidak terluka jika ada ayo kita bawa ke dokter biar di beri perawatan khusus " ucap nya khawatir, mendengar nada khawatir yang di ucap kan wanita di depan nya Dinda tersenyum tulus mungkin beginilah jika orang kaya di luar sana sedikit dikit akan ke dokter padahal itu hanya sakit bisa, beda memang jika dengan orang yang menengah bawah seperti mereka.
"Terima kasih tidak perlu nyonya, saya dan putri saya baik-baik saja" tolak Dinda halus.
"Benar begitu baby girl " tanya nya, ya walau pun dia tau tak terluka setidak nya dia memastikan tidak salah bukan .
"Ala baik-baik saja Tante " jawab Ara . Ya benar dia tak terluka walau sempat oleng karna tak siap dengan kejadian yang tiba-tiba .
"Syukur lah jika begitu " ucap nya, dia membuka tas jinjing nya.
"Ini ambil lah jika ada yang luka bawa ke dokter " sambil menyerahkan uang yang dia ambil secara acak di dalam tas nya.
"Maaf nyonya benar kami tidak apa apa " tolak dinda halus. Mendapat penolakan dari Dinda wanita itu langsung Manarik kembali tangan nya
.
"Baik lah jika begitu bagaimana jika setelah belanja kita pergi ke cafe depan sebagai perminta maafan saya " ajak nya tulis.
"Maaf mungkin lain waktu nyonya " tolak dinda dengan halus.
"Please " mohon nya.
"Baik lah " pasrah Dinda, mana mungkin dia tega melihat orang memohon pada nya apa salah nya menerima ajakan dari wanita ini.
"Baik lah lanjutkan belanjaan kalian, saya akan tunggu di cafe dengan , by baby girl " sambil mencubit gemes pipi chubby putrinya.
maaf jika masih banyak kata yang typo 🙏 mohon masukan nya 🙏 🥰
dan jangan lupa dukung author dengan cara vote di bawah ini 🙏💞🥰
smngt dibenahi thorr