Kata orang menikah adalah ibadah terpanjang. Betul itulah yang dirasakan Elmira. Masalahnya pernikahan yang dia rasakan bukan tentang bahagianya tapi tentang sakit hati saja. Selama 15 tahun menikah..selama itu pula suaminya berselingkuh.
"Maaf..maafkan aku sayang...aku berjanji kan menjadi suami yang lebih baik lagi untukmu"
Akankah Elmira memberi kesempatan lagi saat suaminya telah jauh melewati batas? Ataukah harus menjauh pergi menyambut cinta lain yang menunggu di depannya?
Ini karya pertamaku..dan ini tidak mudah..mohon dukungan dan sarannya yaa..terima kasih..I love u🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ElHi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencengangkan
Dengan sumringah mereka berdua pun pulang ke rumah. Menunggu unit mobil yang mereka beli akan siap dalam waktu tiga hari. Saat sudah siap unitnya, Andy yang sudah tidak sabaran itu sudah siap-siap mengambil mobilnya ke dealer. Dia pulang dengan membunyikan klakson di depan rumahnya. Elmira yang tahu kedatangan Andy dengan membawa mobil pesanannya itu sontak tersenyum bahagia. Dia sangat lega dan bersyukur bisa membuat suaminya bahagia dan nyaman dalam bekerja.
Seminggu sudah sejak mereka berkunjung ke dealer showroom. Walaupun Elmira tetap berkutat di rumah saja dan pekerjaannya sebagian besar melamun menunggu Andy pulang, dia pun masih tidak bisa melepaskan pikirannya dari Jelvi.
Karena sudah sangat penasaran, akhirnya Elmira memutuskan sesuatu. Pagi itu Andy berangkat ke kantor lebih pagi dari biasanya. Setelah Andy pergi, Elmira pun memutuskan untuk pergi ke suatu tempat menggunakan taksi online.
Di sebuah kursi ruang tunggu itu Elmira menunggu seseorang yang dia ajak bertemu secara mendadak pagi ini. Ya, saat ini dia sedang duduk di ruang tunggu dealer showroom yang kemarin dia datangi bersama suaminya. Dia ingin bertemu dengan Jelvi. Awalnya Jelvi tidak mau bertemu dengan Elmira dengan alasan ada customer menunggunya. Tapi Elmira membujuknya dengan gigih hingga akhirnya Jelvi akhirnya menyetujui untuk bertemu.
"Se....Selamat pagi bu," sapa Jelvi setelah menemui Elmira di ruang tunggu.
"Selamat pagi mbak Jelvi, maaf ya saya minta waktunya di jam bekerja seperti ini," balas Elmira.
"I..iya tidak apa-apa bu." jawab Jelvi.
"Mbak Jelvi ini sudah kenal berapa lama dengan suami saya ya?" tanya Elmira tanpa basa basi lagi.
"Sa...saya baru sebentar kok bu kenal Pak Andy."
"Mbak Jelvi gak usah takut. Saya gak akan marah kok mbak. Terus terang aja. Apakah mbak Jelvi memang biasa melayani pesanan suami saya dan teman-temannya saat berkunjung ke cafe?" tanya Elmira lagi.
"Sa...saya itu sebenarnya...,"kata-kata Jelvi menggantung di udara.
"Iya? Sebenarnya kenapa mbak? Gak papa jujur saja. Saya rasa ada yang aneh disini," terang Elmira merasa gemas.
"Saya..ya saya ini pesanannya Mas Andy, bu." akunya pada Elmira.
"Maksud mbak? Mbak Jelvi ini pesanan suami saya? Maksudnya mbak menawarkan diri begitu? Jadi wanita panggilan maksudnya? Eh maaf...maksud saya....."Elmira bingung dengan kata-katanya.
"Iya bu,"...Jelvi menjawab dengan menunduk.
"Sudah beberapa minggu belakangan ini Mas Andy minta saya terus yang melayaninya," tambah Jelvi.
Seketika kepala Elmira berkunang-kunang. "Ja...jadi kalian berkencan gitu?" Elmira memperjelas pertanyaannya.
Jelvi tidak menjawab, namun hanya mengangguk lemah sambil menunduk.
"Ya Tuhan.....apa ini???" Elmira terkejut setengah mati. Kakinya serasa tak menginjak tanah dan darahnya berhenti mengalir di kepala.
"Berapa tarif kamu sekali kencan Mbak?" tanya Elmira kembali.
"Biasanya tarif yang saya sepakati dengan Mas Andy 4 juta sekali booking bu selama 8 jam," jujur Jelvi.
Pikiran Elmira tidak karuan seketika. Matanya terpejam rapat mencoba mencerna ini semua. Uang 4 juta suaminya yang notabene hampir separuh gaji suami, dia habiskan dalam semalam. Sedangkan dia di rumah minim fasilitas. Motor pun tak Andy belikan. Dengan uang 4 juta harusnya bisa ditabung menambah bekal modal membeli rumah masa depan mereka tapi suaminya pilih untuk membeli perempuan. Bahkan uang DP mobil sengaja Elmira ambil dari tabungan hasil kerjanya dulu untuk menyenangkan suami. Tapi kenapa hasil kerja suaminya tak pernah ada yang dipersembahkan untuknya?
Banyak sekali pertanyaan di kepalanya berputar-putar. Kenapa ? Kenapa??
-------BERSAMBUNG-------