NovelToon NovelToon
Waiting For You 2

Waiting For You 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Hamil di luar nikah / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Keluarga
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Uppa24

novel ini adlaah adaptasi dari kelanjutan novel waiting for you 1

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uppa24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

rapat!!

Bagas melihat Aidan dengan tatapan penuh penyesalan. "Aku tahu betapa besar perasaanmu padanya, Aidan. Tapi itu bukanlah sesuatu yang bisa kita ubah sekarang. Semua yang bisa kita lakukan adalah menerima kenyataan dan melanjutkan hidup."

Namun, Aidan lagi-lagi tidak bisa begitu saja menerima kenyataan yang begitu tajam dan menyakitkan. Ia hanya berdiri di sana, merenung, tubuhnya terasa kaku dan tak berdaya. Bagaimana mungkin Syafira menghilang tanpa memberi penjelasan? Bagaimana bisa dia begitu saja meninggalkan hidupnya tanpa kabar?

"Kalau dia masih hidup... kalau aku menemukannya," gumam Aidan dalam hati, tanpa suara, berharap pada sesuatu yang tidak pasti.

Di luar percakapan itu, seluruh ruangan tampak begitu hening, hanya suara langkah kaki pelan yang terdengar di antara mereka.

~||~

Aidan berdiri di sana, tenggelam dalam pikirannya. Matanya menatap kosong ke depan, pikiran dan perasaan yang bertentangan menderu dalam benaknya. Sejenak, ia merasa seolah dunia ini memudar di sekelilingnya. Wajah Syafira, kenangan masa lalu, tanya yang tak terjawab semakin menyesakkan dadanya.

"Kenapa dia pergi?" Aidan berbisik, hampir tak terdengar. Pertanyaan itu terus berputar dalam pikirannya, memaksanya untuk mencari alasan di tengah kebingungannya.

"Ini terlalu banyak, Bagas," lanjut Aidan, suaranya kini terdengar serak dan berat, "Tiga tahun... Tiga tahun kita hidup dalam ketidakpastian tanpa kabar darinya, dan kamu mengatakan bahwa dia... dia menghilang begitu saja? Mengapa tak ada yang memberitahuku?"

Bagas menggigit bibirnya, merasa cemas. Dia tahu Aidan sedang terpuruk, tapi kadang-kadang kenyataan memang sulit diterima. "Aku... aku paham perasaanmu, Aidan. Aku benar-benar paham. Tapi itu kenyataannya. Aku tidak bisa memberi jawabannya. Semua ini lebih sulit dari yang kamu bayangkan."

Aidan memalingkan wajahnya, tampak berusaha menahan air mata yang hampir tumpah. Bagas merasakan perubahan dalam diri sahabatnya itu, perubahan yang begitu mendalam, yang seakan menyentuh inti hati Aidan yang terluka. Bagas mendekat dan menepuk bahunya, memberikan sedikit penghiburan walaupun tahu bahwa ini tidak akan bisa menghapus luka yang ada.

"Satu hal yang kutahu pasti," kata Bagas dengan suara lebih tegas, "Jika Syafira masih hidup, dia tidak akan tinggal diam. Sesuatu yang lebih besar pasti terjadi. Aku yakin, di satu waktu, kita akan tahu ke mana dia pergi dan apa yang sebenarnya terjadi. Tapi untuk saat ini, kamu harus kuat. Kamu masih ada harapan, Aidan."

Aidan tidak menjawab. Alih-alih, ia menatap ruang kosong di depannya. Dalam kepalanya, gambaran Syafira yang tersenyum dulu masih begitu jelas. Ia ingat betapa mereka berdua merencanakan masa depan bersama. Namun kini, segala harapan itu terasa kabur, teredam oleh kegelapan yang menutupi segalanya.

"Bagas..." Aidan berkata pelan, "Jika dia hidup, aku akan mencari tahu. Aku akan mencari Syafira, apapun yang terjadi. Dia tidak boleh hilang begitu saja. Aku akan menemukannya."

Bagas memandang sahabatnya dengan tatapan penuh pemahaman. "Aku tahu kamu akan melakukannya, Aidan. Tapi ingat, jika memang ada sesuatu yang besar yang menghalangi dia... kita harus siap."

Aidan menatap Bagas dalam-dalam, seakan untuk menegaskan tekadnya. "Aku siap. Apa pun yang terjadi."

Saat itu juga, langkah kaki Pak Jen terdengar mendekat, membawa Aidan dan Bagas kembali ke kenyataan. Di luar, atmosfer di perjamuan sedang berproses mengalir menuju rapat penting yang telah dijadwalkan, tempat di mana keputusan-keputusan besar akan diambil.

Namun, di dalam hati Aidan, satu pertanyaan tetap menggantung, tak terjawab: "Di mana Syafira sekarang?" Dan yang lebih penting: "Mengapa ia menghilang begitu saja?"

