Nayra, sigadis bar-bar yang hidup sebatang kara, orang tua nya telah meninggal akibat kecelakaan yang menimpa nya yang meninggalkan dia seorang diri di dunia ini. Namun disaat keterpurukan nya ada kekasih yang sangat dia cintai yang selalu menemani nya. Namun sayang kekasih nya itu berselingkuh dengan teman kerja nya, Dan pada saat itu juga Nayra dipertemukan dengan seorang pria tampan yang akan membawa nya dalam sebuah hubungan yang dilandasi dengan kontrak namun sayangnya pria itu adalah seorang Casanova yang selalu bermain dengan wanita.
Lantas bagaimana hubungan Nayra dengan sang Casanova itu? Apakah hubungan yang pura-pura akan menjadi cinta sungguhan atau sang Casanova itu menjadi berubah demi Nayra atau pria itu akan menjadi sang Casanova selama nya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TDSC 19
Nayra meraih gelas wine tersebut, ia mengguncang perlahan-lahan isi gelas nya, hingga wine itu bergerak seperti slow motion. Lalu ia menyesap sedikit wine tersebut, ketika wine itu melewati tenggorokan nya, mata Nayra terbelalak.
"Sungguh... Sangat enak jadi orang kaya." ucap Nayra sambil tertawa terbahak-bahak.
Setelah puas menikmati wine nya, Nayra membenarkan posisi nya agar lebih rileks untuk ia berendam. Tanpa sadar ia mala ketiduran.
Sudah lebih dari satu jam, namun Nayra belum bangun dari tidur nya. Hingga membuat Arsen yang berada di luar kamar mandi menjadi risau.
"Lama banget mandi nya, ngapain sih dia."gumam Arsen.
Tok.... Tok..... Tok...
"Nayra, buka pintu nya, cepatlah keluar, saya kebelet" ucap Arsen sambil mengetuk pintu.
Namun tidak ada jawaban dari dalam kamar mandi. Arsen mencoba memutar kenop pintu kamar mandi nya.
Ceklek.......
Ternyata pintu kamar mandi nya tidak dikunci oleh Nayra dari dalam. Arsen memasukkan sedikit kepala nya untuk melihat keberadaan Nayra, hingga mata nya melihat Nayra tidur di bathtub, dengan tubuh nya ditutupi busa-busa sabun, dan juga Arsen mendengar musik yang begitu membuat rileks. Arsen pun perlahan masuk ke dalam kamar mandi, lalu ia berjalan menuju closet yang dibatasi dengan kaca buram.
Setelah menuntaskan kebelet nya, ia berjalan mendekati Nayra. Arsen melihat Nayra sedang menikmati berendam nya dengan segelas wine anggur.
"Kau begitu menikmati sekali menjadi istri ku" gumam Arsen, tanpa sadar ia menarik sedikit senyuman disudut bibir nya.
"Hei... Bangunlah, kau terlalu lama berendam" ucap Arsen sambil menggerakkan kepala Nayra dengan telunjuk nya.
Kerena Arsen tidak berani menyentuh apa pun dari tubuh Nayra selain kepala nya, kerena Arsen begitu yakin, pasti nya Nayra tidak menggunakan apa pun di dalam bathtub, Nayra pun bangun.
"E-eh tuan, kenapa anda disini" ucap Nayra kaget, tanpa sadar ia membangkitkan tubuh nya, hingga Arsen bisa melihat begitu jelas gundukkan buah melon Nayra yang begitu bulat dan sintal. Nayra juga memiliki ujung gundukkan nya berwarna pink.
Gleg....
Gleg...
Sungguh Arsen jadi tercengang melihat nya.
Nayra yang menyadari mata Arsen ke arah mana, lalu Nayra menyilangkan kedua tangan nya di dada, tapi ia lupa menutup bagian sensitif nya.
Hingga dengan jelas Arsen melihat gundukan Nayra dan area sensitif milik Nayra dengan kedua mata nya.
Nayr langsung membenamkan kembali tubuh nya ke dalam bathtub. Nayra menyiram Arsen dengan air dari bathtub nya.
"Pergilah tuan, Keluarlah, dasar otak mesum" ucap Nayra sedikit berteriak.
Hingga Arsen tersadar dan langsung keluar dari kamar mandi. Setelah Arsen keluar, Nayra begitu merutuki kebodohannya akibat lalai.
Pertama ia lupa mengunci pintu karena Nayra begitu terpesona melihat isi kamar mandi, membuat ia lupa mengunci pintu, kedua ia begitu lalai kenapa harus ketiduran segala di dalam bathtub.
Setelah Arsen keluar, Nayra bangkit dari Bathub lalu meraih handuk yang disediakan disisi bathtub,supaya Arsen tak masuk lagi,Nayra berjalan menuju pintu untuk mengunci nya.
"Huufttt" Nayra menghela nafas nya.
Lalu ia berjalan menuju shower untuk membilas tubuh nya dengan air bersih supaya tidak ada sisa-sisa busa sabun yang menempel.
Sedangkan Arsen saat ini, ia begitu merasakan hawa panas dari dalam tubuh nya, hingga bagian bawah nya terasa sesak dan mengeras. Arsen pun mengusap wajah frustasi nya.
Hufftt....
Huft.....
