NovelToon NovelToon
Senja Di Langit Biru

Senja Di Langit Biru

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Romansa Fantasi / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:359
Nilai: 5
Nama Author: siwriterrajin

Dua orang remaja yang bertemu di bangku SMA, pertemanan menyatukan keduanya kemudian naik level menjadi jatuh cinta.

Banyak rintangan yang harus di lewati untuk mencapai kata BERSAMA, hingga salah satu dari mereka dipaksa untuk pergi.

Apakah perjuangan cinta mereka akan berakhir indah layaknya senja dan langit biru? Mau menjadi saksi perjuangan cinta mereka?

Baca disini‼️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siwriterrajin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 8: Rasa Yang Tersembunyi (1)

Akia turun dari mobil Denika kalau melambaikan tangannya, setelah merasa cukup melambaikan tangan Akia segera masuk ke panti dengan kondisi muka merah padam.

"Ran Lo habis dari mana? pasti sama Denika ya?." Kata Cika menghadang Akia didepan kamar asrama.

"Engga." Kata Akia dengan wajah merah padam.

Akia sudah mendapat izin dari Ibu Atika selaku pengurus panti asuhan, jadi Akia memiliki kebebasan untuk masuk dan keluar panti asuhan. Sebenarnya panti asuhan mempunyai peraturan yaitu para penghuni yang tinggal tidak boleh keluar melebihi jam 8 malam tanpa izin pengurus.

"Lo suka sama Denika?." Tanya Cika memandang wajah Akia yang masih merah padam.

"Hah engga, kita cuma temenan." Kata Akia panik.

"Alahh gue mah tau." Kata Cika sambil tersenyum mengejek.

"Ih sinii." Kata Akia menarik tangan Cika untuk Mauk ke kamar.

"Kamu jangan bilang siapa-siapa." Kata Akia.

"Kann bener lo suka sama Denika." Kata Cika berteriak.

"Diemm ih." Kata Akia mencubit lengan Cika.

"Apa, apa yang Lo suka dari Denika?." Tanya Cika mulai penasaran.

"Nggak tau." Kata Akia malu.

"Bagus cinta tanpa alasan."

"Gue akuin Denika memang sempurna udah pinter, ganteng, kaya, baik pula. Apa yang kurang dari Denika?".

"Gue dukung lo Ki, Lo harus sama dia." Kata Cika mendukung Akia.

"Lo udah ngomong kalau lo suka sama dia?." Tanya Cika pada Akia.

"Belum, aku aja nggak tau gimana perasaan dia?."

"Kalau dia nggak suka sama aku gimana? Nanti aku yang malu." Kata Akia sambil mengeluarkan barang dari tas sekolahnya.

"Kalau kamu nggak bilang ya, kamu nggak akan pernah tau gimana perasaan Denika." Kata Cika sambil merebahkan diri di kasur.

"Tapi,, engga aku yakin dia nggak ada perasaan sama aku, aku aja yah terlalu baper." Kata Akia tampak murung.

"Akia." Kata Cika sambil bagitu dari tidurnya.

"Dengerin gue, Lo harus yakin sama perasaan Lo gue dukung lo 100 persen." Kata Cika.

Akia yang mendapat dukungan dari Cika menjadi sangat bersemangat dan mengangguk dengan mantap.

Akia dan Cika adalah teman satu kamar mereka sering menghabiskan waktu malam mereka dengan bertukar cerita lalu tidur.

"Ki tadi beneran jalan sam Denika?." Kata Cika penasaran.

"Iya." Jawab Akia singkat.

"Ihh ceritain gimana tadi?." Kata Cika bersemangat.

Wajah Akia tampak memerah lagi, setelah sekian lama akhirnya Akia merasakan cinta lagi, setelah dikhianati oleh seseorang yang sangat berharga baginya.

"Jadi tadi rencananya kita mau latihan bahasa isyarat aja." Kata Akia.

"Hah maksudnya? Nemenin ke perpus atau gimana?." Kata Cika menyelidik.

"Engga belajar bareng Denika, dia bisa bahasa isyarat." Kata Akia menjelaskan.

"Tuhan, ya Tuhan sempurna banget tu orang, tolongg!." Kata Cika tampak histeris.

"Shutt udah malam Cika." Kata salah satu teman kamar mereka.

Akia dan Cika yang mendengar peringatan salah satu teman kamar mereka kemudian mengecilkan suara dan mematikan lampu.

"Terus terus gimana?." Kata Cika semakin penasaran.

"Tera dia nawarin gue, kalau di ajak jalan-jalan mau apa engga." Kata Akia.

"Terus, terus lo gimana?.Kata Cika semakin bersemangat.

"Gue mau." Kata Aika.

"fiks banget dia ska sama lo, gue jamin!!." Kata Cika semakin heboh dengan sesekali memukul-mukul tembok.

"Cika, Akia Lo mau diem atau keluar!!." Kata teman sekamar lagi.

"Maaf kak." Kata Cika sambil nyengir.

"Lo jangan heboh, nanti di omelin." Kata Akia berisik.

"Sorry, terus gimana?." Kata Cika.