Tapi satu hal yang Aidan tahu pasti—selama ia hidup, ia akan terus mencari jawabannya, bahkan jika itu berarti harus merubah seluruh dunia yang telah ia kenal.

Suasana ruang rapat petinggi lingkaran sangat tegang. Dengan lima menit tersisa sebelum rapat dimulai, hampir semua kepala keluarga besar sudah berkumpul dan duduk teratur di sepanjang meja rapat yang besar, namun tiap wajah mencerminkan kegelisahan. Bisikan terdengar ke sana kemari, suara rendah tapi tajam, seperti gemuruh suara yang tersembunyi.

"Apa yang sebenarnya akan dia umumkan?" tanya salah satu kepala keluarga, keluarganya berada pada peringkat ke-13, dengan suara sedikit terbata-bata.

"Kenapa kita belum mendengar kabar dari keluarga El Bara mengenai rapat ini?" bisik kepala keluarga peringkat ke-8 dengan nada gugup. "Bahkan Elena terlihat berbeda dari biasanya, lebih... tegas. Sepertinya dia mempersiapkan sesuatu yang besar."

Seorang kepala keluarga lainnya yang duduk di pojok ruangan berkata dengan suara khawatir, "Apa yang akan dia lakukan setelah ancamannya di aula tadi? Menyebutkan pengeluaran Keluarga Linda hanya permulaan, bukankah kita semua tahu bagaimana El Bara bertindak jika sudah merasa disudutkan?"

Di tengah bisikan-bisikan ketakutan, suasana ruangan berubah seketika. Pintu ruang rapat terbuka dengan tenang, dan langkah kaki yang mantap terdengar. Semua mata langsung tertuju pada sosok Elena yang berjalan masuk, dikelilingi oleh asisten-asistennya yang membawa tumpukan dokumen dan map yang dibagikan satu per satu kepada para kepala keluarga di meja rapat.

Elena berjalan dengan penuh wibawa, tanpa ekspresi yang bisa ditebak. Angin dingin yang menyelubungi seluruh ruangan seakan menjadi saksi bisu akan keputusan-keputusan besar yang akan dikeluarkan dari mulutnya.

"Ini adalah bukti," ujar Elena dengan suara tenang namun penuh kekuatan, "Masing-masing dari kalian akan mendapatkan dokumen yang berisi bukti-bukti dari setiap keluarga yang pernah mengkhianati atau melakukan kesalahan. Mulai sekarang, kalian harus memilih: apakah kalian akan membenahi jalan keluarga kalian ataukah kalian akan berlarut-larut dalam kebohongan dan pengkhianatan? Tidak ada lagi tempat untuk tikus yang menjijikkan di lingkaran ini."

Sambil melangkah lebih dekat, Elena menyerahkan dokumen kepada setiap kepala keluarga dengan gerakan yang tajam, memberikan masing-masing dari mereka sebuah bukti yang mengungkapkan sisi kelam masa lalu mereka. Matanya menatap tajam kepala keluarga peringkat 12, keluarga yang telah bersekongkol dengan musuh lama El Bara. Ketegangan dalam ruangan semakin mengental, sementara mulut-mulut yang penuh dengan bisikan perlahan menghilang. Hanya ada udara yang berat dan penuh ancaman.

Kemudian, Elena memfokuskan pandangannya kepada kepala keluarga peringkat 2 hingga peringkat 10 yang duduk di seberang, sebuah pernyataan jelas dalam tatapannya, menunjukkan bahwa mereka adalah satu-satunya yang tidak terguncang oleh kasus-kasus ini, yang memiliki riwayat bersih tanpa aib.

"Untuk kalian yang berada dalam peringkat 2 hingga 10," ujar Elena, suara tegas dan penuh percaya diri, "Aku mengakui bahwa kalian telah berjalan di jalan yang benar, tanpa ada noda atau kesalahan yang menodai perjalanan keluarga kalian."

Mereka semua hanya bisa menundukkan kepala, meresapi setiap kata yang keluar dari mulutnya. Bagi mereka, di saat-saat seperti ini, mereka tahu satu hal yang pasti—ini bukan saat yang baik untuk menjadi musuh El Bara.

Elena mengambil tempat di kepala meja, menghadapi seluruh kepala keluarga yang ada. Suasana sunyi, penuh dengan kegelisahan, dan dengan satu isyarat tangan, rapat dimulai.

Para kepala keluarga tahu betul, bahwa kali ini adalah rapat yang penuh ketegangan. Apa yang akan dikeluarkan dari mulut Elena akan mempengaruhi lingkaran ini untuk waktu yang sangat lama. Dan dengan satu kata atau tindakan salah, nama besar keluarga mereka bisa terhapus dari lingkaran selamanya, menghilang dalam kehancuran yang tak terbayangkan.

Rapat ini akan menguji kesetiaan mereka pada Keluarga El Bara, dan tak seorang pun bisa mengabaikan keputusan apa yang akan diambil malam itu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!