Gadis polos yang berasal dari desa itu bernama Sri, karena tuntutan keadaan dan di jerumuskan temannya dia menjadi simpanan seorang sugar daddy yang memberinya berbagai kemewahan. Terlena dengan duniawi dan perhatian sang sugar daddy membuat Sri lupa diri dan ingin memiliki pria yang telah mempunyai anak dan istri itu. Bagaimana kisah selanjutnya? mari ikuti kisahnya,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon teteh lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hubungan keluarga yang rumit
Regan tersenyum getir, "Julian? Pantas saja." Gumamnya pelan bahkan hampir tidak terdengar oleh siapapun kecuali oleh dirinya sendiri, saat nama sang kakak yang diam diam bermain api asmara terlarang dengan Karina sang istri di sebut oleh Dokter Shinta.
Sebut saja Regan bodoh, bucin atau semacamnya karena meski sudah mengetahui perselingkuhan istrinya dengan sang kakak selama hampir lebih dari setahun lamanya itu, dia tetap mempertahankan rumah tangga nya dengan Karina yang telah telah di binanya selama hampir empat tahunan itu, bahkan meski mereka belum di karuniai buah hati di dalam pernikahan mereka. Buat Regan Karina adalah cinta pertamanya, dan dia masih terus berharap jika suatu saat sang istri menyadari kesalahannya lantas kembali ke pelukannya lagi. Ah,,, cinta memang terkadang membuat orang menjadi se naif dan sebodoh itu.
Karina baru pulang ke rumah saat Regan baru bersiap untuk berangkat ke kantor, ya,,, tadi pagi pagi sekali Regan pulang ke rumah untuk mandi dan berganti pakaian sebab hari ini dia harus pergi ke kantor karena ada rapat penting yang harus di hadirinya. Sementara sang ibu sudah dia titipkan pada perawat di rumah sakit untuk menjaganya.
"Apa semalam kamu bersama Julian?" tanya Regan datar, hampir tidak ada nada marah saat menanyakan hal itu pada sang istri.
"Tentu saja, kamu pikir aku dapat informasi tentang keadaan ibu mu dari mana jika bukan dari Julian yang di kabari Shinta, dokter yang sok cari muka itu semalam." ketus Karina.
"Bukan cari muka, itu tugasnya sebagai dokter, lagi pula nama ku dan nama Julian yang tertera di kontak darurat pasien, dia hanya menjalankan tugasnya saja memberi tahu kondisi pasien saat urgent." suara Regan masih terdengar datar meski dengan terang terangan Karina mengakui jika dirinya semalam bersama Julian.
"Terus saja bela perawan tua itu, kalau perlu nikahi saja dia sekalian, makanya cepat ceraikan aku agar kamu bisa menikahi Dokter mu itu!" Karina mendadak emosi tatkala dirinya merasa Regan sedang membela wanita lain di hadapannya, tanpa dia menyadari apa yang di lakukannya pada Regan lebih dari itu.
"Kenapa harus marah? Memangnya kenapa kalau aku membela Shinta? Aku hanya mengatakan hal yang sebenarnya, sementara kamu,,, berbuat zinah dengan kakak ipar mu sendiri, apa aku marah?" Regan sedikit tersulut emosi saat lagi lagi Karina menuntut perceraian darinya.
"Mana bisa kamu marah pada ku, karena kamu pecundang! Iya, aku semalam bersama Julian bahkan setiap kamu tidur di rumah sakit menjaga ibu mu aku bersama kakak mu, hanya dia yang bisa mengerti aku, memberi kenyamanan dan kehangatan pada ku, memberi apapun yang aku mau, sementara kamu, apa yang kamu bisa selain berbicara tentang cinta, cuih,,, hari gini masih percaya cinta, sekarang uang dan kekuasaan lebih berati dari apapun, dan sayangnya kamu tidak punya, cuma Julian yang punya!" Cibir Karina yang terdengar menyakitkan namun hanya terdengar sebagai kalimat biasa saja bagi regan karena terlalu sering mendengar cacian dan ejekan Karina selama lebih dari setahun ini.
Regan dan karina dulu merupakan pasangan yang saling mencintai satu sama lain, hidup mereka juga terbilang harmonis meski belum di karuniai momongan, hanya saja sejak kematian sang ayah yang merupakan pemilik mall terkenal di Ibukota sekitar satu setengah tahun yang lalu, ibunya yang tadinya meneruskan usaha suaminya mulai sakit sakitan dan depresi, sehingga akhirnya Julian mengambil alih perusahaan dan kini menguasainya, bahkan dia mengklaim jika perusahaan itu bukan harta gono gini antara ayahnya dengan ibu sambungnya atau ibu dari Regan, padahal mall itu di bangun semenjak ayahnya menikah dengan Sari atau ibu sambungnya sekitar belasan tahun yang lalu, saat mereka baru menikah. Toni Dirgantara ayah dari Julian memutuskan untuk menikahi Sari yang seorang janda dan lantas mempunyai satu anak dari hasil pernikahannya dengan Toni, bahkan Sari tidak pernah membeda bedakan kasih sayang antara Julian yang merupakan anak sambungnya dengan Regan. Namun Julian yang sudah di tinggal wafat oleh sang ibu sejak dirinya duduk di bangku sekolah dasar itu tidak pernah mau menerima kehadiran Sari sang ibu sambung seberapa baiknya pun ibu tirinya itu padanya, Julian hanya berpura pura bersikap baik pada Sari dan Regan saat di depan ayahnya, maka ketika ayahnya wafat dia mulai menunjukkan sifat aslinya.
Regan tidak pernah melawan dan selalu menerima apapun yang di lakukan Julian padanya sejak dulu, termasuk saat Julian tidak memberinya bagian dari perusahaan peninggalan ayahnya, beruntung ibunya mempunyai toserba yang dia miliki dari semenjak belum menikah dengan Toni, sehingga akhirnya di kelola Regan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya karena Julian memberhentikan dirinya dari jajaran direksi perusahaan.
Hal inilah yang membuat Karina berontak, dia merasa jika Regan itu terlalu lemah dan pecundang. Untuk mempertahankan apa yang menjadi haknya saja Regan di anggap tidak mampu, belum lagi keuangan rumah tangga mereka tidak seperti sebelumnya, sehingga membuat pertengkaran di antara mereka selalu pecah, belum lagi Julian yang tiba tiba datang menggoda Karina, memberinya perhatian dan juga uang, sehingga membuat Karina tergoda dengan semua yang di tawarkan Julian yang di anggapnya lebih baik di banding sang suami.
"Lakukan saja apa yang kamu mau, tapi jangan harap kamu bisa lepas dari ku, selamanya kamu akan menjadi istri ku!" Ujar Regan sembari pergi meninggalkan Karina yang sudah membuka mulutnya ingin mengajaknya bertengkar lebih jauh, namun Regan tetap memilih pergi.
"Sialan,,, dasar pecundang, egois, aku sudah tidak mencintai mu, ceraikan aku!" Teriak karina menggila pagi itu.