Simpanan Bos Berondong

Jika Dean kesal uangnya terkuras, maka Jason pun kaget lantaran ada beberapa orang yang mengantar paket ke rumahnya.

Kebetulan ia pulang lebih awal dari kantor karena orang tuanya mengundang mereka untuk makan malam. Jason harus memberitahu Latina. Saat ditelepon, istrinya tidak mengangkat, lalu dikirim pesan, juga tidak dibaca. Itu sebabnya Jason pulang awal. Ia kira Latina pulang ke rumah setelah bersama Dean semalaman. Ternyata istrinya masih belum pulang.

"Kalian tidak salah mengantar paket, kan?" tanya Jason.

"Ini semua barang dari Nona Latina Anderson."

"Kau salah menyebut namanya. Nyonya Latina Verhaag." Jason meralatnya. "Dia istriku."

"Maaf, Tuan. Aku hanya membaca nama yang tertera di kertas ini. Semua ini milik Nyonya Latina. Kami hanya mengantar saja."

"Baiklah, terima kasih."

Kurir bersama rekannya berlalu, dan bertepatan saat itu juga, mobil taksi masuk ke perkarangan rumah. Jason belum beranjak dari posisinya. Ia menunggu Latina yang keluar dan membayar tarif tumpangannya.

"Tumben sekali kau pulang sore. Kau tidak ke tempat Nelis?"

"Kau belanja?"

Latina masuk ke rumah. Senyuman terbit di wajahnya ketika melihat barang yang ia beli telah diantar.

"Kau masih bertanya? Jelas aku habis berbelanja."

"Uang dari sugar daddy-mu? Aku bingung harus memberi nama apa atas hubungan kalian."

Latina mengangkat sebelah alisnya ketika mendengar ucapan Jason. Ia menatap tajam Jason dengan penuh amarah. "Kau marah? Pria itu memberiku uang, dan aku membelanjakannya. Dia tidak memberiku secara percuma karena setiap malam, aku melayaninya di tempat tidur. Kau tidak lupa, kan, siapa yang membuatku berada dalam genggaman pemuda itu? Suamiku sendiri."

"Sudahlah. Aku tidak mau berdebat."

"Mana uang jatah bulananku?" Latina mengulurkan tangannya.

"Apa?"

"Kau jangan pura-pura lupa. Uang bagianku."

Jason mengembuskan napas panjang. Ia harus bertahan selama satu tahun. "Aku akan mengirimnya. Kau lekaslah berdandan. Orang tuaku mengundang kita makan malam bersama."

"Kenapa kau tidak mengajak simpananmu?"

"Aku tidak ingin bertengkar, Latina."

"Hubungan apa ini, Jason? Kau punya simpanan dan aku menjadi simpanan orang lain. Tidak cukup semua kegilaan ini?" ucap Latina.

"Nelis bukan simpananku. Dia kekasihku. Kau yang menginginkan hidup bersamaku, Latina. Harusnya dulu kau menolak rencana perjodohan kita. Ini semua karena dirimu!"

Sakit hati Latina mendengarnya. Yang dikatakan Jason memang benar. Andai waktu bisa diputar kembali, maka Latina akan membatalkan perjodohan mereka berdua. Ia kira cintanya akan bisa membuat Jason berpaling. Rupanya pesona Nelis mampu mempertahankan Jason sebagai miliknya.

"Aku ingin memberitahumu kabar bahagia."

"Katakan!"

"Nelis mengandung anakku," ucap Jason.

"Selamat kalau begitu. Semoga ibunya dalam keadaan buruk dan anak itu tidak akan pernah lahir!"

"Latina!" Satu tamparan mendarat di pipi sebelah kiri Latina. "Jaga ucapanmu!"

Tidak ingin kalah, Latina pun membalas Jason. "Kau pikir itu kabar bahagia untukku? Tenang saja, Jason. Kau ingin sekali bersama Nelis, kan? Akan aku kabulkan. Aku akan memberitahu semua keluargamu."

"Jangan pernah kau melakukan itu!"

Latina tidak memedulikan Jason. Ia bergegas berjalan masuk kamar. Pintu itu dibanting. Latina bersandar di belakang. Tubuhnya merosot ke bawah. Hancur sudah. Tiada lagi harapan baginya. Bisa-bisanya Jason memberitahu kabar yang membuat hatinya bersedih itu. Tiga tahun ia mendamba suaminya, tetapi Jason sama sekali tidak pernah melihat. Sekarang, pria itu tengah berbahagia karena wanita yang dicintai sedang mengandung.

TBC