"Terus akhirnya kite keliling, dia traktir gue dan gue dianterin ke panti." Kata Aika mengakhiri ceritanya.

"Fiks bangett dia suka sama lo." Kata Cika mengguncang guncangkan tubuh Akia.

"Engga dia cuma baik kayaknya." Kata Akia tampak tak yakin.

"Wahh parah, gue harus comblangin kalian sih ini." Kata Cika sangat bersemangat.

"Ih lo kan udah janji ngga bakal bilang ke siapa-siapa!." Kata Akia cemas.

"Iyaa janji deh." Kata Cika.

"Udah tidur aja besok sekolah." Kata Akia.

"Siap nggak sabar nih besok ketemu calon ayangnya Akia." Kata Cika sambil menutupi dirinya dengan selimut.

"Ihh apa si." Kata Akia sambil memegang pipinya yang memanas.

...----------------...

Pagi sangat cerah, semalam ternyata hujan deras sehingga membuat udara pagi ini terasa lebih segar.

Akia bangun dengan suasana yang sangat senang, mengingat semalam dia bersama dengan pujaan hatinya.

Setelah memakai seragam sekolah, Akia dan Cika segera menuju ke tempat makan untuk saran pagi.

Sebagai rutinitas panti asuhan Kasih Bunda selalu memberikan sarapan kepada anak asuhnya, ketik sudah waktunya sarapan mereka akan berkumpul di ruang makan untuk sarapan.

Hari ini di ruang makan tampak ramai tanpa di duga ketua yayasan yaitu Deri Kusuma dan seluruh anggota keluarganya datang untuk memberikan kotak makan.

"Anak-anak silahkan duduk di meja yang telah disediakan." Kata Ibu Atika.

Para anak asuh segera duduk di tempat mereka masing masing untuk mendengarkan ketua yang hendak berbicara.

"Selamat pagi anak-anak yang saya cintai dan saya banggakan."

"Hari ini saya membawakan sarapan untuk anakku semuanya, semoga dengan sarapan ini kalian semua bisa memulai hari dengan lebih semangat." Kata Deri.

Ketika ketua selesai memberikan sambutan kotak sarapan segera dibagikan untuk semua orang.

Tampak Denika juga ikut serta dalam pembagian kotak makan tersebut.

Akia dan Cika duduk berhadapan, Cika yang melihat Denial sedang membagikan kotak pada anak-anak tak akan melepaskan kesempatan, menatap pria tampan adalah kebiasaan Cika.

"Wahh tampan sekali calon pacarmu Ki." Kata Cika sambil menatap wajah tampan Denika dari jauh.

"Jangan keras-keras ada banyak orang." Kata Akia pada Cika.

Denika mendekat ke arah meja Akia dan Cika dengan membawa tiga box makanan, Cika yang melihat itu segera berbisik dan mengalihkan pandangannya dari Denika.

"Eh dia kesini." Kata Cika panik.

Akia yang mendengar perkataan Cika segera menarik nafas agar tak gugup di depan Denika.

"Hi selamat pagi." Kata Denika pada Akia dan Cika.

"Hai pagi juga." Kata Cika pada Denika.

Denika segera duduk di samping Akia dan membagikan kotak makan yang dibawanya.

Cika yang melihat peristiwa di depannya sesekali berdehem, khawatir menyebabkan Denika tidak nyaman, Akia segera memperingati Cika dengan tatapan mautnya.

"Kenapa si kok canggung?." Kata Denika melihat Akia dan Cika yang terdiam bak patung.

"Engga gapapa kok." Kata Akia.

"Ayo makan." Kata Akia sambil membuka kotak makan di hadapannya

"Terima Kasih Denika sarapannya." Kata Cika pada Denika.

Denika tak menjawab dan hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Nanti aku ikut berangkat Klain boleh?." Kata Denika sambil menyuap makanan di depannya.

"Tapi kita jalan kaki." Kata Akia pada Denika disampingnya.

"Iya gapapa, aku ikut."Kata Denika.

Tampaknya Deri dan seluruh anggota keluarganya sudah keluar dari ruang makan dan tertinggal Denika.

"Gimana semalem aman?." Kata Denika.

Mendengar perkataan Denika sontak Akia tersedak dan terbatuk-batuk.

Denika dengan sigap menuangkan minuman untuk Akia.

"Yang pelan ki." Kata Denika sambil mengusap usap punggung Akia.

"ehemm." Ciak berdehem dan dibalas tendangan kaki dari bawah meja oleh Akia.

"Iya makasih ka." Kata Akia.

"Gue kek nyamuk disini bjirr." Batin Cika

"Udah yuk berangkat, udah abis kan?." Kata Cika pada Akia dan Denika didepannya.

Cika tampak muak menjadi obat nyamuk di antara Meraka, dari pada dirinya panas karena ke irian mending dia membubarkan mereka.

"Arghh gue ingin juga, kapan tuhan?." Batin Cika.

Cika, Akia dan Denika keluar dari gerbang panti asuhan dan berjalan bersama untuk berangkat ke sekolah, Dalam perjalanan ini pun Cika masih menjadi orang ketiga di antara kedua orang yang sedang mabuk asmara itu.

Bersambung....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!