Dengan perlahan-lahan Arsen menetralkan nafas nya, agar membuat bagian bawah nya tidak memaksa untuk di keluarkan.Suara pintu kamar mandi dibuka, menapakkan Nayra yang begitu anggun dan elegan.
Nayra begitu terlihat sempurna memakai pakaian dan tas yang disediakan sang mama mertua. Rambut nya ia blow, dan Nayra juga memakai riasan tipis, agar wajah nya. tetap terlihat natural.
Tanpa sadar satu kata yang keluar dari mulut Arsen.
"Sempurna." ucap Arsen yang begitu terpukau melihat kecantikan natural Nayra. Nayra yang mendengar itu pun langsung bertanya.
"Apa yang sempurna tuan?" Tanya Nayra dengan tampang polos nya.
"I-itu, tas dan baju yang di sediakan mama untuk mu, sungguh fashion mama tidak diragukan lagi bukan. " elak Arsen. Mencoba menutupi pujian nya agar Nayra tak besar kepala.
"Kenapa suara anda terdengar gugup tuan?" Tanya Nayra sambil berjalan mendekati Arsen.
"Si-Siapa yang gugup" ucap Arsen.
Nayra berjalan perlahan didekat Arsen, Nayra yang sudah memakai high heels tetap saja tidak bisa mengimbangi tinggi Arsen.
Setelah tiba dihadapkan Arsen, Nayra pun mendongakan kepala nya menatap ke arah wajah Arsen.
"Seperti nya anda begitu menikmati melihat tubuh polos istri anda ini tuan" ucap Nayra sambil meraba dada Arsen dengan gerakan manja.
"Siapa yang menikmati nya, ukuran nya terlalu kecil, bahkan saya tidak bernafsu" elak Arsen dengan wajah memerah.
"Oh yah... Benarkah itu tuan, lalu ini kenapa mengeras" ucap Nayra sambil mengarahkan tangan nya ke bagian sensitif Arsen, ia memberikan remasan kecil di bagian sensitif Arsen.
Ya Nayra sengaja ingin menggoda Arsen dia ingin membuktikan,agar lelaki itu yang berstatus suami nya itu begitu tersiksa dengan perlakuan nya.
Tanpa sadar Arsen memejamkan mata nya menikmati sentuhan Nayra pada area sensitif nya.
Setelah Nayra mengerjai suami nya menyentuh bagian sensitif sang suami, ia berencana untuk melarikan diri meninggalkan kamar tersebut.
Arsen yang melihat Nayra ingin melarikan diri dari hadapan nya setelah menggoda nya, ia pun mengejar nya.
Tapi di saat Nayra mau membuka pintu kamar, ia tidak bisa membuka nya, karena pintu itu hanya bisa dibuka melalui kartu akses nya. tapi kartu itu dipegang oleh Arsen.
"Tamatlah riwayat mu Nayra, karena sudah berani memancing suami gila mu yang mesum nya luar biasa." batin Nayra panik sambil menggigit bibir bawah nya.
"Mau kemana istri ku.? Tanya Arsen sambil berjalan mendekati Nayra yang sudah terpojok di balik pintu.
"Ja-jangan mendekat tuan" ucap Nayra yang begitu gugup.
"Hahahha, jangan mendekat kata mu, setelah apa yang kau lakukan kepada saya.?"Tanya Arsen sambil tersenyum menyeringai.
"I-itu tidak seperti yang anda pikirkan tuan, sa-saya hanya bercanda saja. "ucap Nayra yang gugup setengah mati.
"Tidak bisa begitu istri ku, kau harus diberikan hukuman" ucap Arsen menyeringai.
Deg....
"Hu-hukuman??" Tanya Nayra gugup dan sedikit panik
Arsen sudah di hadapan Nayra, tangan nya ia letakkan di sebelah kiri dan kanan Nayra untuk mengunci pergerakan Nayra.
Arsen mendekatkan wajah ke arah telinga Nayra.
"A-apa yang mau kamu lakukan tuan"? Tanya Nayra sambil menahan dada Arsen dengan kedua tangan nya.
"Aku hanya mau memberikan hukuman pada mu istri ku, karena sudah berani menyentuh bagian itu "ucap Arsen berbisik tepat di telinga Nayra.
Deg...
“A-apa yang mau tuan lakukan, saya mohon menyingkirlah tuan,” ucap Nayra berusaha melepaskan diri dari Arsen.
Bukan nya menjawab Nayra, Arsen malah menarik tengkuk leher Nayra. Arsen melumat bibir Nayea dengan ciuman yang memburu.
"A-ahhh... Lepas kan tuan," pinta Nayra lagi di sela-sela ciuman nya.
Bagaikan tuli, Arsen tidak mau mendengar permintaan Nayra, untuk melepaskan diri Nayra dari hukuman yang Arsen berikan.
Bukh....
Bukh....
Bukh...
Nayra memukul-mukul dada Arsen sebagai tanda ia sudah kehabisan nafas.Namun pukulan itu tidak ada rasa nya sama sekali bagi Arsen, malahan Arsen merasa seperti di gelitiki oleh Nayra.
Tidak punya cara lain, akhir nya Nayra menggigit bibir Arsen hingga bibir Arsen luka dan berdarah.
"Auh... Apa yang kau lakukan,?" rintih Arsen memegangi bibir nya yang berdarah dengan menahan sakit.
*
Bersambung.................